Anda di halaman 1dari 27

CKD

Kiki Tazkhiya Amira


201401401311223
Kasus 14
DEFINISI
Kerusakan ginjal selama ≥ 3 bulan, yaitu
ditandai dengan kelainan struktur
dan penurunan fungsi ginjal dengan atau
tanpa penurunan GFR
(Glomerular Filtration Rate)
< 60ml/mnt/1,73m2 ≥ 3
bulan
FUNGSI GINJAL
Produksi renin >> penting
untuk pengaturan TD

Mengatur keseimbangan
cairan tubuh dan elektrolit

Menjaga keseimbangan asam


dan basa

Mengeksresi sisa metabolisme


protein
Gambar ginjal normal dan CKD
ETIOLOGI
Penyebab insiden
DM 44%
Tipe 1 (7%)
Tipe 2 (37%)
Hipertensi dan penyakit pembuluh darah 27%
besar 10%
Glomerulonefritis 4%
Nefritis interstitialis 3%
Kista dan penyakit bawaan lain 2%
Penyakit sistemik (lupus dan vaskulitis) 2%
Tidak diketahui 4%
Penyakit lain 4%
Klasifikasi CKD
Derajat Keterangan GFR (ml/mn/1,73m2)
1 Kerusakan ginjal dengan GFR normal ≥90
atau ↑
2 ↓ GFR ringan 60 - 89

3 ↓ GFR sedang 30 - 59

4 ↓ GFR berat 15 - 29

5 Gagal ginjal ˂ 15 (atau dialisis)


Berdasarkan Nilai GFR
 Tes klirens kreatinin
Kreatinin urin (mg/dL) x vol.urin(mL/24 jam)
Kreatinin serum(mg/dL) x 1440

 Rumus Cockrof –Gault

LFG = (140-umur) x BB (Kg)


72 x kreatinin serum (mg/dL)

Wanita = 0,85 x pria

(Therapeuutics Drug and Disease Management)


MANIFESTASI KLINIK
 anoreksia Hipertensi
 Mulut berbau Nyeri dada, sesak
 Mual muntah nafas
 Gastritis, ulkus Aritmia
Edema

 Anemia  Pucat  akibat


 Trombositopenia anemia
 Hiperkalemia  Pruritis
 Hipokalsemia

 Gangguan metab
glukosa,
resistensi insulin
 Gangguan metab
lemak
PATOFISIOLOGI
Pengurangan massa
maladaptasi sklerosis nefron
ginjal

Hipertrofi struktural penurunan fungsi


adaptasi
dan fungsional nefron nefron progresif

peningkatan tekanan
Kompensasi kapiler dan aliran darah
glomerulus

peningkatan aktivitas
renin-angiotensin- hiperfiltrasi
aldosteron intrarenal
Tingkatan CKD
Penatalaksanaan
GFR
Stage Rencana terlaksana
(ml/ mnt/ 1,73 m2)
1 >90 Terapi penyakit dasar, evaluasi
pemburukan (progression) fungsi ginjal,
memperkecil risiko kardiovaskular

2 60 – 89 Menghambat pemburukan fungsi ginjal

3 30 – 59 Evaluasi dan terapi komplikasi

4 15 – 29 Persiapam untuk terapi komplikasi

5 < 15 terapi pengganti ginjal


Komplikasi dan Penatalaksanaan
• Pembatasan cairan pada pasien ESRD
Natrium
dan • Pemberian diuretik
cairan

Asam dan • Infus Natrium Bicarbonat


basa
(asidosis)

• Hiperkalium >> CaCl₂, NaBicarbonat, Glucose + Insulin


Kalium • hipokalemia >> Infus KCl atau kalium oral

• Pembatasan makanan yang mengandung fosfor


kalsium • Pemberian antasida yang mengikat fosfor
dan fosfor
S–O–A–P
PROFIL PASIEN
•Nama pasien : Tn. S
•Umur / BB / TB : 56 tahun / 50 kg
•Keluhan utama : Badan lemas, sesak bila
beraktivitas, pusing, mual,
muntah, dan tidak BAB 5
hari terakhir
•Diagnosis : CKD stage V dan asidosis
metabolik dan anemia
•Riwayat penyakit : Batu ginjal pada tahun
2003 dan HD 2x terkahir 2
bulan lalu
•Alergi :-
•OT / OTC :-
SUBJEKTIF
Tanggal Problem / Kejadian / Tindakan Klinisi

16 / 02 / 2010 Badan lemas, sesak bila beraktivitas, pusing,mual, muntah, tidak BAB 5 hari terakhir, dan
pernah HD 2x terakhir 2 bulan lalu

17 / 02 / 2010 KU pasien masih lemah, TD masih 150 / 90 mmHg

18 / 02 / 2010 KU pasien masih lemah, TD masih 160 / 60 mmHg. Kondisi asidosis metabolik belum
mengalami perbaikan. Pasien CKD umumnya mengalami hiperfosfat, sehingga diberikan CaCO₃

19 / 02 / 2010 KU pasien masih lemah, TD masih 150/90 mmHg. Pasien baru diberikan Na-bikkarbonat i.v .
Pasien kembali mengeluh mual

20 / 02 / 2010 Transfusi PRC, amlodipin dan furosemide, koreksi Na-bik dan ranitidin masih diberikam

21 / 02 / 2010 Transfusi PRC, koreksi Na-bik, dan ranitidin, hanyak diberikan antihipertensi amlodipin

22 / 02 / 2010 KU pasien masih lemah, TD hampir mendekati normal 130 / 90 mmHg, pasien diberikan as
folat, ranitidin, CaCO₃

23 / 02 / 2010 KU pasien masih lemah, TD hampir normal, pasien kembali mual muntah, as folat dan CaCO₃
tetap diberikan
24 / 02/ 2010 KU masih lemah, TD sudah mencapai target 120 75 mmHg

25 / 02 / 2010 Hanya diberikan terapi lisinopril, as folat, ranitidin, dan CaCO₃. Direncakan menjalani HD
reguler II pada tanggal 27 Februari 2010
Objektif
DATA KLINIK
Tanggal (Februari)
Data
Nilai normal
klinik
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Suhu 37 ±0.5°C 36 37 36 36 Afebris
TD <120/80mmHg 170/80 150/90 160/90 150/90 130/90 130/80 120/75

Nadi 50-90 x/menit 100 82 88 90 91 92 100 84 72

RR 14-20 x/menit 24 20 20 24 24 18 16

Output/2 600-3000 cc 500cc 750cc 150 cc


4 jam
Pusing +

Mual + + + + + +

Muntah + + +

Sesak + -

GCS 456 456

KU lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah lemah

Udem - - - - - - - +
Data Laboratorium
Februari
Data Lab Nilai normal
16 18 19 21 22
SGOT 5-34 IU/L atau 0-38 U/L 17 U/L 32 IU/L
SGPT 11-60 IU/L atau 0-41 U/L 13 U/L 22 IU/L
BUN 5-25 mg/dL 280,5 343,9

Kreatinin
0,5-1,5 mg/dL 20,6 16,6
Serum
Ureum 0,0-71,0 mg/dL 600,6
pH 7,35-7,45 7,15 7,23 7,19 7,24 7,35

pCO₂ 35-45 mmHg 10 18 16 19 22

pO₂ 80-107 mmHg 111 107 110 138 121

HCO₃⁻ 21-25 mmol/L 3,5 7,5 6,1 8,1 12,1

BE -3,5 s.d +2,0 mmol/L -22,1 -19,3 -13,5


-25,4 -20,1
Data Laboratorium
Februari
Data Lab Nilai normal
16 18 19 21 22
Anion gap 10-17 mEq/L 35

Albumin 3,8-5,4 g/dL 4,0 4,3

Bilirubin direct 0,0-0,2 mg/dL 0,12

Bilirubin indirect 0,2-0,8 mg/dL 0,10

Asam urat 2,8-6,8 mg/dL 16,1

Natrium 136-144 mEq/L 133 124,5 119,5

Kalium 3,8-5,0 mEq/L 4,37 2,99 2,69

Klorida 97-103 mmol/L 94 95,8 86,3

Kalsium 8,1-10,4 mg/dL 6,2

GDA ≥ 200 mg/dL 123


Globulin 2-3 g/dL 3,08
Data Laboratorium
Data Februari
Lab
Nilai normal
16 18 19 21 22
Hemoglobin 13,5-18 g/dL 5,4 5,1

Leukosit 4,80-10,80 x 103/µL 7,8 6,65


4,0-5,5 x 106/µL
Eritrosit 1,89 1,84

Hematokrit 40-50 % 15,7

MCV 80-93 fL 82,8 80,4

MCH 27-31 pg 28,5 27,7

MCHC 32-36 g/dL 34,4 34,5


Platelet 142-424 x 103/µL 114 71
PROFIL PENGOBATAN
Tanggal (Februari)
Freku
Obat Rute Dosis
ensi 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Diet tinggi karbohidrat 2100


rendah protein dan kal / v v v v v v v v v v
garam hari
Iv 1
Trasnfusi PRC 1 dd 1 v // v v v //
infus kantong
Iv I=0+
Balance cairan - v // v v v v v v v
infus 500

Iv per 24 75 190
Natrium bikarbonat v v v //
infus jam mEq mEq
Iv
Furosemid 20 mg 4 dd 1 v // v 3 dd 1 //
bolus

Amlodipin po 5 mg 1-0-0 v v v v v v //

Lisinopril po 10 mg 2 dd 1 v v v

Asam folat po 1 tablet 3 dd 1 v // v v v v

CaCO3 po 500 mg 3 dd 1 v // v v v v

Iv 50 mg
Ranitidin 2 dd 1 v v v v v v v
bolus
Assesment
Problem medik S/O Terapi Rute Analisis

Masuk RS Lemas, mual, Balance cairan Iv Terapi cairan


muntah

Anemia Hb = 5,4 g/dL Transfusi PRC IV Untuk


RBC = 1 kol/hari 1x1 menaikkan
1,89x106/µL kadar Hb

Eritrosit =1,89 x Asam folat p.o sebagai


106/µL suplemen
Hemoglobin = untuk terapi
5,4 anemia

Hiperfosfat CaCO₃ p.o Terapi


bertujuan
untuk
mengontrol
keadaan
hiperfosfat
Problem medik S/O Terapi Rute Analisis

Asidosis pH pasien 7,19 Na bikarbonat IV frek. 24 Untuk mengontrol


metabolik jam keadaan asidosis
metabolik
Hipertensi TD pasien Furosemid Iv bolus 40 Terapi kombinasi yang
170 / 80 mmHg mg diberikan untuk
menurunkan tekanan
Amlodipin 4 dd 1 darah tinggi

Mual ranitidin Iv bolus Terapi ini bertujuan


untuk menghambat
sekresi asam
lambung
CKD stage V GFR < 15 mL/mnt Hemodialisa Untuk menyaring dan
membuang sisa-sisa
metabolisme serta
kelebihan cairan,
membantu
menyeimbangkan unsur
kimiawi dalam tubuh
serta membantu
menjaga tekanan darah
PLAN
Nilai Ureum dan asam urat
meningkat  Terapi dengan
Allopurinol
Monitoring
Problem medik Terapi Monitoring
Asidosis Metabolik Na bikarbonat pH (7,35 – 7,45)

Hipertensi Furosemid Tekanan Darah normal


Amlodipin 120/70

CKD Stadium V Hemodialisa


KIE
Pasien harus melakukan hemodialisa secara
rutin untuk membantu kerja ginjal sebagai
penyaring dan membuang sisa-sisa
metabolisme serta kelebihan cairan,
membantu menyeimbangkan unsur kimiawi
dalam tubuh serta membantu menjaga
tekanan darah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai