Kep, Ns
• Obstruksi ekstrarenal
– Dapat terjadi pada pelvis ureter oleh
obstruksi intrinsik dan ekstrinsik
serta pada kandung kemih dan
uretra
PATOGENESIS
POST RENAL
Diagnosis
• Anamnesis
– pasien yang memenuhi kriteria diagnosis
AKI harus ditentukan apakah keadaan
tersebut memang AKI atau keadaan akut
PGK.
– riwayat etiologi PGK
– riwayat etiologi penyebab AKI
– pemeriksaan klinis (anemia, neuropati
pada PGK) dan
– perjalanan penyakit (pemulihan pada AKI)
dan ukuran ginjal.
Pemeriksaan Klinis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Mikroskopik urin
• Pemeriksaan biokimia darah
• Pemeriksaan biokimia urin
• Darah perifer lengkap
• USG ginjal
• CT-scan abdomen
• Pielogram
• Biopsi ginjal
Penatalaksanaan
1. Terapi Nutrisi
– Energi : 20 – 30 kkal / kgBB / hari
– Karbohidrat : 3 – 5 ( max. 7) g / kgBB / hari
– Lemak : 0.8 – 1.2 ( max. 1.5) g / kgBB / hari
– Protein (essential dan non-essential amino acids)
• Terapi konservatif : 0.6 – 0.8 (max. 1.0) g / kgBB / hari
• Extra corporeal therapy : 1.0 – 1.5 g / kgBB / hari
– CCRT hypercatabolism : max 1.7 g / kgBB / hari
Terapi Farmakologi
Terapi pengganti ginjal
• Berbagai jenis TPG :
– CRRT (continous renal replacement
therapy)
– SLED (Sustained low efficiency dialisis)
• Berdasarkan prinsip translokasi ion
ada 2 jenis TPG :
– Dialisis (hemodialisa, dialisis peritoneal)
– Filtrasi (CRRT)
KOMPLIKASI PENGOBATAN
Kelebihan volume Batasi garam (1-2 g/hr) dan air (<1L/hr)
intravaskular Furosemid, ultrafiltrasi atau dialisis
Hiponatremia Batasi asupan air ( < 1 L/hari) ; hindari infus larutan hipotonik
Hiperkalemia Batasi asupan diet K (<40 mmol/hari);hindari diuretik hemat kalium
Pottasium-binding ion exchange resins
Glukosa (50ml dextrosa 50%) , insulin (10 unit)
Natrium bikarbonat ( 50 – 100 mmol)
Agonis β2 (salbutamol, 10-20 mg inhalasi atau 0,5 – 1 mg iv)
Kalsium glukonat (10 ml larutan 10% dalam 2-5 menit)
Asidosis Metabolik Natrium bikarbonat (upayakan bikarbonat serum>15mmol/L, pH>7,2)
Hiperfosfatemia Batasi asupan diet fosfat ( < 800 mg/hari )
Obat pengikat fosfat (Kalsium asetat, Kalsium karbonat)
Hipokalsemia Kalsium karbonat ; kalsium glukonat ( 10-20 ml larutan 10% )
Nutrisi Batasi asupan protein diet ( 0,8 – 1 gr/kgBB/hari) jika tidak dlm
kondisi katabolik
Karbohidrat ( 100 gr/hari )
Nutrisi enternal atau parenteral, jika perjalanan klinik lama /
katabolik
PROGNOSIS
• Kematian karena penyakit penyebab
• Prognosis buruk : pasien lanjut usia dan terdapat
gagal organ lain.
• Penyebab kematian tersering
– infeksi (30%-50%)
– Perdarahan saluran cerna (10-20%)
– jantung (10-20%)
– gagal napas 10%
– gagal multiorgan dengan kombinasi hipotensi
& septikemia
CHRONIC KIDNEY
DISEASE
(CKD)
Definisi
1. Kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa
kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi
glomerulus (LFG), dengan manifestasi:
- kelainan patologis
- terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau
urin, atau kelainan dalam tes pencitraan (imaging tests)
4. Pulmonary Uremic “lung” atau pneumonia Toxin uremic dalam pleura dan jaringan paru
Retensi asam organic hasil metabolisme
Toxin uremic
Manifestasi Klinis
5 Asam basa Asidosis metabolic Ketidakseimbangan elektrolit
. Retensi asam organic hasil metabolisme
6 Neurologic Letih, lesu, sakit kepala, Toxin uremic
. gangguan tidur, gangguan Ketidakseimbangan elektrolit
otot /kejang, pegal
7 Hematologik Anemia Penekanan produksi RBC
. Perdarahan Penurunan waktu hidup RBC
Perdarahan
Dialysis
Defisiensi Fe
8 Metabolik Intoleransi KH Menurunya sensitifitas insulin di dalam jaringan perifer
. Hiperlipidemia Penundaan produksi insulin oleh pancreas
Hiperparatiroid Meningkatnya waktu hidup insulin
Infertility Meningkatnya produksi serum trigliserid
Sexual disfunction Fosfat dlm serum meningkat Ca+ dlm serum
Menurunya libido + ereksi menurun merangsang paratiroid
Menurunya menstruasi s/d Mekanisme belum jelas
amenorhoc Produksi testosterone dan spermatogenesis menurun
Rangsangan paratiroid meningkat
Pemeriksaan Penunjang
Gambaran Laboratoris
a.Sesuai penyakit yang mendasari
b.Penurunan fungsi ginjal, Peningkatan kadar ureum
kreatinin serum, penurunan LFG.
c.Kelainan biokimiawi darah (penurunan Hb,
peningkatan kadar asam urat, hiper/hipokalemia,
hiponatremia, hiper/hipokloremia,
hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolik.
d.Kelainan urinalisis ( proteinuria, hematuria,
leukosuria, cast, isostenuria )
Gambaran Radiologis
a.USG ginjal tampak kecil bilateral
b.Ginjal bisa tampak besar pada policystic kidney disease, diabetic
nefropathy, HIV yang berhubungan dengan nefropati, multiple
myeloma, amiloidosis, obstruktif uropati
LFG
Derajat Rencana Tatalaksana
(ml/menit/1,73m )
2
Normal Target
Sampel dari whole
blood < 100 80 – 120
- Rerata gula puasa < 100 100 – 140
- Rerata gula
menjelang tidur
Sampel dari
plasma < 110 90-130
- Rerata gula puasa < 120 110 - 150
- Rerata gula
menjelang tidur
A1c (%) <6 <7
(Sumber: Pranawa, 2007)
Pencegahan dan Terapi
terhadap Kondisi Komorbid
• Gangguan keseimbangan cairan
• Obat-obat nefrotoksik
• Bahan radiokontras
Memperlambat Perburukan Fungsi
Ginjal
LFG Asupan Protein Fosfat
(ml/menit) (g/kg/hari) (g/kg/hari)
Tidak dianjurkan
> 60 Tidak dibatasi
• Osteodistrofi renal
• Mengatasi hiperfosfatemia