Chronic Kidney Disease

Nelly Astika
09700260

Pembimbing: Dr. dr. PWM Olly Indrayani Sp.PD (K)
Gagal Ginjal Kronis
Suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal
yang bersifat:

Kronik
Progresif
Persisten

Menurut NKF-K/DOQI:
1.Kerusakan ginjal selama 3 bulan dengan atau tanpa
penurunan GFR
2.GFR <60ml/men/1,73m
2
3 bulan dengan atau tanpa
kerusakan ginjal
Rumus Cockroft-Goult:
GFR = (140 umur) x BB pada dikalikan 0,85
72 x Creatinin plasma (mG/dL)

Klasifikasi derajat penyakit
Stadiu
m
Deskripsi GFR (mL/menit/1,73 m
3
)
1

2
3
4
5
Kerusakan ginjal dengan GFR normal
atau
Kerusakan ginjal dengan GFR ringan
Kerusakan ginjal dengan GFR sedang
Kerusakan ginjal dengan GFR berat
Gagal ginjal
90

60-89
30-59
15-29
< 15 atau dialisis
Klasifikasi berdasarkan etiologi
Penyakit Contoh jenis-jenis terbanyak
Penyakit ginjal
diabetes
DM tipe 1 dan 2
Penyakit ginjal non-
diabetes
Penyakit glomerulus (autoimun, infeksi sistemik,
obat, keganasan)
Penyakit vaskular (hipertensi, mikroangiopati)
Penyakit tubulointerstitial (ISK, batu, obstruksi)
Penyakit kistik (ginjal polikistik)
Penyakit pada
transplantasi
Rejeksi kronik
Toksisitas obat (siklosporin/takrolimus)
Glomerulopati transplant
Patofisiologi
TRIAS CKD
Hipertensi
Anemia
Azotemia
Video CKD
GANGGUAN ORGAN CKD
Manifestasi Klinis
Diagnosa
1. Gejala klinis
Berdasarkan penyakit yang mendasarinya
Sindrom uremia
2. Laboratorium
HB
Trombositopenia ringan
Kenaikan kadar ureum, kreatinin, natrium, kalium, asam urat
Urinalisis: proteinuria, hematuria, leukosuria
pH darah
3. Radiologi
Foto polos abdomen
USG ginjal
4. Biopsi & histopatologi

Penatalaksanaan
Derajat LFG
(mL/menit/1,73
m
2
)
Rencana tatalaksana
1 90 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi
perburukan, fungsi ginjal, memperkecil resiko
kardiovaskuler
2 60 89 Menghambat perburukan fungsi ginjal
3 30 59 Evaluasi dan terapi komplikasi
4 15 29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal
5 < 15 Terapi pengganti ginjal
1. Pengobatan penyakit dasar:
Terutama yang masih dapat di koreksi
2. Pengendalian keseimbangan air & garam:
Pemberian cairan disesuaikan dengan produksi urine:
produksi urine 24 jam + 500 ml
Asupan garam dibatasi 920-2760 mg
Penimbangan BB, pemantauan produksi urine
3. Diet rendah protein & tinggi kalori
Protein : 0,6-0,8 gram/kgBB/hari atau 20-40 gram
Kalori : minimal 35 kcal/kgBB/hari
Akan memperbaiki keluhan mual, menurunkan BUN
4. Pengelolaan hipertensi
Target TD 125/75 mmHg menghambat progresivitas
penurunan faal ginjal
Dapat diberikan ACE inhibitor dan ARB
ACE inhibitor merupakan kontra indikasi stenosis renalis
5. Pengendalian gangguan keseimbangan elektrolit
& asam basa
Hiperkalemia:
- Glukonas calcius IV (10-20 ml 10% ca gluconate)
- Glukosa IV (25-50 ml glukosa 50%)
- Insulin dextrose IV 2-4 unit aktrapid tiap 10 gram glukosa
- Natrium bikarbonat IV (25-100 ml 8,4% NaHCO
3
)
- Meningkatkan ekskresi kalium: Furosemid, dialisis
Asidosis:
- Natrium bikarbonat (NaHCO
3
)
6. Pencegahan & pengobatan ROD (renal
osteodistrofi)
Pengendalian hiperphosphatemia:
- Kadar P serum harus dipertahankan < 6mg/dl
- Kalsium karbonat (CaCo
3
) 500-3000mg

Suplemen vitamin D3 aktif
- Berikan kalsitriol apabila kadar P normal (0,25 mcg/hari)
- Batas pemberian: Ca X P < 65
Paratiroidektomi


7. Pengobatan gejala uremi spesifik
Pengobatan simtomatis: pruritus, keluhan GIT, penanganan
anemia
8. Deteksi & pengobatan spesifik
Sistem imun yang rendah mudah terinfeksi pengobatan
simtomatis & cek DL & UL jika diperlukan
9. Penyesuaian pemberian obat
Penyesuaian dosis ekskresi metabolitnya melalui ginjal

- dosisnya diperkecil
- pemberiannya diperpanjang
10. Deteksi & pengobatan komplikasi
11. Persiapan dialisis & transplantasi
Hemodialisis
Indikasi hemodialisis:
Apabila terdapat komplikasi meskipun penderita belum sampai
pada CKD stadium 5:
Ensefalopati uremik
Perikarditis
ROD progresif
Hiperkalemia yang tidak dapat dikendalikan dengan
medikamentosa
Fluid overload
Komplikasi hemodialisis:
Mual & muntah
Hipotensi
Demam, menggigil
Disequilibration syndrome



Transplantasi
TERIMA KASIH