PEMBIMBING:
dr. I Wayan Sumerta, Sp.PD
A. LATAR BELAKANG
ARF
AKI
Acute Dialysis Quality Initiative (ADQI) pada
tahun 2002 sepakat mengganti istilah ARF
menjadi AKI. (Sinto, dkk., 2009)
INSIDEN
AKI dalam 15 tahun terakhir menunjukkan
peningkatan insidens (Sinto, dkk., 2010). Insiden
AKI berlainan dari negara ke negara oleh karena
kausa yang berbeda-beda. (Markum, 2009)
3
B. TUJUAN
Untuk mengetahui etiologi, tahap penyakit, dan
komplikasi dari AKI sehingga diharapkan dapat
mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan
dengan benar dan akurat sehingga menurunkan
angka mortalitas.
A. Definisi
Penurunan mendadak faal ginjal dalam 48 jam berupa :
Kadar kreatinin serum 0,3 mg/dl (26,4 mol/l), atau
50% (1,5 x kenaikan dari nilai dasar),
Atau pengurangan produksi urin (oliguria yang
tercatat 0,5 ml/kg/jam dalam waktu >6jam)
(Markum, 2009)
B. Klasifikasi
Tabel 1. Klasifikasi AKI dengan kriteria AKIN, 2005
Tahap
Peningkatan kadar Cr
serum
Kriteria UO
1.
<0,5 mL/kg/jam,
>6 jam
2.
3.
<0,3 mL/kg/jam,
>24 jam atau
anuria >12 jam
B. Klasifikasi
Tabel 2. Klasifikasi AKI dengan Kriteria RIFLE, ADQI Revisi 2007
Kategori
Risk
Peningkatan
Penurunan LFG
kadar Cr serum
>1,5 kali nilai dasar >25% nilai dasar
Kriteria UO
Injury
Failure
Loss
End stage
<0,5 mL/kg/jam,
>6 jam
<0,5 mL/kg/jam,
>12 jam
<0,3 mL/kg/jam,
>24 jam
atau
anuria >12 jam
C. Etiologi
Prarenal
Renal
Pascarenal
Hipovolemia
Penurunan curah jantung
Perubahan rasio resistensi vaskular ginjal sistemik
Hipoperfusi ginjal dengan gangguan autoregulasi ginjal
Sindrom hiperviskositas
Obstruksi renovaskular
Penyakit glomerulus atau mikrovaskular ginjal
Nekrosis tubular akut (Acute Tubular Necrosis, ATN)
Nefritis interstitia
Obstruksi dan deposisi intratubular
Obstruksi uretra
Obstruksi leher kandung kemih
Obstruksi ureter
D. Patofisiologi
10
D. Patofisiologi
11
E. Manifestasi Klinis
Gambaran klinis secara umum dapat meliputi :
Perubahan volume urine
Kelainan neurologis
Gangguan pada kulit
Tanda pada kardiopulmoner dan gejala saluran cerna
(Kenward dan Tan, 2003).
12
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Rasa haus
Hipotensi Ortostatik
Takikardi
Penurunan tekanan vena
jugularis
Penurunan tugor kulit
Selaput lendir kering
Berkurangnya keringat
aksila
Data penurunan secara
progresif output urin
baru saja mendapat
pengobatan NSAID, ACE
Inhibitor, Angiotensin II
reseptor blocker
Renal
Pascarenal
Asimptomatilk bila
obstruksi berjalan lambat,
nyeri pinggang atau
suprapubik bila ada distensi
akut pada kandung kemih
memberi kesan obstruksi
ureter akut
(Harrison, 2003)
13
E. Diagnosis
1. Anamnesis yang baik
2. Pemeriksaan fisik
3. Untuk mendiagnosis AKI perlu pemeriksaan
14
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Urin
AKI prarenal
AKI renal
AKI pascarenal
15
Indeks diagnosis
AKI prarenal
AKI renal
Urinalisis
Silinder hialin
Abnormal
Gravitasi spesifik
>1,020
~1,010
Osmolalitas urin
(mmol/kgH20)
>500
~300
<10 (<20)
>20 (>40)
<1
>1
<35
>35
>40
<20
>8
<3
16
Pemeriksaan pencitraan
Biopsi
(Sinto, dkk., 2010)
17
H. Tatalaksana
Pada dasarnya tata laksana AKI sangat ditentukan oleh
18
H. Tatalaksana
Terapi Nutrisi (Sinto, dkk., 2010)
Variabel
Contoh keadaan
klinis
Dialisis
Rute pemberian nutrisi
Rekomendasi energi
Sumber energi
Ringan
Toksik karena obat
Jarang
Oral
20-25
kkal/kgBB/hari
Glukosa
3-5
g/kgBB/hari
Kebutuhan protein
0,6-1 g/kgBB/hari
Pemberian nutrisi
Makanan
Katabolisme
Sedang
Pembedahan
+ infeksi
Sesuai kebutuhan
Enteral / parenteral
25-30
kkal/kgBB/hari
Glukosa
3-5
g/kgBB/hari
Lemak 0,5-1 g/
kgBB/hari
0,8-1,2
g/kgBB/hari
Formula
enteral
Glukosa 50-70%
Lemak 10-20%
AA 6,5-10%
Mikronutrien
Berat
Sepsis,
ARDS,
MODS
Sering
Enteral / parenteral
25-30
kkal/kgBB/hari
Glukosa3-5
g/kgBB/hari
Lemak
0,8-1,2
kgBB/hari
1,0-1,5
g/kgBB/hari
Formula
enteral
Glukosa 50-70%
Lemak 10-20%
AA 6,5-10%
Mikronutrien
19
H. Tatalaksana
Terapi Farmakologi
Diuretik
Diuretik
Beberapa hal yang harus diperhatikan:
Pastikan pasien tidak dalam keadaan dehidrasi. Jika
Tata laksana
Hipokalsemia
Hiperurisemia
Asidosis metabolik
Hiperfosfatemia
(Markum, 2009)
22
I. Pencegahan
Pencegahan
AKI
terbaik
adalah
dengan
memperhatikan status hemodinamik seorang pasien,
mempertahankan keseimbangan cairan dan mencegah
penggunaan zat nefrotoksik maupun obat yang dapat
mengganggu kompensasi ginjal pada seseorang
dengan gangguan fungsi ginjal (Waikar, dkk., 2008).
24
25
26
27
28
Med. 357:797-805.
Bagshaw, S.M., George, C., Bellomo, R., 2008. A comparison of the RIFLE
and AKIN criteria for acute kidney injury in critically ill patients. Nephrol
Dial Transplant. 23:1569-74.
Brady, H.R., Brenner, B.M., 2003. Acute Renal Failure. Harrisons Principal
Medicine 15 th edition. Vol II. Chapter 269.
Brady, H.R., Brenner, B.M., 2005. Harrisons Principal Medicine. pp.164453.
Kenward, R.L., Tan, C.K. 2003. Penggunaan Obat pada Gagal Ginjal.
29
PERNEFRI pp.13-17.
Mehta, R.L., Kellum, J.A., Shah, S.V., Molitoris, B.A., Ronco, C.,
30
31
32
33