plasma, menyebabkan air masuk ke sel, pembengkakan sel otak, TIK meningkat, gejala SSP
Dapat disebabkan adanya masalah pada ginjal dan
non ginjal
Ginjal : konsumsi obat diuretik,
non ginjal : muntah, diare,
Pada kasus muntah berkepanjangan,
penyedotan NGT, diare berat, terjadi kekeurangan Na dan air dalam jumlah besar
Tersimpannya cairan pada kasus luka
bakar,Peritonitis, obstruktif sal.cerna, dan pada ruang ketiga, menyebabkan cairan terperangkap, mengurangi vol.darah sirkulasi, syok
Tanda dan Gejala
Gejala : nausea & malaise. Bila semakin berat
dapat terjadi letargi, penurunan kesadaran, sakit kepala, kejang bahkan koma.
Gejala neurologis muncul pada keadaan
hiponatremi yg sangat berat (<115 mEq/L), akibat adanya intracerebral osmotic fluid shifts dan edema cerebri.
Koreksi Natrium Kebutuhan Na :
(Na yg diinginkan Na serum) x BB x
60% NaCl 3% mengandung mEq natrium tiap 1 cc Tiap 100 cc mengandung 3 gr NaCl Contoh : Na : 116 mEq/L; BB 60 kg (140 116) x 60 x 0,6 = 864 mEq 864 mEq x 2 = 1728 NaCl 3%
Koreksi Natrium
Untuk keadaan hiponatremi simptomatik yg
cukup berat, penanganan pertama adalah infus saline hipertonis dgn target peningkatan Na 6 mmol/L dlm 24 jam dan penambahan peningkatan 8 mmol/L dalam 24 jam selanjutnya sampai kadar Na serum pasien mencapai 130 mmol/L
Hipernatremi
Suatu keadaan dengan kadar Na serum >145
mEq/L
Disebut juga dengan kondisi hiperosmolaritas
yang disebabkan oleh penurunan pada Total Body Water (TBW)
Hipernatremi adalah masalah pada air (water
problem) bukan merupakan masalah pada homeostasis natrium
Hipernatremia
Disebabkan rusaknya kendali rasa haus atau kurang
minum yang seringkali diperberat dengan keadaan patologis yang menyebabkan kehilangan cairan tubuh
Keadaan Hiperosmolalitas cairan keluar dari intrasel
dan masuk ke dalam intravaskular merangsang osmoreseptor di otak merangsang pusat haus dan sekresi ADH
Bila hiperosmolaritas berlebih dan fungsi homeostasis
tidak berfungsi shrinkage (mengkerut) sel-sel, terutama neuron Brain injury