EPILEPSI
Pembimbing :
Dr. Jan Andreas
Disusun Oleh :
Suci Insani Ramadhani
Pendahuluan
Diduga terdapat sekitar 50 juta orang dengan epilepsi
di dunia (WHO, 2012).
4
Patofisiologi
Perbedaan muatan Ketidakseimbanga
Hipersensitifitas
ion di dalam & luar n asam
neuron
neuron basa/elektroilit
Instabilitas
Polarisasi membran
membran sel saraf Asetilkolin >>>
yang
GABA <<<
lebih negatif
6
Klasifikasi (ILAE 1981)
Bangkitan Parsial/Fokal
Serangan Parsial Sederhana
Serangan Parsial Kompleks
Serangan Parsial yang Menjadi Umum Sekunder
Bangkitan Umum
Lena
Tonik-Klonik
Tonik
Klonik
Atonik
12
MENEGAKKAN DIAGNOSIS (2)
Riwayat keluarga
Hal ini perlu untuk mencari adanya
faktor herediter
Riwayat masa lalu :
Riwayat kehamilan ibu
Ditanyakan pula mengenai riwayat
kelahiran penderita,
13
Penyakit yang pernah diderita
(trauma kapitis, radang selaput
otak/radang otak, ikterus, reaksi
terhadap imunisasi, kejang demam).
Bagaimana perkembangan
kecakapan mental dan motorik
14
MENEGAKKAN
DIAGNOSIS (3)
Pemeriksaan Jasmani
Pediatri (KU, TTV, status generalis)
Neurologis :
kesadaran; kecakapan, motorik & mental; gejala proses
intrakranium serta sistem sensorik; refleks fisiologis dan
patologik
15
MENEGAKKAN
DIAGNOSIS (4)
Pemeriksaan Penunjang
Pungsi lumbal
Elektroensefalografi (EEG)
Pencitraan
Foto polos kepala, CT-Scan & MRI
Pemeriksaan laboratorium
16
EEG
MENEGAKKAN DIAGNOSIS (5)
Pemeriksaan Psikologi & Psikiatri
Retardasi mental, gangguan tingkah laku, gangguan emosi,
hiperaktif harus mendapat perhatian yang wajar agar
anak dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
kemampuannya
18
PENGOBATAN
EPILEPSI
Tujuan pengobatan :
Mengatasi kejang dengan dosis optimal
terendah
Kadar OAE bebas yang dapat
menembus sawar darah otak dan
mencapai reseptor SSP
19
Mekanisme antikonvulsi yang penting :
Mencegah timbulnya letupan
depolarisasi eksesif pada neuron
epileptik dalam fokus epilepsi
Mencegah terjadinya letupan
depolarisasi pada neuron normal akibat
pengaruh
dari fokus epilepsi
20
PENGOBATAN EPILEPSI (2)
Prinsip pengobatan :
1. Mendiagnosis scr pasti, menentukan etiologi,
jenis serangan dan sindrom epilepsi
2. Memulai pengobatan dengan satu jenis obat
antiepilepsi
3. Penggantian OAE secara bertahap apabila OAE
yang pertama gagal
4. Pemberian OAE sampai > 2 tahun bebas kejang
21
Obat Anti Epilepsi (OAE)
Serangan parsial (sederhana, kompleks dan umum sekunder)
Serangan absens
OAE II : Benzodiazepin
22
Serangan mioklonik
OAE II : Etosuksimid
23
Mekanisme Kerja OAE
Status Epiletikus
bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit, atau
adanya dua bangkitan atau lebih dan di antara
bangkitan-bangkitan tadi tidak terdapat pemulihan
kesadaran.