Koli
hilang-timbul (intermitten)
yang terjadi akibat spasme
otot polos untuk melawan
suatu hambatan. Perasaan
Pielonefritis pelebaran, peregangan, dan
atau spasme yang disebabkan oleh
obstruksi ureter.
hidronefritis
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Gejala-gejala berupa nyeri hilang timbul yang menjalar dari
punggung, perut bagian bawah, genital dan bagian dalam
paha
• Nyerinya bersifat mendadak dan hilang timbul
• Mual dan muntah
• Perut yang membesar
• Demam
• Gangguan berkemih
• yaitu nyeri kandung kemih terasa di bawah pusat, terasa
nyeri saat buang air kecil, polakisuria, hematuria, anuria,
oliguria.
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
• Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan :
• Kadang-kadang teraba ginjal yang mengalami
hidronefrosis/obstruktif
• Nyeri tekan/ketok pada pinggang
• Batu uretra anterior bisa di raba
• Pada keadaan akut paling sering ditemukan adalah kelembutan
di daerah pinggul (flank tenderness) yang disebabkan oleh
hidronefrosis akibat obstruksi sementara yaitu saat batu
melewati ureter menuju kandung kemih
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
• pemeriksaan darah dan urin : adanya infeksi atau ada kelainan
fungsi ginjal
• Pada urin biasanya dijumpai hematuria dan kadang-kadang
kristaluria
• Hematuria biasanya terlihat secara mikroskopis, dan derajat
hematuria bukan merupakan ukuran untuk memperkirakan besar
batu atau kemungkinan lewatnya suatu batu
• Pada pemeriksaan sedimen urin, jenis kristal yang ditemukan dapat
memberi petunjuk jenis batu
• Pemeriksaan pH urin < 5 menyokong suatu batu asam urat,
sedangkan bila terjadi peningkatan pH >7 menyokong adanya
organisme pemecah urea seperti Proteus sp, Klebsiella sp,
Pseudomonas sp dan batu struvit
2. Radiologi
d. USG
• dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP, yaitu
pada keadaan-keadaan : alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang
menurun dan pada wanita yang sedang hamil. USG ginjal merupakan
pencitraan yang lebih peka untuk mendeteksi batu ginjal dan batu
radiolusen daripada foto polos abdomen. Cara terbaik untuk
mendeteksi BSK (Batu Saluran Kemih) ialah dengan kombinasi USG
dan foto polos abdomen. USG dapat melihat bayangan batu baik di
ginjal maupun di dalam kandung kemih dan adanya tanda-tanda
obstruksi urin
e. Radioisotop
• Untuk mengetahui fungsi ginjal secara satu persatu, sekaligus adanya
sumbatan pada gagal ginjal
Diagnosis Batu
Ya
Gawatdarurat: Konsultasi ke
urosepsis, anuria, dll Spesialis Urologi
Pertimbangkan rawat Ya
Konsultasi ke
inap: nyeri berulang, Spesialis Urologi
mual berulang
Gejala dapat
ditatalaksana
Pmx. radiologis
1. Medikamentosa
• Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukurannya
kurang dari 5 mm, karena diharapkan batu dapat keluar
spontan. Terapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi
nyeri, memperlancar aliran urin dengan minum banyak
supaya dapat mendorong batu keluar dari saluran kemih
• Batas lama terapi konservatif adalah 6 minggu.
• Di samping ukuran batu syarat lain untuk observasi adalah
berat ringannya keluhan pasien, ada tidaknya infeksi dan
obstruksi. Adanya kolik berulang atau infeksi saluran kemih
menyebabkan observasi bukan merupakan pilihan. Begitu
juga dengan adanya obstruksi, pasien seperti ini harus segera
dilakukan intervensi.
Obat penghilang nyeri
• golongan narkotik (meperidine, morfin sulfat, kombinasi parasetamol dan
kodein, atau injeksi morfin), golongan analgesik opioid (morphine sulfate,
oxycodone dan acetaminophen, hydrocodone dan acetaminophen), golongan
analgesik narkotik (butorphanol), golongan anti-inflamasi non steroid (ketorolac,
diclofenac, celecoxib, ibuprofen).
Antiemetic (metoclopramide) jika mual atau muntah.
PCNL
Tips diet
pengkajian
Pola eliminasi (Perubahan pola eliminasi: urin pekat, penurunan
Primer ( airway, breting, circulation, disability output,Hematuri Rasa terbakar, dorongan berkemiH
Riwayat obstruksi
Pola nutrisi metabolik (mual muntah, demam, diit rendah purin, Pola tidur dan istirahat
1. Klien mengatakan nyeri pada Factor penyebab Nyeri
perut
↓
2. Nampak ekspresi wajah
Penakanan pada saraf saraf di ginjal
meringis, nyeri tekan pada
↓
daerah abdomen
Merangsang pengeluaran zat
pirogen bradikinin, serotonin dan
progtaglandin
Thalamus
Nyeri dipersepsikan
diagnosa
Nyeri Tujuan jangka Kaji skala nyeri, Mengetahui
berhubungan panjang : Setelah frekuensi, dan derajat nyeri, dan
dengan retensi diberi askep lokasi nyeri lokasi yang
urin selama beberapa dirasakan sehingga
hari gangguan memudahkan
nyaman nyeri dalam
klien teratasi menentukan
Tujuan jangka tindakan
pendek : Setelah selanjutnya
diberi askep
selama beberapa
hari nyeri klien Atur posisi klien Posisi yang
berangsur angsur senyaman nyaman
dapat berkurang mungkin membantu
dengan kriteria : mengurangi rasa
Klien melaporkan nyeri yang muncul
tidak nyeri lagi
Ekspresi wajah
tidak meringis
Ajarkan klien Dengan tehnik
tehnik relaksasi menarik napas
dan tehnik dalam dan
distraksi mengeluarkan
serta mengajak
klien untuk
berbincang
membantu
mengalihkan
stimulus nyeri
yang dirasakan
Kolaborasi Membantu
dengan dokter mengurangi
dalam rasa nyeri
pemberian obat dengan
analgetik menekan pusat
nyeri
Intoleransi Tujuan jangka panjang Pantau Untuk
aktivitas : Setelah dilakukan kemampuan mengetahui
berhubung tindakan keperawatan klien dalam tindakan apa
an dengan masalan intoleransi melakukan yang dapat
kelemahan aktivitas teratasi aktivitas dilakukan oleh
Tujuan jangka pendek : sehari-hari klien sehingga
Setelah dilakukan perawat mudah
tindakan keperawatan dalam
secara bertahap klien mengambil
mampu beraktivitas keputusan
secara mandiri dengan selanjutnya
kriteria :
Klien dapat memenuhi
kebutuhan secara Anjurkan Dengan
mandiri klien untuk partisipasi
Klien dapat ikut serta ikut serta keluarga klien
dalam proses dalam dapat
pengobatan tindakan merasakan
pemulihan bahwa keluarga
kesehatan memberi
klien support dalam
pemulihan
kesehatan
PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primer
• Tujuan : untuk mencegah agar penyakit tidak terjadi,
dengan mengendalikan faktor penyebab suatu penyakit
• Pencegahan primer penyakit BSK seperti konsumsi air
putih minimal 2 liter per hari akan mencegah
pembentukan kristal urin yang dapat menyebabkan
terjadinya batu
• Pengaturan pola makan yang dapat meningkatkan
risiko pembentukan BSK seperti, membatasi konsumsi
daging, garam dan makanan tinggi oksalat (sayuran
berwarna hijau, kacang, coklat), dan sebagainya
• Aktivitas fisik seperti olahraga juga sangat dianjurkan,
terutama bagi yang pekerjaannya lebih banyak duduk.
PENCEGAHAN
2. Pencegahan Sekunder
• Tujuan : untuk mengurangi keparahan penyakit dengan
melakukan diagnosis dan pengobatan dini
• Pemeriksaan urin dan darah dilakukan secara berkala,
bagi yang pernah menderita BSK sebaiknya dilakukan
setiap tiga bulan atau minimal setahun sekali. Tindakan
ini juga untuk mendeteksi secara dini apabila terjadi
pembentukan BSK yang baru.
• Untuk pengobatan, pemberian obat-obatan oral dapat
diberikan tergantung dari jenis gangguan metabolik
dan jenis batu
• Pengobatan lain yang dilakukan yaitu melakukan
kemoterapi dan tindakan bedah (operasi).
PENCEGAHAN
3. Pencegahan Tersier
• Tujuan mencakup pembatasan terhadap segala
ketidakmampuan dengan menyediakan rehabilitasi
saat penyakit, cedera atau ketidakmampuan sudah
terjadi dan menimbulkan kerusakan
• Kegiatan yang dilakukan meliputi rehabilitasi
(seperti konseling kesehatan) agar orang tersebut
lebih berdaya guna, produktif dan memberikan
kualitas hidup yang sebaik mungkin sesuai dengan
kemampuannya.
penkes
Alkalisasi urin dengan natrium bikarbonat dan kalium sitrat dapat mencegah batu
sistin dan asam urat untuk bertambah parah dan bisa mengurangi ukuran batu
Pada batu kalsium, makanan yang sebaiknya dikurangi adalah kacang-kacangan,
bayam, kulit ari biji gandum, garam, serta daging dan produk hewani.
Pada batu kalsium penggunaan beberapa obat juga harus dihindari, seperti thiazide
bila batu berulang, serta obat pengikat kalsium pada usus
Bila tidak terdapat kalsium pada urinalisis selama 24 jam, penurunan kadar kalsium
dari diet tidak diperlukan. Kalsium per hari dibatasi sebanyak 1000 – 1200 mg.
Pada batu asam urat, allopurinol dapat membantu untuk mengontrol kadar asam urat
Pada batu asam urat, makanan yang sebaiknya dikurangi adalah makanan tinggi purin
Pada batu sistin, minta pasien untuk konsumsi air mineral yang cukup (perlu
diperhatikan pada pasien dengan penyakit penyerta yang lain, seperti gagal jantung)
Peningkatan pemasukan cairan, minimal 8 gelas air mineral sehari
INEGRASI PENATALAKSANAAN
Ketepatan
diagnosis
Adanya
lokasi
infeksi
Derajat Derajat
kerusakan beratnya
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT PADA KASUS
GANGGUAN PERKEMIHAN
Pemberi asuhan keperawatan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan,
dari yang sederhana sampai dengan kompleks