Divisi Hepatobilier
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Definisi
Laennec pada tahun 1826 berasal dari istilah Yunani scirrhus dan mengacu pada
permukaan oranye atau gambaran kuning pada hati.
Sirosis adalah suatu keadaan patologi yang menggambarkan stadium akhir fibrosis
hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan adanya suatu fibrosis dan
dan pembentukan nodulus regenerative. Gambaran ini terjadi akibat nekrosis
hepatoseluler.
Epidemiologi
■ Penyakit hati kronis dan sirosis hepatis diketahui mengakibatkan 35000 kematian
per tahun di Amerika, dan menduduki rangkin ke 13 dalam penyebab kematian di
dunia.
Etiologi
1. Hepatitis C (26%)
2. Alcoholic Liver Disease (21%)
3. Hepatitis C plus alcoholic liver disease
(15%)
4. Cryptogenic, NAFLD (18%)
5. Hepatitis B (15%)
6. Miscellaneous (5%) :
1. Hepatitis Autoimun
2. Primary Biliary Cirrhosis
3. Primary Sclerosing Cholangitis
Di Indonesia :
1. Hepatitis B (40-50%)
2. Hepatitis C (30-40%)
3. Penyebab tidak diketahui dan bukan
kelompok Virus B dan C (10-20%)
Klasifikasi Sirosis Hepatis
Secara Fungsional Sirosis terbagi atas :
1. Sirosis hati kompensata Sering disebut dengan Laten Sirosis hati.
Pada atadiu kompensata ini belum terlihat gejala-gejala yang nyata. Biasanya
stadium ini ditemukan pada saat pemeriksaan screening.
2. Sirosis hati Dekompensata
Dikenal dengan Active Sirosis hati, dan stadium ini biasanya gejala-gejala
sudah jelas, misalnya ; ascites, edema dan ikterus.
Patofisiologi
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Diagnosis
DIAGNOSIS
Tatalaksana
Tujuan Terapi :
1. Mengurangi Progesivitas Penyakit.
2. Mengindari bahan0bahan yang dapat menambah kerusakan hati
3. Pencegahan dan penanganan Komplikasi