Anda di halaman 1dari 10

HIPERPARATIROIDISME

Sri Hildayanti (712003S18007)


Yuliska Warni (712003S18010)
Yusnia Aprilianti (712003S18011)
KONSEP DASAR
PENYAKIT

Anatomi
Anatomi Fisiologi
Kelenjar Tiroid
Fisiologi
Hiperparatiroidisme DEFINISI

Kelainan endokrin yang disebabkan karena overproduksi


dari satu atau lebih dari kelenjar hormon paratoroid (Black,
2009)
Berlebihnya produksi hormon paratiroid oleh kelenjar paratiroid
ditandai dengan dekalsifikasi tulang dan terbentuknya batu ginjal
yang mengandung kalsium (Brunner & Suddath, 2001)

Sebagai hiperfungsi kelenjar paratiroid yang mengakibatkan


peningkatan kadar parathormon (PTH) dalam darah yang
bersirkulasi (Hotma Rumahorbo, 1997)
ETIOLOGI

• Sedikit kasus hipertiroidisme utama disebabkan oleh paratiroid


karsinoma. Etiologinya dari adenoma ddan hyperplasi pada
kebanyakan kasus tidak diketahui. Kasus keluarga dapat terjadi baik
sebagai bagian dari berbagai sindrom endokrin neoplasmasia,
syndrome hiperparatiroid tumor atau hiperparatiroidisme turunan.

• Beberapa ahli bedah dan ahli patologis melaporkan bahwa


pembesaran dari kelenjar yang multiple umumnya jenis adenoma
yang ganda. Pada sekitar 15% pasien dengan semua kelenjar
hiperfungsi, chief cell parathyroid mengalami hiperplasi.
KLASIFIKASI
• Hiperparatiroid primer (HPTP)
Hiperparatiroid primer terjadi ketika keadaan hiperfungsi dari satu
atau lebih kelenjar hipertiroid yang mengakibatkan meningkatnya
produksi hormon paratiroid. Keadaan ini mengakibatkan
hiperkalsemia.
• Hiperparatiroid Sekunder (HPTS)
Tipe HPTS terjadi ketika kelenjar paratiroid mengalami
hiperplastik karena malfungsi dari organ lain.
• Hiperparatiroid Tersier (HPTT)
Hiperparatiroidisme tersier terjadi ketika pasien mengalami gagal
ginjal kronik yang menyebabkan proliferasi dari kelenjar paratiroid
tidak merespon terhadap penekanan kadar normal kalsium terionisasi.
PATOFISIOLOGI

Parathormon
berperan dalam
Hiperkalsemia
keseimbangan
kalsium dan fosfat, Kerusakan
produksi Tulang
paratiroidhormon Kerusakan
yang berlebihan Ginjal
akan menyebabkan
KOMPLIKASI

Gangguan jantung seperti hipertensi dan gangguan


irama jantung
Kerusakan tulang seperti osteoporosis dan fraktur
patologis
Kerusakan ginjal seperti piolonefritis, gagal ginjal,
nefrolithiasis
Gangguan impuls saraf yang dapat menimbulkan
kelemahan neuromuskular
PROSES KEPERAWATAN

1. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko terhadap cedera fraktur patologis berhubungan
dengan demineralisasi tulang.
b. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelelahan,
kelemahan otot dan nyeri tulang.
c. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia dan mual.
d. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan perubahan
fungsi ginjal sekunderhiperkalsemia hiperfosfasemia.
INTERVENSI KEPERAWATAN

Intervensi keperawatan Rasional


1. Kaji kemampuan aktivitas pasien, nyeri tulangAktivitas merupakan salah satu indikator keutuhan
dan sendi tulang
2. Observasi kadar serum kalsium dan hormon Memastikan adanya ancaman terhadap keutuhan
paratiroid tulang
3. Latih mobilisasi pasien sesuai dengan tingkatNyeri dan kelemahan otot sering dialami pada
toleransi secara bertahap hiperparatiroid
4. Bantu pasien dalam melakukan mobilisasi Mobilisasi meningkatkan absorpsi kalsium ke
tulang dan mengurangi resiko fraktur
5. Hindari faktor yang dapat menyebabkan trauma Mencegah terjadinya fraktur
seperti terjatuh seperti penggunaan kruk,
sepatu atau alas kaki, menghindari jalan
ditempat licin
6. Berikan obat-obatan antihipertiroid Menurunkan kadar kalsium darah
7. Monitor efek samping obat yang diberikan Mengurangi dan pencegahan dini resiko komplikasi

Anda mungkin juga menyukai