Anda di halaman 1dari 11

Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

LOG BOOK
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
HYPERPARATIROID

Standar Kompetensi
1. Menerapkan ilmu anatomi, fisiologi dan patofisiologi untuk
memahami perubahan fungsi pada sistem endokrin
2. Melakukan pengkajian status kesehatan klien yang berhubungan
dengan gangguan sistem endokrinyang meliputi aspek biopsikososial dan
spiritual
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala umum gangguan sistem endokrin
4. Membuat diagnosa keperawatan berdasarkan data objektif dan
subjektif yang berhubungan dengan perubahan fungsi sistem endokrin
5. Membuat rencana tindakan keperawatan pada gangguan sistem
endokrin
6. Melakukan tindakan keperawatan spesifik pada gangguan sistem
endokrin

Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan definisi penyakit hyperparatiroid.
2. Menjelaskan etiologi penyakit hyperparatiroid.
3. Menjelaskan patofisiologi penyakit hyperparatiroid.
4. Menjelaskan manifestasi klinis (tanda, gejala dan hasil pemeriksaan
penunjang) penyakit hyperparatiroid.
5. Menjelaskan penatalaksanaan medis pada penyakit hyperparatiroid.

Kasus
Seorang perempuan datang ke poli endokrin. Keluhan yang dirasakan
klien mual, muntah ,anoreksia , konstipasi, nyeri lambung , nyeri tulang
dan sendi,TD 170/90 mmhg. Dilakukan pemerikasan lab peningkatan
kadar kalsium darah

Perintah

Sistem Endokrin Page 37


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

Isilah kolom / kotak di bawah ini dengan jawaban yang benar sesuai dengan
tugas atau pertanyaannya!

1. Menurut Saudara pasien pada kasus di atas menderita penyakit apa?

Hyperparatiroid

2. Tuliskan definisi penyakit pasien pada kasus di atas secara teoritis (tuliskan
referensi yang anda gunakan)!

Hiperparatiroid adalah berlebihnya produksi hormon paratiroid oleh


kelenjar paratiroid ditandai dengan dekalsifikasi tulang dan terbentuknya
batu ginjal yang mengandung kalsium. (Brunner & Suddath, 2001)

3. Tuliskan etiologi penyakit pasien pada kasus di atas secara teoritis!

Menurut Lawrence Kim, MD. 2005,etiologi hiperparatiroid yaitu:

1. Kira-kira 85% dari kasus hiperparatiroid primer disebabkan oleh


adenoma tunggal.

2. Sedangkan 15% lainnya melibatkan berbagai kelenjar (contoh


berbagai adenoma atau hyperplasia). Biasanya herediter dan
frekuensinya berhubungan dengan kelainan endokrin lainnya

3. Sedikit kasus hiperparatiroidisme utama disebabkan oleh paratiroid


karsinoma. Etiologi dari adenoma dan hyperplasia pada
kebanyakan kasus tidak diketahui. Kasus keluarga dapat terjadi
baik sebagai bagian dari berbagai sindrom endrokin neoplasia,
syndrome hiperparatiroid tumor atau hiperparatiroidisme turunan.

4. Beberapa ahli bedah dan ahli patologis melaporkan bahwa


pembesaran dari kelenjar yang multiple umumnya jenis adenoma
yang ganda. Pada ± 15 % pasien semua kelenjar hiperfungsi.

Sistem Endokrin Page 38


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

4. Buatlah patofisiologi penyakit pasien pada kasus di atas! Teoritis

Hiperparatiroidisme ditandai oleh kelebihan PTH dalam sirkulasi. PTH


terutama bekerja pada tulang dan ginjal. Dalam tulang, PTH meningkatkan
resorpsi kalsium dari limen tubulus ginjal. Dengan demikian mengurangi eksresi
kalsium dalam urine. PTH juga meningkatkan bentuk vitamin D aktif dalam ginjal,
yang selanjutnya memudahkan ambilan kalsium dari makanan dalam usus.
Sehingga hiperkalsemia dan hipofosatmia kompensatori adalah abnormlitas
biokimia yang dideteksi melalui analisis darah. Konsentrasi PTH serum juga
meningkat. ( Rumahorbor, Hotma,1999)

Produksi hormon paratiroid yang berlebih disertai dengan gagal ginjal


dapat menyebabkan berbagai macam penyakit tulang, penyakit tulang yang sering
terjadi adalah osteitis fibrosa cystica, suatu penyakit meningkatnya resorpsi tulang
karena peningkatan kadar hormon paratiroid. Penyakit tulang lainnya juga sering
terjadi pada pasien, tapi tidak muncul secara langsung. (Lawrence Kim, MD,
2005, section 5)

Kelebihan jumlah sekresi PTH menyebabkan hiperkalsemia yang


langsung bisa menimbulkan efek pada reseptor di tulang, traktus intestinal, dan
ginjal. Secara fisiologis sekresi PTH dihambat dengan tingginya ion kalsium
serum. Mekanisme ini tidak aktif pada keadaan adenoma, atau hiperplasia
kelenjar, dimana hipersekresi PTH berlangsung bersamaan dengan hiperkalsemia.
Reabsorpsi kalsium dari tulang dan peningkatan absorpsi dari usus merupakan
efek langsung dari peningkatan PTH.

Pada saat kadar kalsium serum mendekati 12 mg/dL, tubular ginjal mereabsorpsi
kalsium secara berlebihan sehingga terjadi keadaan hiperkalsiuria. Hal ini dapat
meningkatkan insidens nefrolithiasis, yang mana dapt menimbulkan penurunan
kreanini klearens dan gagal ginjal. Peningkatan kadar kalsium ekstraselular dapat
mengendap pada jaringan halus. Rasa sakit timbul akibat kalsifikasi berbentuk
nodul pada kulit, jaringan subkutis, tendon (kalsifikasi tendonitis), dan kartilago
Sistem Endokrin Page 39
(khondrokalsinosis). Vitamin D memainkan peranan penting dalam metabolisme
kalsium sebab dibutuhkan oleh PTH untuk bekerja di target organ.
Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

5. Tuliskan manifestasi klinis (tanda, gejala dan hasil pemeriksaan penunjang)


penyakit pasien di atas secara teoritis !

Gejala :

Saluran cerna : anoreksia, nausea, muntah, berat badan menurun, konstipasi.

Saluran kemih : polidipsi, poliuria, nefrokalsinosis

Kardiovaskuler : hipertensi, perubahan EKG

Neuropsikiatri : letargia, apati, miopati, perubahan elektromiografi

Skeletal : resorpsi tulang, pembentukan kista tulang, erosisis subperiosteal


\ (tulang panjang)

Pemeriksaan diagnostik :

Tes darah mempermudah diagnosis hiperparatiroid karena menunjukkan


penilaian yang akurat berapa jumlah hormon paratiroid

Laboratorium:

Kalsium serum meninggi

Fosfat serum rendah

Fosfatase alkali meninggi

Kalsium dan fosfat dalam urin bertambah

Foto Rontgen :

Tulang menjadi tipis, ada dekalsifikasi

Cystic-cystic dalam tulang

Trabeculae di tulang
Sistem Endokrin Page 40
PA: osteoklas, osteoblast, dan jaringan fibreus bertambah
Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

6. Tuliskan penatalaksanaan medis pasien pada kasus di atas secara teoritis!

Eksisi tumor paratiroid atau pembuangan kelenjar paratiroid, bila


penyebabnya hiperparatiroid

Pada hiperkalsemia yang tidak tergantung PTH, pengobatan tergantung


penyakit dasarnya

Menurunkan kadar kalsium dengan : kalstonin, garam fosfat ( fosfat


mengikat kalsium, jangan dilakukan pada penderita gangguan ginjal karena
kalsium fosfat akan mengendap diparenkim ginjal)

Hidrasi adekuat, hindari dehidrasi (muntah, diare) karena akan menyebabkan


krisis hiperkalsemia (gangguan neurologi, kardiovaskuler dan ginjal yang
akan membawa kematian)

Sistem Endokrin Page 41


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi data subjektif dan objektif pada kasus hyperparatiroid dan
tambahan data yang diperlukan secara teoritis.
2. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus hyperparatiroid
3. Merumuskan diagnosis keperawatan pada kasus hyperparatiroid
4. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada kasus hyperparatiroid

Kasus
Seorang perempuan datang ke poli endokrin. Keluhan yang dirasakan
klien mual, muntah ,anoreksia , konstipasi, nyeri lambung , nyeri tulang
dan sendi,TD 170/90 mmhg. Dilakukan pemerikasan lab peningkatan
kadar kalsium darah

Perintah
Isilah kolom / kotak di bawah ini dengan jawaban yang benar sesuai dengan
tugas atau pertanyaannya

7. Tuliskan data hasil pengkajian gangguan kebutuhan dasar yang ditemukan


pada kasus di atas baik subjektif maupun objektif serta data tambahan yang
mungkin muncul berdasarkan teori!
DS : klien mengatakan tidak ada
gangguan dalam pernafasannya
Kebutuhan Oksigenasi
DO : RR : 24 x / menit

DS :klien mengatakan tidak nafsu makan


karna mual muntah dan nyeri lambung
Kebutuhan Nutrisi
DO :klien makan menghabiskan setengah
porsi saja
DS : klien mengatakan kebutuhan cairan
cukup terpenuhi
Kebutuhan Cairan & Elektrolit
DO : klien minum 6-8 gelas/hari

Sistem Endokrin Page 42


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

DS : klien mengatakan konstipasi


DO : BAB : 1 x dalam 3 hari
Kebutuhan Eliminasi

DS : klien mengatakan mandi 2x/hari


DO : klien tampak bersih
Kebutuhan Personal Hygiene

DS : klien mengatakan nyeri tulang dan


sendi
Kebutuhan Aktivitas
DO : klien tampak sulit untuk bergerak

DS : klien mengatakan tidur nya terganggu


karena nyeri yang dirasakannya
Kebutuhan Tidur & Istirahat
DO : klien tidur malam hanya 5 jam, TD :
170/90 mmHg
DS : klien mengatakan
mual,muntah,konstipasi,nyeri lambung,
Kebutuhan Aman & Nyaman nyeri tulang dan sendi.
DO : klien tampak meringis dan menahan
nyeri yang dialaminya
DS : klien mengatakan tidak mengetahui
tentang penyakit yang dialaminya
Kebutuhan Pembelajaran
DO : kurangnya pengetahuan terhadap
penyakit

8. Kelompokkan data di atas dan tuliskan 3 masalah keperawatan yang mungkin


timbul!
Masalah
Data Etiologi
Keperawatan

DS : klien mengatakan Nyeri Agen cidera fisik


nyeri tulang dan sendi. (penyakit kista tulang)
DO : klien tampak
meringis kesakitan dan
menahan nyeri yang
dialaminya

Sistem Endokrin Page 43


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

DS :klien mengatakan Gangguan nutrisi Mual muntah


tidak nafsu makan
karna mual muntah dan
nyeri lambung
DO :klien makan
menghabiskan
setengah porsi saja

DS : klien mengatakan Gangguan pola efek merugikan dari


konstipasi eliminasi hiperparatiroid pada
DO : BAB : 1 x dalam 3 (Konstipasi) saluran gastrointestinal
hari

9. Rumuskan 3 diagnosis keperawatan pada kasus di atas, susun sesuai dengan


prioritas!
1. Nyeri b.d Agen cidera fisik (penyakit kista tulang)

2. Gangguan nutrisi b.d mual muntah

3. Konstipasi b.d efek merugikan dari hiperparatiroid pada saluran


gastrointestinal

10. Tuliskan rencana tindakan keperawatan pada kasus di atas meliputi


rencana tindakan monitoring, mandiri, health education dan kolaborasi!

No.
Dx. Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional
Kep
Setelah 1. kaji secara kompherensif 1. bermanfaat dalam

Sistem Endokrin Page 44


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

1. dilakukan tentang nyeri, meliputi : evaluasi nyeri,


tindakan lokasi,karakteristik,frekuensi, menentukan pilihan
keperawatan kualitas dan faktor-faktor intervensi, menentukan
selama proses predisposisi efektifitas terapi
keperawatan 2. observasi isyarat-isyarat 2. isyarat non verbal dapat
diharapkan nyeri non verbal dari menunjukan perasaan
dapat berkurang ketidaknyamanan khususnya nyeri pasien
atau hilang dalam ketidakmampuan 3. komunikasi teraupetik
KH : untuk berkomunikasi secara dapat menciptakan
1.Mampu efektif suasana yang nyaman
mengontrol nyeri 3. gunakan komunikasi bagi klien
2.Melaporkan teraupetik dapat
bahwa nyeri mengekspresikan nyeri
berkurang
dengan
manajemen
nyeri
3.Mampu
mengatasi nyeri
Setelah 1. Berikan dorongan 1. Untuk mencegah
2. dilakukan pada klien untuk terjadinya
tindakan mengkonsumsi diet hiperkalsemia
keperawatan rendah kalsium untuk 2. Dapat
selama proses memperbaiki menghilangkan
keperawatan hiperkalsemia sebagian
diharapkan klien 2. Jelaskan pada klien manisfestasi
akan mendapat bahwa tidak gastrointestinal
masukan mengkonsumsi susu yang tidak
makanan yang dan produk susu menyenangkan
mencukupi. 3. Rujuk klien ke ahli 3. Agar klien tepat
gizi untuk membantu dalam penentuan
perencanaan diet kebutuhan nutrisi
klien yang harus
dipenuhi oleh
pasien dimana
pasien dianjurkan

Sistem Endokrin Page 45


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

untuk menghindari
diet kalsium
terbatas atau
kalsium berlebih
karna anoreksia
umum terjadi
peningkatan selera
makan pasien
harus diupayakan
Setelah 1. Upayakan tindakan 1. Bermanfaat untuk
3. dilakukan yang dapat mencegah
tindakan mencegah terjadinya
konstipasi dan
keperawatan konstipasi akut
pengerasan fekal
selama proses yang diakibatkan 2. Membantu klien
keperawatan oleh hiperkalsemia. mobilisasi
diharapkan klien 3. Untuk membantu
akan 2. Bantu klien untuk klien memenuhi
tetap dapat aktif
mempertahanka nutrisi dan serat
sesuai dengan
n BAB normal, kondisi yang 4. Untuk
seperti pada memungkinkan. membantu/memper
yang dibuktikan mudah klien untuk
oleh BAB setiap 3. Tingkatkan asupan BAB
cairan dan serat
hari (sesuai
dalam diet. Klien
dengan harus minum
kebiasaan klien) sedikitnya enam
sampai delapan
gelas per hari
kecuali bila ada
kontra indikasi.

4. Jika konstipasi
menetap meski
sudah dilakukan
tindakan, mintakan
pada dokter
pelunak feses atau
laksatif.

Sistem Endokrin Page 46


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

Catatan: Bila besarnya kolom tidak mencukupi untuk menuliskan jawaban, maka dapat
menggunakan lembar sebaliknya.

Sistem Endokrin Page 47

Anda mungkin juga menyukai