LOG BOOK
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
HYPERPARATIROID
Standar Kompetensi
1. Menerapkan ilmu anatomi, fisiologi dan patofisiologi untuk
memahami perubahan fungsi pada sistem endokrin
2. Melakukan pengkajian status kesehatan klien yang berhubungan
dengan gangguan sistem endokrinyang meliputi aspek biopsikososial dan
spiritual
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala umum gangguan sistem endokrin
4. Membuat diagnosa keperawatan berdasarkan data objektif dan
subjektif yang berhubungan dengan perubahan fungsi sistem endokrin
5. Membuat rencana tindakan keperawatan pada gangguan sistem
endokrin
6. Melakukan tindakan keperawatan spesifik pada gangguan sistem
endokrin
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan definisi penyakit hyperparatiroid.
2. Menjelaskan etiologi penyakit hyperparatiroid.
3. Menjelaskan patofisiologi penyakit hyperparatiroid.
4. Menjelaskan manifestasi klinis (tanda, gejala dan hasil pemeriksaan
penunjang) penyakit hyperparatiroid.
5. Menjelaskan penatalaksanaan medis pada penyakit hyperparatiroid.
Kasus
Seorang perempuan datang ke poli endokrin. Keluhan yang dirasakan
klien mual, muntah ,anoreksia , konstipasi, nyeri lambung , nyeri tulang
dan sendi,TD 170/90 mmhg. Dilakukan pemerikasan lab peningkatan
kadar kalsium darah
Perintah
Isilah kolom / kotak di bawah ini dengan jawaban yang benar sesuai dengan
tugas atau pertanyaannya!
Hyperparatiroid
2. Tuliskan definisi penyakit pasien pada kasus di atas secara teoritis (tuliskan
referensi yang anda gunakan)!
Pada saat kadar kalsium serum mendekati 12 mg/dL, tubular ginjal mereabsorpsi
kalsium secara berlebihan sehingga terjadi keadaan hiperkalsiuria. Hal ini dapat
meningkatkan insidens nefrolithiasis, yang mana dapt menimbulkan penurunan
kreanini klearens dan gagal ginjal. Peningkatan kadar kalsium ekstraselular dapat
mengendap pada jaringan halus. Rasa sakit timbul akibat kalsifikasi berbentuk
nodul pada kulit, jaringan subkutis, tendon (kalsifikasi tendonitis), dan kartilago
Sistem Endokrin Page 39
(khondrokalsinosis). Vitamin D memainkan peranan penting dalam metabolisme
kalsium sebab dibutuhkan oleh PTH untuk bekerja di target organ.
Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015
Gejala :
Pemeriksaan diagnostik :
Laboratorium:
Foto Rontgen :
Trabeculae di tulang
Sistem Endokrin Page 40
PA: osteoklas, osteoblast, dan jaringan fibreus bertambah
Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi data subjektif dan objektif pada kasus hyperparatiroid dan
tambahan data yang diperlukan secara teoritis.
2. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus hyperparatiroid
3. Merumuskan diagnosis keperawatan pada kasus hyperparatiroid
4. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada kasus hyperparatiroid
Kasus
Seorang perempuan datang ke poli endokrin. Keluhan yang dirasakan
klien mual, muntah ,anoreksia , konstipasi, nyeri lambung , nyeri tulang
dan sendi,TD 170/90 mmhg. Dilakukan pemerikasan lab peningkatan
kadar kalsium darah
Perintah
Isilah kolom / kotak di bawah ini dengan jawaban yang benar sesuai dengan
tugas atau pertanyaannya
No.
Dx. Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional
Kep
Setelah 1. kaji secara kompherensif 1. bermanfaat dalam
untuk menghindari
diet kalsium
terbatas atau
kalsium berlebih
karna anoreksia
umum terjadi
peningkatan selera
makan pasien
harus diupayakan
Setelah 1. Upayakan tindakan 1. Bermanfaat untuk
3. dilakukan yang dapat mencegah
tindakan mencegah terjadinya
konstipasi dan
keperawatan konstipasi akut
pengerasan fekal
selama proses yang diakibatkan 2. Membantu klien
keperawatan oleh hiperkalsemia. mobilisasi
diharapkan klien 3. Untuk membantu
akan 2. Bantu klien untuk klien memenuhi
tetap dapat aktif
mempertahanka nutrisi dan serat
sesuai dengan
n BAB normal, kondisi yang 4. Untuk
seperti pada memungkinkan. membantu/memper
yang dibuktikan mudah klien untuk
oleh BAB setiap 3. Tingkatkan asupan BAB
cairan dan serat
hari (sesuai
dalam diet. Klien
dengan harus minum
kebiasaan klien) sedikitnya enam
sampai delapan
gelas per hari
kecuali bila ada
kontra indikasi.
4. Jika konstipasi
menetap meski
sudah dilakukan
tindakan, mintakan
pada dokter
pelunak feses atau
laksatif.
Catatan: Bila besarnya kolom tidak mencukupi untuk menuliskan jawaban, maka dapat
menggunakan lembar sebaliknya.