Anda di halaman 1dari 11

Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

LOG BOOK
GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
HYPOPARATIROID

Standar Kompetensi
1. Menerapkan ilmu anatomi, fisiologi dan patofisiologi untuk
memahami perubahan fungsi pada sistem endokrin
2. Melakukan pengkajian status kesehatan klien yang berhubungan
dengan gangguan sistem endokrinyang meliputi aspek biopsikososial dan
spiritual
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala umum gangguan sistem endokrin
4. Membuat diagnosa keperawatan berdasarkan data objektif dan
subjektif yang berhubungan dengan perubahan fungsi sistem endokrin
5. Membuat rencana tindakan keperawatan pada gangguan sistem
endokrin
6. Melakukan tindakan keperawatan spesifik pada gangguan sistem
endokrin

Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan definisi penyakit hypoparatiroid.
2. Menjelaskan etiologi penyakit hypoparatiroid.
3. Menjelaskan patofisiologi penyakit hypoparatiroid.
4. Menjelaskan manifestasi klinis (tanda, gejala dan hasil pemeriksaan
penunjang) penyakit hypoparatiroid.
5. Menjelaskan penatalaksanaan medis pada penyakit hypoparatiroid.

Kasus
Seorang laki-laki usia 48 tahun datang ke klinik endokrin dengan keluhan otot
ototnya sering merasa kejang yg menyeluruh disertai tremor & kontraksi
spasmodik atau tak terkoordinasi (involunter), sesak nafas , fotofobia, iritabilitas,
spasme karpopedal (fleksi sendi siku serta pergelangan tangan & ekstensi sendi
karpofalangeal) patirasa, kesemutan, kram pada ekstremitas

Sistem Endokrin Page 9


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

Perintah
Isilah kolom / kotak di bawah ini dengan jawaban yang benar sesuai dengan
tugas atau pertanyaannya!

1. Menurut Saudara pasien pada kasus di atas menderita penyakit apa?

Hypoparatiroid

2. Tuliskan definisi penyakit pasien pada kasus di atas secara teoritis (tuliskan
referensi yang anda gunakan)!

Hipoparatiroid adalah gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid


yang tidak adekuat. Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya
sering sering disebabkan oleh kerusakan atau pengangkatan kelenjar
paratiroid pada saat operasi paratiroid atau tiroid, dan yang lebih jarang
lagi ialah tidak adanya kelenjar paratiroid (secara congenital). Kadang-
kadang penyebab spesifik tidak dapat diketahui. (www.endocrine.com)

Sistem Endokrin Page 10


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

3. Tuliskan etiologi penyakit pasien pada kasus di atas secara teoritis!

Jarang sekali terjadi hipoparatiroidisme primer, dan jika ada biasanya


terdapat pada anak-anak dibawah umur 16 tahun. Ada tiga kategori
dari hipoparatiroidisme:

1) Defisiensi sekresi hormon paratiroid, ada dua penyebab utama:


Buatlah dalam bentuk pathway (skema) pato
a) Post operasi pengangkatan kelenjar partiroid dan total
tiroidektomi.

b) Idiopatik, penyakit ini jarang dan dapat kongenital

2) Hipomagnesemia.

3) Sekresi hormon paratiroid yang tidak aktif

Sistem Endokrin Page 11


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

4. Buatlah dalam bentuk pathway (skema) patofisiologi pada kasus diatas !

Sistem Endokrin Page 12


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

5. Tuliskan manifestasi klinis (tanda, gejala dan hasil pemeriksaan penunjang)


penyakit pasien di atas secara teoritis !

Tetanus : hipertonia otot yang menyeluruh disertai tremor dan kontraksi


spasmodik atau tak terkoordinasi (involunter)

Akut : bronkospasme, spasme laring, disfagia, fotofobia, iritabilitas,


delirium, spasme karpopedal (fleksi sendi karpofalangeal)

Laten : matirasa, kesemutan, kram pada ekstremitas.

Pemeriksaan penunjang (laboratorium)

1. Kalsium serum rendah. Tetanus terjadi pada kadar kalsium serum


yang berkisar dari 5-6 mg/dl (1,2 - 1,5mmol/L) atau lebih rendah
lagi.

2. Fosfat anorganik dalam serum tinggi

3. Fosfatase alkali normal atau rendah

4. Foto Rontgen:

a) Sering terdapat kalsifikasi yang bilateral pada ganglion basalis di


tengkorak

b) Kadang-kadang terdapat pula kalsifikasi di serebellum dan


pleksus koroid

5. Density dari tulang bisa bertambah

6. EKG: biasanya QT-interval lebih panjang

Sistem Endokrin Page 13


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

6. Tuliskan penatalaksanaan medis pasien pada kasus di atas secara


teoritis!

Pemberian garam kalsium (kalsium glukonas)

Vitamin D untuk meningkatkan absorbsi kalsium dalam usus

Lingkungan bebas dari stimulus (suara bising, cahaya yang


terang, gerakan mendadak)

Trakeostomi atau ventilasi mekanik dan obat bronkodilator bila


terjadi gangguan pernafasan

Diet tinggi kalsium rendah fosfor, rendah oksalat

Aluminium hidroksida untuk menurunkan absorbsi fosfat di usus

Sistem Endokrin Page 14


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran mata kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Mengidentifikasi data subjektif dan objektif pada kasus hypoparatiroid dan
tambahan data yang diperlukan secara teoritis.
2. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus hypoparatiroid
3. Merumuskan diagnosis keperawatan pada kasus hypoparatiroid
4. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada kasus hypoparatiroid

Kasus
Seorang laki-laki usia 48 tahun datang ke klinik endokrin dengan keluhan otot
ototnya sering merasa kejang yg menyeluruh disertai tremor & kontraksi
spasmodik atau tak terkoordinasi (involunter), sesak nafas , fotofobia, iritabilitas,
spasme karpopedal (fleksi sendi siku serta pergelangan tangan & ekstensi sendi
karpofalangeal) patirasa, kesemutan, kram pada ekstremitas

Perintah
Isilah kolom / kotak di bawah ini dengan jawaban yang benar sesuai dengan
tugas atau pertanyaannya

7. Tuliskan data hasil pengkajian gangguan kebutuhan dasar yang ditemukan


pada kasus di atas baik subjektif maupun objektif serta data tambahan yang
mungkin muncul berdasarkan teori!
DS : klien mengatakan sesak nafas
DO : RR: 28 x/menit
Kebutuhan Oksigenasi

DS : klien mengatakan tidak ada


penurunan nafsu makan
Kebutuhan Nutrisi
DO : makan 3 x/hari

Sistem Endokrin Page 15


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

DS : klien mengatakan kebutuhan cairan


dan elektrolit cukup terpenuhi
Kebutuhan Cairan & Elektrolit
DO : klien minum 6-8 gelas/hari

DS : klien mengatakan tidak ada


gangguan dalam BAK dan BAB
Kebutuhan Eliminasi
DO : BAB : 1x/hari, BAK : 5-7 x/hari

DS : klien mandi 2x/hari


DO : klien tampak bersih
Kebutuhan Personal Hygiene

DS : klien mengeluhkan patirasa,


kesemutan, dan kram pada ekstremitas
Kebutuhan Aktivitas
DO : klien tampak sulit untuk bergerak

DS : klien mengatakan sulit tidur karena


ototnya sering merasa kejang
Kebutuhan Tidur & Istirahat
DO : tidur malam hanya 5 jam/hari

DS : klien mengeluhkan ototnya sering


merasa kejang, patirasa, kesemutan dan
Kebutuhan Aman & Nyaman
kram pada ekstremitas
DO : klien tampak meringis
DS : klien mengatakan bingung dengan
penyakit yang dialaminya
Kebutuhan Pembelajaran
DO : kurangnya pengetahuan tentang
penyakit yang dialami

8. Kelompokkan data di atas dan tuliskan 3 masalah keperawatan yang mungkin


timbul!
Masalah
Data Etiologi
Keperawatan

DS : Klien mengatakan Pola nafas tidak spasme laring akibat


sesak nafas efektif aktivitas kejang.
DO : RR : 28 x/menit

Sistem Endokrin Page 16


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

DS : klien mengeluhkan Intoleransi aktifitas kekakuan ekstremitas


patirasa, kesemutan,
dan kram pada
ekstremitas
DO : klien tampak
meringis

DS : klien mengeluhkan Resiko cidera Penurunan kalsium


ototnya sering merasa dalam darah
kejang (hipokalsemia)
DO :

9. Rumuskan 3 diagnosis keperawatan pada kasus di atas, susun sesuai dengan


prioritas!
1. Pola nafas tidak efektif b.d spasme laring akibat aktivitas
kejang.

2. Intoleransi aktifitas b.d kekakuan ekstremitas

3. Resiko cidera b.d penurunan kalsium dalam darah (hipokalsemia)

10. Tuliskan rencana tindakan keperawatan pada kasus di atas meliputi


rencana tindakan monitoring, mandiri, health education dan kolaborasi!

Sistem Endokrin Page 17


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

No.
Dx. Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional
Kep
1. Pola nafas kembali 1. Kaji upaya 1. Pengkajian yang
pernapasan dan berulang kali
efektif.
kualitas suara sangat penting
KH : setiap 2 jam
karena mungkin
1.Pola nafas efektif. kondisi pasien
2.RR 16-24x/menit berubah secara
2. Auskultasi untuk drastis
3.TTV dalam batas
mendengarkan
normal. stridor laring tiap 2. Suara stridor laring
4 jam dan diam
4.Ekspansi paru
menggambarkan
mengembang.
spasme laring
parsial sampai
3. Baringkan total. Dilakukan
pasien untuk agar dapat segera
mengoptimalkan diberikan tindakan
bersihan jalan yang tepat
napas

3. Posisi yang benar


akan mendorong
ventilasi pada lobus
paru bagian bawah

Aktivitas (ADL) 1. Kaji pola aktifitas 1. Untuk


2. yang lalu membandingkan
kembali normal
KH : 2. Kaji terhadap aktifitas sebelum dan
perubahan yang akan
1. Tingkat dalam gejala
muskuloskeletal diharapkan setelah
aktifitas
setiap 8 jam perawatan
meningkat
3. Kaji respon 2. Untuk memantau
tanpa
terhadap aktifitas keberhasilan
dispnoe, catat perubahan
perawatan
tekanan darah,
tachikardi 3. Untuk melihat suatu
nadi dan
atau pernafasan. perkembangan

Sistem Endokrin Page 18


Log Book Keperawatan Medikal Bedah II 2014/2015

peningkatan perawatan terhadap


TD aktifitas secara

2. Melakukan bertahap

aktifitas tanpa
susah payah

Klien tidak 1. Pantau tanda- 1. Untuk mengetahui


3 tanda vital dan kelainan sedini
mengalami cedera.
reflek tiap 2 jam
KH : sampai 4 jam. mungkin
2. Untuk melihat
2. Pantau fungsi
1.Reflek normal jantung secara abnormalitas dari
terus gambaran EKG
2.Tanda-tanda vital menerus/gambar
3. Untuk menghindari
stabil an EKG.
cidera yang terjadi
3. Bila pasien
4. Untuk menontrol
dalam tirah
baring berikan kadar kalsium serum
bantalan pada
tempat tidur dan
pertahakan
tempat tidur
dalam posisi
rendah
4. Kolaborasi
dengan dokter
dalam
menangani
gejala dini
dengan
memberikan dan
memantau
efektifitas cairan
parenteral dan
kalsium.

Catatan: Bila besarnya kolom tidak mencukupi untuk menuliskan jawaban, maka dapat
menggunakan lembar sebaliknya.

Sistem Endokrin Page 19

Anda mungkin juga menyukai