Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

PASIEN CKD DENGAN HEMODIALISA DI PAVILIUN CENDRAWASIH

RSUP DR. SARDJITO

Tugas Mandiri

Stase Praktik Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh:

Khairiyah Fajriati

22/507383/KU/24347

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN,

KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2022
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

1. Nama Mahasiswa : Khairiyah Fajriati Ruangan : Paviliun Cendrawasih


2. Waktu Praktik : 02 Mei 2023 Pembimbing : Ispriyatiningsih, S.Kep,. Ns

FORMAT LAPORAN KASUS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DI RUANG


HEMODIALISA

1. ASUHAN KEPERAWATAN PRE HD


a. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Tn. E
Umur : 50 tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Tanggal masuk : 2 Mei 2023
Tanggal pengkajian : 2 Mei 2023
Sumber informasi : Pasien dan istri pasien
2. Pengkajian

A. Riwayat Kesehatan

Dx Medis : Chronic Kidney Disease stage 5


Jenis HD : Hemodialsis rutin 2x seminggu N diacap pro 15 H (Selasa dan Jumat)
Tempat insersi HD : HD cath femoralis sinstra
Keluhan utama : Lemas dan sesak nafas. Apabila berjalan mudah merasa lelah
RPS : Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak lebih dari 20 tahun lalu.
Namun, dikarenakan pasien tidak mengalami keluhan yang berarti pada saat itu sehingga
pasien tidak melakukan terapi rutin hipertensi. Kemudian pasien mengeluhkan sering pusing,
mual, dan urin yang keluar sedikit serta berbau. Pasien memeriksakan diri ke rumah sakit dan
mendapat terapi antihipertensi. Satu tahun setelah itu, pasien mengeluhkan sering lemas
hingga hampir pingsan, kemudian pasien diopname dan dilakukan cek lab serta pelacakan.
Didapati Hb pasien sangat rendah, kadar kreatin urin dan BUN tinggi sehingga ditegakkan
diagnosa CKD stage 5 dan harus mendapatkan terapi. Sekitar bulan April 2023, pasien
mengatakan lemas dan terdapat perdarahan pada AV shunt di lengan kiri, kemudian pasien
dirawat di rumah sakit dan dilakukan cek lab didapati Hb 5.1 sehingga mendapatkan tranfusi
PRC 2 kolf dan akses av shunt pasien untuk sementara waktu tidak dipakai sehingga
dilakukan insersi hd catheter di femoralis sinistra. Setelahnya pasien mendapatkan
pengobatan dengan antikoagulan sehingga pasien tidak mendapatkan dosis heparin (free
heparin) atau mini heparin saja setiap kali hemodialisa.

RPD : Hipertensi

B. Pola kebiasaan
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan

 Pasien mengatakan sebelum didagnosa CKD stage 5 jarang memerhatikan


kesehatannya. Bahkan, walaupun ada riwayat hipertensi dan stroke pada keluarga,
pasien tidak rutin melakukan check up ataupun menjaga pola makan. Semasa bekerja
pasien sering mengonsumsi makanan berlemak dan minuman manis serta kopi.
 Setelah terkena CKD stage 5 dan rutin hemodialisa, pasien sering melanggar batasan
minum dikarenakan pasen mengeluhkan haus. Sekalipun sudah dilarang oleh istrinya
untuk tidak banyak mengonsumsi air, pasien seringkali diam-diam mengonsumsi
cairan sehingga sering terdapat keluhan edema serta sesak nafas. Hal tersebut
didukung oleh kenakan berat badan pasien yang cukup banyak yaitu 2.5 kg
b. Nutrisi/ metabolic
 Setelah rutin menjalani hemodialisa, disampaikan nafsu makan pasien menurun
dikarenakan terkadang merasakan mual namun tidak sampai muntah
 Porsi makan pasien selalu habis walaupun frekuensi makan pasien berkurang. Untuk
makanan yang dikonsumsi lebih sering sayur dan protein nabati (tahu tempe), serta
ikan goreng. Di sela-sela waktu pasien juga mengonsumsi cemilan kering (keripik).
 Diit cairan pasien dibatasi hanya 500 cc per hari, namun pasien sering lebih dari batas
yang ditentukan. Jenis minuman yang sering dikonsumsi adalah air putih.
c. Pola eliminasi
 Sudah dari lama pasien tidak BAK (oliguria)
 BAB lancar, konsistensi terkadang keras, frekuensi sekitar 2 hari sekali.
d. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat, 4:tergantung total
Oksigenasi:

 Pasien terpasang nasal kanul 2 lpm, pasien terkadang mengeluhkan


sesak nafas dan terengah-engah saat berjalan terlalu lama sehingga
harus dibantu dengan kursi roda.

e. Pola Tidur dan Istirahat

 Dikatakan oleh istri pasien bahwa pasien sering kesulitan tidur dan mudah terbangun
karena sesak nafas.
 Pasien lebih sering tidur di siang hari dengan waktu yang singkat (sekitar 1 jam)
namun sering
 Tidur malam 6-7 jam
f. Pola Persepsi, Sensori, Kognitif

Penglihatan tidak ada keluhan, pendengaran tidak ada keluhan, sensori tidak ada keluhan.
Secara kognitif, keluarga menyatakan bahwa kognitif pasien masih sangat baik.

g. Pola Seksual dan Reproduksi

Sudah tidak aktif melakukan kegiatan seksual suami istri sejak sekitar 20 tahun yang lalu.
Pasien merasakan sudah terlalu tua.

h. Pola Hubungan Peran

Pasien memilki suppot system yang baik dari keluarga terutama istri. Selama 18 tahun
hemodialisa hampir selalu istri menemani pasien, sehingga sampai saat ini pasien selalu
semangat untuk cuci darah. Isti pasien juga sangat tanggap terkait pengobatan serta hal-hal
yang dianjurkan oleh dokter ataupun perawat.

i. Pola Manajemen Koping Stress

 Dikarenakan pasien sudah tidak mampu beraktivitas berat, sehingga kegiatan pasien yang
dapat dilakukan adalah menonton televisi, beribadah, mengaji, serta bermain handphone.
 Pasien juga selalu dapat mengobrol dengan istrinya sehingga dapat mengurangi stress
j. Sistem Nilai dan Keyakinan

Pasien menganut agama islam dan menjalankan ibadah seseuai dengan agama yang dianutnya

C. Pemeriksaan Fisik

a) Keadaan umum : baik dan kesadaran compos mentis

b) Kulit : sawo matang, warna kulit seragam, dan tidak ada lesi, turgor
lembab

c) Kepala : normocephalik, tidak ada nodul atau massa

d) Mata : konjungtiva anemis

e) Telinga : tidak ada kelainan bentuk

f) Hidung : tidak ada kelainan bentuk, terpasang NK 2lpm

g) Mulut : bibir tidak pucat, gigi bersih

h) Leher : tidak ada pembesaran pada kelenjar gentah bening, JVP 5+2

i) Dada : tidak ada kelainan bentuk, pengembangan dada simetris, tidak


ada retraksi

j) Paru-paru : vesikuler (+), ronkhi (-)

k) Abdomen : tidak ada asites, bising usus (+)

l) Genitalia : tidak terkaji

m) Anus dan rectum : tidak terkaji

n) Muskuloskeletal : kekuatan otot pada tangan dan kaki 4/4

o) Neurology : normal; tidak ada kebas/kesemutan/edema pada ekstremitas

D. Pemeriksaan Laboratorium
JENIS Hasil Pemeriksaan
NILAI NORMAL
PEMERIKSAAN Tgl Interpretasi
14/4/2023
Eritrosit 4-5.4 x 106/uL 1,55 kurang
Kurang
Hb L 13–18; P 12–16 gr/dL 5,1
(anemia)
Hematokrit 35-49% 15,9 Kurang
Natrium 136-145 mmol/L 142 Normal
Kalium 3,5-5,1 mmol/L 3 Kurang
Total Iron 158-538 ug/dL 97 Kurang
Binding
Capacity

b. Persiapan HD
1. Mempersiapkan pasien
 Identitas pasien
 Riwayat penyakit pada pasien
 Data laboratorium, data penunjang (Hemoglobin, hematokrit, serum ferritin)
 Tanda vital
 Berat badan kering, tinggi badan, serta kenaikan berat badan
2. Persiapan mesin
 Memastikan mesin dapat menyala dan teralirkan saluran listrik
 Memastikan air pada tabung terisi
 Memastikan saluran pembuangan berfungsi
 Memastikan kepatenan sistem dialisat
3. Persiapan alat hemodialisa
 Dialiser
 AV blood line
 NaCl
 Infus set
 Set akses hemodialisa
 Povidone iodine
 Sarung tangan (bersih dan steril)
 Gelas ukur
 Tensimeter
 Timbangan berat badan
 Formulir HD
4. Setting, priming, dan soaking
5. Punksi area vaskuler
c. Persiapan saat di ruang penerimaan
 Memeriksa tanda vital pasien, didapatkan hasil:
TD 148/84 mmHg; Nadi 70x/ menit; RR 24x/ menit
 Mengukur berat badan dan tinggi badan pasien, dengan hasil sebagai berikut:
BB pre HD 41 kg; BB kering 38,5; TB 148 cm; kenaikan berat badan 2,5 kg
Analisis Data Pre-Hemodialisa
Data Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Intervensi
DO: Kelebihan Volume Cairan Keseimbangan Cairan Manajemen Hipervolemia
- Kenaikan BB 2.5 kg b.d kelebihan asupan cairan d.d Setelah dilakukan tindakan Tindakan :
- Oliguria penambahan berat badan dan keperawatan minimal 1x 1 jam  Siapkan pasien untuk
DS: oliguria. klien menunjukkan keseimbangan dilakukan dialysis
- Pasien mengeluhkan sesak Definisi : Peningkatan asupan cairan yang ditandai dengan  Pertahankan alat akses
nafas dan/atau retensi cairan indikator : vascular dialysis
- Pasien mengatakan Batasan Karakteristik Indikator A T  Tentukan perubahan berat
konsumsi cairan melebih  Penambahan berat badan Tekanan darah 5 5 badan pasien sebelum dan
batas maksimal per hari  Oliguria Denyut nadi perifer 5 5 sesudah setiap sesi dialysis
dikarenakan rasa haus >500 Berat badan stabil 3 5  Instruksikan pasien dan
cc Edema perifer 5 5 keluarga penggunaan
catatan asupan dan output
sesuai kebutuhan
 Timbang berat badan tiap
hari dengan waktu yang
tetap
 Monitor status
hemodinamik seperti
tekanan darah, denyut nadi
Manajemen Cairan
Tindakan :
 Monitor status hidrasi
pasien (membrane
mukosa, denyut nadi,
tekanan darah)
 Monitor tanda-tanda vital
 Monitor indikasi kelebihan
cairan (edema, crackles,
asites)
 Monitor perubahan berat
badan sebelum dan setelah
dialysis
 Konsultasikan dengan
dokter jika tanda-tanda dan
gejala kelebihan volume
cairan menetap/memburuk
DO: Ketidakefektifan Pola Nafas Status Penafasan Terapi Oksigen
- SpO2 96% b.d keletihan d.d takipnea, nafas Setelah dilakukan tindakan Aktivitas:
- Nafas cuping hidung cuping hidung keperawatan minimal 1x 1 jam  Bersihkan sekret pada mulut,
- Pasien nampak terengah- Definsi: insiparsi dan/atau ekspirasi klien menunjukkan status hidung, dan trakea, jika perlu
engah yang tidak adekuat pernafasan yang ditandai dengan  Pertahankan kepatenan jalan
- Kenaikan berat badan dalam Batasan karakteristik: indikator : napas
3 hari 2,5 kg - Takipnea Indikator A T  Siapkan dan atur peralatan
DS: - Pernapasan cuping hidung Frekuensi nafas 4 5 pemberian oksigen
- Pasien mengeluhkan sesak - Menggunakan otot bantu Saturasi oksigen 4 5  Berikan oksigen tambahan,
nafas pernapasan Penggunaan otot bantu 4 5
- Pasien mengatakan Faktor yang berhubungan: nafas jika perlu
kelelahan - Keletihan Pernafasan cuping 4 5  Tetap berikan oksigen saat
hidung pasien di transportasi
Keterangan:  Gunakan perangkat oksigen
1: devisi berat dari kisaran normal yang sesuai dengan tingkat
2: deviasi cukup berat dari kisaran mobilitas pasien
normal  Monitor tanda vital pasen
3: Deviasi sedang dari kisaran selama pemberian terapi
normal oksigen
4: Devasi ringan dari kisaran
normal
5: Tidak ada deviasi dari kisaran
normal
Implementasi dan Evaluasi Pre-Hemodialisa
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Kelebihan volume cairan b.d Pukul 07.45 S:
kelebihan asupan cairan d.d - Mengkaji identitas pasien - Pasien mengatakan sesak nafas, lemas, serta
penambahan berat badan dan - Mengukur tanda vital pasen kelelahan
oliguria - Mengkaji keluhan pasien, berat badan (apakah - Istri pasien mengatakan terkadang pasien
ada penurunan berat badan atau penambahan mengonsumsi >500 cc per hari
berat badan), nyeri, lemas, dan lain-lain. O:
Pasien mengalami penambahan berat badan - TD 149/94; N 70x/menit; RR 24x/menit
sebanyak 2,5 kg - Intake hari ini 200 cc, output 0 cc, balance cairan
- Mengkaji kepatuhan pasien dalam perawatan positif 200 cc (sebelum hd)
- Menyiapkan alat hemodialisa (mesin, alat - BB pre HD 41 kg; BB kering 38,5 kg, tinggi badan
steril dan non steril) 148 cm
- Mengkaji intake dan output cairan pasien - Asites (-), edema (-), nyeri (-)
- SpO2 96%
A:
Teratasi sebagian
Indikator A T C
Tekanan darah 5 5 5
Denyut nadi perifer 5 5 5
Berat badan stabil 3 5 3
Edema perifer 5 5 5
P: Mendorong pasien agar patuh terkait pembatasan cairan,
serta melanjutkan program hemodialisa
Ketidakefektifan pola nafas b.d 08.00 S:
keletihan d.d takipnea, nafas - Mengukur saturasi oksigen pasien - Pasien mengatakan sudah tidak sesak
cuping hidung - Membantu perpindahan pasien dari kursi roda O:
ke bed pasien untuk mengurangi kelelahan - Pasien tidak mampu beraktvitas atau berjalan terlalu
- Memberikan terapi oksigen dengan nasal jauh sehingga harus menggunakan kursi roda
kanul 2 lpm - SpO2 96% setelah diberikan nasal kanul menjadi
- Memposisikan bantal agar posisi pasien dapat 100%
lebih tinggi - RR 20x/ menit
- Melakukan monitor pola nafas dan frekuensi - Nafas cuping hidung (-), nafas dengan otot
nafas pasien tambahan (-)
A:
Teratasi sepenuhnya
Indikator A T C
Frekuensi nafas 4 5 5
Saturasi oksigen 4 5 5
Penggunaan otot bantu 4 5 5
nafas
Pernafasan cuping 4 5 5
hidung

P: monior tanda vital dan status pernapasan secara berkala


2. Asuhan Keperawatan Intra Hemodialisa
A. Persipaan Perawat
 Perawat mengunakan alat pelindung diri (sarung tangan dan apron)
 Mencuci tangan
 Mempersiapkan mesin hemodialisa
B. Persapan Alat dan Ruang
 Alat Steril
- Alcohol swab
- Spuit 1 cc
- Spuit 20 cc
- Spuit 5 cc
- Gauze swab
- Examination gloves
- Dressing Tray
- AV fistule
 Alat tidak steril
- Dialiser
- Av blood line
- Infus set
- Gelas ukur
- Spuit
- Povidone iodine
- Heparin 3000iu/ml
C. Persiapan Pasien
 Mengukur tanda-tanda vital pasien
 Memberikan pasien posisi yang nyaman
 Observasi kesadaran umum pasien
D. Prosedur HD
 Menghubungkan saluran ekstrakorporeal (Av Blood Line dan dialser, bebas udara) dengan
akses vaskular
 Melakukan input data pasien (nama, berat badan, tinggi badan, kenaikna berat badan, jenis
kelamin)
 Memprogram mesin hemodialisa
Time of Dialysis (td) 4,5 jam
Blood flow (Qb) 150 ml/menit
Ultra Filtration Goal 2500 ml
Ultra Filtration Rate 556 ml
(UF rate)
KT/V 1,70 ml
 Menyambungkan coupling sesuai dengan warnanya, kemudian klik start untuk memulai
hemodialisa
 Memberikan dosis heparin continous 3000iu/ml
Analisis Data Intra-Hemodialisa
Data Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Intervensi
DO: Resiko Perdarahan Tingkat Perdarahan Pencegahan Perdarahan
- Hb terakhir 5.1 gr/dL (sudah b.d program pengobatan Setelah dilakukan tindakan Definisi: pengurangan stimulus
mendapat tranfusi 2 kolf) Definisi: rentan pada penurunan keperawatan minimal 1x 1 jam yang dapat menyebabkan
- Diberikan heparin volume darah, yang dapat klien menunjukkan tingkat perdarahan atau perdarahan pada
3000iu/ml mengganggu kesehatan perdarahan yang ditandai dengan pasein yang berisiko
DS: indikator :
- Keluarga pasien Indikator A T Aktivitas:
mengatakan sekitar 3 Hemoglobin 3 5  Monitor dengan ketat risiko
minggu lalu pasien Membran mukosa 4 5 terjadinya perdarahan pada
mengalami perdarahan Kelembaban kulit 5 5 pasien
- Pasien menerima obat  Catat nilai hemoglobin
antikoagulan  Monitor tanda dan gejala
perdarahan menetap
 Monitor tekanan darah
 Pertahankan pasien tetap tirah
baring jika terjadi perdarahan
aktif
 Lindungi pasien dari trauma
yang dapat menyebabkan
perdarahan
 Berikan obat-obatan jika
diperlukan
DO: Resiko Trauma Vaskular Akses Hemodialisa Pemeliharaan Akses Hemodialisa
- Akses hd dengan hd cath Faktor resiko: Setelah dilakukan tindakan Aktivitas:
femoralis - Penusukan kateter tidak keperawatan minimal 1x 1 jam  Monitor kepatenan akses
hemodialisa
adekuat klien menunjukkan akses
 Gunakan salep, kassa steril,
- Tempat pemasangan hemodialisa yang ditandai dengan dan balutan untuk tempat
indikator : kateter dialisis vena pusat
setiap kali perawatan
Indikator A T  Monitor area akses terkait
Warna kulit area 5 5 dengan adanya kemerahan,
akses dialisis edema, teraba panas,
Perdarahan pada akses 5 5 perdarahan hematoma dan
dialisis penurunan sensasi
Suhu kulit area akses 5 5  Montor migrasi kateter di
dialisis lokasi penusukan
Hematom pada akses 5 5
dialisi

Sensasi 5 5
DO: Kelebihan Volume Cairan Keseimbangan Cairan Terapi Hemodialisis
- BB pre HD 41 kg; BB b.d kelebihan asupan cairan d.d Setelah dilakukan tindakan Aktivitas:
kering 38,5 kg penambahan berat badan dan keperawatan minimal 1x 1 jam - Catat tanda vital pasien
- Kenaikan BB 2,5 kg oliguria. klien menunjukkan keseimbangan (berat badan, suhu, nadi,
- Oliguria Definisi : Peningkatan asupan cairan yang ditandai dengan tekanan darah, dan
DS: dan/atau retensi cairan indikator : frekuensi pernapasan)
- Pasien mengeluhkan sesak Batasan Karakteristik Indikator A T - Lakukan teknik steril untuk
nafas  Penambahan berat badan Tekanan darah 5 5 memulai hemodialisa
- Pasien mengatakan  Oliguria Denyut nadi perifer 5 5 - Lakukan hemodialisa sesuai
konsumsi cairan melebih Berat badan stabil 3 5 aturan
batas maksimal per hari Edema perifer 5 5 - Berikan heparin sesuai
dikarenakan rasa haus >500 dengan aturan dan indikasi
cc pasien
- Berkolaborasi dengan psien
untuk menyesuaikan
kebutuhan akan lama
dialisis, pengaturan diet,
rasa sakit, dan pengalihan
untuk menfaat yang optimal
dari pengobatan.
DO: Kekurangan Nutrisi Kurang dari Status Nutrisi: Pengukuran Pemberian Obat-Obatan
- Hb terakhir 5.1 gr/dL Kebutuhan Normal Biokimia - Mempersiapkan obat-
- IMT pasien 18,7 (normal) Definisi: Indikator A T obatan sesuai dengan
DS: Asupan nutrisi tidak cukup untuk Hemoglobin 3 5 indikasi pasien
- Pasien mengatakan memenuhi kebutuhan metabolik Kapasitas total 3 5 - Menerapkan prinsip 5 benar
semenjak cucui darah nafsu Kondisi terkait: pengikatan zat besi sebelum memberikan obat
makan serta intake makanan - Disfungsi ginjal - Memberikan obat sesuai
menurun dikarenakan Batasan karakteristik: dengan jalur yang
adanya pembatasan intake - Anemia, membran mukosa ditentukan
makanan dan cairan pucat, penurunan nafsu - Mengevaluasi perasaan dan
makan kondisi pasien setelah
diberikan obat
Implementasi dan Evaluasi Intra-Hemodialisa
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Resiko perdarahan b.d program Pukul 08.15 S:
pengobatan - Mengkaji keluhan pasien, didapati rasa lemas - Pasien mengatakan lemas, serta kelelahan
- Membantu pasien untuk memposisikan kepala - Pasien mengeluhkan sedikit haus
agak sedikit naik dengan mneggunakan bantal O:
- Mengambil sampel darah untuk dilakukan - Hb setelah tranfusi 10.2 gr/dL
evaluasi laboratorium post tranfusi PRC 2 kolf A:
Pukul 10.00 Teratasi sebagian
- Mengkaji vital sign pasien Indikator A T C
- Mengkaji adanya tanda pedarahan Hemoglobin 3 5 5
Pukul 13.30 Membran mukosa 4 5 4
- Membantu ending mesin hd Kelembaban kulit 5 5 5
- Mengkaji TTV pasien post hemodialisa
P:
- Lakukan kembali pengecekan tanda vital setelah
hemodialisa selesai
- Monitor tekanan darah
Resiko Trauma Vaskular Pukul 08.00-13.00 S:
- Melakukan monitoring akses hemodialisa - Pasien mengatakan akses hemodialisa lancar,
setiap jam apakah ada kemerahan, tanda terasa nyaman dan tidak macet
pembengkakan, tidak lancar, atau O:
hematoma. - Tidak ada kemerahan, suhu teraba normal, tidak
ada hematoma
A:
Tercapai sepenuhnya
Indikator A T C
Warna kulit area 5 5 5
akses dialisis
Perdarahan pada akses 5 5 5
dialisis
Suhu kulit area akses 5 5 5
dialisis
Hematom pada akses 5 5 5
dialisi

Sensasi 5 5 5

P: Intervensi selesai
Kelebihan volume cairan b.d Pukul 08.00 S: -
kelebihan asupan cairan, oliguria - Melakukan persiapan alat untuk proses
hemodialisa O:
- Mengatur program hemodialisa sesuai Jam Qb UF Tekanan Nadi RR Act
kondisi pasien dan indikasi (ml/ rate darah Volume
- Menyambungkan AV blood line dengan menit) (ml)
akses hd catheter dengan prinsip steril 8.30 150 0 148/84 89 20 0
Pukul 10.00 9.30 170 556 131/76 69 20 0
- Monitor tanda vital pasien 10.30 170 556 130/88 77 20 556
- Mengubah blood flow menjadi 170 ml/min 11.30 170 556 135/80 84 20 1668
Pukul 12.00 12.30 170 556 127/71 71 20 2224
- Monitor tanda vital pasien 13.30 170 556 127/77 71 20 2500
- Melakukan monitoring UF rate dan ACT A:
UF volume Tercapai sepenuhnya
Pukul 13.15 Indikator A T C
- Melakukan ending hemodialisa Tekanan darah 5 5 5
Denyut nadi perifer 5 5 5
Berat badan stabil 3 5 5
Edema perifer 5 5 5

P: satu sesi hemodialisa sudah selesai, dilanjutkan


monitoring bb pasien post hd dan monitor keluhan pasien
post hemodialisa
Ketidakseimbangan nutrisi: Pukul 13.30 S:
kurang dari kebutuhan normal - Injeksi subcutan epoetin alfa 3000iu/1 ml - Pasien merasa nyaman
O:
- Obat masuk dengan dosis sesuai serta jalur sesuai
A:
Indikator A T C
Hemoglobin 3 5 3
Kapasitas total 3 5 3
pengikatan zat besi
P: melanjutkan montoring kadar hemoglobin dan TIBC
darah dalam 1 bulan selanjutnya
3. Asuhan Keperawatan Post Hemodialisa
A. Persiapan Perawat
 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital 15 menit sebelum proses HD selesai
 Memonitor keadaan umum pasien
 Mempersiapkan peralatan yang diperlukan
B. Pengkajian Pasien
 Mengukur tanda vital pasien
TD 122/77 mmHg, Nadi 69x/ menit, SpO2 100%
 Pasien mengeluhkan kelelahan, wajah pasien menunjukkan keletihan
 Tidak ada keluhan sesak nafas
 BB post HD 39 kg
C. Ending Mesin Hemodialisa
 Melakukan pembilasan dengan NaCl
 Menghentikan aliran darah
 Melepaskan sambungkan seluruh HD Blood tubing set
 Memonitor kondisi umum pasien
Analisa Data Post Hemodialisa
Data Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Intervensi
DO: Keletihan Tingkat Kelelahan Terapi Latihan : Ambulasi
Aktivitas:
- Pasien menggunakan kursi b.d anemia, penyakit kronis d.d Setelah dilakukan tindakan  Sediakan tempat tidur
roda untuk mobilitas jarak mengungkapkan kurang energi, keperawatan minimal 1x 1 jam berketinggian rendah yang
sesuai
jauh mengungkapkan kelelahan, klien menunjukkan keseimbangan  Instruksikan pasien untuk
- Hb terakhir 5.1 gr/dL kesulitan mmepertahankan aktivitas cairan yang ditandai dengan memposisikan diri
sepanjang proses
- TD 122/77 mmHg, Nadi biasa indikator : pemindahan
69x/menit Indikator A T  Bantu pasien untuk
perpindahan, sesuai
- SpO2 100% Kelelahan 4 5 kebutuhan
DS:  Sediakan alat bantu kursi roda
Kelesuan 4 5
 Bantu pasien dengan ambulasi
- Pasien mengungkapkan Kegiatan sehari-hari 4 5 awal
 Monitor penggunaan kursi
kelelahan (ADL)
roda
- Pasien mengatakan sudah Keterangan:  Bantu pasien untuk berdiri
dan ambulasi dengan jarak
tidak dapat beraktivitas 1: berat tertentu dan dengan bantuan 1
berat dan kontinyu 2: cukup berat staf
Manajemen Energi
- Pasien menunjukkan wajah 3: sedang
Aktivitas:
keletihan 4: ringan
 Edukasi pasien terkat jens dan
5: tidak ada
banyaknya aktivitas yang
dibutuhkna untuk mnejaa
ketahanan
 Edukasi pasien terkait am tidur
eefektif yang dapat
mengembalikan energi
 Menganjurkan pasien untuk
mmeilih aktivitas untuk
membangun ketahanan
 Membatas lingkungan yang
mengganggu (untuk relaksasi)
 Mengajarkan ROM pasif untuk
menghilangkan kekakuan otot
 Mengedukasi pasien untuk
melakukan aktvitas secara
bertahap
Implementasi dan Evaluasi Post Hemodialisa
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Keletihan b.d anemia, penyakit Pukul 13.10 S:
kronis d.d mengungkapkan kurang - Mengukur tanda vital pasen - Pasien mengatakan lemas serta kelelahan
energi, mengungkapkan kelelahan, - Mengkaji keluhan yang sedang dirasakan O:
kesulitan mempertahankan pasien - Intake hari ini 150 cc, output 2500 cc, balance cairan
aktivitas biasa negatif 2350 cc
Pukul 13.50 - BB post HD 39 kg
- Membantu perpindahan pasien - SpO2 100%
menggunakan kursi roda A:
- Mengedukasi terkait aktvitas yang dapat Teratasi sebagian
dilakukan yang tidak menyebabkan Indikator A T C
kelelahan Kelelahan 4 5 4
- Mengukur berat badan pasien post hd Kelesuan 4 5 4
Kegiatan sehari-hari 4 5 5
(ADL)

P: selesai

Anda mungkin juga menyukai