Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

MW
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DISENTRI
DI RUANG SAHADEWA
RS SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 4 s/d 5 NOVEMBER 2015

DISUSUN OLEH
NAMA : NI PUTU SISKA ANGGITA DEWI KASIDI
NIM : P07120015109

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2016/2017

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. MW
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DISENTRI
DI RUANG SAHADEWA
RS SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 4 s/d 5 NOVEMBER 2016

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny. MW
Umur : 58 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Tidak Bersekolah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Kawin
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : BR. Tampag Batu Yang, Batubulan Kangin
Tanggal masuk : 3 November 2016
Tanggal pengkajian : 4 November 2016
Sumber informasi : Klien, keluarga dan rekam medis

PENANGGUNG
Nama penanggung jawab : Tn. KW
Hub dgn pasien : Anak

2. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
 Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)

2
Pasien mengatakan mengalami mencret, nyeri perut yang hilang
timbul, mual muntah dan nafsu makan menurut. Pasien juga
mengeluhkan badannya terasa sangat lemas.
 Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini
Pasien mempunyai riwayat penyakit gagal ginjal sejak 3 tahun
yang lalu, pasien rutin melakukan hemodialisa di RS Premagana.
Pasien mengatakan mengalami demam sejak 7 hari yang lalu
sehingga dirawat inap di RS Premagana, kemudian pasien
disarankan ke RS sanjiwani karena pasien hemodialisa di RS
Premagana terlalu banyak. Kemudian 3 hari yang lalu pasien
mengalami mencret, mual muntah dan penurunan nafsu makan
sehingga pada tanggal 3 November pasien dibawa ke UGD RS
Sanjiwani gianyar.
 Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Untuk mengatasi keluhan-keluhan yang dialami pasien, pasien
maupun keluarga telah memberikan penanganan yang sederhana
seperti memberi minuman/makanan yang hangat untuk mengurangi
mual muntah pasien, mengoleskan minyak telon & kayu putih
untuk meredakan nyeri perut pasien dan membawa pasien ke
rumah sakit.
b. Status Kesehatan Masa Lalu
 Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan menderita penyakit gagal ginjal sejak 3 tahun
yang lalu.
 Pernah dirawat
Pasien sempat dirawat inap di RS Premagana dan rutin melakukan
hemodialisa disana.
 Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap apapun.
 Kebiasaan :(merokok/kopi/ alkohol/lain-lain yang merugikan
kesehatan)

3
Pasien mengatakan pernah memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi
namun sejak divonis gagal ginjal 3 tahun yang lalu, pasien tidak
mengonsumsi kopi lagi.

c. Riwayat Penyakit Keluarga :


Keluarga pasien tidak pernah mengalami penyakit yang sama seperti
yang pasien derita saat ini.

d. Diagnosa Medis dan therapy


Diagnosa Medis : Disentri basiler dd/ amoeba dan CKD stadium V
Therapy :
 NaCl 0,9% 12 tpm
 Metronidanol 3x1 flash
 Asam folat 2 x II tab

3. POLA FUNGSI KESEHATAN (11 Pola Fungsional Gordon)


a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Pasien mengatakan bahwa kesehatan sangatlah penting untuk pasien
dan pasien akan datang ke pusat pelayanan kesehatan jika sakit.

b. Pola Nutrisi/metabolic
Pasien mengatakan hanya dapat menghabiskan makanan sebanyak 3
sendok makan dari 1 piring bubur yang disediakan pihak rumah sakit.
Pasien tidak bisa menghabiskan makanan yang disediakan pihak RS
karena mengalami mual muntah. Pasien minum 2 gelas air putih. BB
pasien 49 kg dan tinggi 157 cm.

c. Pola eliminasi
Pasien mengatakan BAB sebanyak 3 kali dengan konsistensi lembek
berwarna kekuningan berisi sedikit darah dan berbau sedikit amis.
Pasien kencing sebanyak 3 kali, warna kuning dan bau khas urin.

4
d. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain
dan alat, 4: tergantung total.

e. Okigenasi:
Pasien mengatakan tidak sesak dan bisa bernafas normal. Pasien
bernafas dengan pernafasan dada.

f. Pola tidur dan istirahat


Pasien mengatakan mulai tidur jam 9 malam dan bangun jam 5 pagi,
pasien tidur kurang lebih 8 jam namun tidur pasien tidak nyenyak.
Pasien mengeluhkan mudah terbangun karena nyeri perut yang hilang
timbul.

g. Pola kognitif-perseptual
Pasien mengatakan tidak tamat SD dan suami pasien yang sebagai
penanggungjawab pasien mengatakan hanya lulus SMP sehingga
pasien maupun keluarga tidak terlalu mengerti dengan penyakitnya
sehingga membutuhkan edukasi dari petugas rumah sakit. Pasien dan
keluarga menggunakan bahasa bali saat dilakukan pengkajian.

5
h. Pola persepsi diri/konsep diri
Pasien mengatakan merasa cemas akan kondisinya saat ini, ekspresi
wajah pasien terlihat tegang dan sangat cemas.

i. Pola seksual dan reproduksi


Pasien mengatakan menikah 1 kali, pasien tidak memakai alat
kontrasepsi karena pasien sudah disteril. Riwayat persalinan normal
pasien sebanyak 4 kali. Pasien memiliki 4 anak, 1 perempuan dan 3
laki-laki. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit gynecologi dan IMS.

j. Pola peran-hubungan
Pasien mengatakan berperan sebagai ibu rumah tangga di keluarganya
namun karena kondisinya saat ini pasien tidak bisa menjalankan
perannya tersebut. Hubungan pasien dengan anggota keluarga baik
dapat dilihat pasien ditemani oleh keluarga dan sering di jenguk oleh
anggota keluarga lainnya.

k. Pola manajemen koping stress


Pasien mengatakan akan tidur jika sedang stress untuk menenangkan
diri. Tidak ada efek penyakit terhadap tingkat stress pasien.

l. Pola keyakinan-nilai
Pasien menganut agama hindu jadi keluarga pasien selalu mebanten
dan karena kondisinya pasien hanya bisa berdoa di ruangan. Keluarga
pasien juga memberi tirta dan bija setelah mebanten karena pasien dan
keluarga yakin dengan begitu pasien merasa diberi kekuatan oleh Ida
Sang Hyang Widhi Wasa dan merasa terlindungi secara psikis.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Lemah

6
Tingkat kesadaran : Komposmentis
GCS : 15
verbal : 5
psikomotor : 6
mata: 4
b. Tanda-tanda vital : Nadi : 92x/menit Temp: 36 RR : 20x/menit TD :
100/50 mmHg

c. Keadaan fisik (IPPA)


1) Kepala dan leher
Bentuk kepala mesochepale, lesi (-), rambut berwarna hitam,
penglihatan normal, sclera ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil
isokor, hidung sekret (-), telinga sekret (-), bibir kering, gigi tidak
lengkap, pembesaran tyroid (-), pembesaran limfoid (-).

2) Dada
 Paru
Frekuensi nafas teratur 20x/menit, kualitas normal, suara nafas
vesikuler, batuk (-), sumbatan jalan nafas (-), pernafasan dada.
 Jantung
Nadi teraba, denyut nadi 92 x/menit, irama teratur, tekanan darah
100/50 mmHg, pengisian kapiler <2 detik.
3) Payudara dan ketiak
Simetris (+), benjolan (-), lesi (-), edema (-), nyeri tekan (-),
pembengkakan kelenjar getah bening (-).
4) Abdomen
Nyeri (+), lesi (-), peristaltik usus (+) ±34x/menit.
5) Genetalia
Tidak terobservasi.
6) Integumen
Turgor kulit elastis, lesi (-), warna kulit sawo matang.

7
7) Ekremitas
 Atas
ROM terbatas, hemiparese (-), Capilary refill time (CRT) <2
detik, edema (-), lesi (-)
 Bawah
ROM terbatas, hemiparese (-), Capilary refill time (CRT) <2
detik, edema (-), lesi (-)

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Hematologi tanggal 3 November 2016 pukul 11.15
Parameter Result Unit Ref.range
WBC 13.6 10^3/ µL H 4.0-10.0
Lymph# 1.7 10^3/ µL 0.8-4.0
Mid# 1.7 10^3/ µL H 0.1.-0.9
Gran# 10.2 10^3/ µL H 2.0-7.0
Lymph% 12.5 % L 20.0-40.0
Mid% 12.4 % H 3.0-9.0
Gran% 75.1 % H 50.0-70.0
RBC 3.40 10^6/ µL L 3.50-5.50
HGB 9.4 g/dL L 11.0-16.0
HCT 28.8 % L 37.0-54.0
MCV 84.8 fL 82.0-95.0
MCH 27.6 Pg 27.0-31.0
MCHC 32.6 g/dL 32.0-36.0
RDW-CV 16.6 % H 11.5-14.5
RDW-SD 52.9 fL 35.0-56.0
PLT 225 10^3/ µL 150-450
MPV 8.6 fL 7.0-11.0
PDW 15.4 9.0-17.0
PCT 0.194 % 0.108-0.282

8
Pemeriksaan Hematologi tanggal 5 November 2016 pukul 8.01
Parameter Result Unit Ref.range
WBC 13.6 10^3/ µL H 4.0-10.0
Lymph# 1.6 10^3/ µL 0.8-4.0
Mid# 1.8 10^3/ µL H 0.1.-0.9
Gran# 10.2 10^3/ µL H 2.0-7.0
Lymph% 11.9 % L 20.0-40.0
Mid% 13.2 % H 3.0-9.0
Gran% 74.9 % H 50.0-70.0
RBC 3.25 10^6/ µL L 3.50-5.50
HGB 9.1 g/dL L 11.0-16.0
HCT 27.7 % L 37.0-54.0
MCV 85.2 fL 82.0-95.0
MCH 28.0 Pg 27.0-31.0
MCHC 32.9 g/dL 32.0-36.0
RDW-CV 16.4 % H 11.5-14.5
RDW-SD 54.2 fL 35.0-56.0
PLT 219 10^3/ µL 150-450
MPV 8.2 fL 7.0-11.0
PDW 15.1 9.0-17.0
PCT 0.180 % 0.108-0.282

Pemeriksaan Labolatorium BiOLiS 24i Premium 3 November 2016


pukul 11.48
Parameter Hasil Rujukan Satuan Specimen keterangan
Gula sewaktu 112 80-120 mg/dl
Ureum 51 18-55 mg/dL H
Creatinin 51 0.7-1.2 mg/dL H
SGOT 19 <31 U/L

9
SGPT 12 <31 U/L

Pemeriksaan Labolatorium BiOLiS 24i Premium 5 November 2016


pukul 09.26
Parameter Hasil Rujukan Satuan Specimen keterangan
Ureum 51 18-55 mg/dL
Creatinin 51 0.7-1.2 mg/dL H

Pemeriksaan Labolatorium elektrolit tanggal 3 november 2016


Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Harga Normal
Natrium 144 135-155 mmol/L
Kalium 3.9 3.5-5.5 mmol/L
Chlorida 112 95-108 mmol/L
Gula darah acak <150 mg/dl

Pemeriksaan Labolatorium elektrolit tanggal 5 november 2016


Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Harga Normal
Natrium 145 135-155 mmol/L
Kalium 3.1 3.5-5.5 mmol/L
Chlorida 109 95-108 mmol/L
Gula darah acak <150 mg/dl

Pemeriksaan Labolatorium klinik tanggal 3 november 2016


Jenis Pemeriksaan
HBSAG Negatif (-)
VDRL

10
ANALISA DATA
N Tanggal Data Penyebab/interpretasi Masalah
o
1 4 November 2016 DS : pasien mengatakan mengalami mual Riwayat penyakit Ketidakseimbangan nutrisi kurang
muntah, nafsu makan menurun, dan dari kebutuhan tubuh
pasien merasa sangat lemas.

DO : pasien hanya dapat menghabiskan 2- Distensi lambung


3 sendok bubur, KU pasien lemah, bibir
kering, tekanan darah 100/50.

Mual muntah

Ketidakmampuan memakan makanan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh

11
2 4 November 2016 DS: pasien mengatakan BAB sebanyak 3x Invasi shigella E.coli Diare
dengan konsistensi lembek berwarna
kekuningan berisi sedikit darah dan Masuk saluran pencernaan &
berbau sedikit amis. berkembang biak di usus
DO: bising usus pasien hiperaktif,
peristaltik usus meningkat ±34x/menit Kuman membentuk endotoksin

Peradangan lokal pada dinding usus

Disentri basiler

Toksik toksin bakteri dikeluarkan

Mukosa usus iritasi

Sekresi cairan dan elektrolit meningkat

Isi rongga meningkat

Merangsang peristaltik meningkat

12
Diare disertai darah
3 4 November 2016 DS: pasien mengatakan mengalami nyeri Invasi shigella E.coli Nyeri Akut
perut yang hilang timbul sehingga tidur
pasien kurang nyenyak Masuk saluran pencernaan &
berkembang biak di usus
DO: pasien tampak meringis dan
memegang perut bagian bawah dengan Kuman membentuk endotoksin
skala nyeri pasien 5 (skala 0-10)
Peradangan lokal pada dinding usus

Disentri basiler

Toksik toksin bakteri dikeluarkan

Reaksi peradangan

Pembengkakan mukosa usus

13
Lumen menyempit

Peristaltik meningkat

Nyeri Akut

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN (berdasarkan prioritas)


No Dx Tgl Muncul Dx Keperawatan Tgl teratasi TTd
1. 4 November Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual -
2016 mutah ditandai dengan pasien mengatakan mengalami mual muntah, nafsu makan
menurun pasien hanya dapat menghabiskan 2-3 sendok bubur, dan pasien merasa
sangat lemas, KU pasien lemah, bibir kering tekanan darah 100/50.

2. 4 November Diare berhubungan dengan proses infeksi dan parasit ditandai dengan pasien -
2016 mengatakan BAB sebanyak 3x dengan konsistensi lembek berwarna kekuningan
berisi sedikit darah dan berbau sedikit amis. bising usus pasien hiperaktif,
peristaltik usus meningkat ±34x/menit

3. 4 November Nyeri akut berhubungan dengan infeksi ditandai dengan pasien mengatakan -

14
2016 mengalami nyeri perut yang hilang timbul sehingga tidur pasien kurang nyenyak
pasien tampak meringis dan memegang perut bagian bawah dengan skala nyeri
pasien 5 (skala 0-10).

C. PERENCANAAN
No Rencana Keperawatan
Hari/Tgl
Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
4 November 1. Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Kaji faktor yang mungkin 1) Banyak faktor yang
2016 selama 2 x 24 jam diharapkan kebutuhan menjadi penyebab kekurangan mempengaruhi kekurangan
nutrisi pasien terpenuhi dengan kriteria nutrisi. nutrisi sehingga identifikasi
hasil: faktor penyebab menjadi
 Mampu mengidentifikasi kebutuhan penting sebagai bahan
nutrisi intervensi.
 Tidak ada tanda-tanda malnutrisi 2. Tanyakan kebiasaan makan, 2) Data untuk perencanaan
 Menunjukkan peningkatan fungsi pantangan makan, alergi. makan pasien.
pengecapan dari menelan. 3. Lakukan pemeriksaan fisik 3) Menentukan status nutrisi

 Tidak terjadi penurunan berat badan seperti sklera, konjungtiva, pasien.

yang berarti kulit dan tonus otot.


4. Timbang berat badan setiap 4) Berat badan merupakan salah

15
hari jika memungkinkan satu indikator status nutrisi.
5. Kaji intake makan pasien yang 5) Keseimbangan nutrisi
disediakan. penyebab utama adalah
kurangnya asupan makanan.
6. Kaji bising usus pasien, catat
kekuatan dan frekuensi 6) Bising usus ditimbulkan
karena adanya peristaltik
usus. Pencernaan makanan
dalam usus akan normal jika
berperistaltik normal.\
7. Jaga kebersihan lingkungan
pasien. 7) Lingkungan yang bersih dan
nyaman meningkatkan selera
8. Jaga kebersihan badan dan makan.
mulut pasien 8) Meningkatkan selera makan.
9. Anjurkan pasien makan
dengan porsi kecil tapi sering 9) Mengurangi rasa mual dan
sesuai dengan diet yang meningkatkan asupan nutrisi.
diberikan.
10. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan diet yang 10) Merencanakan jenis, jumlah

16
sesuai. kalori dan diet yang sesuai
11. Hindari makan dan minuman dengan kebutuhan pasien.
yang mengandung gas seperti 11) Akumulasi gas dalam
kol, apel dan minuman lambung menimbulkan mual
bersoda. dan rasa tidak nyaman.
12. Atur posisi pasien semifowler
pada saat memberikan 12) Menghindari aspirasi dan
makanan. mengurangi distensi
13. Monitor hasil labolatorium abdomen.
seperti gula darah, elektrolit, 13) Nutrisi yang kurang dapat
albumin dan hemoglobin menyebabkan anemia, gula
darah menurun, albumin
menurun dan perubahan
elektrolit.
4 November 2. Setelah diberikan asuhan keperawatan 1. Tanyakan pasien karakteristik 1) Data untuk mengidentifikasi
2016 selama 2 x 24 jam diharapkan feses feses serta berapa kali BAB. faktor penyebab, misalnya
pasien berbentuk lunak dan mengalami warna feses yang hitam
penurunan frekuensi defekasi dengan karena perdarahan, warna
kriteria hasil: dan jumlah dapat digunakan
 Feses berbentuk, BAB sehari sekali tiga untuk memprediksi
hari kemungkinan dehidrasi.

17
 Tidak mengalami diare 2. Kaji tanda-tanda dehidrasi, 2) Dehidrasi dapat
 Mempertahankan turgor kulit seperti turgor kurang, mukosa menimbulkan kehilangan
 Menjaga daerah rektal dari iritasi mulut kering, dan berat badan cairan dan elektrolit, yang

 Menjelaskan penyebab diare dan menurun. dalam jumlah besar

rasional tindakan mengakibatkan dehidrasi.


3. Kaji intake dan output cairan 3) Mengetahui keseimbangan
setiap 24 jam. cairan dan elektrolit.
4. Kaji kemampuan pasien untuk 4) Menentukan kemungkinan
minum secara oral. pemberian cairan parenteral.
5. Timbang berat badan setiap hari 5) Menentukan kehilangan
atau jika memungkinkan. cairan tubuh.
6. Monitor keadaan elektrolit tubuh 6) Diare menyebabkan
baik melalui tanda dan gejala kehilangan elektrolit tubuh,
maupun hasil laboratorium. kehilangan elektrolit
menyebabkan kelemahan
fisik, gangguan irama
jantung, atau gangguan asam
basa.
7. Kolaborasi dengan tim medis 7) Cairan intravena dibutuhkan
dalam pemberian obat antidiare, untuk hidrasi cairan dan
antibiotik, dan pemberian cairan elektrolit, pemberian

18
parenteral. antibiotik diperlukan jika ada
tanda-tanda infeksi.
8. Kolaborasi dengan ahli gizi 8) Makanan yang lunak
dalam pemberian makanan lunak mengurangi kerja usus,
dan rendah serat. rendah serat mengurangi
peristaltik usus.

9. Cek keadaan kulit parineal dan 9) Diare dapat menimbulkan


jaga kebersihannya. iritasi daerah anus atau
parineal.
10. Anjurkan kepada pasien untuk 10) Stres menstimulasi
mengurangi atau menghindari peningkatan peristaltik usus
stres dan istirahat yang cukup. sehingga frekuensi BAB
makin bertambah.
4 November 3. Setelah dilakukan selama 1x24 jam 1. Pantau karakteristik nyeri, 1) Variasi penampilan dan
2016 tindakan diharapkan nyeri berkurang. catatan laporan verbal, perilaku pasien karena nyeri
Kriteria hasil : petunjuk nonverbal dan respon terjadi sebagai temuan
- Nyeri berkurang hemodinamik pengkajian
- Ekspresi wajah tenang 2. Ambil gambar lengkap 2) Nyeri sebagai pengalaman
- Tanda-tanda vital (TD: 120/80 mmHg, terhadap nyeri dari pasien subjektif dan harus
N: 60-100 x/menit, R: 16-20 x/menit). termasuk lokasi dan intensitas digambarkan oleh pasien.

19
- Klien dapat istirahat dan tidur normal lamanya, kualitas ( dangkal Bantu pasien untuk menilai
sesuai dengan usianya. atau menyebar) dan nyeri dengan
penyebaran membandingkan dengan
pengalaman nyeri

3. Anjurkan pasien untuk 3) Penundaan pelaporan nyeri


melaporkan nyeri dengan menghambat peredaran
segera nyeri/memerlukan
peningkatan dosis obat.
Selain itu nyeri berat dapat
menyebabkan syok dengan
merangsang system syaraf
simpatis, mengakibatkan
kerusakan lanjut dan
mengganggu diagnostic serta
hilangnya nyeri
4. Bantu melakukan teknik 4) Membantu dalam penurunan
relaksasi misalnya : nafas persepsi/respon nyeri
dalam perlahan perilaku
distraksi
5. Visualisasi dan bimbingan 5) Memberikan control situasi,

20
imajinasi meningkatkan perilaku
positif
6. Periksa tanda-tanda vital 6) Hipotensi/depresi pernafasan
sebelum atau sesudah dapat terjadi sebagai akibat
penggunaan obat narkotik pemberian narkotik
7. Berikan obat analgesic sesuai 7) Membantu proses
indikasi penyembuhan pasien

D. IMPLEMENTASI
Hari/Tgl Jam No Dx Tindakan Keperawata Respon Klien TTD
4 07.00 1,2,3 Mengkaji keadaan pasien secara komprehensif DS:
November  Pasien mengatakan nafsu makan
2016 menurun, mual muntah dan merasa
lemas
 Pasien mengatakan merasa nyeri pada
perut bagian bawah yang hilang timbul,
pasien mengatakan karena nyeri tidur
pasien pun tidak nyenyak
 Pasien mengatakan mengalami diare,
pasien BAB sebanyak 3x dengan
konsistensi lembek berwarna kuning

21
berisi sedikit darah dan berbau amis.
DO:
 Pasien hanya dapat menghabiskan 3
sendok bubur, minum 2 gelas air dan
pasien tampak lemah.
 Pasien tampak meringis sambil
memegang bagian perut bawahnya,
skala nyeri 5 (skala 0-10)
 Bising usus pasien hiperaktif,
peristaltik usus meningkat ±34x/menit

07.15 1,2,3 Pemeriksaan fisik  Tekanan darah: 1100/50, nadi


92x/menit, respirasi 20x/menit, suhu
360C. Turgor kulit elastis, konjungtiva
merah muda, sklera putih, BB: 49 kg,
TB: 157 cm, peristaltik usus
±34x/menit, bibir kering

07.20 1,2 Mengkaji riwayat alergi dan pantangan makanan DS: pasien mengatakan tidak memiliki
riwayat alergi obat maupun makanan.
Pasien memiliki pantangan mengonsumsi

22
daging sapi.
DO: -
DS: Pasien bersedia diinjeksi dan
08.00 1,2,3 Kolaborasi pemberian obat meminum obat oral.
 Metronidanol 3x1 flas DO: obat masuk, pasien tidak
 Asam folat 2 x II tap menunjukkan tanda-tanda alergi

09.00 1 Snack Pagi

11.00 1 Kaji intake pasien

11.15 1 Anjurkan makan porsi kecil tapi sering &


menggunakan posisi semifowler saat makan

11.20 1 Anjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan


yang mengandung gas

E. EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)


No Hari/Tgl Jam No Evaluasi Ttd

23
Dx

24
25
26
27

Anda mungkin juga menyukai