Berfikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesenambungan
mencakup interaksi dari suatu rangkayan pikiran dan persepsi. Sedangkan berfikir karitis merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berfikir yang berhubungan dengan proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang komponen berfikir kritis dalam keperawatan yang didalamnya dipelajari defenisi,elemen berfikir kritis,model berfikir kritis,analisa berfikir kritis,berfikir logis dan kreatif, krakteristik berfikir kritis,pemecahan masalahdan langka-langka pemecahan masalah,proses pengambilan keputusan,fungsi berfikir kritis,model pebggunaan atribut,proses intuisi,indikator, dan prinsip utama . Perawat sebagai bagian dari pemberi layanan kesehatan, yaitu memberi asuhan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan akan selalu dituntut untuk berfikir kritis dalam berbagai situasi. penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan dengan kasus nyata yang akan memberikan gambaran kepada perawat tentang pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif dan bermutu. Seseorang yang berfikir dengan cara kreatif akan melihat setiap masalah dengan sudut yang selalu berbeda meskipun obyeknya sama, sehingga dapat dikatakan, dengan tersedianya pengetahuan baru, seseorang profesional harus selalu melakukan sesuatu dan mencari apa yang selalu efektif dan ilmia dan memberikan hasil yang lebih baik untuk kesejateraan diri maupun orang lain. Proses berfikir ini dilakukan sepenjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita jadi lebih mampu untuk membentuk asumsi, ide-ide dan membuat simpulan yang valid. Semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berfikir dan belajar. Berpikir kritis adalah cara manusia berpikir secara logis tentang suatu hal. Dengan berpikir secara kritis, manusia bisa menganalisis fakta, membuat gagasan atau pendapat, mempertahankan pendapat, menarik kesimpulan, mengevaluasi argument dan memecahkan masalah. Dalam keperawatan, berpikir kritis sangatlah diperlukan karena bagaimanapun juga semua tindakan keperawatan yang dilakukan membutuhkan tingkat pemikiran yang tinggi. Tidak ada tindakan yang dilakukan tanpa berpikir secara kritis. Berpikir bukan suatu proses yang statis dan menoton, tetapi selalu berubah secara konstan dan dinamis dalam setiap hari atau setiap waktu. Dalam praktik keperawatan, seorang perawat haruslah mempunyai keterampilan dan pengetahuan untuk menganalisis keluhan pasien, mencari informasi,memprediksi,dan dapat menggunakan alasan-alasan yang rasional karena mengingat profesi yang langsung berhadapan dengan nyawa manusia. Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam pengalaman- pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki sehingga kita bisa jadi lebih mampu untuk membuat pendapat,ide-ide,ataupun kesimpulan-kesimpulan yang baik. Semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar. Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitan dengan penggunaan nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan menilai/memutuskan. Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam berpikir dan bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah / pencarian solusi, dan pengelolaan proyek.Pengembangan kemampuan berpikir kritis merupakan integrasi beberapa bagian pengembangan kemampuan, seperti pengamatan (observasi), analisis, penalaran, penilaian, pengambilan keputusan, dan persuasi. Semakin baik pengembangan kemampuan-kemampuan ini, maka kita akan semakin dapat mengatasi masalah-masalah/proyek komplek dan dengan hasil yang memuaskan. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya. Berpikir kritis telah lama menjadi tujuan pokok dalam pendidikan sejak 1942. Penelitian dan berbagai pendapat tentang hal itu, telah menjadi topik pembicaraan dalam sepuluh tahun terakhir ini (Patrick, 2000:1). Definisi berpikir kritis banyak dikemukakan para ahli. Kember (1997) menyatakan bahwa kurangnya pemahaman pengajar tentang berpikir kritis menyebabkan adanya kecenderungan untuk tidak mengajarkan atau melakukan penilaian ketrampilan berpikir pada siswa. Seringkali pengajaran berpikir kritis diartikan sebagai problem solving, meskipun kemampuan memecahkan masalah merupakan sebagian dari kemampuan berpikir kritis (Pithers RT, Soden R., 2000). Review yang dilakukan dari 56 literatur tentang strategi pengajaran ketrampilan berpikir pada berbagai bidang studi pada siswa sekolah dasar dan menengah menyimpulkan bahwa beberapa strategi pengajaran seperti strategi pengajaran kelas dengan diskusi yang menggunakan pendekatan pengulangan, pengayaan terhadap materi, memberikan pertanyaan yang memerlukan jawaban pada tingkat berpikir yang lebih tinggi, memberikan waktu siswa berpikir sebelum memberikan jawaban dilaporkan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa sajakah komponen berpikir kritis dalam keperawatan?
1.2.2 Bagaimanakah sikap dan standar berpkir kritis?
1.2.3 Bagaimanakah kompetensi berpikir kritis dalam keperawatan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui komponen berpikir kritis dalam keperawatan
1.3.2 Untuk mengetahui sikap dan standar berpikir kritis
1.3.3 Untuk mengetahui kompetensi berpikir kritis dalam keperawatan
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai komponen berpikir kritis dalam keperawatan, sikap dan standar berpikir kritis dan kompetensi berpikir kritis.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu pembelajaran bagi mahasiswa yang nantinya ilmu tersebut dapat dipahami dan diaplikasikan dalam praktik keperawatan