OLEH
KELOMPOK 4:
Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pengaruh Terapi Slow Stroke Back
Massage Pada Penderita Hipertensi” ini tepat pada waktunya. Adapun makalah ini
merupakan salah satu tugas dari Keperawatan Komplementer.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................
1.3 Tujuan ................................................................................................................
1.4 Manfaat ...............................................................................................................
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hipertensi?
b. Untuk mengetahui epidemiologi pada penyakit hipertensi?
c. Untuk mengetahui apa saja teknik dasar massage?
d. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan slow stroke back
massage?
e. Untuk mengetahui bagaimanakah teknik-teknik dalam melakukan
terapi dari back massage?
f. Untuk mengetahui bagaimana perubahan tekanan darah pada penderita
hipertensi setelah dilakukan terapi slow stroke back massage.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan
manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk
menambah pengetahuan dan wawasan mengenai back massage
mengkhusus pada penyakit tertentu.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai suatu pembelajaran bagi mahasiswa yang nantinya ilmu tersebut
dapat dipahami dan diaplikasikan dalam praktik keperawatan
komplementer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
e. Tapotement (Memukul)
Tapotement termasuk satu seri pijat ringan, cepat dengan gerakan kejut
(striking action) dengan kedua tangan bergantian secara cepat. Dua pijatan
utama dalam gerakan tapotement yaitu ‘cupping’ dan ‘hacking’. Keduanya
bisa dilakukan pada semua bagian tubuh meskipun paling efektif pada
bagian yang berdaging dan berotot besar seperti pinggul. Gerakan lainnya
dari tapotement adalah meliputi memukul perlahan (flicking), memukul
(beating) dan menumbuk (pounding). Tenaga yang digunakan untuk
memijat dengan teknik tapotement berasal dari pergelangan tangan, bukan
dari siku tangan atau bahu. Diperlukan keluwesan pergelangan tangan untuk
memperoleh hentakan yang ringan dan tidak sakit pada klien dan
merangsang sesuai dengan tujuan dalam melakukan tapotement. Tapotement
tidak boleh dikenakan pada area yang bertulang menonjol ataupun pada otot
yang tegang serta area yang terasa sakit atau nyeri. Beberapa variasi
percussion movement adalah : mencincang (hacking), flicking, menepuk
(cupping atau capping), memukul (beating) dan meninju (pounding).
Teknik hacking menggunakan tepi tangan (the ulnar border). Kedua
tangan diposisikan di atas bahu klien dengan telapak tangan saling
berhadapan, jempol berada diatas. Tangan diturunkan (berupa pukulan
ringan menggunakan sisi telapak tangan) bergantian secara ritmik ke tubuh
klien dengan gerakan cepat. Teknik ini digunakan pada setiap akhir
pemijatan untuk membangunkan klien. Teknik pijat flicking mirip hacking
dan seringkali dijelaskan sebagai ‘finger hacking’ atau teknik hacking
menggunakan jari-jari. Dalam melakukan teknik ini, pergelangan tangan
dilenturkan dan hanya menggunakan kelingking untuk menyentuh tubuh
yang dipijat (bukan sisi telapak angan). Gerakan ini jauh lebih ringan dan
lebih lembut dibandingkan hacking. Cupping dilakukan dengan telapak
tangan menghadap ke arah bawah, membentuk sebuah lekukan yang vakum.
Tangan yang sudah membentuk lekukan diturunkan dengan cepat, sampai
menyentuh tubuh klien, sehingga terbentuk vakum yang kemudian dilepas
saat mengangkat tangan. Beating dilakukan dengan kedua tangan dalam
posisi saling menempel dan jari-jari tangan digenggam ringan dengan posisi
jari kelingking menyentuh tubuh yang dipijat. Pounding menggunakan
telapak tangan dalam posisi genggam dengan cara memukul pada tubuh
yang dipijat secara cepat.
Tapotement sifatnya menstimulasi, yaitu pada saat darah terdorong ke
permukaan, sirkulasi meningkat. Tapotement bermanfaat terutama untuk
melakukan pemanasan sebelum melakukan berolah raga. Teknik cupping
bermanfaat jika dilakukan pada punggung bagian atas dan tengah, karena
mampu mengeluarkan lendir yang ada dalam paru-paru, sehingga
pernafasan menjadi longgar. Tapotement juga bermanfaat dalam
mempengaruhi kesehatan otot dan memperkuat kontraksi otot saat
distimulasi. Pijat ini juga berguna untuk mengurangi deposit lemak dan
bagian otot yang lembek (biasanya di bagian bokong dan pinggul). Selama
melakukan tapotemet tangan harus betulbetul membentuk cup (mangkuk)
ketika melakukan cupping, agar mampu menimbulkan suara dan orang yang
dipijat tidak merasa sakit, ketika melakukan hacking, jari-jari jangan dalam
keadaaan tegang, karena pukulan yang sampai ke tubuh klien akan
menyakitkan, usahakan tangan lemas dan pastikan penggunaan tenaga
berasal dari pergelangan tangan. Jika menggunakan tenaga dari siku atau
bahuakan cepat lelah, teknik pijat tapotement tidak digunakan pada bagian
tubuh yang ‘bertulang’, karena akan menimbulkan rasa sakit, terutama
bagian punggung.
f. Friction (Menggerus)
Teknik pijat friction menggunakan bagian jari jempol, yaitu melakukan
gerakan melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam dengan
menggunakan ibu jari tersebut. Gerakan ini digunakan pada area tubuh
tertentu seperti betis, trepezium dan lain-lain, dengan maksud untuk
penyembuhan ketegangan otot dan rasa pegal pada persendian. Dalam
melakukan gerakan friction boleh menggunakan ujung jari, buku jari bahkan
siku tangan. Untuk melepaskan bagian otot yang tegang dapat menggunakan
gerakan memutar (putaran kecil) dari jari jempol. Gerakan ini efektif jika
dilakukan pada setiap sisi tulang belakang.Teknik ini bermanfaat untuk
melepaskan bagian-bagian otot yang kejang yang terbentuk sebagian akibat
stress dan ketegangan, dapat menghilangkan akumulasi dari sisa-sisa
metabolisme.
Pijat friction dapat membantu memecah deposit lemak, oleh karena itu
bermanfaat dalam kasus obesitas, sangat efektif menghilangkan benjolan
bekas luka yang telah sembuh sempurna dan bermanfaat mengurangi
tonjolan pada lutut seperti platella dan meningkatkan temperatur tubuh
dengan cara meningkatkan aktivitas sel-sel tubuh sehingga aliran darah
lebih lancar. Saat memijat teknik friction dilakukan berangsur-angsur
menekan jaringan tubuh makin lama makin keras, sesuai dengan toleransi
tubuh yang dipijat, namun tidak menekan secara berlebihan agar tidak terasa
sakit. Saat melakukan gerakan friction tidak membungkukkan pundak untuk
menekan, karena akan mengakibatkan kelelahan. Gerakan pijat dilakukan
dengan menggerakan jaringan di bawah kulit, tidak hanya kulitnya saja.
3.1 Kesimpulan
Massage adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan
lunak, biasanya otot, tendon atau ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran
atau perubahan posisi sendi, menghasilkan relaksasi, dan meningkatkan
siskulasi. Back massage merupakan tindakan penekanan tindakan
penekanan oleh tangan pada jaringan lunak, bisanya otot, tendon atau
ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran atau perubahan posisi sendi,
menghasilkan relaksasi, dan meningkatkan sirkulasi (Henderson, 2006).
Slow Stroke Back massage ini merupakan terapi yang tidak hanya
menawarkan relaksasi secara menyeluruh, namun juga bermanfaat bagi
kesehatan.
Salah satu terapi back massage yang dapat digunakan untuk
menangani penyakit tertentu seperti penyakit hipertensi adalah terapi slow
stroke back massage. Slow stroke back massage merupakan terapi
manipulasi dengan pijatan lembut pada jaringan yang bertujuan yang
memberikan efek terhadap fisiologis terutama pada vaskular, muskular,
dan sistem saraf pada tubuh. Slow stroke back massage tidak hanya
memberikan relaksasi secara menyeluruh, namun juga bermanfaat bagi
kesehatan seperti melancarkan sirkulasi darah serta menurunkan tekanan
darah.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangatlah kami perlukan agar
dalam pembuatan makalah selanjutnya akan lebih baik dari sekarang dan
kami juga berharap pengetahuan tentang back massage mengkhusus pada
penyakit tertentu dapat terus di kembangkan dan diterapkan dalam bidang
keperawatan komplementer.
DAFTAR PUSTAKA
Kwan. (2010). Totok aura atau wajah meridian 312 cantik eternal beauty.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Muttaqin, Arif. (2009). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta : Salemba Medika.
Restuning, Dyah & Septiari, Pipit. (2013). Pengaruh Terapi Slow Stroke Back
Massage Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi
Derajat 1 Di Panti Wreda Omega Semarang.
Widyo, Anastasi & Prawesti, Dian. (2012). Tindakan Slow Stroke Back Massage
Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal
Stikes. Vol 5, No 2.