Kelenjar
Paratiroid
Peningkatan Peningkatan
(OH) parathormon
PTH
Manifestasi Klinis :
Gelisah
Kelemahan
Parastesia
• Hiperparatiroidisme Tersier (HPTT)
Perkembangan dari hiperparatiroidisme sekunder yang
telah diderita lama
Etiologi :
1. Gagal Ginjal Akut
Manifestasi Klinis:
Pada kondisi parah dpt menyebabkan pingsan bahkan
koma
WOC
Pemeriksaan Diagnostik
Pemerikasaan diagnostik yang dilakukan pada klien ini adalah
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Darah
Peningkatan kadar kalsium darah (Normal : 8- 11 mg/100ml)
Penurunan kadar fosfat serum (Normal : 2.5-4.5 mg/100ml)
Fosfatase alkali meningkat (Normal : 2.0-5.0 Bodansky units)
Kadar paratiroid hormone meningkat (Normal : 10-55 pg/mL)
Count
2. Pemeriksaan urin 4. Pemeriksaan EKG
Hiperkalsiuria dan hiperfosfoturia Aritmia, blok jantung
3. Rontgen Foto, MRI Sinus bradikardia
Perubahan bentuk tulang, nampak Segmen ST dan interval QT
penipisan tulang memendek
Pembesaran kelenjar paratiroid, Interval PR memanjang
adenoma atau hiperplasia
Penatalaksanaan Medis
• Terapi cairan,
• Diet,
• Pengobatan
Pemberian normal saline
Furosemide (lasix)IV
Mitramycin IV
Kalsitonin
Gallium nitrat
• Pembedahan, dilakukan pada pasien hiperparatiroidisme primer
untuk mengangkat jaringan paratiroid yang abnormal. Pembedahan
jug dilakukan untuk pengangkatan batu ginjal
komplikasi
Meningkatnya kadar PTH dapat meningkatkan kadar kalsium
yang ekstrem dan dapat menyebabkan krisis hiperkalsemik
akut, yaitu jika kadar darahlebih dari 15mg/dl. Komplikasi
yang lain adalah :
• Kerusakan tulang seperti osteoporosis dan fraktur patologis
• Kerusakan ginjal seperti piolonefritis, gagal ginjal dan
nefrolithiasis
• Gangguan impuls saraf yang dapat menimbulkan
kelemahan neuromuskuler
Asuhan Keperawatan
1. Anamnesa (identitas)
2. Riwayat penyakit
• Sejak kapan pasien mengalami tanda dan gejala
hiperparatiroid dan tindakan yang sudah dilakukan untuk
mengatasi gejala tersebut
• Apakah pernah mengalami operasi khususnya pengangkatan
kelenjar tiroid atau paratiroid
• Apakah pasien pernah mengalami tindakan penyinaran pada
daerah leher
• Apakah ada riwayat keluarga dengan penyakit yang sama
Keluhan utama
• Adakah kelainan bentuk tulang, fraktur, deformitas tulang
dan nyeri tulang
• Penurunan BB, mual dan muntah, .
• Nyeri abdomen karena peptic ulcer
• Nyeri kepala, kelemahan otot dan cepat lelah
• Dieresis, gangguan pola eliminasi urin dan konstipasi
Pemeriksaan Fisik
1.Pemeriksaan Integument
6. Psikologis
• Kulit kering dan kasar • Iritabilitas
• Rambut tipis dan jarang
• Kuku mudah rapuh
• Neurosis
2. Musculoskeletal • Depresi
• Kelemahan otot
• Kelainan bentuk tulang
• Fraktur patologis
• Nyeri pada tulang dan sendi
3. System persarafan
• Menurunnya kesadaran seperti apatis, retargi
• Menurunnya eksitasi potensial saraf, miopati
4. System perkemihan
• Kesulitan berkemih karena adanya batu ginjal
• Tanda adanya gagal ginjal
5. System kardiovaskuler
• Hipertensi
• Disritmia jantung
• Perubahan EKG
• Diagnosa keperawatan
• Resiko terhadap cedera fraktur patologis b/d demineralisasi tulang
• Intoleransi aktivitas b/d kelelahan, kelemahan otot dan nyeri
tulang
• Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
anoreksia dan mual
• Gangguan eliminasi urin b/d perubahan fungsi ginjal sekunder
hiperkalsemia dan hiperfosfasemia
• Resiko terjadi gangguan eliminasi bowel : konstipasi b/d efek
hiperkalsemia pada usus
Intervensi
• Diagnosa : Intoleransi aktivitas b/d kelelahan, kelemahan
otot dan nyeri tulang
• Tujuan: Setelah diberikan intervensi selama 1x24 jam pasien
dapat aktivitas secara optimal
• KH :
1.Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas normal
2.Nyeri tulang dan sendi berkurang atau tidak ada
3.Kelemahan otot tidak ada
4.Kekuatan otot maksimal
5.Kadar kalsium darah dalam batas normal
6.Kadar hormone paratiroid dalam batas normal
Intervansi Rasional
Mandiri Pasien memerlukan bantuan untuk
Bantu pasien dalam melakukan program latihan
mobilisasi
Keterbatasan mobilisasi berdampak pada
Bantu pasien dalam pemenuhan pemebuhan ADL
kebutuhan ADL
Observasi
Kaji kemampuan aktivitas pasien, nyeri Aktivitas merupakan salah indicator
tulang dan sendi kemampuan keutuhan tulang