Anda di halaman 1dari 14

GANGGUAN KELENJAR

PARATIROID
HIPOPARATIROID DAN HIPERPARATIROID
Kelompok 3
PARATIROID
Kelenjar paratiroid tumbuh dari jaringan endoderm,
yaitu sulcus pharyngeus ketiga dan keempat. Secara normal
ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang
terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di
kutub superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferiornya.
Setiap kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6
milimeter, lebar 3 milimeter, dan tebalnya dua millimeter
dan memiliki gambaran makroskopik lemak coklat
kehitaman.
PARATIROID
Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid (parathyroid hormone,
PTH) yang bersama-sama dengan Vit D3 (1.25-dthydroxycholccalciferal), dan
kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar
kalsium plasma, hormon tidak akan di sintesis bila kadar kalsium tinggi dan akan
dirangsang bila kadar kalsium rendah. PTH akan merangsang reabsorbsi kalsium pada
tubulus ginjal, meningkatkan absorbsi kalsium pada usus halus, sebaliknya
mengurangkan reabsorbsi fosfat dan melepaskan kalsium dari tulang. Jadi PTH akan
aktif bekerja pada tiga titik sasaran utama dalam mengendalikan homeostasis kalsium
iaitu di ginjal, tulang dan usus.
HIPOPARATIROID
PENGERTIAN

Hipoparatiroid adalah gabungan gejala dari produksi hormon paratiroid yang


tidak adekuat. Keadaan ini jarang sekali ditemukan dan umumnya sering sering
disebabkan oleh kerusakan atau pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi
paratiroid atau tiroid, dan yang lebih jarang lagi ialah tidak adanya kelenjar
paratiroid (secara congenital). Kadang-kadang penyebab spesifik tidak dapat
diketahui.
PATOFISIOLOGI

Hipoparatiroid disebabkan oleh defisiensi parathormon yang mengakibatkan


kenaikan kadar fosfat darah (hiperfosfatemia) dan penurunan konsentrasi kalsium
darah (hipokalsemia). Tanpa adanya parathormon akan terjadi penurunan absorpsi
intestinal kalsium dari makanan dan penurunan resorpsi kalsium dari tulang dan di
sepanjang tubulus renalis. Penurunan eksresi fosfat melalui ginjal menyebabkan
hipofosfaturia dan kadar kalsium serum yang rendah mengakibatkan hipokalsiuria.
TANDA GEJALA

1. Iritabilitas sistem neuromuskuler

2. Menimbulkan gejala utama hipoparatiroidisme yang berupa tetanus.

3. Ansietas

4. Depresi

5. Derilium

6. Perubahan pada EKG

7. Hipotensi dapat terjadi


PENATALAKSANAAN
• Menaikkan kadar kalsium serum sampai 9 hingga 10 mg/dl (2,2 hingga 2,5 emol/L)
dan menghilangkan gejala paratiroidisme serta hipokalsemia.
• Pemberian preparat paratormon parenteral dapat dilakukan untuk mengatasi
hipoparatiroidisme akut disertai tetanus.
• Penderita hipokalsemia dan tetanus memerlukan lingkungan yang bebas dari suara
bising, hembusan angin yang tiba-tiba, cahaya yang terang atau gerakan yang
mendadak.
• Preparat vitamin D dengan dosis yang bervariasi dihidrotakisterol (AT 10 atau
hytakerol), atau ergokalsiferol (vitamin D2) atau kolekalsiferol (vitamin D3)
biasanya diperlukan dan akan meningkatkan absorpsi kalsium dari traktus
gastrointestinal.
HIPERPARATIROID
PENGERTIAN
Hiperparatiroid merupakan produksi berlebihan dari hormon paratiroid (PTH) yang
dapat mengakibatkan kadar kalsium meningkat. Biasanya peningkatan kadar hormon
paratiroid disebabkan oleh tumor kelenjar paratiroid atau kelenjar lain. Akibat hormon
paratiroid yang berlebihan, reasorpsi tulang distimulasi sehingga kadar kalsium dalam
serum tinggi. Sehingga dapat menimbulkan gejala seperti nyeri pada tulang dan
pembentukan batu di ginjal.
Hiperparatiroid juga dibagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu :
1.Hiperparatiroid Primer
2.Hiperparatiroid Sekunder
3.Hiperparatiroid Tersier
PATOFISIOLOGI

1. Hiperparatiroid primer terjadi akibat meningkatnya sekresi PTH, biasanya


adanya suatu edema paratiroid. Pada hiperparatiroid primer, PTH tidak tertekan
dengan meningkatnya kadar kalsium, hal ini menimbulkan keadaan
hiperkalsemia.

2. Hiperparatiroid sekunder timbul karena suatu keadaan hipokalsemi kronik,


seperti pada gagal ginjal.
TANDA GEJALA

1. Pembentukan batu pada salah satu atau kedua ginjal yang berkaitan dengan
peningkatan ekskresi kalsium dan fosfor

2. Apatis, keluhan mudah lelah, kelemahan otot, mual, muntah,

3. Gejala moskuloskletal yang menyertai hiperparatiroidisme dapat terjadi akibat


demineralisasi tulang atau tumor tulang, yang muncul berupa sel-sel raksasa dan
benigna akibat pertumbuhan osteoplast yang berlebihan.

4. Insidens ulkus pebtikum dan pankreatitis meningkat pada hiperparatiroidisme


dan dapat menyebabkan terjadinya gastrointestinal.
PENATALAKSANAAN
• Terapi yang di njurkan bagi pasien hiperparatiroidisme primer adalah tindakan
bedah untuk mengangkat jaringan paratiroid yang abnormal.
• Hidrasi, pasien di anjurkan untuk minum sebanyak 2000 ml cairan atau lebih untuk
mencegah terbentuknya batu ginjal.
• Pemberian preparat diuretik thiazida harus dihindari oleh pasien
hiperparatiroidisme primer karena obat ini akan menurunkan eksresi kalsium
• Mobilitas, pasien dengan banyak berjalan atau pengguanaan kursi goyang harus di
upayakan sebanyak mungkin
• Pemberian fosfat per oral menurunkan kadar kalsium serum pada sebagian pasien.
• Diet dan obat-obatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai