Hipoparatiroid
Hiperparatiroid
Defenisi
berlebihnya produksi
hormon
paratiroid(PTH) oleh
kelenjar paratiroid
ditandai dengan
dekalsifikasi tulang
dan terbentuknya batu
ginjal yang
mengandung kalsium.
(brunner&suddath 2001)
Etiologi
menurut Lawrence
Kim,MD.2005
1. 85% hiperparatiroid
primer disebabkan
adenoma tunggal.
2. 15% lainnya
berhubungan dengan
kelainan endokrin
lainnya.
Patofisiologi
Produksi hormon paratiroid yang
berlebih disertai dengan gagal
ginjal menyebabkan berbagai
macam penyakit tulang, penyakit
tulng yang sering terjadi adalah
osteitis fibrosa cystica,
suatu penyakit meningkatnya
resorpsi tulang karena
peningkatan kadar hormon
paratiroid.
Penyakit tulang lainnya juga
sering terjadi pada pasien, tapi
tidak muncul secara langsung.
(Lawrence Kim, MD, 2005, section 5)
Manifestasi Klinik
Saluran cerna : anoreksia, nausea, muntah,
berat badan menurun, konstipasi.
Saluran kemih : polidipsi, poliuria,
nefrokalsinosis.
Kardiovaskuler : hipertensi, perubahan EKG
Neuropsikiatri : letargia, apati, miopati,
perubahan elektromiografi Skeletal : resorpsi
tulang, pembentukan kista tulang, erosisis
subperiosteal (tulang panjang)
Diagnostik
ANAMNESIS
Pemeriksaan Penunjang
Tes darah mempermudah diagnosis hiperparatiroid karena
menunjukkan penilaian yang akurat berapa jumlah hormon
paratiroid Laboratorium:
PENATALAKSANAAN
Eksisi tumor paratiroid atau pembuangan kelenjar
paratiroid, bila penyebabnya hiperparatiroid Pada
hiperkalsemia yang tidak tergantung PTH,
pengobatan tergantung penyakit dasarnya
Menurunkan kadar kalsium dengan : kalstonin,
garam fosfat ( fosfat mengikat kalsium, jangan
dilakukan pada penderita gangguan ginjal karena
kalsium fosfat akan mengendap diparenkim ginjal)
Hidrasi adekuat, hindari dehidrasi (muntah, diare)
karena akan menyebabkan krisis hiperkalsemia
(gangguan neurologi, kardiovaskuler dan ginjal
yang akan membawa kematian)
Hipoparatiroid
Hipoparatiroid adalah suatu
ketidakseimbangan metabolisme kalsium
dan fosfat yang terjadi karena produksi
hormon paratiroid yang kurang sehingga
menyebabkan hipokalsemia.
Etiologi
Sekresi hormon paratiroid yang
kurang adekuat akibat dari suplai
darah terganggu.hipofungsi
paratiroid atau kehilangan fungsi
kelenjar paratiroid.
Terjadi setelah tindakan
strumektomi karena kelenjar
paratiroid ikut terekresi.
Komplikasi pembedahan pada
jaringan kelenjar paratiroid pada
saat dilakukan tiroidektomi,
paratiroidektomi atau diseksi
radikal leher.
Radiasi atas kelenjar tiroid
Resistensi terhadap hormon
paratiroid (pseudohipoparatiroid).
Manifestasi Klinik
Gejala utama adalah reaksi neuromuskuler yang
berlebihan yang disebabkan oleh kalsium serum yang
rendah. Keluhan penderita 70 % adalah tetani.
Laten tetani: Mati rasa, tingling, kram pada tangan
dan kaki.
Over tetani: bronchospasme, laringospasme, spasme
carpopedal, dispagia, potophobia, cardiac disritmia.
Gejala lain:
a)Gangguan emosional: cemas, mudah marah, depresi .
b)Perubahan tropik pada ectoderm: rambut jarang dan
cepat putih, kulit kering dan permukaan kasar, kuku
tipis.
c)Pada keadaan tetanus laten terdapat gejala patirasa,
kesemutan dan kram pada ekstremitas dengan
keluhan perasaan kaku pada kedua belah tangan
serta kaki.
d) Nyeri abdomen, malabsorbsi intestinal disertai
steatore; rambut kering dan kusam; kerontokan
rambut spontan; kuku jari tangan rapuh; dan memiliki
garis tonjolan (krista) atau terlepas, kulit kering dan
bersisik, dermatitis eksfoliatif, infeksi kandida, katarak
dan email gigi yang lemah sehingga gigi mudah
berubah warna, pecah dan keropos (efek
hipokalsemia)
Patofisiologi
Pada hipoparatiroidisme terdapat gangguan dari metabolisme
kalsium dan fosfat, yakni kalsium serum menurun (bisa sampai 5
mgr)
Pada yang post operasi disebabkan tidak adekuat produksi
hormon paratiroid karena pengangkatan kelenjar paratiroid pada
saat operasi.
Pada pseudohipoparatiroidisme timbul gejala dan tanda
hipoparatiroidisme tetapi kadar PTH dalam darah normal atau
meningkat. Karena jaringan tidak berespons terhadap hormon,
maka penyakit ini adalah penyakit reseptor.
Diagnosis
anamnesis
pemeriksaan penunjang
Lab
Kalsium serum rendah.
Fosfat anorganik dalam serum tinggi.
Fosfatase alkali normal atau rendah.
Foto Rontgen:
a.Sering terdapat kalsifikasi yang bilateral pada
ganglion basalis di tengkorak
b.Kadang-kadang terdapat pula kalsifikasi di serebellum
dan pleksus koroid
EKG: biasanya QT-interval lebih panjang
.PENATALAKSANAAN MEDIS
Pemberian garam kalsium (kalsium glukonas)
Vitamin D untuk meningkatkan absorbsi kalsium
dalam usus
Lingkungan bebas dari stimulus (suara bising, cahaya
yang terang, gerakan mendadak)
Trakeostomi atau ventilasi mekanik
dan obat bronkodilator bila terjadi gangguan
pernafasan
Diet tinggi kalsium rendah fosfor, rendah oksalat
Aluminium hidroksida untuk menurunkan absorbsi
fosfat di usus
Komplikasi