Anda di halaman 1dari 33

Aspek

Pemeriksaan Fisik
Hasni,S.ST,M.Keb
Langkah-langkah Menegakkan Dx
• Anamnesis

• Pemeriksaan Fisik

• Diagnosis Banding

• Px laboratorium/khusus

• Diagnosis pasti

• Pengobatan
Anamnesis (wawancara)
 Auto anamnese
wawancra langsung dg klien/pasien
 Allo anamnese

wawancara dg org lain  keluarga


Pemeriksaan Fisik
 Tujuan

menentukan status kesehatan klien


identifikasi mslh kesehatan
mengambil data dasar untuk menentukan
rencana tindkn kprwtn
 Sebaiknya dilkkn saat wawancara
 Fokus : kemampuan fungsional klien
Aspek atau pendekatan PF
1. Head to toe
2. ROS (Review of System)
3. Pola Fungsi Kesehatan (Gordon)
1. Head to toe (kepala ke kaki)
 Dilakukan mulai dari kepala dan scr berurutan sampai ke kaki
 Dalam pemeriksaan head to toe, pemeriksa terlebih dahulu
akan melakukan anamnesis, yaitu tanya jawab seputar
keluhan, seperti menanyakan riwayat kesehatan, serta keluhan
yang mungkin di rasakan. Gaya hidup juga akan ditanyakan,
misalnya kebiasaan Anda merokok, minum alkohol,
kehidupan seksual, diet, olahraga, hingga status vaksinasi
Selanjutnya
 Keadaan umum,
 Tanda-tanda Vital : Tekanan Darah, Respirasi,
Detak jantung, suhu tubuh
Manfaat pemeriksaan fisik
 Mengetahui adanya penyakit tertentu sehingga
bisa ditangani lebih awal
 Mengidentifikasi masalah kesehatan yang
mungkin dapat berkembang menjadi penyakit
kronis di masa mendatang
 Memperbarui status imunisasi Anda
 Memastikan Anda menjalani pola hidup sehat
Pemeriksaan head to toe meliputi
:
 Pemeriksaan kepala dan leher
 Pemeriksaan Dada
 Pemeriksaan abdomen
 Pemeriksaan neurologis
 Pemeriksaan dermatologis
 Pemeriksaan ekstremitas
 Pemeriksaan genetalia
2.ROS
 adalah teknik yang digunakan oleh penyedia layanan
kesehatan untuk mendapatkan riwayat medis dari pasien.
 Ini sering disusun sebagai komponen dari catatan masuk
yang mencakup sistem organ, dengan fokus
pada gejala subjektif yang dirasakan oleh pasien (sebagai
lawan dari tanda obyektif yang dirasakan oleh pemeriksa). 
 Bersamaan dengan pemeriksaan fisik , ini bisa sangat
berguna dalam mengidentifikasi kondisi yang tidak memiliki
tes diagnostik yang tepat.
Next…
 Perawat melakukan pengkajian sistem secara
keseluruhan
 Informasi yg didapat saat interview dan observasi
membantu perawat untuk menentukan sistem tubuh
mana yg perlu mendapat perhatian khusus
 Review of systems (ROS) merupakan bagian dari
riwayat kesehatan umum pasien yang mencakup
penyakit atau kelainan pasien pada tiap sistem
tubuh mayor.
 Melalui ROS pada riwayat kesehatan umum dan
pemeriksaan klinis/obyektif, dokter dapat
mengklasifikasikan status kesehatan pasien yang
berhubungan dengan perawatan yang dapat
dilakukan kepada pasien.
 Penyakit atau riwayat penyakit tertentu (kelainan
jantung, diabetes melitus, neoplasma, penyakit
yang dialami sewaktu kecil dan menyebabkan
demam) dan riwayat rawat inap pasien menjadi
perhatian dan berkaitan dengan perawatan yang
dapat dilakukan
Sistem tubuh
1. sistem pernafasan
2. sistem kardiovaskuler
3. sistem persyarafan
4. Perkemihan
5. Pencernaan
6. Muskuloskeletal
7. integumen,
8. reproduksi
9. Panca Indra
Tanda dan gejala pada sistem tubuh yang bisa
ditanyakan kepada pasien atau ditemukan terkait
riwayat kesehatan pasien
 Endokrin : Apakah terdapat riwayat keringat
berlebih, intoleransi terhadap suhu, mudah lapar,
mudah haus, sering buang air kecil, kehilangan
berat badan?
 Pemeriksaan/temuan tersebut akan mengarah
pasien menderita hipotiroidsm, penyakit addison,
sindrom Chusing, hiperparatiroidsm, atau diabetes
melitus.
 Gastrointestinal : Apakah terdapat nafsu makan menurun,
intoleransi makanan, regurgitasi, nyeri dada atau merasa
penuh setelah makan atau saat berbaring, sakit atau
bermasalah dengan penelanan, bersendawa, mual, muntah,
muntah darah, sakit perut, diare, sembelit, perubahan
kebiasaan buang air besar, perubahan warna atau karakter
feses, hemoroids, gatal di sekitar dubur, batu empedu,
kekuningan pada mata atau kulit, pembengkakan perut?
 Pemeriksaan/temuan tersebut akan mengarah pasien
menderita peptic ulcer, gastritis, sirosis, jaundice, atau
hepatitis
 Hematopoetik : Apakah terdapat gusi sering
berdarah, darah merembes, mimisan disertai sesak
nafas, gusi berubah warna, pembengkakan gusi,
sering lebam di kulit, perdarahan di area sekitar
sendi, nyeri, pusing?
 Pemeriksaan/temuan akan mengarah pasien
menderita hipertensi, leukimia, defisiensi vit.
K, easy bruising, atau hemofilia.
 Kardiovaskuler: Apakah terdapat nyeri dada, nafas pendek
ketika ekskresi, bengkak di kaki, berdebar-debar (palpitasi), 
denyut jantung yang cepat atau ireguler,sesak nafas bila
tiduran (ortopnea), malam hari terbangun karena sesak nafas,
varises, perubahan warna kulit ekstremitas, nyeri pada
tangan kiri saat beraktivitas, nyeri hilang saat istirahat, posisi
tidur dengan bantal tinggi, edema pada mata kaki, nyeri di
ekstremitas bawah, sianosis pada kuku dan mukosa mulut,
mur-mur, tekanan darah yang tinggi?
 Pemeriksaan/temuan tersebut akan mengarah pasien
menderita : myocardial infark, angina pectoris, gagal jantung
kongestif, penyakit jantung reumatik, penyakit jantung
kongenital, penyakit pembuluh darah, atau hipertensi.
 Muskoloskeletal : Apakah terdapat nyeri sendi/
otot, deformitas, pembengkakan sendi, tidak dapat
membuka mulut?
 Pemeriksaan/temuan tersebut akan mengarah
pasien menderita : rheumatoid arthritis, ankylosis,
TMJ disorder, atau myofacial pain disorder.
 Neurologik : Apakah pasien sering pingsan,
kejang-kejang, rasa lemas, sukar tidur, pusing?
 Pemeriksaan/temuan tersebut akan mengarah
pasien menderita : epilepsi, gangguan tidur, emosi
dan koordinasi.
 Respiratori : Apakah terdapat nyeri dada, nafas
bersuara, sesak nafas,nafas pendek, nyeri ketika
bernafas, sering batuk, batuk berdahak, batuk
berdarah, keringat pada malam hari?
 Pemeriksaan/temuan tersebut akan mengarah ke
riwayat asma bronkhiale, asma kardiale,
bronchitis, chronic obstuctive pulmonary disease
(COPD), TBC
 Urogenital : Apakah terdapat perubahan frekuensi
kencing, nyeri saat kencing, kencing berdarah,
kencing pada malam hari?
 Pemeriksaan/temuan tersebut akan mengarah
pasien menderita : infeksi saluran kemih,
gangguan ginjal, prostat, alkoholik, gangguan
kelamin.
3. Pola Fungsi Kesehatan
Memungkinkan Perawat untuk mengumpulkan data secara
sistematis dgn cara mengevaluasi pola fungsi kesehatan &
memfokuskan pengkajian fisik pd masalah khusus.
Meliputi :
  
11 POLA KESEHATAN
FUNGSIONAL MENURUT
GORDON
 Pola persepsi kesehatan – penatalaksanaan kesehatan
 Pola Nutrisi – metabolik
 Pola eliminasi
 Pola istirahat dan tidur
 Pola Persepsi diri
 Kognitif – pola perseptual
 Peran – pola perhubungan
 Aktivitas – pola latihan
 Seksualitas – pola reproduktif
 Koping – pola toleransi stres
 Nilai – pola keyakinan
 Pola Persepsi Kesehatan
 Ketidaktahuan klien tentang informasi dari penyakit
yang dideritanya. Secara umum,hipertiroid ini adalah
akibat dari hiperaktifnya kelenjar tiroid dalam
mamproduksihormone tiroid. Penyakit ini termasuk
dalam autoimun yang menghasilkan antibody yangdapat
meningkatkan produksi hormone tiroid secara bebas.
Kurangnya pengetahuan kliententang penyebab dan
factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertiroid.
 PolaNutrisi Metabolik
 Kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan
meningkat, makan banyak, kurus,makannya sering,
kehausan, mual dan muntah

 Pola Eliminasi
 Urine dalam jumlah banyak, urin encer berwarna pucat dan
kuning, perubahan dalamfeses ( diare ), sering buang air
besar dan terkadang diare, keringat berlebihan, berkeringat
dingi
 Pola Aktivitas – Latihan
sensitivitas meningkat, otot lemah, gangguan koordinasi,
kelelahan berat, palpitasi, nyeri dada, Bicaranya cepat dan
parau, gangguan status mental dan perilaku, seperti:
bingung,disorientasi, gelisah, peka rangsang, delirium,
psikosis, stupor, koma, tremor halus padatangan, tanpa
tujuan, beberapa bagian tersentak- sentak, hiperaktif refleks
tendon dalam(RTD). frekuensi pernafasan meningkat,
takipnea, dispnea, edema paru (pada krisistirotoksikosis),
Jari tangan gemetar (tremor), Jantung berdebar cepat, denyut
nadi cepat,seringkali sampai lebih dari 100 kali per menit
Rasa capai, Otot lemas, terutama lenganatas dan paha,
Ketidaktoleranan panas Pergerakan-pergerakan usus besar
yang meningkatGemetaran Kegelisahan; agitasi
 Pola Istirahat Dan Tidur
Insomnia sehingga sulit untuk berkonsentrasi
 Pola Kognitif PerseptualAda kekhawatiran karena
pusing, kesemutan, gangguan penglihatan,
penglihatan ganda,gangguan koordinasi, Pikiran
sukar berkonsentrasi.
 PolaPersepsi Diri
Gangguan citra diri akibat perubahan struktur
anatomi, mata besar (membelalak
=exophthalmus), keluhan lain pada mata (spt
nyeri,peka cahaya,kelainan penglihatan
danconjunctivitis), kelenjar gondok membesar
(struma nodosa), kurus., kulit yang seperti beludru
halus, rambut halus dan tipis, Rambut rontok
 PolaPeran - Hubungan 
Nervus, tegang, gelisah, cemas, mudah tersinggung. 
Bila bias menyesuaikan tidak akanmenjadi
masalah dalam hubungannya dengan anggota
keluarganya
 Pola Seksualitas - Reproduksi 
Penurunan libido, hipomenore, amenore  dan
 impoten, Haid menjadi tidak teratur dansedikit,
Kehamilan sering berakhir dengan keguguran,
Bola mata menonjol, dapat disertaidengan
penglihatan ganda (double vision)
 pola Koping-Toleransi stress
Mengalami stres yang berat baik emosional maupun
fisik. Emosi labil (euforia sedangsampai delirium),
depresi
 Pola Nilai Kepercayaan

Tergantung pada kebiasaan, ajaran dan aturan dari


agama yang dianut oleh individutersebut. Nervus,
tegang, gelisah, cemas
Thank you

Anda mungkin juga menyukai