Anda di halaman 1dari 15

HIPERTIROID

Hermawati iksan
Nelly sulastri
A.KONSEP DASAR MEDIS

1. Definisi
Hipertiroid merupakan suatu keadaan dimana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini
berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan
memberikan hormon tiroid berlebihan.

2. Etiologi
 Goiter toksik difusa (graves disease)
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan penyebab hipertiroid
yang paling sering dijumpai.
 Toksis Nodular Goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak, kata
toxic berarti hipertiroid sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH (Thyroid
Stimulating Hormon) sehingga mempr n oduksi hormon tiroid yang berlebihan
 Minum obat hormon tiroid berlebihan
Keadaan demikian ini sering terjadi karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter yang tidak
teratur, sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang minum hormon tiroid dangan
tujuan menurunkan berat badan sehingga timbul efek samping
 Produksi TSH yang abnormal
Produksi TSH (Thyroid Stimulating Hormon) kelenjar hipofesis dapat memproduksi TSH (Thyroid
Stimulating Hormon) berlebihan, sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3(triiodotironin) dan
T4(hormon tiroksin) yang banyak
 Konsumsi Yoidum Berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul apabila
sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.
3. Manifestasi klinis
 Penurunan berat badan walaupun nafsu makan meningkat
 Pembesaran kelenjar tiroid
 Gondok yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid
 Kelelahan atau kelemahan otot
 Tremor
 Gugup
 Takikardi
 hipertensi
 Keringat berlebihan
 Mata tampak melotot
4. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari hipertiroid yaitu:
 Goiter toksik difusa (graves disease)
LANJUTAN….

Kondisi yang dikarenakan oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh dimana zat antibodi
menyerang kelenjar tiroid, sehingga menstimulasi kelenjar tiroid terus menerus.
 Nodular Thyroid Disease
Pada kondisi ini biasanya ditandai dengan kelenjar tiroid membesar dan tidak disertai dengan rasa
nyeri.
 Subacute Thyroiditis
Ditandai dengan rasa nyeri, pembesaran kelenjar tiroid dan inflamasi, dan mengakibatkan
produksi hormon tiroid dalam jumlah besar ke dalam darah.
 Postpartum Thyroiditis
5-10% wanita pada 3-6 bulan pertama setelah melahirkan dan terjadi selama 1-2 bulan. Umumnya
kelenjar akan kembali normal secara perlahan-lahan.
5.Patofisiologi
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada kebanyakan
penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya,
disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga
jumlah sel-sel ini lebih berkembang/berubah naik beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran
kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan
5-15 kali lebih besar dari pada normal.
6. Komplikasi
Komplikasi hipertiroid yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid storm), hal ini
dapat berkembang secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama
pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis, hasilnya
adalah pelepasan HT dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi,
tremor, hipertermia, (sampai 106 oF) dan apabila tidak diobati maka akan mengakibatkan
kematian.
 7. Prognosis
Prognosis penyakit-penyakit yang berhubungan dengan keadaan hipertiroid tidak sebaik
keadaan hipotiroid. Kemampuan dan pengetahuan seorang pemeriksa sangat dibutuhkan
untuk menentukan prognosis penyakit ini, kegagalan terapi memberikan prognosis yang
buruk terhadap penyakit hipertiroid.
8. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan hipertiroid adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan
dengan cara menekan produksi (obat antiroid) atau merusak jaringan tiroid, obat antiroid
digunakan dengan indikasi:
 Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada
pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikusis
 Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan atau sesudah
pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif
 Persiapan tiroidektomi
 Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
 Pasien dengan krises tiroid
 Pemeriksaan diagnostik
 Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH DAN TRH akan memastikan
diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar
tiroid.
 USG tiroid, untuk memeriksa kondisi kelenjar tiroid dan mendeteksi adanya benjolan
atau tumor di kelenjar tersebut
 CT scan untuk mengetahui atau menilai jumlah hormon tiroid
B.Konsep dasar keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian primer
 Airway : Penilaian akan kepatenan jalan napas, Meliputi pemeriksaan mengenai adanya obstruksi
jalan napas, adanya benda asing. Pada klien yang dapat berbicara dapat dianggap jalan napas
bersih. Dilakukan pula pengkajian adanya suara napas tambahan seperti snoring, dll.
 Breathing : Frekuensi napas, apakah ada penggunaan otot bantu pernafasan, retraksi dinding dada,
adanya sesak napas. Palpasi pengembangan paru, auskultasi suara napas, kaji adanya suara napas
tambahan seperti ronchi, wheezing, dan kaji adanya trauma pada dada.
 Circulation : Dilakukan pengkajian tentang volume darah dan cardiac output serta adanya
perdarahan. Pengkajian juga meliputi status hemodinamik, warna kulit, nadi.
 Disability : Nilai tingkat kesadaran, serta ukuran dan reaksi pupil. Menilai kesadaran dengan cepat
dan akurat. Penurunan kesadaran dapat disebabkan penurunan oksigenasi atau penurunan perfusi ke
otak atau di sebabkan trauma langsung pada otak. Penurunan kesadaran menuntut dilakukannya
reevaluasi terhadap keadaan oksigenasi, ventilasi dan perfusi.
 Exposure : Lepask an pakaian yang dikenakan dan penutup tubuh agar dapat diketahui kelainan atau
cedera yang berhubungan dengan keseimbangan cairan atau trauma yang mungkin di alami oleh
klien.
Lanjutan ….
Pengkajian sekunder
Pengkajian sekunder meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik.
 Anamnesis meliputi :
 Biodata klien
 Alasan masuk RS
 Keluhan utama
 Riwayat pengkajian nyeri
 Riwayat kesehatan (sekarang dan sebelumnya)
 Riwayat kesehatan keluarga
 Riwayat bio-psiko-sosial-spiritual
 Pola-pola fungsi kesehatan
 Kebutuhan aktivitas sehari-hari
 Pemeriksaan fisik
Keadaan umum klien :
• Vital sign
• Pengkajian head to toe
• Pemeriksaan diagnostic
• Penatalaksanaan medis/terapi
2. Diagnosa
• Penurunan curah jantung
• Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
• Kelelahan
• Kurang pengetahuan
• Resiko jatuh
3. Intervensi
• Penurunan curah jantung
 Kaji tanda-tanda vital pasien (head to toe)
 Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
 Monitor toleransi aktivitas
 Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
 Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output
 Catat adanya distirmia jantung
 Anjurkan untuk menurunkan stress dengan relaksasi
 Evaluasi adanya nyeri dada

• Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


 Berikan HE tentang pentingnya nutrisi bagi pasien
 Anjurkan untuk banyak istirahat
 Anjurkan untuk memberikan makanan kesukaannya selama jauh dari kontra indikasi
 Anjurkan untuk memberikan makanan yang hangat
 Anjurkan untuk makan sedikit tapi sering
 Timbang berat badan pasien
• Kelelahan
 Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
 Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan
 Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
 Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi
 Monitor pola tidur dan lamanya tidur pasien
• Kurang pengetahuan
 Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
 Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi dengan cara yang tepat
 Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit dengan cara yang tepat
 Beri informasi pada keluarga tentang kemajuan pasien
Lanjutan….
• Resiko jatuh
 Monitor TTV
 Kaji kemampuan mobilisasi pasien
 Bantu pasien dalam berjalan atau mobilisasi
 Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
 Libatkan keluarga dalam membantu pasien mobilisasi
k as i h 
Terima

Anda mungkin juga menyukai