Anda di halaman 1dari 17

NAMA KELOMPOK 2

1. Della Retno W. ( 2110017 )


2. Alifiya Putri S. ( 2110077 )
3. Luluk Dewita S. ( 2110089 )
4. Naqsya Bandiyah ( 2110097 )
5. Aprilya Anastasya ( 2110103 )
6. Rina Amalia ( 2110107 )
7. Farhan Ardhitya ( 2110111 )

Kelompok 2 Tk.2A
Keperawatan Dewasa
DEFINISI
Penyakit hipertiroidisme atau hipertiroid merupakan penyakit
akibat kadar hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh.
Kondisi kelebihan hormon tiroid ini dapat menimbulkan gejala
jantung berdebar, tangan gemetar, dan berat badan turun
drastis.

Tioriditis juga merupakan peradangan pada kelenjar


tiroid, yang secara lambat mengalami pembesaran pada
kelenjar tiroid. Istilah umum ini digunakan pada
kelainan-kelainan yang ditandai jelas dengan infiltrasi
leukosit, fibrosis, atau kedua-duanya dalam kelenjar
tiroid. Tiroiditis dibagi menjadi beberapa jenis yaitu
akut, sub akut, dan menahun :limfositik (hashimoto),
nonspesifik, fibrous-invasive (riedel). Pada penyakit
tiroiditis ini banyak menyerang wanita yang berumur
antara 32-50 tahun. Inflamasi tiroiditis terjadi 2-4
minggu sudah infeksi traktus respiratorius bagian atas.
ETIOLOGI
Pada Grave’s disease, stimulator hormon tiroid meningkat karena
adanya autoantibodi. Hipertiroid juga bisa disebabkan oleh sekresi
thyroid stimulating hormone (TSH) yang berlebihan, misalnya pada
TSH-secreting pituitary adenoma.

Bisa juga disebabkan oleh beberapa hal:


1. Defisiensi Iodin.
2. Goitrogenik dalam makanan.
3. Tiroiditis hasyimoto.
4. Tiroiditis sub akut.
5. Sintetis hormon tidak adekuat akibat cacat
bawaan pada enzim-enzim tiroid yang dibutuhkan
untuk Giosintesis T4 dan T3.
6. Defesiensi bawaan pada reseptor T4 pada
membran sel.
7. Neoplasma, jinak atau ganas.
PATOFISIOLOGI 01
Patofisiologi hipertiroid dapat
melalui berbagai mekanisme,
tergantung penyakit dasarnya.

Hipertiroid bisa terjadi melalui


mekanisme autoimun yang
menghasilkan autoantibodi
terhadap thyroid stimulating
hormone receptor (TSHR-Ab).
Autoantibodi ini akan
menstimulasi sintesis dan sekresi
hormon tiroid secara berlebihan.
PATOFISIOLOGI LANJUTAN...

Biasanya kelenjar dapat relatif keras tetapi sering


kali sangat lunak. Penderita mengeluh gejala-gejala
penekanan pada leher, terutama bila menggerakkan
kepala ke atas dan ke bawah dan juga mengeluh
kesulitan menelan, kelumpuhan pita suara akibat
keterlibatan nervus laringius rekurens jarang
ditemukan.
• Penurunan berat badan
• Kelelahan
• Tremor
• Gugup
• Berkeringat banyak
• Tidak tahan panas
• Palpitasi
• Pembesaran tiroid
(Arif Mansjoer, Jilid I, 594 : 2001)
PENGOBATAN
Penanganan tiroiditis pada tiap pasien dapat berbeda. Dokter akan
menentukan metode penanganan yang tepat sesuai penyebab dan gejala yang
muncul. Sebagai contoh, jika pasien mengalami gejala berupa jantung
berdetak cepat atau tremor akibat tingginya kadar hormon tiroid, maka
dokter akan memberikan obat pengatur irama jantung golongan penghambat
beta.

Untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri akibat pembengkakan tiroiditis,


dokter akan meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Sedangkan
pada pasien yang mengalami gejala akibat penurunan hormon tiroid di tubuh,
dokter akan memberikan penambahan hormon tiroid sintetis (levothyroxine).
MANAJEMEN MEDIK
1. PEMBEDAHAN, pada umumnya berupa tiroidektomi total.

2. RADIASI
- Radiasi Interna dengan I131 dan dilakukan dengan syarat
jaringan tiroid normal yang afinitasnya lebih besar harus
dihilangkan dulu dengan operasi atau ablasio dengan
pemberian I131 dengan dosis yang lebih tinggi.
- Radiasi Eksterna dengan sinar elektron 15-20 MW dengan
dosis 4.000 RAD dan sumsum tulang harus dilindungi.
- Kolaborasi pemberian obat obat anti tiroid.
DATA PENGKAJIAN
PASIEN
1. IDENTITAS KLIEN
Biografi pasiern meliputi; nama, usia, alamat, tempat tanggal lahir,
agama, jeans kelamin, pendidikan pekerjaan, kewarganegaraan dan
suku bangsa.
(Robert Priharjo 1996:12)

2. PENANGGUNG-JAWAB
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, yang
berhubungan dengan pasien.
DATA PENGKAJIAN
PASIEN
3. RIWAYAT KESEHATAN
•• Riwayat Kesehatan Sekarang
a.) Keluhan Utama.
Untuk mengutarakan masalah dan keluhan secara lengkap
dianjurkan menggunakan analisa simptoma PQRST.

P: Provokatif atau variatif. P: Regional atau area radiasi dimana gejala terasa?Apakah
Apakah yang menyebabkan gejala?Apa saja yang dapat menyebar?
mengurangi atau yang dapat memperberatnya?
S: Skala nyeri.
Q: Qualitas. Seberapakah nyeri yang dirasakan dengan skala 1-5.
Bagaimana gejala dirasakan.
T : Timing atau waktu.
Kapan gejala mulai timbul.
DATA PENGKAJIAN
PASIEN
b.) Alasan Masuk Rumah Sakit
Latar belakang pasien masuk ke rumah sakit akan
sangat membantu ketika melakukan pengkajian fisik.

•• Riwayat Kesehatan Lalu


Riwayat kesehatan masa lalu meliputi keadaan umum, kesehatan
masa kanak-kanak, penyakit masa dewasa, kecelakaan dan cedera
operasi serta perawatan di rumah sakit sebelumnya. (Berbara Betes
1998;5)
DATA PENGKAJIAN
PASIEN
•• Riwayat Kesehatan Keluarga
Data riwayat keluarga dikumpulkan dengan mengajukan pertanyaan
apakah ada anggota pasien yang pernah menderita seperti yang
dialami oleh pasien, atau penyakit kronis maupun penyakit
keturunan.

Keadaan Umum dan Tanda-Tanda Vital.

•> Sistem Pernapasan. •> Sistem Persarafan.


•> Sistem Kardiovaskuler. •> Sistem Endokrin.
•> Sistem Pencernaan. •> Sistem Muskuloskeletal.
•> Sistem Perkemihan. •> Sistem Integumen.
DATA PENGKAJIAN
PASIEN
4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Untuk dapat mengetahui sifat-sifat penyakit tiroiditis
• Pemenuhan kadar T3, T4, dan TSH serum.
• Pengukuran RAIU.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada hipertiroid adalah


pemeriksaan kadar hormon tiroid, deteksi autoantibodi, dan
scintigraphy. Pemeriksaan awal yang dilakukan adalah pemeriksaan
kadar thyroid stimulating hormone (TSH), free thyroxine (fT4) dengan
free triiodothyronine (fT3).
DATA PENGKAJIAN
PASIEN
5. MELAKUKAN PENGKAJIAN LENGKAP
Dampak perubahan patologis terhadap adanya kemungkinan gangguan
rasa aman perubahan konsep diri seperti :
• Status pernapasan: frekuensi, pola pernapasan dan otot-otot
pernapasan.
• Keadaan umum atau kesadaran, apakah pasien tampak gelisah, tak
berdaya.
• Berat badan dan tinggi badan.
• Kadar hemoglobin. • Kondisi mukosa mulut.
• Kelembaban kulit dan teksturnya. • Kualitas suara.
• Porsi makan yang di habiskan. • Bagaimana ekspresi wajah, cara berkomunikasi dan gaya interaksi
• Jumlah dan jenis per oral yang dikonsumsi. pasien dengan orang di sekitarnya.
• Bagaimana pasien memandang dirinya sebagai seorang pribadi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang kemungkinan biasanya
timbul:

•> Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan


adanya pembesaran dan peradangan tiroid.
•> Gangguan pemenuhan nutrisi sehubungan dengan
adanya rasa nyeri saat menelan.
•> Gangguan pola istirahat dan tidur sehubungan dengan
suhu tubuh meningkat.
•> Gangguan Body Image sehubungan dengan adanya
pembesaran kelenjar tiroid.
01
INTERVENSI KEPERAWATAN
A) Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan adanya
pembesaran tiroid.
• Jelaskan pada pasien tentang kondisi penyakit serta rasa
nyeri yang ada di dalamnya.
• Ajarkan teknik relaksasi (tarik napas dalam) untuk
menurunkan rasa nyeri.

B) Gangguan Pemenuhan Nutrisi sehubungan dengan


adanya rasa nyeri saat menelan.
• Jelaskan pada pasien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh
dan kesembuhan penyakitnya.
• Sajikan makanan selagi hangat dan bervariasi.
02
INTERVENSI KEPERAWATAN
C) Gangguan pola istirahat dan tidur sehubungan dengan
suhu tubuh meningkat.
• Anjurkan pasien agar istirahat dan tidur tidak terlalu
banyak aktivitas.
• Berikan kompres hangat.
• Anjurkan pasien untuk banyak minum.
• Monitor TTV.

D) Gangguan body image sehubungan dengan adanya


pembesaran kelenjar tiroid.
• Beri support dan motivasi untuk kesembuhannya.
• Libatkan keluarga dalam memberikan motivasi.
TERIMA KASIH
Mohon Maaf Bila Ada Salah Kata
🙏🏻

Anda mungkin juga menyukai