Anda di halaman 1dari 5

RESUME

“ KONSEP PROMOSI KESEHATAN “

Oleh :
Naqsyabandiyah Kholidiyah Salsabila
S1-Keperawatan/1A
2110097
 DEFINISI PROMOSI KESEHATAN
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni untuk membantu orang-orang dalam
mengubah gaya hidup mereka untuk bergerak ke arah keadaan kesehatan
optimal. Promosi kesehatan lebih melibatkan penduduk secara keseluruhan
dalam konteks kehidupan sehari-hari mereka, ketimbang berfokus pada orang
atas risiko dari penyakit tertentu.

 TUJUAN PROMOSI KESEHATAN


 Membantu meningkatkan komitmen dalam pembangunan masyarakat
yang berwawasan kesehatan dari berbagai pengambil kebijakan dari
banyak pihak.
 Membantu meningkatkan kerja sama di antara masyarakat, kelompok,
antar lembaga dengan tujuan untuk membantu pembangunan yang
memiliki wawasan kesehatan.
 Membantu meningkatkan peran dari masyarakat itu sendiri yang di
dalamnya juga mencakup pihak swasta untuk suatu subjek atau
penyelenggaraan dalam usaha memberdayakan masyarakat itu sendiri
dan juga promosi kesehatan.
 Meningkatkan taraf promosi kesehatan serta upaya pemberdayaan
masyarakat yang efektif disertai dengan usaha mempertahankan serta
melestarikan kearifan lokal.

 RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN

Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan


secara garis besarnya terdapat 2 jenis pelayanan kesehatan yaitu:

a. Pelayanan preventif dan promotif


Adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat, agar kelompok ini tetap
sehat dan bahkan meningkatkan status kesehatan. Pada dasarnya pelayanan ini
dilaksanakan oleh kelompok profesi kesehatan masyarakat.
b. Pelayanan kuratif dan rehabilitatif
Adalah pelayanan kelompok masyarakat yang sakit, agar kelompok ini sembuh dari
sakitnya dan menjadi pulih kesehatannya. Pada prinsipnya pelayanan jenis ini
dilakukan kelompok profesi kedokteran.
Maka, berdasarkan jenis aspek pelayanan kesehatan ini promosi kesehatan
mencakup 4 pelayanan yaitu :
1. Promosi Kesehatan pada Tingkat Promotif
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif adalah pada
kelompok orang sehat dengan tujuan agar mereka mampu meningkatkan
kesehatannya.
2. Promosi Kesehatan Pada Tingkat Preventif
Sasaran pada tingkat ini adalah kelompok yang beresiko tinggi misalnya
kelompok ibu hamil dan menyusui, para perokok, kelompok obesitas dan
sebagainya. Tujuan utama promosi kesehatan pada tingkat ini adalah untuk
mencegah kelompok-kelompok tersebut agar tidak terkena sakit.
3. Promosi Kesehatan Pada Tingkat Kuratif
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah para penderita penyakit
atau pada pasien. Tujuan promosi kesehatan pada tingkat ini agar kelompok ini
mampu mencegah penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah.
4. Promosi Kesehatan Pada Tingkat rehabilitatif
Promosi kesehatan pada tingkat ini mempunyai sasaran kelompok penderita
yang baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama promosi kesehatan pada
tingkat ini adalah agar mereka ini segera pulih kembali kesehatannya atau
mengurangi kecatatan seminimal mungkin

 SEJARAH PROMOSI KESEHATAN

Perkembangan Promosi Kesehatan tidak terlepas dari perkembangan sejarah


Kesehatan Masyarakat di Indonesia dan dipengaruhi juga oleh perkembangan
Promosi Kesehatan International yaitu dimulainya program Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) pada tahun 1975 dan tingkat Internasional
tahun 1978 Deklarasi Alma Ata tentang Primary Health Care tersebut sebagai
tonggak sejarah cikal bakal Promosi Kesehatan (Departemen Kesehatan, 1994).

Istilah Health Promotion (Promosi Kesehatan) sebenarnya sudah mulai


dicetuskan setidaknya pada tahun 1986, ketika diselenggarakannya Konferensi
Internasional pertama tentang Health Promotion di Ottawa, Canada pada tahun 1986.

Pada waktu itu dicanangkan ”the Ottawa Charter”, yang didalamnya


memuat definisi serta prinsip-prinsip dasar Promosi kesehatan. Namun istilah
tersebut pada waktu itu di Indonesia belum terlalu populer seperti sekarang. Pada
masa itu, istilah yang cukup terkenal hanyalah Penyuluhan Kesehatan, selain itu
muncul pula istilah-istilah populer lain seperti KIE (Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi), Social Marketing (Pemasaran Sosial) dan Mobilisasi Sosial.

Pada Tahun 1997 diadakan konvensi Internasional Promosi Kesehatan


dengan tema ”Health Promotion Towards The 21’st Century, Indonesian Policy for The
Future” dengan melahirkan ‘The Jakarta Declaration’.

Berdasarkan Piagam Ottawa (Ottawa Charter, 1986) sebagai hasil rumusan


Konferensi Internasional Promosi Kesehatan Di Ottawa-Canada, menyatakan bahwa
Promosi Kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga
mereka mau dan mampu untuk memelihara dan
meningkatkankesehatanmerekasendiri.

Batasan promosi kesehatan ini mencakup 2 dimensi yaitu kemauan dan


kemampuan. Sehingga tujuan dari Promosi Kesehatan itu sendiri adalah
memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
dan menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan.

Dengan demikian penggunaan istilah Promosi Kesehatan di Indonesia tersebut


dipicu oleh perkembangan dunia Internasional. Nama unit Health Education di WHO
baik di Hoodquarter, Geneva maupun di SEARO India, juga sudah berubah menjadi
unit Health Promotion.

Nama organisasi profesi Internasional juga mengalami perubahan menjadi


International Union For Health Promotion and Education (IUHPE). Istilah Promosi
Kesehatan tersebut juga ternyata sesuai dengan perkembangan pembangunan
kesehatan di Indonesia sendiri yang mengacu pada paradigma sehat.

Salah satu tonggak promosi kesehatan ialah Deklarasi Jakarta, yang lahir dari
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan ke IV.

Deklarasi Jakarta Merumuskan bahwa:

1. Promosi kesehatan adalah investasi utama yang memberikan dampak pada


determinan kesehatan, dan juga memberikan kesehatan terbesar pada
masyarakat.
2. Promosi kesehatan memberikan hasil positif yang berbeda dibandingkan upaya
lain dalam meningkatkan kesetaraan bagi masyarakat dalam kesehatan.
3. Promosi kesehatan perlu disosialisasikan dan harus menjadi tanggung jawab
lintas sektor.

Deklarasi juga merumuskan prioritas-prioritas promosi kesehatan di abad 21


yaitu:

 Meningkatkan tanggung jawab dalam kesehatan


 Meningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan
 Meningkatkan kemampuan masyarakat dan pemberdayaan individu serta
menjamin infrastruktur promosi kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
https://bandi.feb.uns.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/1-zpromosi-kesehatan-1-what-
is-1.pdf

https://blog.elevenia.co.id/ini-dia-pengertian-promosi-kesehatan-beserta-
tujuannya/

http://prasko17.blogspot.com/2015/04/ruang-lingkup-promosi-kesehatan.html

https://www.blogperawat.net/2020/03/sejarah-promosi-kesehatan-
promkes.html

Anda mungkin juga menyukai