DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
ARFAH (005STYC18)
DWIDARMAYANTI (012STYC18)
FENY FERNINSYAH (017STYC18)
HERIAWAN (024STYC18)
IKA CANDRA ULA (030STYC18)
DEFINISI HIPOTIROID
Hipotiroid merupakan
sindrom klinis akibat
defisiensi hormone tiroid.
hipotiroid adalah suatu
keadaan dimana efek
hormone tiroid jaraingan
kurang, atau suatu
keadaan klinik yang di
tandai dengan
hipometabolisme karena
berkurangnya hormone
tiroid yang beredar dalam
sirkulasi.
ETIOLOGI
1. Kongetinal 4. Operasi radiasi
Hipotiroid kongetinal biasa di jumpai di Operasi atau radiasi misalnya
daerah dengan defisiensi asupan yodium
radioterapi eksternal pada penderita
endemis. Pada daerah dengan asupan
head and neck cancer. Terapi yodium
yodium yang mencukupi, hipotiroid
kongenital terjadi pada 1 dari 4000
radioaktif pada toorotokosis, paparan
kelahiran hidup, dan lebih banyak di yodium radioaktif yang tidak disengaja,
jumpai pada bayi perempuan. infiltrasi besi di kelenjar tiroid pada
hemokromatosis dapat menjadi faktor
resiko terjadinya hipotiroid.
2. Peran autoimun pada penyakit ini di
didukung adanya gambaran infiltrasi
limfosit pada kelenjar tiroid dan adnaya 5. Bahan kimia dan obat-obatan
antibody tiroid dalam sirkulasi darah. Beberapa bahan kimia maupun obat
(misal amidoran, litium interferon) juga
3. Peran autoimun pada penyakit ini di dapat menyebabkan hipotiroid dengan
didukung adanya gambaran infiltrasi cara mempengaruhi produksi hormone
limfosit pada kelenjar tiroid dan adnaya tiroid atau mempengaruhi autoimunitas
antibody tiroid dalam sirkulasi darah. kelenjar tiroid
KLASIFIKASI
a. Tiroid b. Supratiroid
1. Tiroprivik
Defek perkembangan kongenital 1. Hipofisis
Idiopatik primer Panhipoptituarisme
Pascaradiasi (untuk limfoma)
Defisiensi TSH terisolasi
2. Goitrous
Defek biosintesis herediter 2. Hipotalamus
Transmis sederhana, maternal Defek kongetnital
Defesiensi yodium
Infeksi
Dielisitasi oleh obat
Spesifik
Disebabkan karena penyakit dasarnya. Keluhannya : gangguana
mendukung. Diobati dengan synthetic long acting thyroxine atau yang dikenal dengan
levotiroksin. Dosis pengganti rata-rata T4 pada pasien dewasa adalah 1,6 mcg/BB/hari
dengan variasi antara 50 mcg sampai 200mcg/hari. Dosisi lebih rendah dianjurkan
untuk hipotiroid yang lebih ringan, seperti pada kadar TSH kurang lebih 10 mlU/l.
atau pada pasien dengan hipotiroid subsklinis. Evaluasi hasil pengobatan dilakukan
setiap 4-6 minggu dengan menilai keluhan-keluhan dan pemeriksaan T4 setiap 4-6
minggu dengan menilai keluhan-keluhan dan pemeriksaan T4 dan TSH serum.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, dilakukan penyesuaian dosis sampai tercapai
kadar TSH serum dalam kadar normal
Titrasi terapi
ATA pada tahun 2014 menyatakan bawa kadar T3 serum mungkin tidak akan menjadi
normal pada semua psien hipotiroid yang diobati dengan troksin dan beberapa pasien
tetep bergejala saat menerima monoterapi levotiroksin. Titrasi dosis leotiroksin untuk
mencapai konsentrasi TSH normal tetap merupakan pendekatandini pertama . setiap
4-6 minggu dosis levotiroksin dinaikkan sebesar 25mcg/ hari sampai tercapai kadar
TSH serum normal.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
a. Biodata
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, tangal masuk, tangal
pengkajian, nomor registrasi, diagnostic medic, alamat.
2. Identitas penangung jawab
identitas penangung jawab ini sangat perlu untuk memudahkan dan jadi penangung jawab selama perawatan,
data yang terkumpul meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien dan alamat.
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Merupakan keluhan yang paling utama yang dirasakan oleh klien saat pengkajian.
2. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan sesak napas sering kali datang dan semakin lama semakin berat saat melakukan kegiatan. Nyeri dada
dirasakan pada sisi dada sebelah kiri. Sering merasa keletihan yang berlebihan dan aktivitas fisik yang kurang
dari aktivitas fisik biasanya.
3. Riwayat penyakit dahulu
Perlu dikaji apakah pasien pernah menderita penyakit yang sama atau pernah terdapat riwayat sebelumnya.
4. Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama seperti penyakit diderita
pasien.
5. Riwayat penyakit alergi
Perlu dikaji apakah pasien mempunyai riwayat alergi mislanya pada obat-obatan atau makanan.
6. Fokus pengkajian
a. Aktivitas dan istirahat
Tanda dan gejala :Insomnia, sensitivitas meningkat, otot lemah, ganggaun koordinasi, kelelahan
berat.
b. Sirkulasi
Tanda dan gejala : destrimia, peningkatan darah dengan tekanan nadda berat, sirkulasi colaps, nyeri
dada /angina
c. Eleminasi
Tanda dan gejala : urinedalam jumlah banyak, perdarahan dalam feses diare
d. Integritas ego
Tanda dan gejala mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik, emosi labil, depresi.
e. Makanan dan cairan
Tanda dan gejala : kehausan, mual muntah , pembesaran tiroid, goiter endema non pitting terutama
daerah pretibial.
f. Neurosi
Tanda dan gejala: bicaranya cepat dan parau, gangguan status mental dan perilaku seperti bingung,
gelisah, delirium, koma termor halus pada tangan, tanpa tujuan beberapa bagian tersentak sentak.
g. Nyeri dan kenyamanan
Tanda dan gejala: nyeri orbital dan fotofobia.
h. TSH : tekanan dan tidak berespons pada TRH (tiroid relasing hormon)
i. Trioglobulin meningkat
j. Elektrolit
k. Ketoklamin serum menurn
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan
penurunan proses kognetif
2. Perubahan suhu tubuh: hipotermi berhubungan dengan
penurunan metabolism
3. konstipasi berhubungan dengan penurnan fungsi
gastrointertinal
4. ketidak efektifan pola napas berhubungan dengan deprsi
fentilasi
5. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan lambatnya lajut metabolisem tubuh
6. defesiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
tentang program pengobatan terapi penggantian tiroid seumur
hidup.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
keperawatan
Intolerans aktivitas Setelah dilakukan tindakan Aktivitas terapi :
keperawatan 3x24 jam 1. Kolaborasi dengan tenaga
diharapkan aktivitas pasien rehabilitaasi medic dalam
tidak terganggu dengan merencanakan program terapi yang
kriteria hasil: tepat.
1. Pasien berpartisipasi 2. Bantu klien untuk mengidentifikasi
dalam aktifitas fisik tnpa aktifitas yang mampu dilakukan
disertai peningkataan 3. Bantu untuk memilih aktifitas
tekanan darah nadi dan RR konsisten yang sesuai dengan
2. Mampu melakukan kemampuan fisik dan psikologi dan
aktifitas sehari-hari secara sosial.
mandiri 4. Bantu untuk mengidentifikasi dan
3. Tanda-tanda vital normal mendapatkan sumberyangdiperlukan
4. Sirkulasi status baik untuk aktifitas yang di inginkan
5. Status respirasi pertukaran 5. Bantu utnuk mendapatkan alat bantu
gas dan fentilasi adekuat. aktifitas seperti korsi roda
6. Monitor respon fisik dan emosi sosial
dan spiritual
IMPLEMENTASI
Beberapa pedoman atau prinsip dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan (kozier et al,. 1995) adalah sebagai berikut :
Berdasarkan respon klien