NIM: 016STYC18
MATARAM
2021
KATA PENGANTAR
Saya ucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya saya
dapat menyelesaikan LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN
KELUARGA dengan judul ” LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DAN KELUARGA”, dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas kesempatan dan masukan positif yang diberikan
oleh IBU pembimbing lahan PKM gunungsai bagi kesempurnaan laporan pendahuluan ini.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada teman-teman yang telah bekerja sama dan
terima kasih atas kritik dan saran yang telah diberikan.
Saya sebagai penyusun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan laporan pendahuluan ini. Semoga LK ini dapat digunakan sebagai tambahan
pengetahuan bagi kita semua. Amien.
Penyusun
Emma maulina
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I................................................................................................................ 1
DEFINISI KELUARGA....................................................................... 1
STRUKTUR KELUARGA.................................................................. 1
TUGAS KELUARGA ......................................................................... 2
TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA........................................ 2
FUNGSI KELUARGA......................................................................... 5
KELUARGA KELOMPOK RESIKO TINGGI................................... 6
DATA YANG AKAN DIKAJI............................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA.
A. Defenisi Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu
sama lain (Harmoko, 2012).Menurut Departemen Kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit
terkecil dari suatumasyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Sutanto (2012) yang dikutip dari Bailon dan Maglaya (1997) keluarga
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama
lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.
B. Struktur keluarga
Struktur keluarga terdiri atas:
1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ayah.
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ibu.
3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari Istri.
4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari suami.
5. Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga karenaadanya hubungan
dengan suami istri.
Ciri-ciri struktur keluarga:
a. Terorganisasi, yaitu saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan, dimana setiap anggota keluarga memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugas masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan, yaitu setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
Friedman, Bowden, & Jones (2003) dalam Harmoko (2012) membagi struktur
keluarga menjadi empat elemen, yaitu komunikasi, peran keluarga, nilai dan norma
keluarga, dan kekuatan keluarga.
E. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga antara lain (Suprajitno, 2004)
3. Fungsi pendidikan keluarga berfungsi sebagai (transmiter budaya atau mediator sosial budaya
bagi anak)
4.Fungsi sosialisasi Keluarga merupakan penyamaan bagi masyarakat masa depan dan
lingkungan keluarga merupakan faktor penentu yang sangat mempengaruhi kualitas generasi
yang akan datang.
5.Fungsi perlindungan:
Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarga darigangguan, ancaman atau kondis
iyang menimbulkan ketidaknyamanan (fisik, psikologis) para anggotanya.
6.Fungsi rekreasi:
Keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang memberi kenyamanan,keceriaan, kehangatan dan
penuh semangat bagi anggotanya
1.Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah sebagai
berikut:
a.Tingkat sosial ekonomi keluarga rendah.
b.Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri.
c.Kelurga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan penyakit keturunan.
Pemeriksaan fisik lengkap semua anggota keluarga serta interpretasi hasilpemeriksaan fisik
tersebut.
Harapan Keluarga
Keinginan keluarga terhadap perawat keluarga terkait permasalahan
kesehatan yang dialami keluarga.
2.Pengkajian
Tahap II
a.Kaji pengetahuan, kemampuan, kemauan keluarga terhadap tugas keluarga
b.Pengkajian terhadap tugas keluarga, apakah ada ketidakmampuan dalam
mengenal masalah, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga,
memelihara lingkungan dan ketidakmampuan menggunakan fasilitas kesehatan.
H. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga dan
masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data, analisis yang
memberikan dasar untuk menetapkan tindakan keperawatan. Hal ini berhubungan dengan
adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur, fungsi
keluarga dan koping.Tipologi atau sifat dari diagnosa keperawatan keluarga adalah aktual, risiko
dan sejahtera. Actual berarti terjadi deficit atau gangguan kesehatan dalam keluarga. Diagnosa
keperawatan keluarga bersifat resiko (ancaman kesehatan) berarti sudah ada data yang
menunjang tapi namun belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan yang kurang bersih atau
pola makan yang tidak adekuat. Diagnosa yang bersifat keadaan sejahtera merupakan suatu
keadaan sejahtera merupakan suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera, sehingga
kesehatan perlu ditingkatkan.
I. Rencana Keperawatan
Perencanaan keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang ditentukan
oleh perawat bersama keluarga untuk dilaksanakan. Dalam perencanaan keperawatan keluarga
ada beberapa hal yang harus dilakukan keluarga bersama perawat keluarga yaitu menyusun
tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih intervensi dan menyusun prioritas.
1. Menetapkan Prioritas Masalah Keperawatan.
Menetapkan prioritas masalah atau diagnose keperawatan keluarga adalah
dengan menggunakan Skala menyusun prioritas dari Bailon dan Maglaya, 1978
Skala untuk menentukan prioritas Asuhan Keperawatan Keluarga (bailon dan
Maglaya, 1978)
4 Menonjolnya masalah 2 1
Skala: Masalah dirasakan dan harus 1
segera ditangani. 0
Ada masalah, tapi tidak perlu ditangani.
Masalah tidak dirasakan
Scoring:
a.Tentukan skore untuk setiap criteria.
b.Skore dibagi dengan makna tertinggi dan dikalikan dengan bobot
c.Jumlahkan skore untuk semua kriteria.
Implementasi
Pada pelaksanaan implementasi keluarga, hal yang perlu diperhatikan adalah:
1.Menstimulasi keluarga untuk memutuskan tindakan yang tepat.
2.Menstimulasi kesadaran dan penerimaan tentang masalah dan kebutuhan
kesehatan.
3.Memberikan kepercayaan diri dalam merawat keluarga yang sakit.
4.Intervensi untuk menurunkan ancaman psikologis.
5.Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi
sehat.
6.Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Contoh Diagnosa keperawatan keluarga:
1.Gangguan parenting pada keluarga X khususnya dalam perawatan anak Y berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan dan ketrampilan orang tua dalam pemenuhan tugas pertumbuhan dan
perkembangan anak remaja.
Tujuan Umum:
Setelah dilakukan 5x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan
penampilan parenting keluarga optimal dalam perawatan anak remaja.
Tujuan Khusus:
1.Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan keluarga
mengenal tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja.
Kriteria Evaluasi:
1.Kriteria:Menyebutkan pengertian tugas perkembangan keluarga pada tahap remaja dengan
bahasa yang sederhana.
2 Standar: Perkembangan keluarga dengan remaja merupakan suatu fase perkembangan keluarga
dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir dengan 6-7 tahun kemudian, yaitu
pada saat anak meninggalkan orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan
memberikan tanggung jawab serta pada tahap sebelumnya.
Rencana Tindakan:
a.Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian tugas perkembangan keluarga dengan remaja.
b.Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali pengertian tugas perkembangan keluarga dengan
remaja.
c.Beri pujian atas kemampuan keluarga.
Kriteria:
Menjelaskan dua ciri-ciri keluarga dengan remaja Standar: Tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja merupakan tahapan yang paling sulit, karena orang tua melepas otoritasnya
dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Rencana Keperawatan:
a.Diskusikan dengan keluarga tentang cirri-ciri perkembangan keluargadengan remaja.
b.Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali ciri-ciri perkembangankeluarga dengan remaja.
c.Berikan pujian atas kemampuan keluarga.
3.Kriteri:
Mampu menyebutkan 3 dari 4 tugasperkembangan keluarga dengan remaja.
Standar:
Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja: memberikan kebebasan yang seimbang
dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah tambah dewasa dan meningkat
otonominya, mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga, mempertahankan
komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindari permusuhan dan kecurigaan, perubahan
system aturan tumbuh kembang keluarga.
Rencana Keperawatan:
a.Identifikasi tugas yang sudah dilakukan oleh keluarga pada remaja.
b.Berikan penjelasan setiap tugas yang sudah dilakukan orang tua pada remaja.
c.Diskusikan dengan keluarga tentang tugas perkembangan keluarga dengan remaja.
d.Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali tugas perkembangan keluarga dengan remaja.
e.Beri pujian atas kemampuan keluarga.
Tujuan khusus 2:Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan,
diharapkan keluarga mampu mengambil keputusan dalam memfasilitasi perkembangan keluarga
dengan anak remaja.
Kriteria evaluasi:
1.Kriteria:
Menjelaskan akibat yang terjadi bila keluarga tidak mencegah masalah anak remaja
Standar: Sering muncul konflik antara remaja dan orang tua karena anak menginginkan
kebebasan melakukan aktivitasnya, sementara orangtua mempunyai hak untuk mengontrol anak.
Rencana Keperawatan:
a.Jelaskan akibat yang bisa terjadi bila keluarga tidak mengambil keputusanuntuk mencegah
kenakalan remaja.
b.Beri kesempatan keluarga bertanya.
c.Dorong keluarga untuk mengungkapkan kembali penjelasan yangdiberikan.
d.Beri pujian atas kemampuan keluarga.
2.Kriteria
Mengambil keputusan yang tepat untuk segera melakukan tindakan pencegahan masalah anak
remaja.
Standar: Dalam hal ini orang tua perlu menciptakan komunikasi yangterbuka, menghindari
kecurigaan dan permusuhan sehinggahubungan orang tua dan anak harmonis.
Rencana keperawatan:
a.gali pendapat keluarga bagaimana cara mencegah masalah pada remaja.
b.Bimbing dan bantu keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat
c.Beri kesempatan keluarga memikirkan kembali keputusan yang diambil.
d.Beri pujian atas keputusan yang diambil.
Tujuan khusus 3:
Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan,
diharapkan keluarga mampu merawat keluarga dengan perkembangan anak remaja.
Kriteria evaluasi:
1.Kriteria:
Mengidentifikasi tentang peran orang tua yang belum tercapai dalam memenuhi tugas
perkembangan remaja.
Standar:
Kesibukan dalam pekerjaan sehari-hari mengakibatkan adanya gangguan komunikasi atau
interaksi sosial dalam keluarga.
Rencana keperawatan: Konseling
a.identifikasi bersama keluarga tentang peran orang tua yang belum tercapai
dalam memenuhi tugas perkembangan remaja.
b.Jelaskan tentang peran orang tua yang belum tercapai dalam memenuhi
tugas perkembangan remaja.
c.Perhatikan respon verbal dan non verbal.
d.Beri solusi pada orang tua.
e.Kaji ulang kemampuan keluarga tentang peran orang tua yang belum tercapai dalam memenuhi
tugas.
f.Beri pujian atas kemampuannya.Menyebutkan cara mengatasi peran orang tua yang belum
tercapai.
Standar:
Peran orangtua : memberi waktu luang pada keluarga, meluangkan waktu untuk berlibur bersama
keluarga, membuat jadwal pertemuan rutin keluarga. Memberi keleluasaan anak untuk
menyampaikan pendapat, dan pengambilan keputusan secara demokratis.
Rencana keperawatan: Konseling
a.Identifikasi bersama keluarga
b.Jelaskan tentang cara mengatasi peran orang tua yang belum tercapai
c.Perhatikan respon verbal dan non verbal.
d.Berikan solusi positif bersama dalam memenuhi ntugas peran orang tua terhadap anak remaja.
e.Kaji ulang kemampuan keluarga
f.Beri pujian positif atas kemampuannya.
Tujuan khusus 4:
Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan,
diharapkan keluarga mampu memelihara lingkungan keluarga dengan
perkembangan anak remaja.
Kriteria evaluasi:
1.Kriteria:
Menyebutkan lingkungan yang kondusif untuk
mendidik anak remaja.
Standar:
Lingkungan dalam pertumbuhan remaja mencakup dukungan
dalam memberikan perkembangan secara fisik, psikologis, social,
dan spiritual.
Rencana keperawatan:
a.anjurkan keluarga untuk selalu memotivasi remaja rajin belajar.
b.Tanyakan perasaan anak remaja saat ini.
c.Lakukan kunjungan rumah tidak terjadwal
d.Diskusikan dengan keluarga lingkungan yang kondusif
e.Identifikasi dengan keluarga lingkungan yang ada kegiatan yangmendukung remaja.
f.Dorong keluarga untuk menyebutkan kembali penjelasan
g.Beri pujian atas kemampuan keluarga menjawab pertanyaan yang benar.
Tujuan khusus 5:
Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan,
diharapkan keluarga mampu menggunakan pelayanan kesehatan untuk menunjang
perkembangan anak remaja.
1.Kriteria:
Menggunakan pelayanan kesehatan dan socialdalam menunjang tumbuh kembang remaja.
Standar:
Keluarga dapat mendapat bantuan dari pelayanan social seperti LSM ataupun pelayanan
kesehatan seperti puskesmas dalam rangka memenuhi kesehatan reproduksi anak remaja terkait
pertumbuhan dan perkembangan remaja sehingga informasi yang didapat akurat dan dapat
dipertcaya dalam mengambil keputusan.
Rencana keperawatan :
a.Diskusikan jenis fasilitas pelayanan social yang tersedia di lingkungankeluarga.
b.Bantu keluarga memilih fasilitas kesehatan social yang sesuai dengankondisi keluarga.
c.Anjurkan keluarga mendapatkan fasilitas pelayanan social sesuai pilihan.
d.Berikan pujian positif atas kemajuan keluarga.Rancangan Kegiatan
1.Topik:
Pengkajian data umum, lingkungan, fungsikeluarga, pemeriksaan fisik dan harapan keluarga
2.Metode:
Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, perkusidan auskultasi
3.Media:
Format pengkajian, alat tulis dan alat pemeriksaan fisik
4.Waktu:
Perjanjian dengan keluarga
5.Tempat:
Rumah keluarga
6.Strategi Pelaksanaan :
Orientasi :
a.Mengucapkan salam
b.Memperkenalkan diri
c.Menjelaskan tujuan kunjungan
d.Memvalidasi keadaan keluarga
Kerja :
a.Melakukan pengkajian
b.Melakukan pemeriksaan fisik ( khususnya bagi anggota keluarga yang
beresiko)
c.Mengidentifikasi masalah kesehatan
d.Memberikan reinforcement pada hal-hal positif yang dilakukan keluarga
Terminasi ;
a.Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
b.Mengucapkan salam.
DARTAR PUSTAKA