Anda di halaman 1dari 70

MENYUSUN PROPOSAL

PENELITIAN DAN ETIKA


PENELITIAN
KESEHATAN
Lalu Unsunnidhal, M. Biotech

STIKES Yarsi Mataram


Mataram
2021
1
Nama Lengkap: Lalu Unsunnidhal

Nama Panggilan: Unsun

Tempat dan Tanggal Lahir: Mataram, 9 Januari


1990

Pendidikan Terakhir: Master of Biotechnology dan


Kandidat Doktor

No. HP (Whatsapp): 087863791126

Email: unsun.nidhal@gmail.com

Bidang Keahlian: Biomedik dan Farmabiologi


Publikasi dari Penelitian dan
Pengabdian yang Pernah
dilaksanakan
Hak Kekayaan Intelektual
yang Dimiliki
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPS)
Mengapa kita melakukan penelitian?

6
Definisi Penelitian

 Penelitian adalah suatu proses sistematis dalam pengumpulan data,


analisis, dan interpretasi hasil analisis untuk menjawab pertanyaan
penelitian atau menyelesaikan suatu masalah.

7
Jenis dan Maksud Penelitian
 Penelitian Dasar (Basic Research): untuk menghasilkan
pengetahuan dan teknologi baru yang terkait dengan
permasalahan yang belum dapat diselesaikan.
 Penelitian Terapan (Applied Research): untuk mengetahui
prioritas masalah dan merancang serta mengevaluasi
kebijakan dan program.
 Penelitian penjelajahan (Exploratory Research): untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai
permasalahan, agar dapat merumuskan pertanyaan
penelitian dan hipotesa secara lebih tajam.
 Penelitian Terstruktur (Structured Research): penelitian
yang dilakukan berdasarkan pola yang ditentukan.
 Penelitian Kualitatif (Qualitative Research) : penelitian
yang bertujuan untuk memahami perilaku dan kelembagaan,
dengan mengenali pribadi terkait, nilai-nilai mereka,
kebiasaan, simbol, kepercayaan, dan emosi.
 Penelitian Kuantitatif (Quantitative Research): suatu
proses penelitian yang formal, obyektif, dan sistematis,
dengan menggunakan data numerik.
8
Proposal Penelitian

 Proposal penelitian adalah rencana kerja yang terdiri dari semua unsur-
unsur pokok dalam proses penelitian dan juga informasi secukupnya bagi
pembaca untuk mengevaluasi penelitian yang diajukan.

9
Tujuan Proposal Penelitian
(1) Merupakan sebuah perangkat perencanaan (planning
tool), yang memperlihatkan bahwa seseorang
memiliki proyek penelitian yang bermanfaat dan
bahwa yang bersangkutan memiliki kompetensi dan
rencana kerja yang baik untuk menyelesaikannya.
(2) Berfungsi untuk meyakinkan orang lain, seperti
peneliti lain, lembaga penyandang dana, lembaga
pendidikan, dan pembimbing, bahwa penelitian yang
diusulkan layak didukung.
(3) Memperlihatkan kepakaran dan kompetensi peneliti
dalam suatu bidang studi tertentu.
(4) Merupakan kontrak di antara berbagai pribadi dan
kelompok orang yang terlibat di dalamnya.

10
Komponen Utama Proposal
Penelitian
1. Rumusan permasalahan dan tujuan penelitian.
2. Rancangan penelitian.
3. Metode pengumpulan dan analisis data.
4. Interpretasi temuan dan penarikan kesimpulan.
5. Penyajian hasil penelitian.

11
Kerangka Proposal Penelitian

1. Rangkuman Proposal Penelitian


2. Pernyataan Masalah Penelitian
3. Tujuan dan Sasaran Penelitian
4. Pertanyaan Penelitian
5. Hipotesa Penelitian
6. Tinjauan Pustaka
7. Kerangka Kerja Teoritis
8. Metodologi Penelitian
9. Anggaran
10. Referensi
12
1. Rangkuman Proposal Penelitian

1. Masalah penelitian
2. Hasil-hasil penelitian sebelumnya
3. Kekurangan dari penelitian sebelumnya
4. Pentingnya penelitian bagi pembaca
5. Pernyataan tentang maksud penelitian

13
2. Pernyataan Masalah
Penelitian
 Latar belakang masalah: gambaran situasi permasalahan
yang dihadapi terkait dengan perkembangan ilmu atau
dampak permasalahan terhadap kehidupan masyarakat.
 Pernyataan masalah penelitian harus spesifik,
menjelaskan inti permasalahan yang akan ditangani
dalam penelitian tsb.

14
Manfaat Penelitian

1) Sejauh mana penelitian terkait dengan prioritas


pembangunan / permasalahan di masyarakat;
2) Pentingnya masalah dalam perkembangan ilmu
pengetahuan;
3) Besarnya masalah dan bagaimana hasil
penelitian akan memberikan sumbangan dalam
penyelesaiannya; dan
4) Relevansi penelitian dengan kelompok
masayarakat yang tersisih.

15
3. Tujuan dan Sasaran Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan baru dari Masalah


Penelitian, yang mengungkapkan hal mendasar dalam
proses pencarian jawaban terhadap Masalah Penelitian,
yang dirumuskan dalam format deklaratif.
 
Tujuan
Sebuah pernyataan umum tentang apa yang hendak
dicapai melalui penelitian tersebut.

Sasaran
Pernyataan yang lebih spesifik dan bersifat operasional,
yang diturunkan dari Tujuan Penelitian, sehingga bisa
jadi lebih dari satu. 16
4. Pertanyaan Penelitian
 Pertanyaan penelitian berasal dari usaha untuk menemukan jawaban pada
masalah penelitian. Oleh karena itu, sebuah pertanyaan perlu diajukan
dan jawaban akan ditemukan selama penelitian berlangsung.
 Pertanyaan penelitian merupakan kunci dalam proposal penelitian. Upaya
untuk menjawab pertanyaan tersebut merupakan maksud dari penelitian.

17
Sumber Pertanyaan
Penelitian
 Pengamatan terhadap masalah dalam kehidupan sehari-
hari
 Teori
 Penelitian sebelumnya
 Hal-hal praktis yang menarik
 Minat pribadi

18
5. Hipotesa Penelitian

 Dugaan awal tentang jawaban terhadap pertanyaan


penelitian.
 Arah untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan
penelitian.
 Penjelasan sementara atau postulat peneliti tentang
apa yang diperkirakan oleh peneliti sebagai hasil
penelitian.

19
Karakteristik Hipotesa

 Hendaknya memberikan arah


penelitian dan jawaban terhadap
pertanyaan yang akan diteliti;
 Hendaknya berusaha melengkapi
penjelasan dari gejala yang ada;
 Harus dapat dibuktikan;
 Harus dirumuskan secara sederhana
dan dapat dimengerti;
 Hendaknya terkait dengan
pengetahuan yang sudah ada.
20
Fungsi Hipotesa
 Memberikan arah dalam proses penelitianm untuk
mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian
atau penyelesaian masalah.
 Menjelaskan hubungan di antara variabel terkait
yang dapat diuji secara empiris.
 Bagi pemangku kepentingan yang lain, khususnya
penyandang dana, hal ini memberikan keyakinan
bahwa peneliti memiliki latar belakang
pengetahuan yang cukup untuk mengembangkan
lebih lanjut pengetahuan yang ada.
 Menstrukturkan tahap berikutnya dalam proses
penelitian.
21
Perumusan Hipotesa

 Hipotesa hanya dapat dirumuskan setelah


peneliti mempunyai pengetahuan yang
cukup mengenai substansi dan ruang lingkup
masalah.
 Hipotesa hendaknya menggambarkan secara
utuh proses penelitian dalam rangka
memberikan stuktur penelitian.
 Hipotesa adalah pernyataan / penyelesaian
sementara atas rumusan masalah.
 Hipotesa dapat lebih dari satu.

22
6. Tinjauan Pustaka
 Merupakan proses pengamatan atas apa yang telah
dilakukan pada topik dan masalah yang akan diteliti.
 Mencakup tulisan yang teoritis dan/atau empiris.
 Menggabungkan aspek-aspek penting yang akan diteliti.
 Merupakan sintesa dalam bentuk penjelasan terpadu
(an integrated description) dalam bidang yang sedang
diteliti.
 Memberikan kerangka kerja konseptual bagi pembaca,
sehingga pertanyaan penelitian dan metodologi dapat
dipahami dengan lebih baik.
 Memperlihatkan bahwa peneliti menyadari luas dan
beragamnya pustaka yang terkait dengan pertanyaan
penelitian.
23
Peranan Tinjauan Pustaka
 Mendefinisikan batas-batas (ruang lingkup) penelitian;
 Menetapkan ukuran dan luasnya penelitian;
 Mempertimbangkan prosedur dan peralatan yang akan
digunakan dalam penelitian;
 Melihat permasalahan dalam perspektif dan
pemahaman yang lebih baik atas teori yang mendasari;
 Menghindari terjadinya pengulangan atas penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya;
 Menilai dengan lebih baik makna temuan yang didapat;
 Merumuskan hipotesa secara lebih tajam;
 Membawa penelitian pada arah yang tepat.
24
Jenis pustaka yang dapat ditinjau

 Buku dan makalah yang ditulis oleh para pakar (ahli)


dimana mereka menyatakan pendapat, pengalaman,
teori, dan gagasan yang membangun pengetahuan pada
ruang lingkup permasalahan, serta pendapat mereka
tentang mana yang baik dan buruk, dikehendaki atau
dihindari, yang bernilai atau tidak bernilai, terkait
dengan konsep tertentu.
 Laporan penelitian yang melaporkan penelitian pada
bidang terkait yang pernah dilakukan (yang sekarang
menarik perhatian) dan memberi peneliti petunjuk akan
keberhasilan dan permasalahan yang dihadapi dalam
prosedur, rancangan, hipotesa, teknik, dan peralatan
penelitian.
25
Hasil Tinjauan Pustaka

 Pembahasan dan bantahan atas hal-hal teoritis dan


metodologis yang terkait dengan topik penelitian hingga
saat ini;
 Rangkuman hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan
melalui berbagai inisiatif;
 Data yang telah dihasilkan selama ini;
 Makna dan perkembangan pengetahuan dalam topik
penelitian yang sedang ditangani;
 Gambaran secara sistematis dan menyeluruh tentang
peta pengetahuan yang menjadi fokus penelitian.
26
7. Kerangka Kerja Teoritis

 Serangkaian pernyataan yang tersusun secara


sistematis yang menjelaskan secara umum apa yang
terjadi dan dapat diuji secara empiris.
 Serangkaian pernyataan yang secara logis saling
terkait dalam bentuk pernyataan empiris yang tegas
tentang sifat-sifat pengelompokan yang tak berhingga.
 Serangkaian pernyataan yang didukung oleh bukti-
bukti untuk menjelaskan suatu gejala.
 Penjelasan secara sistematis tentang hubungan di
antara gejala-gejala yang ada.
 Penjelasan umum tentang suatu kejadian.
27
Kerangka Kerja Teoritis yang Efektif

 Memperhatikan dan menjelaskan sebuah gejala;


 Spesifik dan menjelaskan dengan baik gejala yang ada;
 Mencerminkan masalah penelitian yang sedang dilakukan
 Dapat diukur secara praktis;
 Memberikan jawaban sementara pada pertanyaan, isu, dan
masalah yang diperhatikan dalam masalah penelitian;
 Hendaknya secara sistematis memperhatikan berbagai aspek
dari masalah penelitian, khususnya faktor-faktor utama yang
mempengaruhi atau menjadi penyebab masalah.

28
Pedoman dalam Merumuskan Kerangka
Kerja Teoritis
 Renungkan teori-teori yang ada untuk mengidentifikasi
konteks secara pas.
 Analisalah judul penelitian untuk mengetahui variabel bebas
dan variabel bergantung (dependent variables).
 Tinjau dan temukan teori mana yang terbaik menjelaskan
hubungan di antara variabel-variabel tsb.
 Tuliskan teori yang dapat diterapkan, hubungkan gagasan-
gagasan tersebut dan ketahui hubungannya, dan kemudian
rumuskan kerangka kerja teoritis.
 Evaluasi dan rumuskan kerangka kerja teoritis untuk
menemukan segala hal yang ada pada masalah penelitian.
29
8. Metodologi Penelitian

 Metodologi penelitian menjelaskan


bagaimana jawaban atas pertanyaan
penelitian akan diperoleh.
 Hal itu menyangkut:
 Cara pengumpulan data
 Teknik menganalisa data
 Interpretasi hasil analisis data
 Paradigma penelitian:
 Penelitian kualitatif
 Penelitian kuantitatif
 Penelitian tindakan

30
Penelitian kualitatif

 Grounded theory Approach: teori yang


dikembangkan berakar dari data yang
diturunkan.
 Phenomenological Approach: pengamatan
dilakukan terhadap sekelompok orang dalam
jangka waktu yang lama, untuk memahami
pola perilaku manusia dalam aspek tertentu.
 Ethnographic Approach: pengamatan
terhadap kelompok budaya yang memiliki
pengalaman sosial, lokasi, dan karakteristik
sosial lainnya.
 Case Studies Approach: kajian komprehensif
terhadap saling keterkaitan antar berbagai
variabel yang terkait dengan kasus tertentu.
31
Penelitian Kuantitatif
 Kenyataan bersifat obyektif.
 Peneliti harus mengambil jarak terhadap obyek
yang diteliti.
 Nilai-nilai peneliti tidak boleh mencampuri atau
menjadi bagian dari penelitian.
 Penelitian terutama didasarkan pada
pendekatan deduktif dan teori, dan hipotesa
hendaknya diuji dalam hubungan sebab-akibat.
 Tujuan penelitian adalah untuk
mengembangkan generalisasi yang memberikan
sumbangan pada teori yang memungkinkan
peneliti memperkirakan, menjelaskan, dan
memahami beberapa gejala.

32
Penelitian Tindakan
 Penelitian tindakan (action research) lebih merupakan
alat untuk melakukan perubahan daripada penelitian
yang sesungguhnya.
 Memiliki fungsi pendidikan.
 Terkait dengan pribadi-pribadi sebagai anggota
kelompok sosial.
 Berpusat pada masalah, konteks tertentu, dan
berorientasi ke depan.
 Melibatkan campur tangan untuk perubahan.
 Bertujuan untuk peningkatan dan keterlibatan.
 Melibatkan proses siklis dimana penelitian, tindakan,
dan evaluasi saling terkait.
 Hubungan di antara pihak yang diteliti adalah peserta
dalam proses perubahan.
33
Siklus Proposal Penelitian
1.
Permasalahan

7. Kesimpulan
2. Hipotesa

TEORI
6. Analisa
3. Rancangan
Data
Penelitian

5.
Pengumpul- 4.
an Data Pengukuran
34
9. Anggaran Penelitian

 Anggaran adalah rencana keuangan yang


disajikan dalam bentuk anggaran belanja.
 Anggaran merupakan penjabaran proses
penelitian secara nyata dan terukur.
 Anggaran hendaknya menggambarkan
sarana apa yang diperlukan dan berapa
biaya yang diminta untuk melaksanakan
tahap tertentu dalam proses penelitian.
 Anggaran hendaknya dibuat selengkap
mungkin, cukup rinci, dan harus jelas,
dalam sebuah tabel.
35
10. Referensi

 Referensi adalah karya ilmiah yang dijadikan


acuan dalam penyusunan proposal penelitian.
 Harus ada kesesuaian antara acuan di dalam
proposal dan informasi lengkap di dalam Daftar
Referensi / Daftar Pustaka.
 Informasi yang jelas dan disusun secara konsisten
diperlukan untuk menemukan kembali bahan
acuan tsb.
 Informasi tsb meliputi: nama penulis, waktu
publikasi, judul tulisan, judul
buku/jurnal/prosiding, tempat publikasi,
penerbit, (nomer halaman).
 Biasanya disusun urut abjad, agar mudah
ditemukan kembali

36
Contoh Penulisan Referensi
1. Buku:
 Bhatia, R. and M. Fallenmark. 1993. Water Resource
Policies and the Urban Poor: Innovative Approaches and
Policy Imperatives. Washington, D.C.: World Bank.
2. Bab dalam Buku:
 Coward, E. W., Jr. 1986. Direct or indirect alternatives
for irrigation investment and the creation of property.
In Irrigation investment, technology and management
strategies for development, ed. K. W. Easter, 225-244.
Boulder, CO: Westview Press.
3. Makalah dalam Pertemuan Ilmiah:
 Sutawan, N. 1996. Negotiation of Water Allocation
amongst Irrigator's Associations: A Note from Bali,
Indonesia. Paper presented at International Association
for the Study of Common Property meetings, Berkeley
CA, June 5-8
37
4. Tesis atau Disertasi:
 Moore, M. 2004. Perception and Interpretation of
Environmental Flow for Future Water Resources
Management – A Survey Study. MSc Thesis, Linkoping
University, Sweden.
5. Makalah di Jurnal:
 Weber, M.A. & R.P. Berrens, 2006, “Value of instream
recreation in the Sonoran Desert.” Journal of Water
Resources Planning and Management, ASCE, Vol. 132, No.
1, pp 53-60
6. Bahan dari Internet:
 Craig Higson-Smith (2000) Writing Your Research Proposal:
A Workbook For First Time And Inexperienced Researchers
In The Social Sciences And Humanities:
http://www.nrf.ac.za/methods/proposals.htm, diakses 21
September 2007
38
Contoh Proposal Penelitian
dan Pengabdian

39
40
41
Penutup

 Penelitian dimaksudkan untuk


mendapatkan pemahaman yang lebih
baik terhadap berbagai permasalahan
yang ada di masyarakat.
 Penelitian harus direncanakan dengan
baik dan mengikuti kaidah baku di
kalangan akademisi.
 Untuk meyakinkan pihak-pihak terkait,
proposal penelitian harus disusun
secara lengkap dan informatif.

42
Etika penelitian
kesehatan
pendahuluan

 Etika berasal dr bhs yunini ethos.


 Secara etimologi; kebiasaan peraturan perilaku di masy.
 Sastraprateja (2004) secara filsafat, etika=filsafat
moral= melihat pedoman etis dan normal yg ada
dimasyarakat.
 Etika penelitian: prinsip2 etis yg diterapkan dlm
penelitian
Next

 Peneliti: hrs memiliki sikap science attitude dan


memegang prinsip etika penelitan dengan pertimbangan
sosioetika harkat dan martabat manusia.
 Peneliti harus mengetahui aturan dan normal yang ada
dalam masyarakat
Next

 Penelitian Kesehatan:

1. Penelitian kesehatan masyarakat di lapangan

2. Penelitian klinik di Rumah Sakit

 Manusia sebagai subyek penelitian mempunyai


pikiran, kemauan, harkat dan martabat. Ia juga
punya otonomi dan privacy yang harus
dihormati
Pengertian

 Etika adalah serangkaian tingkah laku, prinsip-prinsip


dan aturan-aturan moral yang menentukan tindakan
mana yang benar dan mana yang salah.
 Keputusan etika adalah keputusan yang diambil oleh
seseorang pada apaah suatu tindakan khusus benar atau
salah.
Faktor yang harus diperhatikan
dlm pengambilan keputusan

 Faktor Lingkungan (Lingkungan RS, klinik, panti jompo,


rumah)
 Faktor pasien (Beratnya penyakit , Nilai – nilai,
kayakinan, faktor- faktor budaya, etnik dan
sosioekonomi, serta tingkat pendidikan
 Faktor perawat (nilai dan keyakinan, fungsi kolborasi
dan mandiri, tingkat keahlian dan standar hukum)
Model penambilan keputusan
etis
1. pengkajian dan pengumpulan data
- pertimbangan situasional
- pertimbangan tim kesehatan
- pertimbangan organisasi
2. identifikasi masalah
- pertimbangan etika
- pertimbangan non etika
3. mempertimbangkan kemungkinan tindakan
-  pola pikir teleologi
-  Pola pikir deontologi
Next

4. keputusan dan seleksi tindakan


- kontribusi faktor internal dan kelompok
- kontribusi faktor ekternal
- kualitas keputusan dan tindakan
5. refleksi terhadap keputusan dan tindakan yang diambil
- refleksi keputusan
- refleksi tindakan
Penelitian Kesehatan:

1. Penelitian kesehatan masyarakat di lapangan

2. Penelitian klinik di Rumah Sakit

 Manusia sebagai subyek penelitian

mempunyai pikiran, kemauan, harkat dan

martabat. Ia juga punya otonomi dan privacy

yang harus dihormati


SISTIM ETIK PENELITIAN

 Sistim: cara melakukan suatu kegiatan menurut


suatu perangkat prinsip dan peraturan yang
sudah disetujui oleh masyarakat peneliti untuk
menjadi pegangan atau pedoman

 Setiap peneliti baik perorangan maupun


sebagai anggota tim penelitian, harus mengacu
kepada pedoman penelitian itu
SISTIM ETIK PENELITIAN (lanjutan)
 Prinsip dan Peraturan dalam Pedoman:
1. Keselamatan subyek penelitian diutamakan

2. Keikutsertaan subyek bersifat sukarela & tertulis

3. Subyek berhak mengundurkan dari

4. Yang boleh melaksanakan penelitian adalah orang-


orang yang sudah berpengalaman melakukan
penelitian. Kalau peneliti belum berpengalaman, maka
ada supervisi dari peneliti senior berpengalaman

5. Proposal harus dinilai segi ilmiah dan etik

6. Proposal disetujui  penelitian boleh dilakukan


SISTIM ETIK PENELITIAN (lanjutan)

 Penelitian Klinik:

1. Penelitian terapeutik (pengobatan) subyeknya

adalah pasien dan tujuannya untuk mencari cara

penanggulangan penyakit yang lebih baik

2. Penelitian non terapeutik, dimana tujuan penelitian

tidak langsung menyangkut pengobatan tetapi

mencari data yang dapat memberi penjelasan

patogenesis penyakit
SISTIM ETIK PENELITIAN (lanjutan)

 Persetujuan keikutsertaan subyek penelitian, harus


memperhatikan:

1. Umur

2. Tingkat kemampuan mengambil keputusan sendiri

3. Subyek dalam posisi yang lemah (vulnerable)

misalnya prajurit, mahasiswa kedokteran, perawat

dan sebagainya
SISTIM ETIK PENELITIAN (lanjutan)

 Penulisan hasil penelitian:


1. Sama dengan butir-butir dalam proposal kecuali
besar dana penelitian tidak dicantumkan, tetapi
pada akhir tulisan tetap disebutkan sumber dana
dan sponsor penelitian

2. Data-data yang diperoleh dalam penelitian betul-


betul absah, dapat dipertanggungjawabkan dan
dapat diulang oleh peneliti lain (reproducible)

3. Hindari plagiarisme, karena plagiarisme dipandang


sebagai dosa besar dalam masyarakat ilmiah
SISTIM ETIK PENELITIAN (lanjutan)

 Hasil penelitian dipublikasikan


 Dengan pesatnya perkembangan iptek, maka etik
penelitian menjadi amat penting dan meluas
cakupannya
 Subyek penelitiannya tidak lagi manusia yang
utuh, tetapi sesuatu yang dapat tumbuh dan
berkembang menjadi manusia
 Tujuan penelitian dengan gen manusia untuk
pengobatan tentu baik sekali walaupun demikian
orang dapat memprediksi efek samping atau efek
jangka panjang dari transfer gen itu
Prinsip utama etika
penelitian
 Respect for human dignity (harkat martabat)inform
consent, tdr dr:
1. Penjelasan manfaat penelitian
2. Penjelasan kemungkinan resiko dan ketidaknyamanan
3. Penjelasan manfaat yg akan didapat
4. Persetujuan peneliti menjwab pertanyan subjek
5. Persetujuan subjek mengundurkan diri
6. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan
Next

 Respect for privacy and confidential (privasi dan


rahasiagunakan coding.
 Keadilan dan inklusifitas (respect for justice and
inclusiveness).
 Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang
ditimbulkan (belencing harm and benefist).
Ethical clearence

 Semua peneliti yang menggunaan manusia menggunakan


etical clearence: baik dgn atau tdk melakukan
pengambilan spesimen.
 Penelitian ini melitputi; penelitian biomedik yang
mencakup riset farmasetik, alat kesehatan, radiasi,
prosedur bedah, RM, sampel biologik, penelitian
epidimologik, sosial dan psikososial.
Prinsip Etik dalam Penelitian
KeperawatanEthical
 Menghormati otonomi partisipan, penjelasan kepada
partisipan tentang derajat dan lama keterlibatan tanpa
konsekuensi negatif dari penelitian
 Mencegah, meminimalkan kerugian dan atau
meningkatkan manfaat bagi semua partisipan.
 Menghormati kepribadian partisipan, keluarga dan nilai
yang berati bagi partisipan.
 Memastikan bahwa keuntungan dan akibat dari
penelitian terdistribusi secara seimbang
Tujuan

 Menjaga privasi partisipan


 Memastikan integritas etik selama penelitian
 Melaporkan semua kemungkinan yang terjadi dalam
penelitian
 Mempertahankan metodologi dan profesionalitas untuk
peningkatan pelayanan keperawatan
 Pada penelitian yang melibatkan binatan harus
mendapatkan keuntungan yang maksimum dengan
sedikit menyebabkan kerugian dan penderitaan bagi
binatang.
Pelanggaran etika penelitian
keperawatan
Pengalaman kedokteran NAZI pada tahun 1930an –
1940an merupakan contoh pelanggaran etik yang
sangat terkenal coz melibatkan tawanan perang dan
rasdaya tahan manusia dan reaksi manusia terhadap
penyakit dan obat yang tidak di test.
 tahun 1932 dan 1972 yang dikenal sebagai The
Tuskegee Syphilis Study, yang disponsori oleh
Departemen Kesehatan yang mengidentifikasi efek
syphilis pada 400 laki-laki dari komunitas Afrika-
Amerika.
Next

 menginjeksi sel kanker hidup pada pasien orang tua di


Rumah Sakit Penyakit Kronis Yahudi di Brooklyn, yang
tidak menjelaskan dahulu kepada pasien.
 Kode etik penelitan internasional yang dinamakan
sebagai Nuremberg Code, dibuat setelah kejadian yang
dilakukan oleh NAZI. Pada tahun 1964 Declaration
Helsinki, diadopsi oleh World Medical Association dan
direvisi pada tahun 2000
Etika penelitian keperawatan
 The American Nurses’ Association (ANA) pada
tahun 1995 membuat Ethical Guidelines in the
Conduct, Dissemination, and Implementation of
Nursing Research (Silva, 1995). The American
Sociological Association mempubilkasikan revisi
kode etik pada tahun 1997. American
Psychological Association (1992)
mempublikasikan panduan berupa Ethical
Principles of Psychologists and Code of Conduct.
Contoh Sertifikat Etik untuk Penelitian
Kesehatan

66
SIAPA YANG TIDAK HADIR ???
Link Absensi

https://forms.gle/5T6ztfheKHWg4USt8

68
Tugas

Buatlah Proposal Penelitian atau Pengabdian atau


Kewirausahaan, pilihlah salah satu

buatlah dalam kelompok kemudian proposal tersebut


dikirim via email ke: unsun.nidhal@mail.ugm.ac.id batas
pengiriman adalah pertemuan selanjutnya, kemudian
siapkan power point untuk presentasi dan pelaksanaan
presentasi dilakukan pada pertemuan selanjutnya

jumlah anggota kelompok dan nomor urut kelompok


ditentukan kemudian

69

Anda mungkin juga menyukai