5. Arteritis erosive merupakan cirri khas penyakit ini pada gambaran radiologic
peradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi ditepi tulang
6. Deformitas, kerusakan dari struktur-struktur penunjang sendi dengan perjalanan
penyakit pergeseran ulnar atau deviasi jari, sublukasi sendi metakarpofalangeal, leher
angsa adalah beberapa deformitas tangan yang sering dijumpai pada penderita. Pada
laki-laki terdapat protusi (tonjolan) kaput metatarsal yang timbul sekunder dari
sublukasi metatarsal
7. Nodula-nodula reumatroid, lokasi paling sering dan deformitas ini adalah bursa
olekranon (sendi siku) atau disepanjang permukaan ekstensor dari lengan, walapun
demikian nodula-nodula ini dapat juga timbul pada tempat-tempat lainnya.
8. Minifestasi ekstra artikular, Reumatoid Artritis juga dapat menyerang organ-organ
lain di luar sendi. Jantung (prikarditis), paru-paru (pleuritis), mata dan pembuluh darah
dapat rusak.
Dipercaya bahwa pajanan terhadap antigen yang
Patofisiologi
tidak teridentifikasi misalnya virus menyebabkan
respon imun menyimpang pada pejamu yang
rentan secara genetik.Sebagai akibatnya, antibodi
normal (imunoglobulin) menjadi auto antibodi dan
menyerang jaringan pejamu.Antibodi yang
berubah ini, biasanya terdapat pada orang yang
mengalami reumatoid atritis, disebut faktor
reumatoid.Antibodi yang dihasilkan sendiri
berikatan dengan antigen target mereka dalam
darah dan membran sinovial, membentuk
kompleks imun.Komplemen di aktivasi oleh
kompleks imun, memicu respon inflamasi pada
jaringan sinovial.
Pemeriksaan Penunjang
•Farmakologi
•Non Farmakologi
1. Cukup istirahat pada sendi yang mengalami artritis
reumatoid.
2. Mengurangi berat badan jika gemuk dan obesitas
3. Fisioterapi (dilakukan beberapa pergerakan sendi
secara sistematis)
4. Kompres dingin atau panas
5. Nutrisi, beberapa lemak biasa dengan asam lemak
omega 3 yang ditemukan pada minyak ikan tertentu
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses
keperawatan. Untuk itu, diperlukan kecermatan dan ketelitian
dalam menangani masalah klien sehingga dapat memberi arah
terhadap tindakan keperawatan
1. Anamnesis
a. Riwayat penyakit sekarang
b. riwayat penyakit dahulu
c. Riwayat penyakit keluarga
d. Riwayat psikososial
2. Pemeriksaan fisik
Diagnosa keperawatan
Nyeri akut atau kronis yang Hasil yang dicapai (NOC) : Intervensi (NIC)
berhubungan dengan agen Kontrol nyari : Manajemen nyeri :
fisik-penumpukan cairan atau 1. Melaporkan nyeri mereda 1. Selidiki laporan nyari,
proses peradangan, kerusakan atau terkendali dengan mencatat lokasi
sendi 2. Mengikuti region dan intensitas
farmakologi siang di resep menggunakan skala 0-10
kan atau kalau isyarat serupa.
3. Memasukkan keterampilan 2. Anjurkan klien mengambil
relaksasi dan aktivitas posisi yang nyaman
pengalihan ke dalam sementara di tempat tidur
program kendali atau duduk di kursi.
3. Tempatkan dan pantau
pemakaian bantal
4. Anjurkan bahwa klien man
disiram atau mandi pancur
air hangat pada saat
bangun dan atau saat mau
tidur. Beri kompres hangat
lembab ke sendi yang sakit
beberapa kali sehari
Implementasi keperawatan