DENGAN HIPERTENSI
OLEH :
KELOMPOK 5
KELAS : DIII-B
E. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor,pada medulla di otak.Dari pusat vasomotor ini bermula jaras syaraf sympatis
yang berlanjut kebawah kekorda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis
ganglia simpatis ditoraks dan abdomen.Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam
bentuk impuls yang bergerak kebawah melalui system syaraf simpatis ke ganglia
sympatis ( Brunner & Suddarth,2002 ).
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
2. pemeriksaan retina
3. pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan
jantung.
4. EKG untuk mengetahui hipertrofi ventrikel kiri
5. urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin,darah,dan glukosa.
6. foto dada & CT Scan.
G. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat
komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan
tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
1. Terapi tanpa obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai
tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.Terapi tanpa obat ini meliputi :
a. Diet
b. latihan fisik
c. edukasi psikologis
2. Terapi dengan obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja,tetapi
juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat
bertambah kuat.
3. Follow up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan
komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan dengan cara pemberian
pendidikan kesehatan.
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA
A. Teori Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Pengkajian
Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk
mengukur keadaan klien (keluarga) dengan menangani norma-norma kesehatan
keluarga maupun sosial, yang merupakan system terintegrasi dan kesanggupan
keluarga untuk mengatasinya. (Effendy, 1998)
Pengumpulan data dalam pengkajian dilakukan dengan wawancara, observasi, dan
pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga
menurut teori/model Family Centre Nursing Friedman (1988), meliputi 7 komponen
pengkajian yaitu :
a. Data Umum
1) Identitas kepala keluarga
2) Komposisi anggota keluarga
3) Genogram
4) Tipe keluarga
5) Suku bangsa
6) Agama
7) Status sosial ekonomi keluarga
b. Aktifitas rekreasi keluarga
1) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
2) Tahap perkembangan keluarga saat ini
3) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
4) Riwayat keluarga inti
5) Riwayat keluarga sebelumnya
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal
3) Mobilitas geografis keluarga
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
5) System pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
3) Struktur peran (formal dan informal)
4) Nilai dan norma keluarga
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi perawatan kesehatan
f. Stress dan koping keluarga
1) Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek serta kekuatan keluarga
2) Respon keluarga terhadap stress
3) Strategi koping yang digunakan
4) Strategi adaptasi yang disfungsional
g. Pemeriksaan fisik
1) Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan
2) Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga
3) Aspek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala, mata, mulut,
THT, leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas dan bawah, system genetalia
4) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
1) Terhadap masalah kesehatan keluarga
2) Terhadap petugas kesehatan yang ada
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan saat pengkajian menurut Supraji (2004) yaitu:
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggunakan dan menggambarkan
respons manuasia. Dimana keadaan sehat atau perubahan pola interaksi
potensial/actual dari individu atau kelompok dimana perawat dapat menyusun
intervensi-intervensi definitive untuk mempertahankan status kesehatan atau untuk
mencegah perubahan (Carpenito, 2000).
Untuk menegakkan diagnosa dilakukan 2 hal, yaitu:
a. Anallisa data
Mengelompokkan data subjektif dan objektif, kemudian dibandingkan dengan
standar normal sehingga didapatkan masalah keperawatan.
b. Perumusan diagnosa keperawatan
Komponen rumusan diagnosa keperawatan meliputi:
1) Masalah (problem) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota keluarga.
2) Penyebab (etiologi) adalah kumpulan data subjektif dan objektif.
3) Tanda (sign) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh
perawat dari keluarga secara langsung atau tidak langsung atau tidak yang
emndukung masalah dan penyebab.
Dalam penyusunan masalah kesehatan dalam perawatan keluarga mengacu pada
tipologi diagnosis keperawatan keluarga yang dibedakan menjadi 3 kelompok,
yaitu:
1) Diagnosa sehat/Wellness/potensial
Yaitu keadaan sejahtera dari keluarga ketika telah mampu memenuhi
kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan yang
memungkinkan dapat digunakan. Perumusan diagnosa potensial ini hanya
terdiri dari komponen Problem (P) saja dan sign /symptom (S) tanpa etiologi
(E).
2) Diagnosa ancaman/risiko
Yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi. Diagnosa ini dapat menjadi
masalah actual bila tidak segera ditanggulangi. Perumusan diagnosa risiko ini
terdiri dari komponen problem (P), etiologi (E), sign/symptom (S).
3) Diagnosa nyata/actual/gangguan
Yaitu masalah keperawatan yang sedang dijalani oleh keluarga dan
memerlukn bantuan dengan cepat. Perumusan diagnosa actual terdiri dari
problem (P), etiologi (E), dan sign/symptom (S).
Perumusan problem (P) merupakan respons terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar. Sedangkan etiologi mengacu pada 5 tugas keluarga.
b. Rencana
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan tujuan keperawatan.
Tujuan dirumuskan untuk mengetahui atau mengatasi serta meminimalkan
stressor dan intervensi dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan.
Pencegahan primer untuk memperkuat garis pertahanan fleksibel, pencegahan
sekunder untuk memperkuat garis pertahanan sekunder, dan pencegahan tersier
untuk memperkuat garis pertahanan tersier (Anderson & Fallune, 2000).
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan
jangka panjang mengacu pada bagaimana mengatasi problem/masalah (P) di
keluarga. Sedangkan penetapan tujuan jangka pendek mengacu pada bagaimana
mengatasi etiologi yang berorientasi pada lima tugas keluarga.
Adapun bentuk tindakan yang akan dilakukan dalam intervensi nantinya adalah
sebagai berikut :
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil implementasi dengan criteria dan
standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Kerangka kerja valuasi sudah
terkandung dalam rencana perawatan jika secara jelas telah digambarkan tujuan perilaku yang
spesifik maka hal ini dapat berfungsi sebagai criteria evaluasi bagi tingkat aktivitas yang telah
dicapai (Friedman,1998)
S : ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subyektif oleh keluarga setelah
diberikan implementasi keperawatan.
O : keadaan obyektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan pengamatan yang
obyektif.
Tinjauan Kasus
Pengkajian kelurga tanggal (10-03-2019 Pukul 12.00 WIB)
I. DATA UMUM
1. BIODATA
Nama KK : Tn J
Umur : 65 tahun
Agama : Islam
Alamat : Dsn. Tambakboyo Desa Tambakrigadung Kec. Tikung Lamongan
Pekerjaan : PNS (Pensiun)
Pendidikan : SMP Tamat
Penghasilan : ± Rp 600.000,-/ bulan
2. KOMPOSISI KELUARGA
o G ak et
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Ny. S P Istri KK 60 SD
(Tdk
Tamat)
4. An. A L Cucu 9 SD
(Kelas
4)
GENOGRAM
3. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga Tn.J adalah Extended Family yaitu dalam satu keluarga terdiri dari ayah,
ibu, anak, menantu dan cucu.
4. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari suku jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan degan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan
adalah bahasa jawa.
5. AGAMA
Seluruh anggota Tn.J adalah beragama islam dan taat beribadah, sering mengikuti
pengajian yang ada di RT serta berdoa agar Tn.S dapat sembuh dari penyakit yang
dideritanya.
6. STATUS EKONOMI KELUARGA
1. Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari KK dan menantu KK sejumlah ± Rp
1.500.000/bulan. Kebutuhan yang diperlukan keluarga :
- Makan Rp 750.000
- Bayar Listrik/PDAM Rp 200.000
- Pendidikan Rp 150.000
- Lain-lain Rp 150.000
- Jumlah Rp 1.200.000
Ruang
tidur
Ruang
anak
tidur
orang tua
Ket:
: pintu belakang
: ruang tidur
: dapur
: jalan/pintu masuk
: ruang tamu
: toilet
: jalan/lorong kecil
2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS
Hubungan antar tetangga Tn.J baik, saling membantu, bila ada tetangga yang
membangun rumah dikerjakan saling gotong-royong.
3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA
Keluarga Tn. J selama ini sebagai penduduk asli Dsn. Tambak boyo Desa Tambak
rigadung dan tidak pernah pindah rumah.
4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT
Ny. K mengatakan mulai bekerja pukul 06.00 – 18.00 WIB yaitu membuka toko
pracangan di rumah dan pada malam hari digunakan untuk berkumpul bersama seluruh
keluarganya, Ny K mengikuti pengajian tiap hari minggu.
5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA
Jumlah anggota keluarga 4 orang , yaitu istri, anak, menantu, dan cucu. Sedangkan ibu
(Ny S) yang selalu mengantarkan klien (Tn S) periksa ke Rumah sakit atau petugas
kesehatan.
V. FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang sakit langsung dibawa
ke Rumah sakit atau petugas kesehatan.
2. FUNGSI SOSIALISASI
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan
selalu mentaati norma yang ada.
3. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk pauk, dan sayur dengan
frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada anggota kelaurga yang sakit, keluarga merawat dan
memeriksakanny ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan.
5. FUNSI REPRODUKSI
Jumlah ana 1 orang, anak pertama masih Sekolah Dasar kelas IV. Dan Ny K
menggunakan KB hormonal.
6. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan
biaya untuk berobat.
1 2 3 4 5
1. - Tn - Tn “ S” terlihat Nyeri
“S” mengatakan sering
sering mengeluh memegangi
sakit kepala kepala bagiab
belakang
- Tn “S”
mengatakan nyeri - Wajah Tn”S”
skala 2 kadang-kadang
terlihat
- Keluarga menyeringai
mengatakan
kurang memahami - TD : 180/140
cara merawat mmHg
- Kontrol secara
teratur
- Tn “S”
mengatakan - Tn “S” terlihat
khawatir tensinya bingung
2. semakin tinggi dan Takut
masalah Tn “S”
- N : 88x/mnt
yang khawatir
tensinya akan - RR: 20 x/mnt
bertambah tinggi
- Keluarga
mengatakan
kurang memahami
cara merawat
Tn”S”
- Makanan
Tn”S” sama
dengan keluarga
yang lain
- Pola tidur
Tn”S” tidak sesuai
dan kurang dari
kebutuhan
- Kontrol secara
teratur
SKALA PRIORITAS
MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
3
1 Sifat masalah x1 1 Nyeri kepala
tidak yang dirasa
3
/ancaman karena
kesehatan peningkatan
tekanan vaskuler
serebral
2
2 Kemungkinan x2 1 Denga kontrol
masalah yang tewratur
2
dapat diubah dapat
sebagian menurunkan
tekanan darah
2
3 Potensial x1 Rasa nyeri dapat
masalah dikurangi meluli
2 2
untuk dicegah pengobatan dan
cukup 3
perawatan yang
tepat
2
4 Menonjolnya x1 1 Keluarga
masalah- menyadari Tn
2
masalah berat “S”: mempunyai
harus segera masalah dampak
ditangani dari hipertensi
maka segera
mengatasi
masalah tersebut
2
Jumlah 3
2 2
1 Sifat masalah x1 Rasa takut
keadaan menyebabkan
3 3
masalah penigkatan TD
yang dapat
memperburuk
keadaan
1
2 Kemungkinan x2 1 Pemberian
masalah penjelasan yang
2
dapat diubah tepat dapat
sebagian membantu
menurunkan rasa
takut
2 2
3 Potensial x1 Penjelasan dapat
masalah membantu
3 3
untuk dicegah mengurangi rasa
cukup takut
1 1
4 Menonjolnya x1 Keluarag
masalah- menyadari
2 2
masalah tidak dengan
perlu mematuhi diet
ditangani yang dianjurkan
dapat mengrangi
rasa khawatir
Tn”S”
5
Jumlah 2
4. Anjurkan
pada keluarga
untuk
mengkonsumsi
makanan sesuai
dengan diet
hipertensi
5. Anjurkan
pada keluarga
untuk jadwal
tidur Tn. S
6. Anjurkan
pada keluarga
memeriksakan
Tn. S secara
teratur
2. Mendemonstrasikan
pada keluarga tentang
cara mengurangi nyeri
dengan cara : pada saat
ada nyeri menarik nafas
panjang ditahan sebentar
kemudian dikeluarkan
Setelah dilakukan
secara perlahan-lahan
kunjungan rumah 3x
diharapkan keluarga
3. Menganjurkan pada
mampu memberikan
keluarga memerikasakan
perawatan pada Tn. S
Tn. S secara teratur
dengan hipertensi
setiap minggu dan
dengan
minum obat secara
memperhatikan diet,
teratur.
pola tidur dan control
secara teratur 4. Memberikan
penjelasan pada keluarga
tentang diet yang sesuai
dengan hipertensi pada
makanan yang diberikan
Tn. S harus benar-benar
rendah garam,
mengurangi makanan
berlemak
5. Menganjurkan pada
keluarga untuk mengatur
jadwal tidur pada sore
hari sebaiknya digunakan
untuk istirahat
CATATAN PERKEMBANGAN
Dx
No Tanggal Catatan Perkembangan TTD
Keperawatan
O : Keluarga dapat
mengungkapkan kembali
cara
mengurangi/mencegah
terjadinya nyeri kepala
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan pada
keluarga mengontrol
secara teratur
I : Melaksanakan
tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi
sebagian
R : -
O : - Keluarga dapat
mengungkapkan kembali
cara merawat keluarga
hipertensi dengan
memperhatikandiet, pola
tidur dan control teratur
A : Tujuan tercapai
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan pada
keluarga mengontrol
secara teratur
I : Melaksanakan
tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi
sebagian
R : -
- T : 160/100 mmHg
- N : 88x/menit
P : Lanjutkan Intervensi
I : Melaksanakan
tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi
sebagian
R : -
II S : - Keluarga mengatakan
sudah menyendirikan
makanan Tn. S dengan
anggota keluarga
O : - Makanan yangdisajikan
untuk Tn. S nasi, sayur
asam, lauk tahu, tempe
garing
A : Tujuan tercapai
P : Lanjutkan Intervensi
I : Melaksanakan
tindakan sesuai intervensi
E : Masalah teratasi
R :-