Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA

Disusun Oleh:

Kiki Meilinda Sari (22222037)

Dosen Pembimbing : Miranti Florencia Iswari,S.Kep.,Ns.,M.Kep

PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2023
Laporan Pendahuluan Keluarga

1. Latar Belakang
Penyakit hipertensi adalah penyakit yang paling sering ditemukan. Penyakit
hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari
berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah
menghubungkan antara berbagai faktor resiko terhadap timbulnya
hipertensi.Secara umum masyarakat sering menghubungkan antara konsumsi
garam dengan hipertensi. Garam merupakan hal yang sangat penting pada
mekanisme timbulnya hipertensi. Pengaruh asupan garam terhadap hipertensi
melalui peningkatan volume plasma (cairan tubuh) dan tekanan darah. Keadaan
ini akan diikuti oleh peningkatan ekskresi (pengeluaran) kelebihan garam
sehingga kembali pada keadaan hemodinamik (sistem pendarahan) yang
normal. Pada hipertensi esensial mekanisme ini terganggu, di samping ada
faktor lain yang berpengaruh.
Siklus kehidupan yang ditandai dengan menurunnya berbagai fungsi organ
tubuh yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh dengan berbagai
serangan penyakit, diantaranya hipertensi. Hipertensi adalah penyakit yang
perlu mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, mengingat dampak yang
ditimbulkan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Selain menimbukan
gejala fisik seperti angina, serangan jantung, stroke, gagal jantung, kerusakan
ginjal, dan penyakit lainnya, hipertensi juga dapat menimbulkan permasalahan
mental emosional seperti kecemasan. Selain itu kecemasan juga dapat menjadi
faktor penyebab terjadinya hipertensi. Gangguan mental emosional dilaporkan
menduduki prevalensi tertinggi pada usia 75 tahun ke atas (15,8%) serta usia
65-74 tahun(12,8%) (Badan Litbang Kesehatan, 2018) (Tjiptaningrum, 2016).
Hipertensi merupakan keadaan peningkatan tekanan darah diatas batas
normal dimana tekanan sistol lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastol lebih
dari 90 mmHg (Suntaraetal.,2021). Angka kejadian hipertensi di seluruh dunia
menurut (WHO) periode (2015-2020) menunjukan sekitar 1,3 Milliar orang di
dunia menderita hipertensi. Jumlah penderita hipertensi terus meningkat setiap
tahunnya diperkirakan pada tahun2025 terdapat 1,4 Miliar orang yang terkena
hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat
hipertensi dan komplikasinya (Jabani etal., 2021).
Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya maupun menyempitnya
pembuluh darah otak, pendarahan di otak dan aliran darah ke otak akan
teganggu kemudian sel otak akan mengalami kematian (Suntaraetal, 2021).
Hipertensi merupakan faktor resiko terjadinya penyakit jantung, gagal jantung
kongesif, stroke, gangguan pengelihatan dan penyakit ginjal. Mortalitas pada
pasien hipertensi lebih cepat apabila penyakitnya tidak terkontrol dan dapat
menimbulkan komplikasi ke beberapa organ vital lainya (Nuraini,2015).
Tingginya angka kejadian hipertensi dan dampak yang ditimbulkan pada
lansia menuntut peran tenaga kesehatan untuk melakukan pencegahan dan
upaya promosi kesehatan. Upaya penatalaksanaan hipertensi bisa dilakukan
secara farmakologi dan nonfarmakologi. Penatalaksanaan farmakologi dengan
pemberian obat golongan anti hipertensi seperti diuretik, betabloker dan
vasodilator. Beberapa penderita hipertensi menolak disiplin meminum obat
farmakologi karena efek samping seperti pusing, batuk, disfungsi seksual,
jantung, aritmia, dan retensi cairan, sehingga para penderita hipertensi memilih
penatalaksanaan non farmakologi dalam mengontrol tekanan darah untuk
mengurangi efek samping tersebut (Listianaetal, 2019).
Penatalaksaan non farmakologi hipertensi bisa dilakukan dengan cara
herbal, pengaturan gaya hidup, aktivitas fisik. Secara herbal untuk penderita
hipertensi dengan cara mengkonsumsi rebusan dan jus (mentimun, tomat,
pisang, daun sirih dan daun alpukat) (Kusuma et al., 2021), terapi relaksasi
tarik nafas dalam sangat baik dilakukan setiap hari untuk penderita hipertensi,
agar membantu relaksasi otot tubuh terutama otot pembuluh darah sehingga
mempertahankan elastisitas pembuluh darah arteri (Kusuma et al,2021).
Pengaturan gaya hidup seperti menurunkan berat badan membatasi
konsumsi alkohol, diet sodium, berhenti merokok dan mengelola stress.
Aktivitas fisik dapat dilakukan dengan aktivitas harian yang biasa dilakukan
sehari-hari seperti naik tangga, berkebun, membersihkan rumah dan senam
hipertensi (Dungga, 2020).
a. Karakteristik keluarga
Keluarga Ny.L (65 Tahun), bapak Tn.S (67 tahun), Tn.D (37 tahun) yang
tinggal satu rumah. Keluarga Ny.L termasuk dalam jenis keluarga inti
(Nuclear Family). Berdasarkan tahap perkembangan keluarga, keluarga
Ny.L berada pada keluarga. Tn.S dan Ny.L bekerja sebagai buruh dan Ibu
Rumah Tangga. Berdasarkan hasil pengkajian Ny.L didiagnosis menderita
Hipertensi. Ny.L mengatakan Tensi nya selalu tinngi pernah mencapai
168/100 mmHg. Saat dilakukan pengkajian pada hari Senin, 06 Februari
2023 didapatkan bahwa TD:154/98N:98x/menit. Ny.L mengeluh sering
kaku tengkuk dan pusing. Ny.L mengatakan tidak mengkonsumsi obat.
Hanya saja Ny.L sering mengkonsumsi sayuran timun. Ny.L juga
mengatakan hipertensi ini memang penyakit keturunan.
Pengkajian lebih lanjut didapatkan bahwa terdapat ketidakstabilan
tekanan darahpada Ny.L. keluarga masih belum mengerti tentang
penatalaksanaan Hipertensi dan komplikasi yang dapat ditimbulkan.
Keluarga dapat mengambil keputusan untuk masalah tersebut dengan
melakukan kontrol kesehatan rutin dan mengkonsumsi obat-obatan teratur.
Keluarga juga harus memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik.
Berdasarkan hasil pengkajian, rencana intervensi yang akan dilakukanya
itu mengevaluasi tingkat pengetahuan Ny.L mengenai penyakit
hipertensinya dan mengedukasi terkait terapi komplementer yang dapat
dilakukan oleh Ny.L. Intervensi berfokus untuk mencapai TUK1, TUK2,
dan TUK3 yaitu mengenal masalah kesehatan. Mengambil keputusan, dan
melakukan perawatan.
2. Proses Keperawatan
a. Diagnosis Keperawatan
Kategori Fisiologis

Ketidakstabilan Tekanan darah Pada Ny.L (00267)

Definisi: rentan mengalami fluktuasi dorongan aliran darah dalam


pembuluh darah arteri yang dapat menggangu kesehatan.
b. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit keluarga
mampu mengenal, mencegah, mengatasi, merawat, anggota keluarga, dan
memodifikasi lingkungan dengan masalah hipertensi.
c. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit, keluarga


diharapkan mampu:
1) TUK1 Keluarga mampu mengenali masalah kesehatan keluarga tentang
hipertensi

1837 Pengetahuan: Manajemen hipertensi

Definisi:Tingkat pemahaman yang disampaikan tentang tekanan darah


tinggi, pengobatan, dan pencegahan komplikasinya
a) 183701 Keluarga mengetahui kisaran normal untuk tekanan darah
sistolik dari skala 2 menjadi 5
b) 183702 Keluarga mengetahui kisaran normal untuk tekanan darah
diastolik dari skala 2 menjadi 5

c) 183705 Keluarga mengetahui potensial komplikasi hipertensi dari


skala 2 menjadi 3
d) 183708 Keluarga mengetahui tanda dan gejala hipertensi dari skala 2
menjadi 3

2) TUK2 Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan


perawatan yang tepat untuk mengatasi hipertensi
1606 Partisipasi dalam keputusan perawatan kesehatan

Definisi: Keterlibatan pribadi dalam memilih dan mengevaluasi pilihan


perawatan kesehatan untuk mencapai luaran yang diinginkan
a) 160603 Keluarga mampu mencari informasi terpercaya terkait
masalah hipertensi dari skala 1 menjadi 3
b) 160605 Keluarga mampu menentukan pilihan pengobatan untuk
masalah hipertensi dari skala 2 menjadi 3
c) 160611 Keluarga mampu mencari pelayanan kesehatan untuk
mengatasi masalah hipertensi dari skala 2 menjadi 3
3) TUK3 Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hipertensi
3107 Manajemendiri: Hipertensi

Definisi: Tindakan seseorang untuk mengelola hipertensi, pengobatan,


pencegahan, perkembangan penyakit, dan komplikasinya.
a) 310709 Keluarga mampu menggunakan obat secara teratur dengan
prinsip 5 benar obat dari skala 1 menjadi 3
b) 310719 Keluarga mampu menggunakan strategi manajemen stres dari
skala 1 menjadi 3
c) 310720 Keluarga mampu menggunakan teknik relaksasi dari skala 1
menjadi 3

1. Intervensi

1) TUK1 Keluarga mampu mengenali masalah kesehatan keluarga tentang


hipertensi

5602 Pengajaran : Proses Penyakit

Definisi: Membantu pasien untuk memahami informasi yang


berhubungan dengan proses penyakit secara spesifik
a) Kaji tingkat pengetahuan keluarga terkait proses penyakit hipertensi

b) Diskusi terkait definisi hipertensi dan pengelompokannya


c) Diskusi terkait faktor penyebab dan faktor yang berkontribusi
terhadap hipertensi

d) Diskusi terkait faktor risiko, tanda dan gejala hipertensi

e) Diskusi terkait potensial komplikasi hipertensi

2) TUK2 Keluarga mampu mengambil keputusan mengenai tindakan


perawatan yang tepat untuk mengatasi hipertensi
5250 Dukungan pengambilan keputusan

Definisi: Menyediakan informasi dan dukungan bagi pasien


terkait dengan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
perawatan kesehatan
a) Fasilitasi keluarga untuk percakapan mengenai tujuan perawatan

b) Fasilitasi keluarga untuk pengambilan keputusan

c) Bantu keluarga mendapatkan akses pada pelayanan kesehatan

3) TUK3 Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hipertensi

2300 Pemberian obat

Definisi: Mempersiapkan, memberikan, dan mengevalusi efektifitas obat


dengan resep dan tanpa resep
a) Pertahankan aturan dan prosedur yang sesuai dengan keakuratan dan
keamanan pemberian obat
b) Ajarkan penggunaan obat dengan 5 benar obat

c) Beri penjelasan mengenai efek samping obat

6040 Terapi relaksasi

Definisi: Penggunaan teknik untuk mendorong dan memperoleh relaksasi


demi tujuan mengurangi tanda dan gejala yang tidak diinginkan seperti
nyeri, kaku otot, dan ansietas
a) Dorong keluarga untuk mengambil posisi yang nyaman dengan
pakaian longgar dan mata tertutup
b) Ciptakan lingkungan yang tenang tanpa distraksi
c) Instruksikan untuk menarik napas dari hidung dan menahan 3 detik,
kemudian dikeluarkan perlahan melalui mulut
d) Minta keluarga untuk rileks dan merasakan sensasi yang terjadi

2. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Topik : Pendidikan Kesehatan pada Hipertensi
b. Metode : Diskusi,dan demonstrasi
c. Media dan Alat : Leaflet
d. Waktu danTempat: 09 Februari 2023, dirumah Ny.L
3. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
1) Materi dan media edukasi sudah siap untuk digunakan
2) Topik, tujuan, waktu dan tempat pertemuan telah disepati oleh
keluarga

b. Kriteria Proses
1) Keluarga menerima kehadiran mahasiswa
2) Pertemuan dilakukan sesuai dengan kontrak waktu yang telah
disepakati
3) Keluarga antusias dan berpartisipasi dalam diskusi ataupun
demonstrasi
4) Keluarga mengikuti kegiatan hingga selesai
5) Media edukasi dimanfaatkan secara maksimal
c. Kriteria Hasil
1) Keluarga mampu menyebutkan definisi tekanan darah normal
2) Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 8 tanda dan gejala hipertensi
3) Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 6 faktor risiko hipertensi
4) Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 7 komplikasi hipertensi
5) Keluarga mampu menyebutkan jenis dan frekuensi obat yang
dikonsumsi keluarga yang hipertensi
6) Keluarga mampu mendemonstrasikan kembali latihan rileksasi secara
mandiri
DAFTARPUSTAKA

Badan Litbang Kesehatan, K. K. R. (2018). Laporan Nasional


RKD2018_FINAL.pdf.In

BPS. (2019). Katalog: 4104001. Statistik Penduduk Lanjut Usia Di Indonesia


2019, xxvi +258halaman.
Dungga, E. F. (2020). Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan
Kejadian Obesitas Pada Anak. Jambura Nursing Journal,2(1),103–
111.https://doi.org/10.37311/jnj.v2i1.4477
Jabani, S. A., Adius, K., & Cristian, M. (2021). Prevalensi dan faktor risiko
hipertensi derajat2 di wilayah kerja puskesmas poasia kota kendari. 31–
42.
Kusuma,W.,Tiranda,Y., & Sukron. (2021). Terapi Komplementer Yang
Berpengaruh Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di
Indonesia :Literature Review.1 (November), 1–20.
Nuraini,B. (2015). Risk Factor soft Hypertension. J. Majority,4(5),10–19.

Suntara, D. A., Roza, N., & Rahmah, A. (2021). Hubungan Hipertensi Dengan
Kejadian Stroke Pada Lansia Di Wilayah Kerja puskesmas Sekupang
Kelurahan Tanjung Riau Kota Batam. Jurnal Inovasi Penelilktaian,
1(10),2177.
Tjiptaningrum. (2016). Manfaat Jus Mentimun (CucumissativusL.) sebagai Terapi
untuk Hipertensi. Majority, volume5, 115.

Anda mungkin juga menyukai