Anda di halaman 1dari 23

Asuhan keperawatan

Asuhan keperawatan keluarga


keluarga usia
usia lanjut
lanjut dengan
dengan hipertensi
hipertensi

Dosen pengampu : Ns. Faisal Sangadji, M. Kep

Disusun oleh:
Aulia Faradhila Nuraina S (M18010011)
Miftahul Zuhro (M18010020)
Sinta (M18010026)
Definisi hipertensi

Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan


tekanan darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik
lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih.
Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan
peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena
jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
Jenis hipertensi

01 Hipertensi esensial atau hipertensi primer

Hipertensi renal atau hipertensi sekunder


02
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Hipertensi

Factor resiko yang tidak dapat dikontrol;


1. Jenis kelamin
2. Umur
3. Keturunan (genetik)
4. Pendidikan
Factor resiko Hipertensi yang dapat dikontrol:
5. Obesitas
6. kurang olaraga
7. Kebiasaan merokok
8. Konsumsi garam berlebihan
9. Minum alcohol
10. Minum kopi kecemasan
KASUS DAN PEMBAHASAN
Pengkajian Keluarga
a. Data Umum

1) Nama Kepala Keluarga : Tn. A


(KK)
1) Usia : 69 Tahun
1) Pendidikan : STM
1) Pekerjaan : Pensiunan
1) Alamat :-

Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A merupakan tahap VIII keluarga usia lanjut.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Tn. A merupakan tahap VIII keluarga usia lanjut.
3. Riwayat Keluarga
Tn. A sebagai kepala keluarga mempunyai hipertensi sejak 8 tahun yang lalu, rutin kontrol ke
puskesmas 1 bulan sekali untuk cek lab dan mengambil obat rutin, tidak mempunyai masalah dengan
istirahat, makan maupun kebutuhan dasar lainnya, mempunyai penyakit hipertensi pada saat
pengkajian :
 
TD : 120/80 mmhg S : 36,2 celcius BB : 54 Kg
 
N : 80 x/m R : 20 x/m TB : 162 cm
Analisa data

no Data subyektif masalah penyebab

1. DS: Menejemen Ketidakmampuan


- tn A mengatakan ingin segera kesehatan keluarga keluarga merawat
sembuh dari penyakitnya tidak efektif dalam mengenal
- setiap pagi olah raga rutin masalah anggota
- ikut kegiatan kampung keluarga dengan
- tidak makan daging hipertnsi
- kontrol teratur di puskesmas
- ikut olah raga prolanis
- siap mengikuti pola hidup
sehat
DO:
- Klien kooperatif, konsentrasi
Perencanaan Keperawatan Keluarga

Diagnosa tujuan Intervensi rasional


keperawatan
keluarga
Kesiapan Setelah dilakukan - Berikan penjelasan Menambah pengetahuan untuk
peningkatan kunjungan rumah dan diskusikan meningkatkan manajemen
manajemen 3x diharapakan pada keluarga kesehatan
kesehatan keluarga Tn. A tentang Latihan dan olah raga pada usia
mengalami hipertensi lanjut dapat mencegah atau
peningkatan ;pengertian, tanda, melambatkan kehilangan
tentang manajemen dan gejala, factor fungsional, bahkan latihan yang
kesehatan yang teratur dapat mengurangi
mempengaruhi, morbiditas dan mortalitas yang
cara pencegahan diakibatkan oleh penyakit
,komplikasi kardiovaskuler.
- Melatih dan Resiko berbahaya yang mungkin
mengajarkan ditimbulkan hipertensi, alangkah
senam hipertensi. baiknya mencegah daripada
- Motivasi atau mengobati dengan melakukan
anjurkan kepada pemeriksaan tekanan darah untuk
keluarga deteksi dini komplikasi hipertensi
memeriksakan Tn.
A secara teratur
dan rutin ke
pelayanan
kesehatan.
Implementasi keperawatan keluarga

N Tan Dx Tujuan implementasi Ttd


o ggal

1 -, Kesiapan Setelah 1) Memberikan penyuluhan Kel.


. April peningkat dilakukan pada keluarga tentang 13
2021 an intervensi 3x penyakit Hipertensi.
manajem pertemuan, 2) Melatih dan mengajarkan
en terjadi senam hipertensi
kesehata peningkatan 3) Menganjurkan pada
n status kesehatan. keluarga memeriksakan
Tn. A secara teratur
setiap minggu dan minum
obat secara teratur.
4) Memberikan penjelasan
tentang diet hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Andrian Patica N. (E-journal keperawatan volume 4 nomor 1 Mei 2016). Hubungan Konsumsi Makanan dan Kejadian
Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Ranomut Kota Manado.Beevers, D.G. (2002). Bimbingan Dokter Pada Tekanan
Darah. Jakarta: Dian Rakyat.
Anggara, F.H.D., & Prayitno, N. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah di Puskesmas Telaga
Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKES MH. Thamrin. Jakarta. Jurnal
Ilmiah Kesehatan. 5 (1) : 20-25.
Armilawaty, Amalia H, Amirudin R. (2007). Hipertensi dan Faktor Resikonya Dalam Kajian Epidemiologi. Bagian
Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin Makasar.
Buckman. (2010). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi.
Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Effendi, Nasrul, (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
EGC.
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik. Ed 5. Jakarta: EGC
Heniwati. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia Usia Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kabupaten Aceh Timur. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Irianto, Koes. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular, Panduan Klinis. Bandung: Alfa Beta.
Mubarak, Wahid Iqbal. (2009). Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
ITB, (2001). Pengendalian Hipertensi, Bandung: ITB.
Mansjoer, Arief. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Auskulapius.
Muttaqin, A. Editor Nurachmach, E. (2009). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta:
Salemba Medika.
Nanda, (2014). Diagnosis Keperawatan Definisidan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta:
EGC.
Sarkomo.(2016). Mencegah Stroke Berulang. Diakses dari http://www.scribd.com/doc/1444261/ gambaran tingkat
kecemasan keluarga pasien stroke yang dirawat di ruang mawar, tanggal 06-09-2016 Jam 09.00 WIB.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. H PADA TAHAP
PERKEMBANGAN CHILDBEARING DENGAN KETIDAKCUKUPAN ASI DI
PUSKESMAS

Dosen pengampu : Ns. Faisal Sangadji, M. Kep

Disusun oleh:
Aulia Faradhila Nuraina S (M18010011)
Miftahul Zuhro (M18010020)
Sinta (M18010026)
Definisi Keluarga:

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dimana


terjadi interaksi antara anak dan orang tuanya. Keluarga berasal dari
bahasa sansekerta kulu dan warga atau keluarga yang berarti
anggota kelompok kerabat (Padila, 2012). Keluarga menurut
sejumlah ahli adalah sebagai unit sosial-ekonomi terkecil dalam
masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi,
merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang
yang mempunyai jaringan interaksi interpersonal, hubungan darah,
hubungan perkawinan, dan adopsi (Puspitawati, H. 2012).
Keluarga Childbearing
Child-Bearing adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan
seluruh anggota keluarga, dalam hal ini orang tua, saudara atau
anggota keluarga lainnya harus dapat beradaptasi terhadap perubahan
stuktur karena adanya anggota keluarga baru yaitu bayi, dengan
kehadiran seorang bayi maka sistem dalam keluarga akan berubah
serta pola pikir keluarga harus dikembangkan (Wignyosastro,
H.2011).Keluarga childbearing adalah keluarga yang menantikan
kelahiran dimulai sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
anak pertama berusia 30 bulan.
Pada periode childbearing (transisi), ibu membutuhkan adaptasi
yang cepat, sehingga kondisi ini menempatkan ibu menjadi sangat
rentan dan mereka memerlukan bantuan untuk beradaptasi dengan
peran yang baru. Stress dari berbagai sumber dapat berefek negatif
pada fungsi dan interaksi ibu dengan bayi dan keluarga, yang
berdampak pada kesehatan fisik ibu dan bayi (Abi Muhlisin. 2012)
Tipe tipe keluarga

Tipe Keluarga Tipe Keluarga Non Tradisional


Tradisional
Tipe Keluarga Tradisional

1. Keluarga Inti (Nuclear Family)


2. Keluarga Besar (Exstended Family)
3. Keluarga “Dyad”
4. “Single Parent”
5. “Single Adult”
Tipe Keluarga Non Tradisional
1. The Unmarriedteenege Mather
2. Commune Family
3. The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family
4. Gay And Lesbian Family
5. Cohibiting Couple
6. Group-Marriage Family
7. Group Network Family
8. Foster Family
9. Homeless Family
10. Gang
Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga
Tahapan dan tugas perkembangan keluarga yang diadaptasi dari
Duval (Mubarak, Santoso, dkk, 2012) adalah :
 Pasangan pemula atau pasangan baru menikah.
 Keluarga dengan “Child Bearing” (Kelahiran Anak Pertama)
 Keluarga dengan anak prasekolah.
 Keluarga dengan anak usia sekolah.
 Keluarga dengan anak remaja.
 Keluarga dengan melepaskan anak ke masyarakat.
 Keluarga dengan tahapan berdua kembali.
 Keluarga dengan tahapan masa tua.
Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Childbearing

Adaptasi perubahan anggota keluarga, mempertahankan


hubungan yang memuaskan dengan pasangan, membagi peran dan
tanggung jawab, bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak, menata ruang untuk anak.
 
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon
manusia terhadap gangguan kesehatan atau proses kehidupan atau
kerentanan respon dari seorang individu, keluarga, kelompok, atau
komunitas. Diagnosa Keperawatan yang bisa diambil berdasarkan
masalah menurut (Herman, T. Heather 2015) yaitu:

1. Ketidakcukupan ASI berhubungan dengan produksi ASI kurang.


2. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan 
Intervensi Keperawatan
Ketidakcukupan ASI berhubungan dengan produksi ASI kurang. Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan diharapkan
volume cairan ibu tercukupi untuk menghasilkan ASI dengan kriteria hasil :
 Nutrisi ibu tercukupi
 Ibu tidak lagi bingung
 ASI dapat keluar dengan maksimal
Intervensi
• Monitor nutrisi ibu
• Berikan diet yang tepat untuk ibu menyusui
• Edukasi tentang diet makanan yang tepat untuk meningkatkan produksi ASI
lanjutan
Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan
diharapkan ibu tidak lagi cemas sehingga bisa memproduksi ASI
dengan kriteria hasil:
 Ibu dapat memberikan ASI dengan cara yang tepat
 Ibu tidak lagi cemas
 Pengetahuan ibu tentang ASI bertambah
Intervensi
• Berikan gambaran tentang tata cara menyusui dengan benar
• Kaji kecemasan ibu
• Edukasi tentang pengetahuan menyusui/ASI eksklusi
DAFTAR PUSTAKA
 
Abi Muhlisin, 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: gosyen publishing
 
Adarmoyo, Sulistiyo. Keperawatan keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu
 
Ahmad, 2010. Tujuan Keperawatan Keluarga. Bandung
 
Alfaber Ahyar, 2010. Stress, Koping Keluarga. Jakarta : Prenada Media Group
 
Arief, N. (2009). Panduan Ibu Cerdas ASI dan Tumbuh Kembang.Yogyakarta : Media Pressindo.
 
Bulechek, Gloria, dkk 2016. Nursing Interventions Classification. Lanford Lane: Elsevier.
 
Dermawan, 2012. Intervensi Kpererawatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
 
Dewi dan Sunarsih, Tri. (2013). Asuhan Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika
 
Dion, Yohanes & Yasinta Betan. 2013. Asuhan Keperawatan KeluargaKonsep Dan Praktik. Yogyakarta: Nuha
Medika
 
Duval dan Logan, 1986. Dalam Setiadi, 2008. Definisi Keluarga DanKonsep Keluarga. Jakarta: Salemba Medika
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai