Anda di halaman 1dari 6

 

Studi Kasus

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Tahap Perkembangan Keluarga


dengan Usia Pertengahan

Indah Fitriani1
1,
Program Studi Profesi ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Hipertensi merupakan kondisi yang paling umum dijumpai dalam
tanggal submit : 07 perawatan primer. Hipertensi menurut World Health Organization
Agustus 2022 (WHO) adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki
tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau
tekanan darah diastolik ≥90 mmHg) yang menetap. Tekanan darah
Kata kunci: adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding arteri
Tahap perkembangan ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh.
keluarga: usia Semakin tinggi tekanan darah maka semakin keras jantung
pertengahan ; bekerja. Kurangnya pengetahuan klien hipertensi mengenai
Hipertensi penyakit hipertensi ini membuat perderita hipertensi tidak
menyadari akan bahaya hipertensi, mereka malah mencemaskan
hal–hal yang akan dianjurkan dokter seperti melakukan diet
hipertensi, mulai berolahraga secara teratur belajar mengendalian
stres, berhenti meroko, berhenti mengkonsumsi alkohol dan
kafein. Padahal dengan menjalan gaya hidup sehat tersebut,
kemungian klien hipertensi dapat mengontrol hipertensi. Apabila
seseorang yang dinyatakan positif menderita hipertensi tetapi tidak
berusaha untuk mengatasi dengan secepatnya, maka akan
mengundang terjadinya komplikasi yaitu gagal jantung, stroke,
gagal ginjal serta gangguan sirkulas dan berakhir dengan
kematian. Stres dapat memicu timbulnya hipertensi melalui
aktivasi sistem saraf simpatis yang mengakibatkan naiknya
tekanan darah secara intermiten (tidak menentu). Pada saat
seseorang mengalami stres, hormone adrenalin akan dilepaskan
dan kemudian akan meningkatkan tekanan darah melalui kontraksi
arteri (vasokontriksi) dan peningkatan denyut jantung. Apabila
stres berlanjut, tekanan darah akan tetap tinggi sehingga orang
tersebut akan mengalami hipertensi.

Pendahuluan umum dijumpai dalam perawatan primer.


Hipertensi menurut World Health
Hipertensi merupakan kondisi yang paling Organization (WHO) adalah suatu kondisi
dimana pembuluh darah memiliki tekanan intermiten (tidak menentu) (Andria, 2013).
darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 Pada saat seseorang mengalami stres,
mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 hormone adrenalin akan dilepaskan dan
mmHg) yang menetap. Tekanan darah kemudian akan meningkatkan tekanan darah
adalah kekuatan darah untuk melawan melalui kontraksi arteri (vasokontriksi) dan
tekanan dinding arteri ketika darah peningkatan denyut jantung. Apabila stres
tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh berlanjut, tekanan darah akan tetap tinggi
tubuh. Semakin tinggi tekanan darah maka sehingga orang tersebut akan mengalami
semakin keras jantung bekerja (WHO, hipertensi.
2013).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang
Pada orang yang berusia diatas 50 tahun, disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan
tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 dan ikatan emosional dan
mmHg lebih berisiko terjadinya penyakit mengidentifikasian diri mereka sebagai
kardiovaskular bila dibandingkan dengan bagian dari keluarga, Keluarga
tekanan darah diastolik, namun pada tahun memberikan perawatan kesehatan yang
2008 terdapat sekitar 40% orang dewasa di bersifat preventif dan secara bersama-
seluruh dunia berusia 25 tahun ke atas sama merawat anggota keluarga yang sakit
didiagnosa mengalami hipertensi. Angka dan keluarga juga melakukan praktek
kejadian hipertensi begitu meningkat, dari asuhan keperawatan untuk mencegah
sekitar 600 juta jiwa pada tahun 1980 menjadi terjadinya gangguan, sehingga peran
1 milyar jiwa pada tahun 2008 (WHO, 2013). keluarga sangat penting dalam merawat
anggota keluarga yang sakit (Zakaria,
Kurangnya pengetahuan klien hipertensi 2017). Kemampuan keluarga dalam
mengenai penyakit hipertensi ini membuat memberikan asuhan keperawatan akan
perderita hipertensi tidak menyadari akan mempengaruhi tingkat kesehatan keluarga
bahaya hipertensi, mereka malah dan individu. Tingkat pengetahuankeluarga
mencemaskan hal–hal yang akan dianjurkan terkait konsep sehat sakit akan
dokter seperti melakukan diet hipertensi, mempengaruhi perilaku keluarga dalam
mulai berolahraga secara teratur belajar menyelesaikan masalah kesehatan.
mengendalian stres, berhenti meroko, berhenti Keluarga juga harus mampu melakukan
mengkonsumsi alkohol dan kafein. Padahal tugas kesehatan keluarga.
dengan menjalan gaya hidup sehat tersebut,
kemungian klien hipertensi dapat mengontrol Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai
hipertensi. berikut pertama mengenal masalah
kesehatan keluarga yaitu mengetahui
Apabila seseorang yang dinyatakan positif sejauh mana keluarga mengetahui fakta-
menderita hipertensi tetapi tidak berusaha fakta dari masalah kesehatan, meliputi
untuk mengatasi dengan secepatnya, maka kurang pengetahuanatau ketidaktahuan
akan mengundang terjadinya komplikasi yaitu fakta (pengertian). Kedua membuat
gagal jantung, stroke, gagal ginjal serta keputusan tindakan kesehatan yang tepat
gangguan sirkulas dan berakhir dengan yaitu upaya utama keluarga untuk mencari
kematian (Sustrani, 2014) pertolongan yang tepat sesuai dengan
keadaan keluarga. Ketiga memberi
Stres dapat memicu timbulnya hipertensi perawatan pada anggota keluarga yang
melalui aktivasi sistem saraf simpatis yang sakit yaitu sejauhmana keluarga
mengakibatkan naiknya tekanan darah secara
mengetahui keadaan penyakitnya dan
mengetahui tentang sifat dan dengan melakukan kunjungan ke rumah 4-
perkembangan keperawatan yang 5 kali kunjungan dengan kontrak waktu
dibutuhkan, serta bagaimana sikap dilakukan satu hari sebelum kunjungan
keluarga terhadap yang sakit, sehingga menggunakan leaflet untuk implementasi.
anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan perlu memperoleh Hasil
tindakan lanjutan atau perawatan agar
masalah yang lebih parah tidak terjadi. Hasil asuhan keperawatan keluarga di
Tugas kesehatan keluarga keempat terapkan berdasarkan proses asuhan
mempertahankan suasana rumah yang keperawatan sebagai berikut:
sehat yaitu mengetahui sejauh mana
kemampuan keluarga memelihara Pengkajian
lingkungan rumah yang sehat. Kelima
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada Pengkajian dilakukan dengan kunjungan
di masyarakat (Harmoko, 2012). rumah pada tanggal 30 juni 2022.
Berdasarkan hasil pengkajian yang
Berdasarkan pengkajian yang penulis didapatkan Tn. M merupakan nuclear
lakukan pada keluarga Tn.M tugas keluarga family yang tinggal bersama istri, 2 anak
yang bermasalah adalah memelihara laki-lakinya dan 1 anak perempuan sudah
kesehatan keluarga yang masih kurang, berkeluarga. Tahap perkembangan keluarga
dimana keluarga tidak memperhatikan pola Tn. M saat ini adalah pada tahap
makan, dan kebiasaan sehari-hari yang perkembangan keluarga usia pertengahan,
cenderung beresiko. Berdasarkan latar dari beberapa tugas perkambangan keluarga
belakang diatas penulis tertarik untuk usia pertengahan terdapat tugas
melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga perkembangan yang belum secara optimal
dalam studi kasus Asuhan Keperawatan dilakukan yaitu pola hidup yang cenderung
Keluarga pada Tn.M dengan Asma RW 06 beresiko. dimana Tn. M tidak menjaga pola
di Kecamatan Mranggen Kabupaten makan, merokok, sering begadang pada
Demak. malam hari, serta terdapat kandang ayam di
belakang rumah yang dimana dapat beresiko
menyebabkan penyakit lainnya seperti asma.
Tn. M mengatakan sudah 10 tahun
Metode menderita hipertensi, dan pernah mengalami
gejala stroke ringan pada tahun 2012, Tn. M
Metode yang digunakan adalah metode sendiri jarang memeriksakan diri ke
deskriptif dengan pendekatan proses pelayanan kesehatan dikarenakan sibuk
asuhan keperawatan dengan kriteria bekerja mengurus kandang dan beranggapan
inklusi keluarga yang memiliki tahap penyakitnya bisa sembuh sendiri. Tn. M juga
tumbuh kembang keluarga usia lanjut. mengatakan tidak mengetahui pemicu dan
Memiliki permasalahan Tekanan darah pencegahan terhadap hipertensi.
tinggi(Hipertensi) dan kriteria eksklusi
paham tentang perawatan hipertensi yang
terjadi pada keluarga. Informasi terkait
pemilihan responden didapat dari Diagnosa keperawatan
wawancara secara langsung kemudian
dijadikan keluarga binaan. Penerapan Diagnosa keperawatan keluarga
asuhan keperawatan keluarga dilakukan ditegakkan melalui proses pengkajian
keluarga kemudian di skoring dan dalam. Hasil setelah dilakukan tindakan
mendapatkan hasil berdasarkan SDKI yang tersebut keluarga mengatakan paham dan
Nyeri kronis (D.0078). mampu melakukan perawatan hipertensi.

Perencanaan Pertemuan ke empat pada tanggal 6 Juli


2022 pukul 16.00 WIB. Impementasi yang
Perencanaan dari diagnosa yang telah dilakukan adalah melakukan penyuluhan
dirumuskan adalah Edukasi kesehatan diet hipertensi, dan mengajak diskusi keluarga
(I.12383), Edukasi manajemen nyeri terkait merawat keluarga yang menderita
(I.12391), Dukungan Koping Keluarga hipertensi, mengajarkan cara pemanfaatan
(I.09260), Promosi upaya kesehatan ketimun sebagai obat penurun hipertensi.
(I.12472).
Pertemuan ke lima mengajak Tn. M dan
Pelaksanaan keluarga memanfaatkan fasilitas Kesehatan
dengan maksimal. Tn. M dan keluarga
Pertemuan pertama setelah pengkajian dan mengatakan jika hipertensi kambuh akan
merumuskan diagnosa keperawatan pada melakukan pemeriksaan ke pelayanan
Tn. M berlangsung pada tanggal 30 Juni Kesehatan terdekat.
2022 jam 16.00. Pertemuan pertama
melakukan pengkajian mengenai Evaluasi
pengetahuan keluarga tentang penyakit
hipertensi dan pencegahannya. Pelaksanaan Evaluasi yang didapat dari penerapan
tindakan asuhan keperawatan dilakukan asuhan keperawatan keluarga
pada kunjungan ke dua, ketiga, ke empat menggunakan evaluasi SOAP (subjektif,
dan ke lima dengan durasi setiap obyektif, analysis, dan planning). Evaluasi
pertemuan 30 menit mulai tanggal 2 Juli mencakup dua jenis yaitu evaluasi formatif
2022 - 8 Juli 2022. Sebelum tindakan yang dilakukan sesudah pelaksanaan
melakukan kontrak waktu dengan keluarga tindakan keperawatan dan evaluasi sumatif
terlebih dahulu. yang dilakukan diakhir pertemuan, yang
digunakan untuk menyimpulkan
Pertemuan kedua tanggal 2 Juli 2022 pukul keberhasilan dari rangkain tindakan
16.00 WIB. Implementasi yang dilakukan keperawatan yang telah dilakukan
adalah memberikan pendidikan kesehatan (Sokhivah, 2021).
mengenai penyakit hipertensi. Hasil setelah
dilakukan pendidikan Kesehatan Tn. M Pada kunjungan terakhir untuk masalah nyeri
mengatakan paham dengan dibuktikan kronis sudah teratasi ditunjukan dengan klien
mampu menjelaskan pengertian, dapat mengontrol nyeri menggunakan teknik
menyebutkan penyebab tanda gejala dan relaksasi nafas dalam, dan keluarga klien juga
mampu menjelaskan cara pencegahan sudah paham tentang diet hipertensi untuk Tn.
serta penatalaksanaan hipertensi. M, serta mengetahui pemanfaatan ketimun
sebagai obat alternatif hipertensi. Rencana
Pertemuan ketiga berlangsung pada tindak lanjut yang dilakukan untuk tetap
tanggal 4 juli 2022 16. 00 WIB. Rencana mempertahankan apa yang sudah diajarkan
keperawatan yang dilakukan diantaranya untuk mengatasi hipertensi.
menjelaskan kepada keluarga petunjuk
perawatan Hipertensi dengan salah satu Pembahasan
contoh menggunakan teknik relaksasi nafas
Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa mudah dimengerti oleh penderita hipertensi.
asuhan keperawatan keluarga pada Disamping itu juga tenaga kesehatan juga
keluarga Tn. M dengan tahap harus melibatkan peran keluarga dalam
perkembangan keluarga usia pertengahan menghindari dan mengurangi pemicu
dengan masalah kesehatan hipertensi terlah terjadinya stress dan memberikan pendidikan
berhasil diatasi dengan rancangan kesehatan mengenai pola hidup sehat.
intervensi yang telah disusun. Intervensi
keperawatan yang telah direncanakan Pada akhir implementasi keluarga
sudah terlaksana dengan baik dan menunjukkan hasil mampu menunjukkan
dilakukan implementasi sesuai jadwal perilaku sehat dan pola hidup sehat dari
kunjungan keluarga yang telah disetujui mulai perubahan perilaku sehari-hari yang
sehingga masalah teratasi. beresiko menjadi perilaku yang mampu
meningkatkan kesehatan pada Tn. M yang
Pendidikan merupakan upaya untuk mengalami penyakit hipertensi,
memberikan pengetahuan sehingga terjadi memodifikasi dan pemeliharaan pola hidup
peningkatan perilaku ke arah positif yang sehat ditunjukkan pada saat
(Notoatmodjo, 2012). Hasil penelitian kunjungan hari keenam terlihat dari
menyatakan bahwa pendidikan kesehatan keadaan Tn. M yang lebih rileks dan makanan
yang dilakukan dengan pemberian leaflet yang dikonsumsi juga sudah sesuai dengan
dan menggunakan metode ceramah dan diet hipertensi.
adanya komunikasi dua arah yaitu pemberi
pendidikan kesehatan dan adanya Simpulan
pertanyaan dari klien menjadikan
pengetahuan yang diberikan mudah Pemberian asuhan keperawatan keluarga
dicerna dan mudah memahami materi yang Tn. M dengan tahap perkembangan usia
disampaikan (Wawan, 2015). Pernyataan pertengahan telah tercapai. Enam kali
inididukung oleh hasil penelitian yang pertemuan, keluarga Tn. M dalam
menunjukan bahwa leaflet efektif dalam penerapan asuhan keperawatan keluarga
meningkatkan pengetahuan dalam upaya menunjukkan bahwa keluarga mampu
pencegahan kekambuhan penyakit asma menciptakan pola hidup yang
(Tatik, 2016). meningkatkan kesehatan. Masalah
Kesehatan keluarga yang ada adalah
Pendidikan juga mempunyai peranan masalah darah tinggi(hipertensi) yang
terpenting bagi penderita hipertensi karena dialami oleh Tn. M Pemberian informasi
pendidikan menentukan pengetahuan mereka mengenai penyakit asma dan
dalam bagaimana mencegah timbulnya atau penatalaksanaannya yang diberikan
kambuhnya penyakit hipertensi dengan salah kepada klien dan keluarga, perubahan
satu cara menghindari pemicu stress dan perilaku sehat dan pemeliharaan pola hidup
mengurai atau lebih baik menghilangkan yang sehat mampu meningkatkan
kebiasaan merokok. Akan tetapi memiliki pengetahuan serta kesehatan klien dan
pendidikan yang tinggi belum tentu menjamin keluarga, hingga perilaku yang beresiko
seseorang dalam melakukan hal yang positif dapat berubah menjadi perilaku yang
yaitu tidak merokok. Karena merokok sudah mampu meningkatkan kesehatan.
menjadi suatu kebiasaan dan butuh proses
untuk berhenti menghisapnya. Maka dalam Tindakan keperawatan dalam pemberikan
hal ini untuk mencegah hipertensi tenaga edukasi dapat menjadi tindakan yang
kesehatan juga harus memberi arahan yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan
individu. Dengan pengetahuan yang
meningkat akan meningkatkan kesadaran Sugiyoni (2011). Metode penelitian
dan mendorong usaha keluarga dalam kuantitatif dan R&D. Alfabeta
upaya menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga. Perawatan hipertensi dirumah Damaiyanti, Mukhripah dan Iskandar. (2012).
dengan menggunakan teknik relaksasi nafas Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika
dalam dan diet hipertensi dapat diajarkan Aditama.
perawat dan dilakukan keluarga dalam
melakukan asuhan keperawatan keluarga.

Ucapan terimakasih

Mengucapkan terimakasih kepada Ketua


RT 04 Ds. Mranggen Demak atas izinnya
untuk melakukan keluarga binaan pada
salah satu keluarga di wilayahnya, dan
kepada keluarga Ny.S atas ketersediaannya
sebagai responden.

Referensi

Anggara,F.(2013). Faktor-Faktor Yang


Berhubungan Dangan Darah Di Puskesmas
Telaga Mumi, Cikarang Barat. Semarang

Ardiansyah, M. (2012). Medikal Bedah Untuk


Mahasiswa. Yogyakarta: Diva Press.

Ilham Ispendi. (2012). Hubungan Tingkat


Pengetahuan Keluarga Dengan Diet
Hipertensi Pada Lansia. Rawasari.

Kemenkes RI. (2013). Prevalensi Hipertensi,


Penyakit yang Membahayakan. Jakarta.

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian


Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi


kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :
Rineka cipta

Sibagariang, Eva Ellya dkk. (2010). Buku


Saku Metodologi Penelitian Untuk
Mahasiswa Diploma Kesehatan. Jakarta:
Trans Info Media.

Anda mungkin juga menyukai