A. Hasil penelitian
Telah dilakukan penelitian di Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta pada bulan November
2016 dengan nomor kelaikan etik (ethical clearance): 876 / X / HREC / 2016. Penelitian
dilakukan dengan pengambilan data primer dengan memberikan kuesioner tentang pengetahuan
hipertensi dan dukungan keluarga kepada pasien lansia yang berobat di Puskesmas Sangkrah.
Total subjek penelitian sebanyak 147 lansia.
Tabel menunjukkan lansia sebagian besar berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 92
orang (62,6%), sedangkan lansia berjenis kelamin laki-laki sebanyak 55 orang (37,4%). Usia
lansia paling banyak masuk kategori lansia dini (60-74 tahun) sebanyak 147 lansia (100%).
Pendidikan lansia sebagian besar berpendidikan tinggi (>SMP) sebanyak 92 lansia (62,6%),
sedangkan berpendidikan rendah 55 lansia (37,4%)
33
34
Tabel menunjukkan sebagian besar keluarga lansia berpengetahuan baik yaitu sebanyak
126 orang (85,7%), sedangkan keluarga dengan pengetahuan kurang sebanyak 21 orang (14,3%).
Tabel 7. Hubungan pengetahuan keluarga tentang hipertensi dan tekanan darah pasien lansia
hipertensi
Pengetahuan Tekanan darah Total` P
Tidak terkontrol
terkontrol
Baik 106 20 126 0,056
Kurang 14 7 21
Total 120 27 147
Dari tabel dapat dilihat hasil uji statistik dengan uji chi squaremenggunakan program
SPSS 16 didapatkan nilai probabilitas signifikansi (p) = 0,056. Oleh karena p > 0,05, dengan
35
demikian pada penelitian ini tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang
hipertensi dengan tekanan darah lansia.
Tabel 8. Hubungan dukungan keluarga dan tekanan darah pasien lansia hipertensi
Dukungan Tekanan darah Total` P
Keluarga Tidak Terkontrol
terkontrol
Baik 78 12 90 0,048
Kurang 42 15 57
Total 120 27 147
Dari tabel dapat dilihat hasil uji statistik Chi Squaremenggunakan program SPSS 16
didapatkan nilai probabilitas signifikansi (p) = 0,048. Oleh karena p < 0,05, dengan demikian
pada penelitian ini ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tekanan darah lansia.
3. Analisis Multivariat
Tabel 9. Hubungan pengetahuan keluarga tentang hipertensi dan dukungan keluarga dengan
tekanan darah pasien lansia hipertensi
Variabel OR P CI 95%
/Exp(B) Batas bawah Batas atas
Pengetahuan 0,381 0,070 0,134 1,083
Dukungan keluarga 0,434 0,046 0,184 1,023
Constant 0,640 0,784
Tekanan darah lansia yang berasal dari keluarga dengan pengetahuan yang baik memiliki
kemungkinan tekanan darah yang cukup 0,4 kali lebih besar daripada lansia dengan pengetahuan
yang kurang dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan keluarga dengan
tekanan darah pasien hipertensi pada lansia (OR= 0,381 ; P= 0,070 ; CI 95% 0,134 hingga
1,083).
Tekanan darah lansia yang berasal dari keluarga dengan dukungan keluarga yang baik
memiliki kemungkinan tekanan darah yang cukup 0,4 kali lebih besar daripada lansia dengan
pengetahuan yang kurang dan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga
dengan tekanan darah pasien hipertensi pada lansia (OR=0,434 ; P= 0,046 ; CI 95% 0,184
hingga 1,023).
36
4. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan keluarga
tentang hipertensi dan dukungan keluarga dengan tekanan darah terhadap 147
responden. Hasil penelitian diketahui terdapat keluarga lansia sebagian besar keluarga
lansia berpengetahuan baik yaitu sebanyak 126 orang (85,7%). Pengetahuan responden
yang baik disebabkan oleh berbagai informasi tentang pengertian, faktor penyebab,
gejala, komplikasi, serta pencegahan hipertensi yang mereka peroleh baik itu dari
media masssa, petugas kesehatan, orang lain, maupun dari lingkungan
sekitar.Pengetahun dapat diperoleh dengan melihat atau mendengar sendiri melalui
alat-alat komunikasi seperti surat kabar, majalah, televisi, radio dan lain-lain.
Berdasarkan analisis data dengan Chi Square dengan nilai p = 0,056
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang
hipertensidengan tekanan darah lansia. Hal tersebut dapat diasumsikan karena latar
belakang pengetahuan dan sikap yang kurang baik yang akan diikuti oleh tindakan yang
kurang baik dalam pencegahan hipertensi dalam keluarga.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang (overt bahaviour). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata
perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nugraha (2014)
yang menyatakan ada hubungan tingkat pengetahuan keluarga dengan sikap
pencegahan komplikasi pada pasien hipertensi.Hal ini dapat berbeda karena pada
sampel penelitian ini adalah semua pasien hipertensi bukan terfokus pada lansia
hipertensi.
Sebagian besar ahli mengatakan bahwa pengetahuan dan sikap yang kurang
mendukung d a l a m p encegahan hipertensi. Apabila seseorang memiliki
pengetahun tentang kesehatan yang baik, maka orang itu akan berusaha untuk
menghindari atau meminimalkan segala sesuatu yang akan berpeluang untuk terjadinya
penyakit, setidaknya ia akan mencoba untuk berperilaku mendukung dalam
peningkatan derajat kesehatan pribadi (Notoatmodjo, 2007).
37
Tekanan darah lansia sebagian besar tidak terkontrol sebanyak 120 lansia
(81,6%) dan tekanan darah terkontrol sebanyak 27 lansia (18,4%). Semakin tinggi usia
seseorang, semakin tinggi tekanan darahnya, jadi orang yang lebih tua cenderung
mempunyai tekanan darah lebih tinggi daripada orang yang berusia lebih muda.
Penelitian Godfrey,Iyalomhe & Sara,(2010) menyatakan hipertensi berhubungan
dengan pengetahuan, sikap, dan gaya hidup diantara pasien hipertensi.
Mayoritas lama menderita hipertensi responden dalam rentang 5-10 tahun. Hal
ini dapat berarti sebagian besar responden memiliki kesadaran untuk memeriksakan diri
atau berobat ke puskesmas. Beberapa orang tidak peduli dengan penyakit hipertensinya
dan menganggap bahwa tekanan darah tinggi adalah hal biasa. Ketika seseorang
terdiagnosis hipertensi harus meminum obat seumur hidup dan kontrol rutin setiap 10
hari sekali. Responden yang memiliki lama menderita hipertensi 5-10 tahun adalah
responden yang sadar bahwa hipertensi bukanlah hal yang harus diabaikan, sehingga
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan untuk mendapat informasi tentang
hipertensi dari tenaga kesehatan.
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini, pada soal kuesionerpengetahuan yang
digunakan dalam penelitian ini ada 1 item soal yang tidak valid pada pernyataan
tentang komplikasi hipertensi, sehingga soal yang digunakan tidak mencakup hipertensi
secara keseluruhan. Kesulitan penelitian ini adalah tidak semua responden dapat
membaca dan menulis sehingga perlu didampingi ketika mengisi kuesioner yang
diberikan oleh peneliti.