OUTLINE
Latar Belakang & Tujuan Penelitian
Kerangka Konsep
Metode Penelitian
Hasil & Pembahasan
Kesimpulan
LATAR BELAKANG
WHO (2014)
Amerika
: Penyebab ke-3
kematian
Indonesia (2012)
DKI Jakarta
WHO (2015), Bowman, dalam Black & Hawk, (2014), RISKESDAS (2013), Rekam
Medik RSIJ Cempaka Putih (2016)
STROKE
KECEMASAN
Bowman, dalam Black & Hawk, (2014), The Intercollegiate Stroke Working Party
(2008)
Pramuditha (2014):
Jannah (2013):
1. Usia
1. Jenis kelamin
2. Jenis Kelamin
2. Pendidikan
3. Tingkat Pendidikan
3. Dukungan Keluarga
4. Jenis Pekerjaan
4. Pengetahuan
5. Jenis Stroke
STUDI
PENDAHULUAN
TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kecemasan pada pasien stroke di RSIJ
Cempaka Putih.
TUJUAN
KHUSUS
1. Teridentifikasinya
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KERANGKA TEORI
Konsep Stroke
Pengertian
Klasifikasi Stroke
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Komplikasi
Kecemasan
KERANGKA KONSEP
Variabel Independen
Faktor-faktor Kecemasan:
1.Usia
2.Jenis Kelamin
3.Tingkat pendidikan
4.Pengalaman
5.Pengetahuan
6.Dukungan Keluarga
Diteliti dan dihubungkan
Variabel Dependen
DEFINISI
OPERASIONAL
Definisi Operasional
Lama waktu hidup seseorang sejak dilahirkan sampai
Alat Ukur
Skala Ukur
Kuesioner
Interval
2. Jenis
Kelamin
3. Tingkat
Pendidikan
4. Pengalaman
Kuesioner
Nominal
1 = Pria
2 = Wanita
Kuesioner
Ordinal
tamat
Suatu kejadian sakit yang sudah pernah responden alami
berbeda jenis
Jenjang pendidikan formal terakhir yang dijalani hingga
Hasil Ukur
Kuesioner
Nominal
LANJUTAN
5. Pengetahuan
Kuesioner
Interval
6. Dukungan
Keluarga
Kuesioner
Interval
Definisi Operasional
Merupakan gambaran
Alat Ukur
Kuesioner
Skala Ukuran
Hasil Ukur
Ordinal
22,03
22,03
Putih
HIPOTESIS PENELITIAN
1.
Ada hubungan antara usia dengan kecemasan pada pasien stroke di RSIJ Cempaka
Putih
2.
Ada hubungan antara jenis kelamin dengan kecemasan pada pasien stroke di RSIJ
Cempaka Putih
3.
Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kecemasan pada pasien stroke di RSIJ
Cempaka Putih
4.
Ada hubungan antara pengalaman dengan kecemasan pada pasien stroke di RSIJ
Cempaka Putih
5.
Ada hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan pada pasien stroke di RSIJ
Cempaka Putih
6.
Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pada pasien stroke di RSIJ
Cempaka Putih
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Analitik, Cross Sectional
Instrumen Penelitian
Kuesioner karakteristik demografi +
pengalaman, Kuesioner Kecemasan HARS,
Kuesioner Pengetahuan, Kuesioner
Dukungan Keluarga
Etika Penelitian :
1.Aplikasi etik
a.Beneficience
b.Non-Maleficiency
c.Autonomy
d.Anonimity
e.Justice
2. Informed Consent
ANALISA DATA
Univariat
Bivariat
ANALISA UNIVARIAT
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karateristik Demografi (Usia, Jenis Kelamin, Tingkat
Pendidikan) Pengalaman, Pengetahuan, dan Dukungan Keluarga Pada Pasien Stroke Di RSIJ
Cempaka Putih
Variabel
Usia
Katagori
Dewasa Tengah
Lanjut Usia
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
Tingkat Pendidikan
Rendah
Tinggi
Pengalaman
Tidak
Ya
Pengetahuan
Kurang
Baik
Dukungan Keluarga
Kurang
Baik
f
n = 74
34
45,9
40
54,1
40
54,1
34
45,9
27
36,5
47
63,5
24
32,4
50
67,6
42
56,8
32
43,2
46
62,2
28
37,8
Katagori
Tingkat
Ringan
Kecemasan
Berat
Jumlah
f
n = 74
44
59,5
30
40,5
74
100%
ANALISA BIVARIAT
Tingkat Kecemasan
Berat
Ringan
Total
P-Value
f
n =74
Dewasa Tengah
13
36,2
21
61,8
34
100
Lanjut Usia
17
42,5
23
57,5
40
100
Pria
15
37,5
25
62,5
40
100
Wanita
15
44,1
19
55,9
34
100
OR
95% CI
1. Usia
0,893
0,838
0,329-2,130
2. Jenis Kelamin
0,734
0,760
0,299-1,929
3. Tingkat Pendidikan
Rendah
22
81,5
18,5
27
100
Tinggi
17,0
39
83,0
47
100
0,000
21,450
6,248-73,645
4. Pengalaman
Tidak
15
62,5
37,5
24
100
Ya
15
30,0
35
70,0
50
100
Kurang
25
59,5
17
40,5
42
100
Baik
15,6
27
84,4
32
100
0,016
3,889
1,397-10,829
5. Pengetahuan
0,000
7,941
2,550-24,728
6. Dukungan Keluarga
Kurang
24
52,2
22
47,8
46
100
Baik
21,4
22
78,6
28
100
0,018
4,000
1,369-11,687
PEMBAHASAN
Keterbatasan Penelitian
1. Pada pengisian kuesioner sebagain besar responden mengalami defisit neurologis dan
berusia lanjut, hal ini dapat menimbulkan bias pada pengisian kuesioner dan mempengaruhi
hasil penelitian. Sehingga diperlukan bantuan keluarga atau peneliti dalam pengisian
kuesioner.
2. Pada penelitian ini mengalami sedikit kesulitan dalam mendapatkan jumlah sample, karena
sehubung adanya kegiatan di rumah sakit. Sehingga peneliti memperluas cakupan tempat
penelitian di rawat jalan dan rawat inap.
3. Terdapat banyak variabel yang dapat berhubungan dengan kecemasan pada pasien stroke,
namun peneliti hanya memfokuskan variabel; usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pengalaman, pengetahuan, dan dukungan keluarga. Hal ini dapat mempengaruhi dalam
pemberian asuhan keperawatan kepada pasien stroke. Sehingga dibutuhkan penelian lanjut
terkait variable lain yang berhubungan dengan kecemasan pada pasien stroke.
Hasil uji statistik didapati P-Value = 0,893 (P Value > 0,05), hal ini menyatakan bahwa tidak ada
hubungan usia dengan kecamasan pada pasien stroke di RSIJ Cempaka Putih.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Jannah (2013) dengan hasil penelitiannya
didapati P-Value = 0,679. pendapat lain mengatakan, usia lanjut lebih sering mengalami masalah
kecemasan, karena semakin tinggi usia, maka semakin sering perasaan seseorang untuk berubahubah (Kustiawan & Hawari, 2014).
Peneliti menyimpulkan tidak adanya hubungan usia dengan kecemasan pasien stroke, karena
walaupun pada hasil penelitian ini usia dewasa tengah memiliki risiko 0,893 kali untuk mengalami
kecemasan dibanding lanjut usia, namun pada usia dewasa tengah ataupun lanjut, kecemasan dapat
timbul tanpa adanya perbedaan proporsi yang signifikan. Perbedaan hasil ini dapat disebabkan oleh
sebaran umur yang sebagian besar adalah usia > 59,61 tahun dan pengaruh dari faktor lain seperti,
perbedaan pengalaman ataupun pengetahuan setiap responden dalam mengontrol kecemasannya.
KESIMPULAN
1.
Didapatkan gambaran karakteristik demografi responden dengan frekuensi terbanyak pada lanjut
usia dengan frekuensi 40 responden (54,1%), jenis kelamin pria sebanyak 40 responden (54,1%),
tingkat pendidikan tinggi sebanyak 47 responden (63,5%). Pada pengalaman didapat dengan
frekuensi terbesar responden yang pernah dirawat sebanyak 50 responden (67,6%), dengan
pengetahuan kurang dengan frekuensi 42 responden (56,8%), dukungan keluarga kurang dengan
frekuensi sebanyak 46 responden (62,2%) dan tingkat kecemasan ringan dialami oleh 44
responden (59,5%)
2.
Tidak ada hubungan usia dengan kecemasan pada pasien stroke di RSIJ Cempaka Putih, dengan
P-Value 0,893 dan OR = 0,838.
3.
Tidak ada hubungan jenis kelamin dengan kecemasan pada pasien stroke di RSIJ Cempaka Putih,
dengan P-Value 0,734 dan OR = 0,760.
4.
Ada hubungan tingkat pendidikan dengan kecemasan pada pasien stroke di RSIJ Cempaka Putih,
dengan P-Value 0,000 dan OR = 21,450.
5.
Didapatkan adanya hubungan pengalaman dengan kecemasan pada pasien stroke di RSIJ
Cempaka Putih, dengan P-Value 0,016 dan OR = 3,889.
1.
2.
SARAN
Pelayanan Keperawatan
1.Pelayanan keperawatan dapat memberikan pendidikan asuhan keperawatan dalam upaya
meningkatkan pengatahuan pasien stroke, terkait stroke, faktor kecemasan, dan mengajarkan
mekanisme koping yang baik untuk mengatasi kecemasan pada pasien stroke.
2.Pada proses pendidikan asuhan keperawatan libatkan keluarga, sehingga pasien merasa
aman, tenang, serta termotivasi karena adanya dukungan dari keluarga dan sehingga
keluarga dapat menjalankan fungsinya yaitu sebagai pengajar dan pengembangan untuk
anggota keluarga yang stroke.
Institusi Pendidikan:
1.Diharapkan institusi pendidikan dapat memberikan pembelajaran kepada mahasiswa/i
terkait asuhan keparawatan pada pasien stroke. Dengan memahami faktor-faktor yang
berhubungan dengan kecemasan pada pasien stroke, sehingga pada saat praktik klinik,
mahasiswa/i dapat menentukan asuhan keperawatan yang tepat untuk pasien stroke dengan
kecemasan.
Pengembangan Ilmu Keperawatan:
1.Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terkait
hubungan usia dan jenis kelamin serta dengan menambahkan varibel lain yang berkaitan
dengan variabelvariabel kecemasan pada pasien stroke
1.Diperlukan keterlibatan keluarga dan peneliti dalam pengisian kuesioner agar terhindar dari
bias.
2.Diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan di beberapa rumah sakit yang berbeda,
untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih menggeneral pada kasus faktor-faktor yang
berhubungan dengan kecemasan pada pasien stroke.