Anda di halaman 1dari 97

LAPORAN AKHIR KOMUNITAS

DI RW 03 MRANGGEN DESA MRANGGEN KECAMATAN


MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

Disusun Oleh :
Kelompok 26
Kelompok 27
Kelompok 28
Kelompok 29

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Asuhan Keperawatan yang berjudul ”Asuhan Keperawatan di RW 03 Desa
Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak”, ini telah diajukan
Mahasiswa Stase Komunitas Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu
Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang¸ di RW 03
Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak dan di terima serta
disetujui oleh pembimbing akademik Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu
Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.

Semarang, 1 Juli 2022


Ketua Kelompok 26-29 Pembimbing Akademik

Revaldi Distianto Putra, S.Kep Ns. Much Nurkharitsna Al Jihad., M.Kep., Sp.Kom

Pembimbing Akademik Ketua RW 03 Desa Mranggen

Dr. Edy Soesanto, S.Kep., M.Kes K.H. Moch. Ridwan

Kepala Puskesmas Mranggen 1 Kepala Desa Mranggen

dr. Kartika Indrawati H. Kemat Arifin, S.Pd

i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dihaturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat serta taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan akhir stase komunitas di RW 03 Desa Mranggen, Kecamatan
Mranggen, Kabupaten Demak.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu target kompetensi
keperawatan komunitas dalam program studi Profesi Ners sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas terlaksananya praktik komunitas dalam konteks
pemberian asuhan keperawatan pada warga di RW 03 Desa Mranggen,
Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Laporan ini dapat diselenggarakan
berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada
1. Dr. Edy Soesanto, S.Kep., M.Kes dan Ns. Much Nurkharitsna Al Jihad.,
M.Kep., Sp.Kom selaku dosen pembimbing lapangan Keperawatan
Komunitas dan Keluarga Universitas Muhammadiyah Semarang.
2. H. Kemat Arifin, S.Pd selaku kepala Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen,
Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
3. dr. Kartika Wijayanti selaku kepala Puskesmas Mranggen 1, Kabupaten
Demak, Provinsi Jawa Tengah.
4. K.H. Moch. Ridwan selaku ketua RW 03 Desa Mranggen, Kecamatan
Mranggen, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah
5. Mahasiswa kelompok 26, 27, 28, dan 29 Profesi Ners Universitas
Muhammadiyah Semarang
Kelompok sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan akhir stase
komunitas di RW 03 Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak
masih banyak terdapat kekurangan, maka kritik dan saran sangat diharapkan guna
penyempurnaan laporan tersebut. Akhirnya kami berharap semoga laporan akhir
stase komunitas ini ada manfaatnya.

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.....................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................................3
D. Sistematika Penulisan................................................................................4
BAB II...................................................................................................................5
A. Tahap Pelaksanaan...................................................................................5
B. Analisa Data............................................................................................53
C. Diagnosa Keperawatan............................................................................58
D. Strategi / Rencana...................................................................................59
E. Implementasi...........................................................................................66
F. Evaluasi...................................................................................................68
BAB III................................................................................................................78
A. Praktik Klinik Keperawatan Komunitas................................................78
B. Pengkajian...............................................................................................79
C. Penentuan Prioritas Masalah..................................................................81
D. Perencanaan............................................................................................81
E. Pelaksanaan.............................................................................................83
F. Evaluasi...................................................................................................84
BAB IV................................................................................................................85
A. Kesimpulan..............................................................................................85
B. Saran........................................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................89

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan adalah masalah kompleks yang merupakan hasil
dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan
manusia. Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa di hindari,
meskipun kadang bisa di cegah. Konsep sehat dan sakit sewsungguhnya
tiodak terlalu mutlak dan universal karena adanya faktor-faktor diluar
kenyataan klinis yang mempengaruhi terutama faktor sosial budaya. Jadi,
sangat penting menumbuhkan pengertian yang benar pada masyarakat tentang
konsep sehat dan sakit karena dengan konsep yang benar, maka masyarakat
dapat menyelesaikan masalah kesehatannya dengn baik (Foster,2020).
Pemerintah sering mengatasi berbagai masalah di bidang kesehatan,
masalah yang cukup serius, yang menjadi perhatian para ahli belakangan ini
adalah faktor resiko pada pentyakit tidak menular. Peningkatan penyakit tidak
menular ini banyak terjadi di negara berkembang karena perkembangan
ekonominya meningkat. Karena itulah maka terjadi peralihan bentuk penyakit
yang harus di hadapi, dari penyakit menular dan infeksi menjadi penyakit
tidak menular dan kronis. Proses tersebutlah yang kerap di kenal sebagai
transisi epidemiologi (Bustan,2019).
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu
hak dasar rakyat, yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan
pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai
suatu investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas
sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta memiliki peran
penting dalam upaya penanganan kemiskinan. Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal shingga hal ini menjadi investasi terbesar bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

1
2

Berdasarkan hasil analisa windshield survey, wawancara, dan angket


yang telah dilakukan mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Universitas Muhammadiyah Semarang pada tanggal 27 Juni – 7 Agustus 2022
yang berlokasi di RW 03 Desa Mranggen Kec. Mranggen Kab. Demak
didapatkan hasil analisa data yang akan diaparkan kepada warga RW 03.Hasil
whindsheild survey, wawancara, dan angket terkait data demografi di RW 03
terdiri dari 11 RT dengan total jumlah penduduk yang tercatat 1.552 jiwa yang
terdiri dari 513 KK dengan total penduduk laki- laki sebanyak 769 jiwa
sedangkan perempuan sebanyak 783 jiwa. Suku bangsa jawa mendominasi
warga RW 3 dan sebagian besar beragama Islam 1.547 orang dan kristen 5
orang.
Berdasarkan lingkungan fisik didapat hasil whindsheild survey,
wawancara dan angket yaitu batas wilayah RW 03 sebelah utara : RT 02 di
sebelah Timur : RT 11 dan RT 05 di sebelah Selatan : RT 06 dan RT 09 di
sebelah Barat : RT 08 dan RT 10. Jumlah rumah di RW 03 sebanyak 527yang
terdiri dari 457 rumah permanen dan 76 rumah non permanen. Di perkarangan
rumah RT 08 RW 03 didapatkan genangan air bersih di dalam ban bekas,
ember dan pelepah pisang serta terdapat jentik-jentik. Hal ini beresiko memicu
terjadinya DBD, di RW 03 untuk pembuangan sampah sebagian besar masih
dibakar sehingga menimbulkan resiko ISPA.
Berdasarkan hasil whindsheild survey, wawancara, dan angket terkait
pelayanan kesehatan dan sosial di RW 03 terdapat klinik kebidanan di RT 02.
Pelayanan posyandu balita dilaksanakan setiap sebulan sekali di hari rabu
minggu pertama. Pelayanan Posyandu balita sudah berjalan sistem 5 meja dan
sudah berjalan secara optimal. Pelayanan posyandu diadakan di RT 05 pada
halaman salah satu rumah warga. Jumlah kader pada kegiatan posyandu balita
terdapat 4 orang yang semuanya hadir dalam pelaksanaannya. Di dapatkan
data sebanyak 43 balita di RW 03 yang hadir dalam pelaksanaan posyandu
balita. Menurut hasil wawancara untuk posbindu di RW 03 belum terbentuk
dikarenakan tidak adanya kader, tempat tetap, dan sumber pendanaan.
Pelayanan kesehatan memanfaatkan pelayanan Puskesmas Mranggen 01 dan
3

sebagian ada yang ke praktir dokter dan bidan. Ada warga yang sudah
mempunyai BPJS namun ada juga yang belum, selama tiga bulan terakhir
jumlah warga RW 03 yang terpapar covid-19 tidak ada kasus, namun pada
lansia yang berada di RW 03 sebanyak 54,4% menderita hipertensi, 10,3%
menderita DM, 20,6% gout arthritis, 5,9% kolesterol.
Berdasarkan hasil dari whindshild survey, wawancara, dan angket di
RW 03 dengan jumlah penduduk 1.552, komunikasi yang digunakan antara
Ketua RW 03 dan masing-masing Ketua RT, Tokoh Masyarakat RW 03,
menggunakan WA Group ditambah juga menggunakan surat undangan untuk
acara resmi serta komunikasi secara langsung.
Berdarsarkan hasil dari whinsield survey, wawancara, dan angket
terkait pendidikan didapatkan tingkat pendidikan warga di RW 03 yakni yang
berpendidikan SD (26,2%), SLTA (28,4%), Diploma (2,5%).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah,
”Bagaimana Asuhan Keperawatan di RW 03 Desa Mranggen Kecamatan
Mranggen Kabupaten Demak ?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penyampaian hasil kegiatan keperawatan komunitas di RW 03
Desa Mranggen Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil kegiatan komunitas di RW 03 Desa Mranggen
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
b. Memaparkan evaluasi kegiatan komunitas di RW 03 Desa Mranggen
Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
c. Menyusun rencana tindak lanjut kegiatan komunitas di RW RW 03
Desa Mranggen Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
4

D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan Laporan Akhir Praktek
Keperawatan Komunitas di RW 03 Desa Mranggen Kecamatan Mranggen
Kabupaten Demak ini sebagai berikut :
a. BAB I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat laporan
dan sistematika penulisan.
b. BAB II : Aplikasi keperawatan komunitas yang terdiri dari tahap
persiapan, tahap pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan komunitas,
tahap perencanaan, tahap implementasi serta tahap evaluasi.
c. BAB III : Pembahasan berisi tentang hal – hal yang perlu dibahas mulai
dari tahap pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan komunitas,
implementasi dan tahap evaluasi dengan membandingkan dari teori yang
ada.
d. BAB IV : Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
e. Daftar pustaka dan lampiran – lampiran.
BAB II
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 03 DESA
MRANGGEN KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

A. Tahap Pelaksanaan
1. Winshield Survey
Pengkajian keperawatan berdasarkan winshield survey dan mengisi
kuesioner.
No Variabel Deskripsi
1. Demografi a. Jumlah penduduk di RW 03 sebesar 1.552
jiwa
b. Jumlah penduduk di tiap RT:
1) RT 01 Tidak terdapat data
2) RT 02 : 55 Jiwa
3) RT 03 : 71 Jiwa
4) RT 04 : 185 Jiwa
5) RT 05 : 258 Jiwa
6) RT 06 : 131 Jiwa
7) RT 07 : 207 Jiwa
8) RT 08 : 182 Jiwa
9) RT 09 : 173 Jiwa
10) RT 10 : 140 Jiwa
11) RT 11 : 150 Jiwa
c. Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 513
KK dengan terbagi menjadi 11 RT terdiri
dari:
1) RT 01 : 34 KK
2) RT 02 : 15 KK
3) RT 03 : 40 KK
4) RT 04 : 49 KK
5) RT 05 : 80 KK

5
6

6) RT 06 : 32 KK
7) RT 07 : 60 KK
8) RT 08 : 63 KK
9) RT 09 : 45 KK
10) RT 10 : 41 KK
11) RT 11 : 54 KK
d. Jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin:
1) Laki-laki : 769 jiwa
2) Perempuan: 783 jiwa
e. Jumlah penduduk berdasarkan usia
1) Usia 0-5 tahun : 52 Jiwa
2) Usia 6-12 tahun : 147 Jiwa
3) Usia 13-25 tahun : 367 Jiwa
4) Usia 26-45 tahun : 478 Jiwa
5) Usia 45-60 tahun : 326 Jiwa
6) Usia > 60 tahun : 182 Jiwa
f. Tingkat pendidikan
1) Tidak/ belum sekolah : 169 Jiwa
2) Tamat SD/ sederajat : 407 Jiwa
3) SLTP/ sederajat : 270 Jiwa
4) SLTA/ sederajat : 596 Jiwa
5) Akademi/ Diploma I, II, III : 39 Jiwa
6) Diploma IV/ strata : 71 Jiwa
g. Pekerjaan
1) Belum/ tidak bekerja : 199 Jiwa
2) Karyawan swasta : 619 Jiwa
3) Wirausaha : 235 Jiwa
4) PNS : 24 Jiwa
5) Guru : 18 Jiwa
6) IRT : 78 Jiwa
7

7) Pelajar/ mahasiswa : 370 Jiwa


8) Bidan : 1 Jiwa
9) Pensiunan : 6 Jiwa
10) Pelaut : 1 Jiwa
11) Pelaut : 1 Jiwa
12) Polri : 1 Jiwa
h. Status perkawinan
1) Kawin : 742 Jiwa
2) Belum kawin : 740 Jiwa
3) Cerai mati : 58 Jiwa
4) Cerai hidup : 12 Jiwa
i. Data angka kematian dan kelahiran (3
bulan terakhir)
1) Angka kematian : 4 Jiwa
2) Angka kelahiran : 1 Jiwa
j. Nilai dan keyakinan
1) Islam : 1.547 Jiwa
2) Kristen : 5 Jiwa
3) Katholik : -
4) Hindu : -
5) Budha :-
2. Lingkungan Fisik Batas Wilayah RW 3 :
a. Perumahan - Batas Barat : RT 08 dan RT 10
- Luas rumah, - Batas Timur : RT 11 dan RT 05
jenis rumah - Batas Selatan : RT 06 dan RT 09
- Ventilasi, - Batas Utara : RT 02
keadaannya
- Pencahayaan, RT 1 :
keadaannya - Jumlah rumah : 32 rumah

- Jenis lantai, - Permanen : 26 rumah

keadaannya - Semi permanen : 6 rumah


8

- Kebersihan - Kosong : 2 rumah


dalam dan RT 2 :
luar rumah - Jumlah rumah : 22 rumah
- Kesehatan - Permanen : 20 rumah
dinding - Semi permanen : -
- Vector - Kosong : 2 rumah
RT 3 :
- Jumlah rumah : 35 rumah
- Permanen : 28 rumah
- Semi permanen : 3 rumah
- Kosong : 4 rumah
RT 4 :
- Jumlah rumah : 53 rumah
- Permanen : 38 rumah
- Semi permanen : 11 rumah
- Kosong : 4 rumah
RT 5 :
- Jumlah rumah : 106 rumah
- Permanen : 86 rumah
- Semi permanen : 15 rumah
- Kosong : 5 rumah
RT 6 :
- Jumlah rumah : 46 rumah
- Permanen : 30 rumah
- Semi permanen : 12 rumah
- Kosong : 4 rumah
RT 7 :
- Jumlah rumah : 62 rumah
- Permanen : 46 rumah
- Semi permanen : 15 rumah
- Kosong : 1 rumah
9

RT 8 :
- Jumlah rumah : 42 rumah
- Permanen : 37 rumah
- Semi permanen : 2 rumah
- Kosong : 3 rumah
RT 9 :
- Jumlah rumah : 47 rumah
- Permanen : 37 rumah
- Semi permanen : 9 rumah
- Kosong : 1 rumah
RT 10 :
- Jumlah rumah : 40 rumah
- Permanen : 40 rumah
- Semi permanen : -
- Kosong : -
RT 11 :
- Jumlah rumah : 46 rumah
- Permanen : 43 rumah
- Semi permanen : 3 rumah
- Kosong :-
b. Pekarangan RT 1 :
 Terdapat 2 lahan kosong bekas pasar
yang menjadi tempat pembuangan
sampah sementara sebelum diangkut
menggunakan jasa angkut sampah
dengan kondisi sampah di lahan
secara terbuka diarea halaman depan
serta terdapat vektor lalat, kondisi
sampah ada yang sudah dimasukkan
drum dan ada yang masih terbuka
10

berserakan.
 Terdapat kotoran kucing diarea lahan
kosong dan berbau.
RT 2 :
 Berdasarkan hasil observasi RT 2 di
temukan lahan bekas bangunan yang
terdapat tumpukan reruntuhan sisa
bangunan dan kayu bekas.
RT 3 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT.
03 terdapat pekarangan di batas
wilayah dengan RT. 02.
 Di sekolah TK dan SD yang ada di
RT. 03 masih belum ada kegiatan
belajar mengajar dikarenakan masih
libur.
 Terdapat 12 jentik-jentik yang ada di
ember berisi air di samping rumah
kosong, 300 meter dari perbatasan
timur dengan RT. 02.
RT 4 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 4
ditemukan 3 kandang burung,
kandang ayam 4 berjarak 3 meter
dengan kondisi kotoran berserakan
dan ayam dibebaskan.
 Tampak 1 kandang kambing kondisi
menempel pada tembok dan
pembuangan kotoran ayam dibakar di
halaman serta asap menyebar dengan
radius hingga 2 rumah.
11

RT 5 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 5
terdapat 3 kandang ayam yang
menempel dengan rumah. kotoran
ayam dan berbau. Di sekitar kandang
terdapat tumpukan sampah basah dan
sampah kering di hinggapi lalat. RT
05 terdapat 5 kandang burung yang
menempel dengan rumah terdapat air
minum burung yang belum di
bersihkan, kandang tampak kotor dan
berbau.
RT 6 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 6
terdapat 3 kandang ayam yang
menempel dengan rumah dengan
kotoran ayam dan berbau. di sekitar
kandang terdapat tumpukan sampah
basah dan sampah kering di hinggapi
lalat. RT 6 terdapat 6 kandang burung
yang menempel dengan rumah
terdapat air minum burung yang
belum di bersihkan, kandang tampak
kotor dan berbau
RT 7 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 7
terdapat 2 kandang ayam dengan 1
kandang ayam menempel dengan
rumah dan 1 kandang ayam berjarak
2 meter dari rumah dengan kondisi
bau dan terdapat kotoran ayam.
12

 Terdapat 1 kandang burung dara


yang berjarak 3 meter dari rumah
dengan kondisi kotor dan berbau.
Terdapat 1 pekarangan kosong yang
berisi itik dengan kondisi banyak
kotoran itik ditanah dan berbau.
 Terdapat ban tidak terpakai di
pekarangan rumah yang terdapat
genangan air. Ditemukan ember yang
tidak terpakai di pekarangan rumah
dan berisi genangan air.
 Terdapat lahan kosong yang
digunakan untuk membakar sampah
yang menimbulkan asap sehingga
menyebar ke area warga. Terdapat 2
kambing yang berada didepan rumah.
RT 8 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 8
terdapat kandang ayam dan dengan
jarak antara rumah dengan kandang
sejauh 0,5 meter dengan kondisi
berbau serta banyak kotoran ayam
yang tidak dibersihkan.
RT 9 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 9
terdapat satu kandang bebek dengan
jarak antara rumah dengan kandang
sejauh 2 meter dengan kondisi berbau
serta banyak kotoran bebek yang
tidak dibersihkan.
13

RT 10 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 10
terdapat satu kandang ayam dengan
jarak antara rumah dan kandang tidak
ada satu meter sejauh 2 meter dengan
kondisi berbau serta banyak kotoran
ayam yang tidak dibersihkan. Selain
itu juga terdapat ranting pohon dan
dedaunan di sekitar kandang.
RT 11 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 11
ditemukan 2 lahan kosong yang
ditanami pohon pisang serta terdapat
sampah berserakan dikerumuni lalat.
Ditemukan ember tidak terpakai
terletak dipojok rumah dan berisi
genangan air dan ditemukan ban
mobil bekas yang berisi genangan air.
c. Pembuangan RT 1 :
sampah  RT 1 terdapat sampah masing-
- Cara masing rumah dengan kondisi
pembuangan terbuka. Jenis sampah teracampur
sampah basah dan kering. Sampah basah sisa
- Keadaan makanan terlihat dikerubungi lalat.
tempat  Terdapat 6 warga yang mengolah
pembuangan, sampahnya dengan cara dibakar.
terbuka/ RT 2 :
tertutup  Di lahan kosong masih ditemukan
- Vektor yang sampah plastik, daun dan sisa-sisa
ada bangunan yang berserakan tidak
- Kebiasaan
14

membuang masuk ke tempat yang tepat.


sampah  Lahan kosong yang dijadikan tempat
- Polusi pembuangan sampah dan terdapat
bekas bakaran sampah.
 Berdasarkan hasil wawancara Ketua
RT 2 “Pengelolaan sampah di RT II
dilakukan dengan menggunakan jasa
angkut sampah kemudian warga
melakukan iuran 30.000 perumah
untuk setiap bulan”.
RT 3 :
 Terdapat 1 rumah yang menyediakan
tempat sampah di depan rumah yang
terbuat dari anyaman bambu, terbuka.
Terdapat 5 tempat sampah yang
menggunakan bekas ember cat,
empat terbuka, satu tertutup. Cara
pembuangan sampahnya melalui Jasa
angkut sampah menggunakan pick up
yang kemudian akan dibuang ke TPA
Jepara. Dalam pengambilan sampah
warganya setiap minggu 3x. Vektor
yang terdapat pada sampah yaitu
lalat.
 Terdapat 3 warga yang mengolah
sampahnya dengan cara dibakar.
RT 4 :
 Disetiap rumah terdapat tong sampah
yang terbuka dan tertutup, kebiasaan
membuang sampah masih ada yang
membuang sampah sembarangan di
15

jalan dan pekarangan rumah. Sampah


nasi aking yang dikerumni 15 lalat di
area rumah.
 Terdapat 43 warga yang mengolah
sampahnya dengan cara dibakar.
RT 5 :
 Hasil pengamatan di wilayah RT 5
untuk pembuangan sampah, tempat
pembuangan sampah. terdapat lalat
yang menghinggapi sampah yang
berada di depan rumah warga.
 Pembakan sampah dibelakang ru,ah
dengan radius asap hingga 3 rumah.
 Terdapat 13 warga yang mengolah
sampahnya dengan cara dibakar.
RT 6 :
 Pengamatan di wilayah RT 06 untuk
pembuangan sampah ditemukan
hanya 7 tempat sampah dengan
model 2 tempat sampah umum dan 5
tempat sampah pribadi, saat diamati
kondisi tempat sampah terbuka dan
terdapat lalat didalamnya, untuk
kondisi sampah yang ditemukan
kering dan basah bercampur jadi
satu.
 Terdapat 2 warga yang mengolah
sampahnya dengan cara dibakar.

RT 7 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 7
16

didapatkan tempat sampah terbuka


dan dikerubungi lalat, terdapat
tumpukan sampah di pekarangan
rumah.
 Berdasarkan hasil wawancara Ketua
RT 7“jika sampah warga terlalu
banyak maka warga yang memiliki
lahan kosong biasanya membakar
sampah untuk mengurangi sampah
yang ada”.
 Terdapat 10 warga yang mengolah
sampahnya dengan cara dibakar.
RT 8 :
 Berdasarkan hasil wawancara Ketua
RT di RT 08 “Berdasarkan hasil
observasi terdapat bekas
pembakaran sampah disekitar rumah
sehingga asap menyebar ke area
rumah warga.
 Terdapat 1 warga yang mengolah
sampahnya dengan cara dibakar.
RT 9 :
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
ketua RT 09 “sampah di area sekitar
diambil 2x dalam seminggu oleh
petugas sampah, dan untuk
pembayarannya Rp. 20.000/bulan”.
 Warga yang membakar sampah
disekitar rumah sehingga asap
menyebar ke area 2 rumah warga
disampingnya.
17

 Tampak 1 tikus melintas disamping


warga mengarah ke area tumpukan
kayu warga.
 Terdapat 7 warga yang mengolah
sampahnya dengan cara dibakar.
RT 10 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 10
mayoritas warga membuang sampah
diletakkan di keranjang anyaman
terbuka dengan kondisi sampah
kering dan berbau.
 Terdapat 3 warga yang mengolah
sampahnya dengan cara dibakar.
RT 11 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT
11. Terdapat sampah berserakan di
lahan kosong dan kerumuni lalat
berupa sampah basah dan sampah
kering. Kondisi tempat sampah
terbuat dari ember, tanpa penutup.
 Berdasarkan wawancara dengan
ketua RT 11 “Pengangkutan
sampah dilakukan oleh petugas tiap
sebulan 2 kali tetapi masih banyak
yang berserakan kalau belum
diambil, kejadian diare sebanyak
2 orang dalam kurun waktu 3 bulan
terakhir”.

d. Jalan RT 1 :
 RT 01 didapatkan situasi jalan beton
18

dan berdebu di gang satu dan di gang


2 kondisi jalan licin tidak rata,
jumlah penerangan jalan ada di
setiap 5 meter dan melalui lampu
depan rumah warga.
RT 3 :
 Kondisi maupun akses jalan di RT.
03 rata, jenis jalan berbentuk beton,
jalan nya berdebu, berpotensi banjir
saat datang hujan.
 Terdapat banyak polusi akibat
padatnya kendaraan yang melintasi
wilayah RT. 03.
RT 4 :
 Jalan terbuat dari beton, tidak ada
yang berlubang dan disetiap kanan
kiri jalan terdapat selokan kecil yang
dangkal dengan sedikit air. Kondisi
jalan masih ada sampah yang
berserakan dalam jarak 10 meter
sering dijumpai kurang lebih 10
sampah plastik yang berserakan.
RT 6 :
 Berdasarkan hasil observasi jalan
yang ditemukan di RT 06 banyak
jalan yang berlubang, dan juga
terdapat pecahan kaca yang
ditemukan di bahu jalan. Terdapat
selokan terbuka dan tertutup, saat
diamati sangat beresiko terjadi banjir
dikarenakan kondisi selokan nya
19

sudah mengalami sedimentasi oleh


tanah dan tumpukan sampah.
Disekitar jalan RT 6 tidak terdapat
rambu – rambu jalan, ditemukan juga
dipertigaan cermin sembung
sehingga beresiko terjadinya
kecelakaan.
RT 7 :
 Berdasarkan hasil observasi jalan
yang ada di RT 7 kondisi jalan utama
berbeton, serta ada beberapa jalan
yang tersususn dari paving, tanah dan
batu. Terdapat lampu penerangan
jalan di jalan utama RT 7. Terdapat
polisi tidur yang terbuat dari karet
bekas ban untuk meredam kecepatan
motor. Saat terjadi hujan kondisi
jalan sebagian banjir karena saluran
air yang tidak berfungsi dengan baik.
RT 8 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 08
kondisi jalan diarea tersebut dari
aspal, beton serta terdapat dari tanah
sehingga saat hujan terdapat
beberapa area yang becek. Ada
beberapa rumah yang menjorok ke
dalam dan lebih rendah dari jalan
desa biasanya mengalami banjir
hingga masuk rumah. Pada saat
malam hari kondisi penerangan jalan
cukup baik sehingga tidak
20

menimbulkan resiko jatuh.


RT 9 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 09
kondisi jalan diarea tersebut sedikit
bergelombang, ada yang dari aspal,
beton serta terdapat dari tanah
sehingga saat hujan terdapat beberapa
area yang becek. Pada saat malam
hari kondisi penerangan jalan cukup
baik sehingga tidak menimbulkan
resiko jatuh.
RT 10 :
 Kondisi jalan utama di RT 10 plester
dan tidak berlubang, tetapi ada dua
gang dengan jalan yang masih belum
diplester yang berbatu dan
bergelombang.
RT 11 :
 Hasil observasi kondisi jalan di
lingkungan RT 11 tidak rata, jalan
terbuat dari plester beton tapi
beberapa masih ada yang berlubang,
Pada saat kondisi matahari terik
kondisi jalan cukup berdebu.
 Berdasarkan wawancara dengan
ketua RT 11“Kondisi jalan di RT 11
sudah dari dulu seperti ini, kondisi
jalan berdebu karena digunakan
aktifitas warga yang mempunyai
usaha dirumah yang ramai jadi
banyak yang berlalu lalang”.
21

e. Saluran air RT 1 :
 Terdapat saluran air dengan kondisi
terbuka, lancer dan dangkal, kondisi
air berwarna hitam.
RT 2 :
 Hasil obervasi yang dilakukan
ditemukan selokan terbuka berwarna
keruh dengan kedalaman ±30 cm
didepan rumah warga RT 02 yang
berada di dalam gang. Untuk wilayah
RT 02 yang berada di luar gang atau
pinggir jalan raya selokannya tertutup
dan jika hujan terkena banjir.
RT 3 :
 Dalam saluran air sebelah utara RT.
03 terdapat limbah kotor yang
bewarna hitam, tidak berbau, terdapat
sampah plastik makanan , saluran air
terbuka.
RT 4 :
 Hasil observasi saluran air yang
dilakukan di RT 04 ditemukan
banyak selokan yang tergenang air
berwarna hitam dan banyak sampah
yang menyumbat saluran air
diselokan, terdapat beberapa selokan
yang tergenang air namun bersih
(tidak terdapat sampah).
RT 5 :
 Hasil dari survey dan wawancara dari
warga sebagian saluran air warga
22

terbuka dan tertutup namun warga


lebih banyak yang mempunyai
saluran air pembuangan melalui atap
kemudian dialirkan melalui pipa
menuju ke arah saluran got dan got
tersebut akan mengalir ke pengaliran
yang lebih besar.
RT 6 :
 Kondisi selokan di RT 6 ada yang
tertutup dan terbuka. Selokan terbuat
dari plester dan bawahnya tanah.
Kondisi saat diamati tterjadi
pendangkalan oleh lumpur dan tanah
dan juga tumpukan sampah. Warna
airnya keruh.
RT 7 :
 Dari hasil obervasi di RT 7
ditemukan sebagian selokan dangkal
dan tidak terdapat airnya, ada
sebagian selokan yang dalam dan
terdapat air menggenang dengan
kondisi keruh.
RT 8 :
 Dari hasil obervasi di RT 08
ditemukan banyak selokan yang
tergenang air berwarna putih keruh
karena limbah rumah tangga dan
terdapat juga beberapa selokan
dengan sampah berserakan.
RT 9 :
 Dari hasil obervasi di RT 09
23

ditemukan banyak selokan yang


tergenang air berwarna hitam dan
terdapat juga beberapa selokan yang
tersumbat dikarenakan sampah.
RT 10 :
 Hasil observasi di RT 10 terdapat
selokan yang mengalir dan
menggenang dan terdapat beberapa
sampah seperti daun kering.
RT 11 :
 Hasil observasi yang dilakukan,
ditemukan selokan air berwarna
hitam, tidak mengalir, banyak
sampah yang menyumbat saluran
air, tetapi di bagian lain juga ada
selokan yang tergenang namun bersih
tidak terdapat sampah.
 Berdasarkan wawancara dengan
ketua RT 11“Kondisi saluran air di
pemukiman cenderung mampet dan
tidak mengalir dan masih banyak
sampah menyumbat”.
f. Sumber air RT 4 :
- Dari mana air  Keseluruhan warga menggunakan
untuk minum sumur, tampak 2 sumur terbuka
dan masak disamping kandang ayam hanya
- Dari mana air berjarak 1 meter, dengan kondisi
untuk MCK sumur disampingnya berserakan
- Keadaan/ kotoran ayam.
mutu air RT 5 :
- Jarak sumber  Hasil wawancara ketua RT dan
24

air dengan warga “Air minum dan masak warga


penampunga lebih sering menggunakan air isi
n limbah ulang galon. Kebutuhan air sehari-
/kotoran harinya warga seperti mencuci baju,
- Kondisi bak mandi dan kebutuhan lainnya selain
mandi/penam yang dikonsumsi mayoritas
pungan air, menggunakan air sumur/sanyo
terbuka/tertut milik pribadi masing-masing
up warga dan ada 5 warga yang
- Waktu menggunakan air pam dari
membersihka pemerintah. Warga mengatakan air
nnya sumur jika di musim kemarau akan
- SPAL, jernih tetapi jika disaat musim hujan
bagaimana air akan bewarna kekuningan dan
keadaannya keruh jika ditimba dan tidak
menimbulkan bau. Jarak antara
pembuangan sampah/kotoran dengan
sumber air warga tidak mengetahui
karena sampah yang dibuang oleh
warga akan diambil oleh petugas
sampah setiap dua hari sekali jadi
tidak akan terjadi penumpukan
sampah”.
RT 7 :
 Terdapat 2 sumur dengan kondisi
terbuka dengan salah satunya tampak
air keruh disertai lumut.
3. Pelayanan kesehatan RT 1 :
dan sosial  Seluruh warga di RT 1 ketika saat
memeriksakan keadaannya lamgsung
ke dokter keluarga menggunakan
25

BPJS.
 Warga tidak menggunakan masker
saat berkegiatan jual beli dan tidak
cuci tangan saat melakukan transaksi
jual beli di pasar.
RT 2 :
 Dikawasan RT 2 terdapat kegiatan
posyandu yang di selenggarakan
setiap minggu ke 2 pada hari Rabu.
Kegiatan ini ketuai oleh seorang
bidan desa dan dilakukan di rumah
salah satu warga.
 Tampak 2 lansia sedang diluar tidak
melakukan aktifitas dan hanya duduk
saja.
RT 3 :
 Tampak anak-anak berjumlah 3 orang
sedang bermain sepeda di pinggir
jalan yang ramai dengan lalu lalang
kendaraan.
 Ada 1 lansia yang masih bekerja
berjualan makanan dan memiliki
benjolan besar dileher (struma) dan
jarang melakukan pemeriksaan
kesehatan.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
ketua RT. 03, beliau mengatakan
bahwa “Disini tidak terdapat
pelayanan posyandu atau posbindu di
RT.03. Warga ketika sakit,
memeriksakan kesehatannya ke
26

puskesmas mranggen I dan dokter


keluarga.”
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
ketua RT. 03, beliau mengatakan
bahwa “Kegiatan sosial yang ada di
RT. 03 yaitu pengajian setiap malam
jumat di Masjid agung kauman.”
RT 4 :
 Hasil observasi tidak ditemukan
adanya tenaga kesehatan di RT 4,
tidak ada posyandu dan posbindu
karena semua dilakuakn di
kediaman ketua RW 3.
 Hasil observasi jalan di wilayah RT
4 Tampak lansia sedang bekerja
mencari barang bekas sebagai mata
pencahariannya.
 Dalam jarak 10 meter dijumpai
sampah plastic kering yang
berserakan, terlihat 1 tikus
berkeliaran di gang buntu masuk
kerumah warga.
 Tampak ABK sedang bekerja
mengumpulkan rongsokan.
 Tampak anak-anak sedang bermain
di dekat WC yang terpisah dengan
rumah warga.
RT 5 :
 Hasil wawancara ketua RT “RT 5
aktif dalam kegiatan posyandu balita
1 bulan 2 kali, RT 5 tidak aktif
27

mengikuti posyandu lansia”.


 Terdapat 1 lansia yang sedang
menimba air di sumur untuk
memenuhi kebutuhan kesehatiannya
untuk mandi, cuci piring dan
sebagaianya.
 Tampak 5 anak sedang bermain di
genangan air dan selokan.
 Tampak 3 remaja sedang merokok
dan minum di warung angkringan.
RT 6 :
 Hasil wawancara dengan ketua RT
“Ada kegiatan posyandu balita yang
dilakukan secara rutin setiap satu
bulan sekali pada hari rabu di
minggu kedua dan tidak ada
posyandu lansia”.
RT 7 :
 Berdasarkan hasil survey di RT 7
posyandu diadakan setiap hari rabu
minggu ke-2 di RT 5 dan serentak se
RW 3.
 Terdapat 7 anak yang sedang
berlarian diarea tanah yang berlumut
dan licin.
RT 8 :
 Berdasarkan hasil survey di RT 8
terdapat satu warga yang berprofesi
sebagai dokter, dan untuk kegiatan
rutin posyandu tidak berjalan
dengan baik sehingga beberapa
28

warga mengikuti posyandu di RT


sebelah.
 Terdapat 1 lansia yang tidak
memakai sandal berjalan – jalan
disekitar rumah.
 Tampak 5 anak yang sedang makan
roti tidak cuci tangan setelah
bermain.
 Tampak 2 bapak sedang menghisap
rokok di warung.
RT 9 :
 Berdasarkan hasil survey di RT 9
terdapat satu warga yang berprofesi
sebagai dokter, dan untuk kegiatan
rutin posyandu tidak berjalan
dengan baik sehingga beberapa
warga mengikuti posyandu di RT
sebelah.
 Terdapat 7 anak kecil yang sedang
bermian disekitar jalan yang biasa
dilewati motor oleh warga.
 Terdapat 2 remaja yang sedang
merokok diwarung pojok.
 Ada 2 anak usia sekolah yang
sedang makan ciki – ciki tidak cuci
tangan terlebih dahulu setelah
bermain.
 Terdapat lansia sedang menyapu di
jalan tidak beralaskan kaki serta
terdapat luka.
29

RT 10 :
 Berdasarkan wawancara dengan
ketua RT 10, beliau mengatakan “
Disini tidak ada kegiatan posyandu
lansia hanya ada posnyandu balita
yang dilaksanakan setiap sebulan
sekali”.
RT 11 :
 Hasil observasi di RT 11 terdapat
kegiatan rutin posyandu mengikuti
jadwal di RW tiap 1 bulan sekali dan
terdapat pertemuan rutin bapak-
bapak tiap 1 bulan sekali di minggu
pertama atau kedua.
 Terdapat lansia sedang bekerja
membangun rumah.
 Terdapat warung makan
dengan penyajian makanan yang
terbuka dan terdapat lalat dimakanan
tersebut.
 Ada 3 anak kecil makan cemilan
ringan dari warung tidak memcuci
tangan.
 Terdapat lansia berkumpul di dealer
motor menghisap rokok.
4. Ekonomi RT 1 :
 Mayoritas warga RT 01 bekerja
sebagai karyawan swasta dan ada juga
yang PNS dan dosen.
RT 2 :
 Penduduk RT 2 mayoritas merupakan
30

karyawan swasta. Dan beberapa yang


mimiliki toko klontong di depan
rumah.
 Hasil wawancara “warga bekerja
sebagai berdagang dipasar dan
berwirausaha, namun paling banyak
adalah seorang karyawan swasta,
ada juga yang sebagai bidan. Untuk
kebutuhan sehari-hari warga lebih
memilik untuk berbelanja di pasar”.
RT 3 :
 Terdapat tiga warga yang mempunyai
usaha rumahan air minum
angkringan, minuman boba, dan
daging ayam.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
pak RT beliau mengatakan bahwa
“pekerjaan warga di RT. 03 sebagai
pedagang, karyawan swasta dan guru.
RT 4 :
 Hasil observasi di RT 4 ditemukan
sebagian besar warga bekerja sebagai
pedagang dan beberapa warga
membuka usaha di depan rumah
seperti toko sembako dan makanan.
RT 5 :
 Hasil yang diperoleh dari survey dan
wawancara mayoritas dari warga RT
05 lebih banyak yang berprofesi
pedagan dibandingkan dengan
pekerjaan lainnya.
31

RT 6 :
 Rata – rata warga RT 6 bekerja
sebagai buruh, namun ada beberapa
yang bekerja sebagai TNI 1 , Polri 1,
dan beberapa keluarga memiliki toko
kelontong.
RT 7 :
 Berdasarkan hasil obaservasi di RT 7
ditemukan beberapa warga memiliki
toko kelontong, toko air isi ulang dan
berjualan makanan. Sebagaian besar
warga RT 7 bekerja sebagai
karyawan swasta.
RT 8 :
 Berdasarkan hasil obaservasi banyak
warga RT 08 membuka warung di
depan rumahnya.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
ketua RT08 mayoritas warga bekerja
sebagai pedagang. Namun ada juga
beberapa warga yang bekerja
sebagai karyawan swasta.
RT 9 :
 Berdasarkan hasil obaservasi di RT
09 banyak beberapa warga yang
membuka warung rumahan.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
ketua RT09 mayoritas warga bekerja
sebagai pedagang. Namun ada juga
beberapa warga yang bekerja
sebagai karyawan swasta.
32

RT 10 :
 Mayoritas penduduk RT 10 memilki
mata pencaharian karyawan swasta
dan terdapat 2 toko kelontong, 1
warung nasi dan 1 salon kecantikan
kecil.
RT 11 :
 Hasil observasi di RT 11 ditemukan
beberapa warga yang memiliki toko
klontong yang digunakan
untuk pelatihan menjahit dari
berbagai sekolah, dealer motor, usaha
ikan koi dan madu, usaha pesanan
roti, usaha pembuatan bantal skala
besar, warung makan, namun
kebanyakan bekerja sebagai
karyawan swasta.
 Berdasarkan wawancara dengan
ketua RT 11“Kebanyakan warga
disini bekerja sebgai pedagang atau
berwirausaha sendiri dan beberapa
sebagai karyawan swasta, hanya
beberapa saja yang berprofesi
sebagai ASN, guru, perawat. Untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari
warga memilih berbelanja di pasar
mranggen”.
5. Keamanan RT 1 :
a. Sistem keamanan  Berdasarkan hasil observasi tidak
yang ada terdapat pos kampling dan tidak
b. Sanitasi
33

Transportasi pernah terjadi kemalingan di RT 1.


c. Jenis transportasi RT 2 :
yang digunakan  RT 2 tidak terdapat fasilitas pos
oleh masyarakat kampling, dan tidak ada kegiatan
d. Pelayanan jaga keliling kampung. Lingkungan
transportasi, sangat aman terkendali tidak pernah
kondisi jalan terjadi pencurian. Jenis transportasi
e. Transportasi yang digunakan oleh masyarakat RT
pelayanan 2 mayoritas adalah sepeda motor.
kesehatan Ada pula beberapa masyarakat yang
menggunakan kendaraan roda empat.
RT 3 :
 Hasil observasi yang dilakukan tidak
terdapat pos keamanan dan hansip
pada RT.03.
 Hasil wawancara dengan pak RT.03
mengatakan bahwa “tidak ada kasus
pencurian di wilayah RT.03”.
RT 4 :
 Hasil observasi yang dilakukan di
lingkungan RT 4 tidak ada pos
ronda.
 Transportasi yang biasa digunakan
di RT 4 yaitu kendaraan pribadi
seperti sepeda motor dan mobil.
RT 5 :
 Hasil yang diperoleh melalui survey
dan wawancara pada RT 05 tidak
memiliki pos ronda/pos kampling
dikarenakan minimnya tempat/lahan
kosong untuk mendirikan pos
34

ronda/pos kampling, jikapun ada


lahan kosong itu milik orang lain.
Meskipun RT 05 tidak mempunyai
pos ronda/pos kampling ditempat
tersebut tidak pernah adanya kejadian
pencurian/maling dan aman-aman
saja sampai saat ini.
 Hasil survey didapatkan bahwa
mayoritas menggunakan sepeda
motor dibandingkan dengan mobil.
Hasil wawancara ketua RT “di RW 3
tersebut sudah mempunyai mobil
ambulan berjumlah 3 yang bisa
digunakan pada tiap-tiap RT dan
setiap ambulan mempunyai fungsi
yang berbeda-beda, 1 untuk warga
yang melahirkan, 1 untuk warga yg
meninggal/mobil jenazah, dan 1 lagi
untuk mengantar semua warga yang
mempunyi masalah penyakit pada
warganya”.
RT 6 :
 Hasil observasi yang dilakukan di
wilayah RT 06 ditemukan sebagaian
besar warga melakukan mobilisasi
dengan menggunakan motor dan
mobil.
 Hasil pengkajian dari poin keamanan
ditemukan data bahwa di RT6 belum
pernah terjadi tindakan kriminal
apapun.
35

 Hasil wawancara dengan ketua RT


06 “terdapat 3 ambulan di RW 03
yang tersedia untuk warga dengan
pelayanan 24 jam ketika ada salah
satu warga yang membutuhkan
disetiap RT.”
RT 7 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 7
warganya merasa aman dan
terkadang menaruh motor di depan
rumah, serta tidak terdapat
poskampling di sekitar area warga.
 Berdasarkan wawancara dengan
Ketua RT 7 “kebanyakan warga saat
beraktivitas keluar rumah
menggunaan kendaran pribadi
seperti motor dan ada beberapa
warga yang menggunakan mobil, dan
sepeda”.
RT 8 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 08
terdapat poskampling di sekitar area
warga, keadaannya bersih dan rapi
namun di sampingnya ada tempat
pembuangan sampah.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
ketua RT 08 “ada poskampling di RT
08 sejak beberapa tahun yang lalu”.
 Berdasarkan hasil observasi di RT 08
kebanyakan warga menggunakan
kendaran pribadi seperti motor dan
36

ada beberapa warga yang


menggunakan mobil, dan sepeda.
 Berdasarkan hasil wawancara
“kebanyakan warga lebih suka
menggunakan motor untuk alat
transportasi jarak dekat untuk jarak
jauh menggunakan mobil bagi yang
memiliki”.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
ketua RT 08 “transportasi yang
digunakan menuju akses pelayanan
Kesehatan menggunakan motor
ataupun mobil pribadi”.
RT 9 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 09
tidak terdapat poskampling di sekitar
area warga.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
ketua RT 09 “sudah tidak ada lagi
poskampling di RT 09 sejak
beberapa tahun yang lalu”.
 Berdasarkan hasil observasi di RT 09
kebanyakan warga menggunakan
kendaran pribadi seperti motor dan
ada beberapa warga yang
menggunakan mobil, dan sepeda.
 Berdasarkan hasil wawancara
“kebanyakan warga lebih suka
menggunakan motor untuk alat
transportasi”.
 Berdasarkan hasil wawancara dengan
37

ketua RT 09 “transportasi yang


digunakan menuju akses pelayanan
Kesehatan yang jauh dapat
menggunakan ambulance yang sudah
disediakan”.
RT 10 :
 Tidak ada pos kampling, terdapat
selokan yang tidak mengalir.
Mayoritas transportasi yang
digunakan adalah sepeda motor.
RT 11 :
 Hasil pengkajian dari point
keamanan didapatkan bahwa warga
yang tinggal di lingkungan RT 11
merasa aman tetapi di lingkungan ini
belum mempunyai pos kamling,
meskipun ada beberapa jenis bentuk
tidak kenyamanan seperti karena ada
kos jadi sedikit terganggu tentang
kebebasan kos.
 Hasil observasi di lingkungan RT 11
para warga melakukan mobilisasi
menggunakan kendaraan pribadi
berupa motor maupun sepeda.
 Berdasarkan wawancara dengan
ketua RT 11 “Warga mengatakan
kalau disini relative aman, dan ini
sedang proses pembangunan pos
kamling, untuk yang mendirikan kos
sudah dihimbau agar memberi
peraturan kos agar tidak
38

mengganggu warga dengan situasi


kos yang bebas.”
6. Sistem pemerintahan RT 1 :
 Hasil wawancara Ketua RT 31
“pelaksanaan pemilihan ketua RT di
laksanakan 3 tahun sekali, dan
pemilihan RT dilakukan secara
musyawarah”.
RT 2 :
 Hasil wawancara Ketua RT 2
“pelaksanaan pemilihan ketua RT di
laksanakan 3 tahun sekali”.
RT 3 :
 Hasil wawancara Ketua RT 3
“pelaksanaan pemilihan ketua RT di
laksanakan 3 tahun sekali”.
RT 4 :
 Hasil wawancara dengan ketua RT 4
“sistem organisasi dilakukan dengan
pemilihan secara demokratis.
Kegiatan masyarakat di wilayah RT
4 terdapat PKK, pertemuan bapak-
bapak”.
RT 5 :
 Hasil wawancara Ketua RT 5
“pelaksanaan pemilihan ketua RT di
laksanakan 3 tahun sekali”.
RT 6 :
 Hasil wawancara Ketua RT 6
“terdapat struktur dalam sistem
pemerintahan di RT 06”.
39

RT 7 :
 Berdasarkan hasil observasi terdapat
stuktur organisasi RT yang terdiri
dari Ketua RT, sekretaris, bendahara.
 Hasil wawancara dengan Ketua RT 7
“pemilihan ketua rt dilakukan 3
tahun sekali”.
RT 8 :
 Berdasarkan hasil wawancara ketua
RT 08 mengatakan bahwa “ada
kegiatan politik yang dilakukan di RT
08, yaitu pemilihan ketua RT”.
RT 9 :
 Berdasarkan hasil wawancara ketua
RT 09 mengatakan bahwa “pemilihan
Ketua RT dilakukan 3 tahun sekali,
pemilihan ketua RT dilakukan secara
musyawarah mufakat dilakukan
seluruh warga RT 9”.
RT 10 :
 Tidak terdapat baliho maupun poster
politik yang terpasang di RT 10.
RT 11 :
 Hasil observasi tidak terdapat
aktivitas politik di lingkungan RT 11
dengan tidak ditemukannya media
poster calon legislative dan bendera
partai politik.
 Wawancaraa berdasarkan wawancara
dengan ketua RT 11 “Kegiatan
politik yang ada di RT 11 biasanya
40

terlibat dalam pilkaret, pilkades, dan


pemilu”.
7. Komunikasi RT 1 :
 Komunikasi RT 1 dilakukan melalui
wa group dan perumah didatangi oleh
ktua RT 01.
RT 2 :
 Hasil observasi RT 02 tidak terdapat
tempat atau sarana untuk berkumpul.
Warga yang akan berkumpul
mengandalkan tempat tinggal salah
satu warga.
 Wawancara: “RT 02 dalam
penyampaian kabar dan kegiatan
dilakukan dengan menggunakan WA
grup. Kemudian warga berkumpul
disalah satu rumah warga untuk
melakukan kegiatan”.
RT 3 :
 Komunikasi yang digunakan ketua
RT.03 kepada warganya
menggunakan WA grup, ketua RT.03
memiliki semua nomor hp warganya.
Apabila ada pertemuan, dilaksanakan
secara bergantian di rumah warga.
RT 4 :
 Hasil observasi di wilayah RT 4
terdapat sarana dan prasarana untuk
berkumpul warga berupa 2 mushola.
RT 5:
 Berdasarkan hasil wawancara Ketua
41

RT 5 “pemberian informasi di RT 5
diberikan melalui wa group dan
speaker mushola”.
RT 6 :
 Berdasarkan hasil wawancara Ketua
RT 06 “pertemuan RT setiap
triwulan, setiap 17 Agustus, dan
setiap malam 1 syura. Dan Pak RT
mengatakan ada grup Whatsapp RT
yang beranggotakan warga RT 06”
RT 7 :
 Berdasarkan hasil wawancara Ketua
RT 7 “pemberian informasi di RT 07
diberikan melalui wa group dan
speaker mushola”.
RT 8 :
 Berdasarkan hasil wawancara
“pemberian informasi di RT 08
diberikan melalui wa group khusus
RT 08”.
RT 9 :
 Berdasarkan hasil wawancara
pemberian informasi di RT 09
diberikan melalui wa group khusus
RT 09.
RT 10 :
 Pemberian informasi terhadap warga
dilakukan melalui grup WA RT.
RT 11 :
 Berdasarkan hasil observasi di
wilayah RT 11 terdapat sarana
42

prasarana untuk tempat berkumpul


berupa musola, dan beberapa
kegiatan dilakukan di rumah warga
secara bergantian.
 Wawancara: Berdasarkan wawancara
dengan ketua RT 11 “Warga
mendapatkan informasi kesehatan
atau informasi lain melalui TV dan
telephone (Whatsapp dan google”.
8. Rekreasi RT 1 :
 Terdapat banyak kuliner diseluruh
pinggiran jalan RT 1.
RT 2 :
 Hasil observasi di lingkungan RT II
tidak ditemukan tempat untuk
melakukan rekreasi.
 Wawancara dengan warga “Warga
RT 2 lebih suka berekreasi ke luar
desa. Karena untuk memperoleh
suasana baru”.
RT 3 :
 Hasil observasi di wilayah RT.03
Tidak ada taman dan lapangan untuk
berekreasi. Jajanan kuliner banyak
terdapat dijalan sekeliling RT 3.
RT 4 :
 Hasil dari observasi yang dilakukan
dilingkungan RT 4, ditemukan
kurang nya sarana dan prasarana
yang bisa digunakan untuk rekreasi
warga.
43

RT 5 :
 Berdasarkan hasil observasi tidak ada
tempat rekreasi seperti taman dan
kolam renang.
RT 6 :
 Hasil wawancara dengan ketua RT
“rekreasi warga dengan ziarah
sudah sebanyak 2 kali dengan
mengunjungi wali sembilan,
Gusdur, Gusmi, Bonang-Demak”.
RT 7 :
 Berdasarkan hasil observasi
ditemukan sarana rekreasi berupa
tenis meja tapi milik perorangan.
Terkadang warga RT 7 mengadakan
rekreasi berupa wisata religi.
RT 8 :
 Berdasarkan hasil observasi tidak ada
tempat rekreasi seperti taman dan
kolam renang.
 Berdasarkan hasil wawancara “tidak
ada tempat khusus yang digunakan
untuk rekreasi atau hiburan diarea
RT 08”.
RT 9 :
 Berdasarkan hasil observasi tidak ada
tempat rekreasi seperti taman dan
kolam renang.
 Berdasarkan hasil wawancara “tidak
ada tempat khusus yang digunakan
untuk rekreasi atau hiburan diarea
44

RT 09”.
RT 10 :
 Hasil observasi di R 10 tidak terdapat
sarana rekreasi.
RT 11 :
 Hasil dari observasi di lingkungan
RT 11 ditemukan kurangnya sarana
dan prasarana yang bias digunakan
rekreasi oleh warga.
 Wawancara: “Masyarakat jika ingin
berekreasi lebih memilih
mengunjungi tempat wista yang ada
diluar seperti ke mall, supermarket,
kolam renang, pantai, dll”.
9. Pendidikan RT 1:
 Tidak terdapat gedung sekolahan di
RT 1.

RT 2 :
 Hasil observasi didapatkan,
terdapat satu gedung sekolah.
 Wawancara: “Di RT 0 2 terdapat
satu gedung sekolah yang memiliki
dua fungsi. Dimana saat pagi hari
gedungnya digunakan untuk taman
kanak-kanak. Dan saat sore hari
digunakan untuk mengaji
madarasah”.
RT 3 :
 Hasil observasi didapatkan, terdapat
warga RT.03 berpendidikan terakhir
45

SMA sebanyak 28 jiwa. Terdapat


pusat pendidikan TK dan SD di
wilayah RT.03.
RT 4 :
 Hasil observasi yang telah dilakukan
terdapat pondok pesantren putra dan
putri “AL-MURTADLO” di wilayah
RT 4. Wawancara :“Sarana
pendidikan dilingkungan RT 4 ini
cuma ada pondok pesantren, kalau
PAUD, TK, SD bukan termasuk
wilayah RT 4”.
RT 5 :
 Tidak terdapat sarana pendidikan di
RT 5.
RT 6 :
 Hasil observasi didapatkan 1 TPQ
dengan kondisi pebuh debu untuk di
halaman depannya. Hasil wawancara
dengan ketua RT “untuk TPQ masih
aktif tetapi sekarang sedang libur”.
RT 7 :
 Hasil observasi di RT 7 tidak
terdapat institusi pendidikan.
RT 8 :
 Berdasarkan hasil observasi di RT 8
tidak ada institusi pendidikan.
RT 9 :
 Tidak ada institusi pendidikan.
RT 10 :
 Hasil observasi di RT 10 tidak ada
46

institusi pendidikan.
RT 11 :
 Hasil observasi yan telah dilakukan
tidak terdapat institusi pendidikan di
wilayah RT 11.
 Wawancara: “Saran pendidikan di
lingkungan ini masuknya sudah
bukan di RT 11”.

2. Diagram Demografi
a. Karakteristik Demografi
1) Karakteristik warga berdasarkan jenis kelamin
Gambar 2.1 Karakteristik Warga Berdasarkan Jenis Kelamin
Warga RW 03 Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten
Demak Tahun 2022

Data warga berdasarkan jenis kelamin

50,5 %
49,5 % Laki-Laki
Perempuan
47

Hasil data diatas menunjukan kategori warga di RW 03 lebih


banyak perempuan sejumlah 50,5% (dari 1.552 warga) sedangkan
untuk laki-laki sejumlah 49,5% (dari 1.552 warga).
2) Karakteristik warga berdasarkan usia
Gambar 2.2 Karakteristik Warga Berdasarkan Usia Warga RW
03 Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak
Tahun 2022

Usia 60 tahun ke 11,7 %


atas

Usia 45-60 tahun 21 %

Usia 26-45 tahun 30,8 %

Usia 13-25 tahun 23,6 %

Usia 6-12 tahun 9,5 %

Usia 0-5 tahun 3,4 %

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

Hasil data diatas menunjukan kategori warga berdasarkan usia


di RW 03 sebagian besar berusia 26-45 tahun sejumlah 30,8% (dari
1.552 warga), warga berusia 13-25 tahun sejumlah 23,6% (dari 1.552
warga), warga berusia 45-60 tahun sejumlah 21% (dari 1.552 warga)
dan warga berusia 60 tahun keatas sejumlah 11,7% (dari 1.552
warga), sedangkan 3,4% dari 1.552 warga RW 03 berada pada usia 0
– 5 tahun.
3) Karakteristik warga berdasarkan pendidikan
Gambar 2.3 Karakteristik Warga Berdasarkan Pendidikan Warga
RW 03 Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak
Tahun 2022
28,4%
600 26,2 %
17,4%
400 10,9 %
2,5 % 4,6 %
200
0
48

Hasil data diatas menunjukan kategori warga sebagian besar


berpendidikan SLTA/sederajat sejumlah 28,4% (dari 1.552 warga),
warga yang berpendidikan tamat SD/sederajat sejumlah 26,2% (dari
1.552 warga) dan 2,5 % dari 1.552 warga RW 03 berpendidikan
akademi/diploma I,II,III.
4) Karakteristik warga berdasarkan pekerjaan
Gambar 2.4 Karakteristik Warga Berdasarkan Pekerjaan Warga
RW 03 Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak
Tahun 2022
39,9 %
700
600
500 23,8 %
400 15,1 %
300 12,8 %
200 5%
1,5 %1,2 % 0,1 %0,4 %0,1 %0,1 %
100
0

Hasil data diatas menunjukan kategori warga sebagian


besar memiliki pekerjaan karyawan swasta sejumlah 39,9% (dari
1.552 warga), warga yang bekerja sebagai pelajar/mahasiswa
sejumlah 23,8% (dari 1.552 warga), warga yang memiliki
pekerjaan wirausaha sejumlah 15,1% (dari 1.552 warga) dan 0,1%
warga RW 03 memiliki pekerjaan sebagai pelaut, polri dan bidan.
b. Penyakit
1) ISPA
a) Distribusi remaja berdasarkan perilaku merokok
Gambar 2.5 Distribusi remaja berdasarkan perilaku merokok
49

Dari hasil data diatas terdapat 17(20%) remaja yang merokok


sedangkan 68 (80%) remaja tidak merokok.
b) Distribusi anggota keluarga yang merokok
Gambar 2.6 Distribusi anggota keluarga yang merokok

Dari hasil data diatas terdapat 88 (54,3%) anggota keluarga


yang merokok sedangkan 74 (45,7%) anggota keluarga yang tidak
merokok.
c) Distribusi usia remaja yang merokok
Gambar 2.7 Distribusi remaja yang merokok

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa remaja yang


memiliki kebiasaan merokok di RW 03 dari RT 1-11 Desa
Mranggen pada rentang usia 10-19 tahun yang paling banyak
berusia 15 tahun sejumlah 6 (22,9%) anak. Sedangkan remaja
50

dengan rentang usia 10-12 tahun sebanyak 11 (42,3%) anak, usia


14 tahun sebanyak 3 (11,5%) anak, usia 16 tahun sebanyak 1
(22,9%) anak, usia 17 tahun sebanyak 2 (7,6%) anak, usia 18 tahun
sebanyak 1 (3,8%) anak, usia 19 tahun sebanyak 1 (3,8%) anak.
d) Distribusi jumlah rokok remaja dalam satu hari
Gambar 2.8 Distribusi jumlah rokok remaja dalam satu hari

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa remaja RW 03


Desa Mranggen dalam satu hari dapat menghabiskan rokok paling
banyak 3 (23,1%) batang sehari. Sedangkan remaja yang
menghabiskan rokok sehari dengan 1 batang rokok sejumlah 11
(42,3%) anak, 2 batang rokok sejumlah 2 (7,7%) anak, 4 batang
rokok sejumlah 2 (7,7%) anak, 5 batang rokok sejumlah 1 (3,8%)
anak, 6 batang rokok sejumlah 1 (3,8%) anak, 7 batang rokok
sejumlah 2 (7,7%) anak, 10 batang rokok sejumlah 1 (3,8%) anak.
e) Distribusi cara pembuangan sampah di rumah
Gambar 2.10 Distribusi cara pembuangan sampah dirumah
51

Hasil data diatas didapatkan hasil mayoritas cara pembuangan


sampah warga RW sejumlah 157 (67,3%) dibakar, sedangkan 73
(32,7%) warga yang membuang sampah di angkut petugas
kebersihan.
2) DBD
a) Distribusi vector yang berada di sekitar rumah
Gambar 2.9 Distribusi vector yang berada di sekitar rumah

Hasil data diatas didapatkan mayoritas vector yang berada


disekitar rumah yaitu nyamuk sejumlah 158 (74,9%), tikus
sebanyak 41 (19,4%), lalat sebanyak 9 (4,3%), dan kucing
sebanyak 3 (1,4%).
3) Hipertensi
a) Distribusi riwayat penyakit lansia
Gambar 2.11 Distribusi riwayat penyakit lansia

Hasil dari data diatas mayoritas lansia RW 03 menderita


penyakit hipertensi 37 (54,4%), sedangkan sejumlah 14 (20,6%)
52

menderita gout arthritis, 7 (10,3%) warga menerita DM, 6(8,8%)


warga menderita stroke, dan 4 (5,9%) warga menderita kolesterol.
b) Distribusi lansia melakukan control kesehatan
Gambar 2.12 Distribusi lansia melakukan Kontrol kesehatan

Dari hasil diatas mayoritas lansia melakukan control


kesehatan di puskesmas sebanyak 40 (72,7%), dokter keluarga
sebanyak 13 (23,6%), posyandu lansia dan rumah sakit masing-
masing sebanyak 2 (1,8%).

B. Analisa Data
DATA MASALAH KESEHATAN
Data Subjektif Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
a. Wawancara (D.0117).
1) Hasil wawancara di RT 09 pada
salah satu warga beliau
mengatakan bahwa “Saya kalau
masak harus asin karena lebih
enak”.
2) Hasil wawancara di RT 09
mengatakan bahwa “Saat
mengalami sakit kepala saya
53

langsung membeli obat diapotik


tanpa resep dokter”.
3) Hasil wawancara dengan salah
satu warga RT 7 beliau
mengatakan bahwa “Saya
pernah periksa tekanan darah
dan hasilnya tinggi sekitar 180
tapi setelah itu tidak pernah
periksa lagi”.
4) Berdasarkan hasil wawancara
dengan warga RT 8 beliau
mengatakan “apabila sakit
kepala, saya membeli obat
amlodipine di apotik”.
b. Angket
1) Berdasarkan hasil angket di
dapatkan data 37 (54,4%) lansia
yang menderita hipertensi.

Data Objektif
a. Winshield Survey
1) Dari hasil observasi di RT 09
terdapat 1 lansia yang sedang
menyapu halaman tanpa
menggunakan alas kaki dan
terlihat luka gangren di telapak
kaki.
2) Berdasarkan hasil observasi
ditemukan 10 lansia yang
sedang duduk tanpa melakukan
aktivitas dengan pengamatan
54

selama kurang lebih 60 menit.


Data Subjektif Perilaku cenderung berisiko Demam
a. Wawancara Berdarah (D.0099).
1) Berdasarkan hasil wawancara
dengan Ketua RT 8
mengatakan “ada satu kasus
DBD yang menyerang warga
saya”.
2) Berdasarkan hasil wawancara
dengan salah satu warga RT 08
mengatakan bahwa “pakaian
yang sudah dipakai seringkali
di gantung di belakang pintu”.
b. Angket
1) Dari angket yang telah di
bagikan terdapat vector nyamuk
yang bersarang di 158 (74,9%)
rumah.

Data Objektif
a. Winshield Survey
1) Berdasarkan hasil observasi di
RW 03 ditemukan jentik
nyamuk sekitar 7 di lingkungan
luar rumah yang terdiri dari 2 di
RT 3, 1 di RT 6, dan 7 di RT 8.
Seperti di ember bekas yang
terletak di depan rumah,
kelopak jantung pisang yang
jatuh ke tanah dalam kondisi
55

membuka, ban bekas yang


berada di halaman depan
rumah.
2) Berdasarkan hasil observasi di
RW 3 terdapat 26 rumah
kosong terdiri dari 2 di RT 1, 2
di RT 2, 4 di RT 3, 4 di RT 4, 5
di RT 5, 4 di RT 6, 1 di RT 7, 3
di RT 8, 1 di RT 9.
3) Berdasarkan hasil observasi di
RW 03 terdapat 12 tempat
sampah dengan kondisi
terbuka.
Data Subjektif : Defisit kesehatan komunitas (Lansia)
a. Wawancara (D.0110).
1) Berdasarkan hasil wawancara
dengan kader kesehatan beliau
“mengatakan di RW 03 tidak
terdapat posyandu lansia.
Posyandu lansia hanya ada di
RW 07”.
2) Berdasarkan hasil wawancara
dengan Ketua RT 03 beliau
mengatakan “tidak terdapat
pelayanan posyandu lansia.
Warga ketika sakit
memeriksakan kesehatanya ke
puskesmas mranggen I dan
dokter keluarga”.
3) Berdasarkan hasil wawancara
dengan Ketua RT 06 beliau
56

“mengatakan bahwa tidak ada


kegiatan posyandu lansia”.
4) Berdasarkan hasil wawancara
dengan Ketua RT 10 beliau
“mengatakan di sini tidak ada
kegiatan posyandu lansia,
ketika sakit warga
memeriksakan kesehatanya di
klinik sekitar maupun membeli
obat di apotik”.
b. Angket
1) Berdasarkan hasil angket yang
sudah di isi warga RW 03
didapatkan data : Dari 226 KK
yang menjadi sampel terdapat
68 lansia dengan 37 (54,4%)
lansia yang menderita
hipertensi, 14 (20,6%) lansia
memiliki riwayat nyeri sendi, 7
(20,6%) lansia memiliki
riwayat penyakit DM, 6 (8,8%)
lansia menderita stroke, 4
(5,9%) lansia memiliki riwayat
kolesterol tinggi.
Data Objektif
a. Winshield Survey
1) Berdasarkan hasil observasi di
RW 3 tidak terdapat posyandu
lansia.
Data Subjektif Perilaku cenderung berisiko (ISPA)
a. Wawancara berhubungan (D.0099).
57

1) Berdasarkan hasil wawancara


dengan satu warga yang berada
di RT 05 mengatakan di
lingkunganya banyak yang
merokok.
2) Berdasarkan hasil wawancara
dengan Ketua RT 04
mengatakan “terdapat warga
saya yang membakar sampah
dikarenakan masih banyak
warga yang myemiliki lahan
kosong”.
3) Berdasarkan hasil wawancara
dengan warga RT 7
mengatakan bahwa “ketika
sampah lama di ambil oleh
petugas, maka sebagian
sampahnya dibakar di kosong”.
b. Angket
1) Didapatkan data 17 (20%)
remaja yang merokok.
2) Didapatkan data 88 (54,3%)
anggota keluarga yang
merokok.
3) Didapatkan data 157 (67,3%)
warga yang masih mengelola
sampah dengan cara dibakar.
Data Objektif
a. Winshiled Survey
1) Berdasarkan hasil observasi di
RW 03 terdapat 88 tumpukan
58

sisa pembakaran sampah.


2) Berdasarkan hasil observasi
terdapat warga di RT 9 yang
membakar sampah kering
dengan warna asap abu-abu dan
asapnya menyebar ke
pemukiman warga.

C. Skoring dan Prioritas Masalah


Problem : Perilaku cenderung berisiko ISPA berhubungan pemilihan gaya
hidup tidak sehat (D.0099).
Kriteria Skor Bobot Nilai
a. Sifat masalah : 2 1 2/3
Aktual (3)
Resiko (2)
Potensial (1)
1 2 1
b. Kemungkinan masalah
dapat diubah :
Mudah (2)
Sebagian (1)
Tidak dapat (1) 2 1 2/3
c. Kemungkinan masalah
dapat dicegah :
Tinggi (3)
Cukup (2) 1 1 1/2
Rendah (1)
d. Menonjolnya masalah :
Segera ditangani (2)
Tidak segera ditangani
(1)
59

Tidak dirasakan (0)


Total 17/6 = 2,8

Problem : Defisit Kesehatan Komunitas (Lansia) berhubungan dengan


keterbatasan sumber daya. (D.0110).
Kriteria Skor Bobot Nilai
a. Sifat masalah : 2 1 2/3
Aktual (3)
Resiko (2)
Potensial (1)
1 2 1
b. Kemungkinan masalah
dapat diubah :
Mudah (2)
Sebagian (1)
Tidak dapat (1) 1 1 1/3
c. Kemungkinan masalah
dapat dicegah :
Tinggi (3)
Cukup (2) 1 1 1/2
Rendah (1)
d. Menonjolnya masalah :
Segera ditangani (2)
Tidak segera ditangani
(1)
Tidak dirasakan (0)
Total 15/6 = 2,5

Problem : Perilaku cenderung berisiko Demam Berdarah berhubungan dengan


kurang terpapar informasi (D.0099).
Kriteria Skor Bobot Nilai
a. Sifat masalah : 2 1 2/3
60

Aktual (3)
Resiko (2)
2
Potensial (1)
1 1
b. Kemungkinan masalah
dapat diubah :
Mudah (2)
Sebagian (1) 1
Tidak dapat (1) 3 1
c. Kemungkinan masalah
dapat dicegah :
Tinggi (3) 1
Cukup (2) 1 1/2
Rendah (1)
d. Menonjolnya masalah :
Segera ditangani (2)
Tidak segera ditangani
(1)
Tidak dirasakan (0)
Total 19/6 = 3,17

Problem : Problem Pemeliharaan kesehatan Tidak Efektif berhubungan


dengan Hambatan kognitif (D.0117).
Kriteria Skor Bobot Nilai
a. Sifat masalah : 2 1 2/3
Aktual (3)
Resiko (2)
Potensial (1)
1 2 1
b. Kemungkinan masalah
dapat diubah :
61

Mudah (2)
Sebagian (1)
3 1 1
Tidak dapat (1)
c. Kemungkinan masalah
dapat dicegah :
Tinggi (3)
Cukup (2) 2 1 1
Rendah (1)
d. Menonjolnya masalah :
Segera ditangani (2)
Tidak segera ditangani
(1)
Tidak dirasakan (0)
Total 11/3 = 3,7

D. Diagnosa Keperawatan
1. Pemeliharaan kesehatan Tidak Efektif berhubungan dengan Hambatan
kognitif (D.0117).
2. Perilaku cenderung berisiko Demam Berdarah berhubungan dengan
kurang terpapar informasi (D.0099).
3. Defisit Kesehatan Komunitas (Lansia) berhubungan dengan keterbatasan
sumber daya. (D.0110).
4. Perilaku cenderung berisiko ISPA berhubungan pemilihan gaya hidup
tidak sehat (D.0099).
62

E. Strategi / Rencana
PLAN OF ACTION DI RW 03
KELUARAHAN MRANGGEN KECAMATAN MRANGGEN
Masalah Penanggung
Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana
Kesehatan Jawab
Pemeliharaan Setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan :
kesehatan tindakan keperawatan 1. Memberikan informasi Warga RW 03 15 Juli 2022 RT 3 dan RT 7 Mahasiswa M.Dafa
Tidak Efektif (survey, observasi, tentang penyakit DM 18.30-21.00 Ikhsana
berhubungan dan wawancara) dan hipertensi pada
dengan selama 3 minggu warga RW 03.
Hambatan kepada masyarakat Kemitraan :
kognitif RW 03 masalah 1. Bekerja sama dengan Warga RW 03 15 Juli 2022 RT 3 dan RT 7 Mahasiswa Salsabella
(D.0117). pemeliharaan puskesmas untuk 18.30-21.00 Zulino
kesehatan tidak melakukan screening
efektif. (L.12106). dini terhadap lansia RW
Tujuan khusus warga 03 yang mempuyai
RW 03 Desa gejala mengarah ke
Mranggen mampu : masalah hipertensi dan
1. Masyarakat DM.
mampu
menunjukan
minat
63

Masalah Penanggung
Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana
Kesehatan Jawab
meningkatkan Proses Kelompok :
perilaku yang 1. Melaksanakan senam Lansia RW 03 17 Juli 2022 SD N Mranggen Mahasiswa Fitroh Lupti
sehat. kaki DM pada lansia Pukul 07.00- 02 F.L
2. Masyarakat yang menderita DM selesai
mampu 2. Melaksanakan terapi Lansia RW 03 17 Juli 2022 SD N Mranggen Mahasiswa Kiki Faraniska
menjalankan relaksasi progresif pada Pukul 07.00- 02
perilaku yang lansia penderita selesai
sehat. hipertensi.
3. Masyarakat dapat
memiliki sistem
pendukung dalam
meningkatkan
taraf kesehatanya
Perilaku Setelah dilakukan Pendidikan kesehatan:
Kesehatan tindakan keperawatan 1. Memberikan Warga RW 03 21 Juli 2022 Rumah warga Mahasiswa Nabila Nur
Cenderung (survey, observasi, penyuluhan kesehatan Pukul 18.30 RW 03 Ilma
Beresiko DBD dan wawancara) terkait penyakit DBD - selesai
selama 3 minggu dan pencegahannya.
kepada masyarakat
RW 03. Diharapkan
warga RW 03 mampu
64

Masalah Penanggung
Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana
Kesehatan Jawab
mengubah perilaku Kemitraan:
dalam pencegahan 1. Bekerjasama dengan Warga RW 03 18 Juli 2022 Rumah warga Puskesmas Aprilia
penyakit DBD. puskesmas dalam 08.00 - RW 03 Rusdianawati
Tujuan khusus warga penyediaan abate bagi selesai
RW 03 Desa warga RW 3.
Mranggen mampu : Pemberdayaan:
1. Masyarakat 1. Memberdayakan warga Warga RW 03 21 Juli 2022 Rumah warga Mahasiswa Anisa Kurnia
mampu dalam pemberantasan 18.30 - RW 03
melakukan sarang nyamuk dengan selesai
tindakan upaya melakukan 3M
pencegahan 2. Memasang poster Lingkungan RW 21 Juli 2022 Lingkungan RW Mahasiswa Firda Nur
penyakit DBD tentang upaya 03 16.00 - 03 Rahma Santie
2. Masyarakat pencegahan DBD. selesai
menunjukkan Proses Kelompok :
perubahan 1. Melaksanakan program Warga RW 03 18 Juli 2022 Rumah warga Mahasiswa Vika
perilaku PSN bersama dengan 08.00 – RW 03 Widyasari
peningkatan kader kesehatan. 18.00
kesehatan
3. Masyarakat
mampu
melakukan
65

Masalah Penanggung
Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana
Kesehatan Jawab
pengendalian
masalah
kesehatan DBD
Defisit Setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan:
Kesehatan tindakan keperawatan 1. Memberikan Lansia RW 03 17 Juli 2022 SD N Mranggen Mahasiswa Febisandra H.
Komunitas (survey, observasi, pendidikan kesehatan Pukul 09.00- 02
(Lansia) dan wawancara) tentang proses menua selesai
berhubungan selama 3 minggu dan penyakit penyerta
dengan kepada masyarakat yang sering terjadi pada
keterbatasan RW 03 status lansia
sumber daya. kesehatan komunitas Kemitraan :
(D.0110). (L.12109) dapat 1. Pembentukan Warga RW 03 18 Juli 2022 Balai Desa Aula Dana desa Iin Afriyanti
meningkat. posyandu lansia dan Pukul 09.00 Mranggen
Tujuan khusus kader lansia
setelah dilakukan Proses kelompok:
tindakan keperawatan 1. Berikan senam lansia Lansia RW 03 17 Juli 2022 SD N Mranggen Mahasiswa Setyawati
komunitas selama 3 untuk meningkatkan 07.00-selesai 02
minggu masyarakat koping kesehatan pada
RW 03 diharapkan: lansia
1. Ketersediaan Pemberdayaan
program promosi
66

Masalah Penanggung
Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana
Kesehatan Jawab
kesehatan masyarakat :
meningkat. 1. Libatkan anggota Lansia RW 03 20 Juli 2022 Lingkungan RW Mahasiswa Ria Herlyna
2. Partsipasi dalam masyarakat untuk Pukul 09.00 03
program meningkatkan
kesehatan kesadaran terhadap isu
komunitas dan masalah kesehatan
meningkat. yang dihadapi
3. Kepatuhan (kampanye kesehatan)
terhadap standar
kesehatan
lingkungan
meningkat.
4. Pemantauan
standar kesehatan
komunitas
meningkat.
Perilaku Setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan:
Kesehatan tindakan keperawatan 1. Memberikan Warga RW 03 21 Juli 2022 Rumah warga Mahasiswa Revaldi
Cenderung (survey, observasi, pendidikan kesehatan 18.30 - RW 03 Distianto
Beresiko ISPA dan wawancara) tentang ISPA selesai Putra
selama 3 minggu (pengertian, penyebab,
67

Masalah Penanggung
Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana
Kesehatan Jawab
kepada masyarakat akibat, tanda dan gajala
RW 03. Diharapkan dan cara penanganan)
warga RW 03 mampu 2. Memberikan
mengubah perilaku pendidikan kesehatan Warga RW 03 21 Juli 2022 Rumah warga Mahasiswa Vika Nirmala
dalam pencegahan perilaku pola hidup 18.30 - RW 03
penyakit ISPA. sehat selesai
Tujuan khusus warga
RW 03 Desa
Mranggen mampu :
1. Meningkatkan
pemahaman
masyarakat
tentang penyakit
ISPA serata
deteksi dini tanda
dan gejala
penyakit ISPA.
2. Menerapkan
hidup bersih
untuk
pencegahan ISPA
68

Masalah Penanggung
Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana
Kesehatan Jawab
(Menjaga
kebersihan
rumah)
69

F. Implementasi
Setelah dilakukan penyusunan rencana kegiatan (planning of action),
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan yang ada di RW 3 Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen,
Kabupaten Demak.
1. Diagnosa Keperawatan Komunitas 1
Pemeliharaan kesehatan Tidak Efektif berhubungan dengan Hambatan
kognitif (D.0117).
Implementasi:
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diabetes melitus (DM) melalui
media lembar balik dan leaflet saat jadwal RW 03 di Puskesmas
Mranggen I tanggal 18 Juli 2022 pukul 07.00 – 10.00 WIB.
b. Penyuluhan kesehatan tentang hipertensi melalui media power point
dan leaflet pada warga RW 03 di laksanakan di SD N Mranggen 2
pada tanggal 17 Juli 2022 pukul 07.00 – 10.00 WIB.
c. Pelaksanaan screening kesehatan pada warga RW 03 yang di
laksanakan di SD N Mranggen 2 tanggal 17 Juli 2022 pukul 07.00 –
10.00 WIB.
d. Pelaksanaan senam kaki DM saat jadwal RW 03 di Puskesmas
Mranggen I pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 07.45 – 08.20 WIB.
e. Pelaksanaan relaksasi otot progresif di SD N Mranggen 2 pada tanggal
17 Juli 2022 pukul 07.00 -12.00 WIB.
2. Diagnosa Keperawatan Komunitas 2
Perilaku cenderung berisiko Demam Berdarah berhubungan dengan
kurang terpapar informasi (D.0099).
Implementasi:
a. Penyuluhan kesehatan tentang demam berdarah dengue (DBD) dan
3M melalui media poster pada warga RW 03 di laksanakan di rumah
Ketua RT 08 pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 18.30 – 21.00 WIB.
70

b. Melaksanakan pembagian abate dan pemberantasan sarang nyamuk


(PSN) pada warga RW 03 mulai tanggal 18 – 31 Juli 2022 pukul
08.00-18.00 WIB.
c. Melakukan kampanye kesehatan dengan penempelan poster isu
kesehatan demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan RW 03 pada
tanggal 21 Juli 2022 pukul 16.00 WIB.
3. Diagnosa Keperawatan Komunitas 3
Defisit Kesehatan Komunitas (Lansia) berhubungan dengan keterbatasan
sumber daya. (D.0110).
Implementasi :
a. Penyuluhan kesehatan tentang lansia melalui media lembar balik saat
jadwal RW 03 di Puskesmas Mranggen I tanggal 19 Juli 2022 pukul
07.00 – 10.00 WIB.
b. Melakukan pembentukan posyandu lansia (penyegaran kader
posyandu balita dan penambahan materi posyandu lansia) pada tanggal
22 Juli 2022 di posko mahasiswa RT 06 pukul 16.00 – 17.00 WIB.
c. Melakukan senam lansia pada warga RW 03 di SD N Mranggen 02
pukul 07.00 – 08.45 WIB.
d. Melakukan kampanye kesehatan dengan penempelan poster isu
kesehatan (asam urat) di lingkungan RW 03 pada tanggal 20 Juli 2022
pukul 09.00 WIB.
4. Perilaku cenderung berisiko ISPA berhubungan pemilihan gaya hidup
tidak sehat (D.0099).
Implementasi :
a. Penyuluhan kesehatan tentang infeksi saluran pernafasan atas akut
(ISPA) melalui media poster pada warga RW 03 di laksanakan di
rumah Ketua RT 08 pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 18.30 – 21.00
WIB.
b. Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
melalui media poster pada warga RW 03 di laksanakan di rumah
Ketua RT 08 pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 18.30 – 21.00 WIB.
71

G. Evaluasi
Setelah dilakukan kegiatan untuk menyelesaikan masalah keperawatan
di RW 03 Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak maka
dilakukan evaluasi terhadap keberhasilan dari kegiatan tersebut sesuai dengan
diagnosa keperawatan komunitas yang muncul.
1. Diagnosa Keperawatan Komunitas 1
Pemeliharaan kesehatan Tidak Efektif berhubungan dengan Hambatan
kognitif (D.0117).
Implementasi:
a. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit diabetes melitus
(DM) melalui media lembar balik dan leaflet saat jadwal RW 03 di
Puskesmas Mranggen I tanggal 18 Juli 2022 pukul 07.00 – 10.00 WIB.
1) Evaluasi Struktur
- Menyiapkan pre planning
- Waktu pelaksanaan telah disepakati dan ditetapkan
- Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
- Materi dan media yang akan digunakan dalam kegiatan telah
dipersiapkan
2) Evaluasi Proses
- Peserta aktif mengikuti kelangsungan acara
- Media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif
- Acara dapat berjalan sesuai rencana
3) Evaluasi Hasil
- Peserta mengetahui tentang penyakit diabetes melitus (DM)
- Nilai rata-rata pre test 12,7 (dari nilai 20)
- Nilai rata-rata post test 18,93 (dari nilai 20)
- Dihadiri 30 peserta
72

b. Penyuluhan kesehatan tentang hipertensi melalui media power point


dan leaflet pada warga RW 03 di laksanakan di SD N Mranggen 2
pada tanggal 17 Juli 2022 pukul 07.00 – 10.00 WIB.
1) Evaluasi Struktur
- Menyiapkan pre planning
- Waktu pelaksanaan telah disepakati dan ditetapkan
- Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
- Materi dan media yang akan digunakan dalam kegiatan telah
dipersiapkan
2) Evaluasi Proses
- Peserta aktif mengikuti kelangsungan acara
- Media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif
- Acara dapat berjalan sesuai rencana
3) Evaluasi Hasil
- Peserta mengetahui tentang penyakit hipertensi
- Nilai rata-rata pre test 11,8 (dari nilai 20)
- Nilai rata-rata post test 17,6 (dari nilai 20)
- Dihadiri 33 peserta
c. Pelaksanaan screening kesehatan pada warga RW 03 yang di
laksanakan di SD N Mranggen 2 tanggal 17 Juli 2022 pukul 07.00 –
10.00 WIB.
1) Evaluasi Struktur
- Menyiapkan pre planning
- Waktu pelaksanaan telah disepakati dan ditetapkan
- Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
- Alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan telah
dipersiapkan
2) Evaluasi Proses
- Peserta aktif mengikuti kegiatan senam
- Alat yang digunakan tidak memiliki kendala
- Acara dapat berjalan sesuai rencana
73

3) Evaluasi Hasil
- Peserta antusias mengikuti screening kesehatan
- Diikuti 152 peserta
- Pelaksanaan screening kesehatan tidak dilaksanakan tepat
waktu
- Peserta yang hadir yaitu 53,6% dari total sampel warga di RW
03
d. Pelaksanaan senam kaki DM saat jadwal RW 03 di Puskesmas
Mranggen I pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 07.45 – 08.20 WIB.
1) Evaluasi Struktur
- Menyiapkan pre planning
- Waktu pelaksanaan telah disepakati dan ditetapkan
- Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
- Media yang akan digunakan dalam kegiatan telah dipersiapkan
2) Evaluasi Proses
- Peserta aktif mengikuti kegiatan senam
- Media dan alat bantu yang digunakan tidak memiliki kendala
- Acara dapat berjalan sesuai rencana
3) Evaluasi Hasil
- Peserta antusias mengikuti senam
- Diikuti 15 peserta senam dari 28 peserta
e. Pelaksanaan relaksasi otot progresif di SD N Mranggen 2 pada tanggal
17 Juli 2022 pukul 07.00 -12.00 WIB.
1) Evaluasi Struktur
- Menyiapkan pre planning
- Waktu pelaksanaan telah disepakati dan ditetapkan
- Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
- Media yang akan digunakan dalam kegiatan telah dipersiapkan
2) Evaluasi Proses
- Peserta aktif mengikuti kegiatan relaksasi otot progresif
74

- Media dan alat bantu yang digunakan tidak memiliki kendala


- Acara dapat berjalan sesuai rencana
3) Evaluasi Hasil
- Peserta antusias mengikuti relaksasi otot progresif
- Diikuti 30 peserta
- Pelaksanaan relaksasi otot progresif tidak dilaksanakan tepat
waktu
2. Diagnosa Keperawatan Komunitas 2
Perilaku cenderung berisiko Demam Berdarah berhubungan dengan
kurang terpapar informasi (D.0099).
Implementasi:
a. Penyuluhan kesehatan tentang demam berdarah dengue (DBD) dan
3M melalui media poster pada warga RW 03 di laksanakan di rumah
Ketua RT 08 pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 18.30 – 21.00 WIB.
1) Evaluasi Struktur
- Menyiapkan pre planning.
- Ibu-ibu pengajian bersedia mengikuti kegiatan penyuluhan.
- Kegiatan penyuluhan sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan.
- Penyaji dapat menyediakan media dan alat-alat yang
diperlukan saat melakukan pengajaran.
2) Evaluasi Proses
- Ibu-ibu pengajian memperhatikan dan mendengarkan materi
penyuluhan.
- Ibu-ibu pengajian terlihat aktif saat berlangsungnya
penyuluhan dengan mengajukan pertanyaan.
3) Evaluasi Hasil
- Peserta mengetahui tentang penyakit DBD.
- Nilai rata-rata pre test 13,9 (dari nilai 20).
- Nilai rata-rata post test 19,1 (dari nilai 20).
- Dihadiri 21 peserta.
75

b. Melaksanakan pembagian abate dan pemberantasan sarang nyamuk


(PSN) pada warga RW 03 mulai tanggal 18 – 31 Juli 2022 pukul
08.00-18.00 WIB.
1) Evaluasi Struktural
- Pre planning kegiatan sudah disiapkan 5 hari sebelum
pelaksanaan kegiatan.
- Kontrak waktu kegiatan pada kader kesehatan RW 03 dan
masing-masing ketua RT.
- Media atau peralatan yang digunakan seperti kartu PSN, abate
dan senter sudah disiapkan satu hari sebelum kegiatan
dilaksanakan.
- Panitia penyelenggara telah terbentuk 4 hari sebelum kegiatan
dilaksanakan.
2) Evaluasi Proses
- Acara yang pertama, mahasiswa meminta izin kepada pemilik
rumah dan menjelaskan tujuan dan maksut kehadiran.
- Mahasiswa meminta waktu 5 menit untuk melakukan
pemeriksaan jentik nyamuk.
- Menyampaikan hasil pemeriksaan jentik nyamuk di rumah
tersebut.
3) Evaluasi Hasil
- Setelah dilakukan pemantauan selama 2 minggu dengan
pemberian ABATE Angka Bebas Jentik di Wilayah RW 03
menjadi 97%, hal ini mengalami peningkatan yang semula
berada pada angka 64%.
- Kelemahan dalam acara pemeriksaan jentik nyamuk yaitu
waktu kegiatan yang tidak bisa dilakukan bersama sama karena
kesibukan masing – masing ketua RT dan banyak yang tidak
berada di rumah.
76

c. Melakukan kampanye kesehatan dengan penempelan poster isu


kesehatan demam berdarah dengue (DBD) + 3 M di lingkungan RW
03 pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 16.00 WIB
1) Evaluasi Struktur
- Waktu pelaksanaan telah disepakati dan ditetapkan
- Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
- Media yang akan digunakan dalam kegiatan telah dipersiapkan
2) Evaluasi Proses
- Poster sudah tertempel dari RT 1-11 di RW 03
- Media yang digunakan tidak memiliki kendala
3) Evaluasi Hasil
- Warga RW 03 mengetahui tentang penyakit DBD + 3 M dan
cara pencegahannya
- Media yang digunakan berguna untuk pengetahuan masyarakat
RW 03 Kelurahan Mranggen
3. Diagnosa Keperawatan Komunitas 3
Defisit Kesehatan Komunitas (Lansia) berhubungan dengan keterbatasan
sumber daya. (D.0110).
Implementasi :
a. Penyuluhan kesehatan tentang lansia melalui media lembar balik saat
jadwal RW 03 di Puskesmas Mranggen I tanggal 19 Juli 2022 pukul
07.00 – 10.00 WIB.
1) Evaluasi struktur
- Peserta mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan
- Kegiatan pendidikan kesehatan sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan
- Penyaji dapat menyediakan media lembar balik yang
diperlukan saat melakukan pendidikan kesehatan
2) Evaluasi proses
- Peserta memperhatikan dan mendengarkan materi yang
disampaikan
77

- Peserta terlibat aktif saat berlangusngnya pendidikan kesehatan


dengan mengajukan pertanyaan
3) Evaluasi hasil
- Peserta mengetahui tentang lansia.
- Nilai rata-rata pre test 14,5 (dari nilai 20).
- Nilai rata-rata post test 19,05 (dari nilai 20).
- Dihadiri 30 peserta.
b. Melakukan pembentukan posyandu lansia (penyegaran kader
posyandu balita dan penambahan materi posyandu lansia) pada tanggal
22 Juli 2022 di posko mahasiswa RT 06 pukul 16.00 – 17.00 WIB.
1) Evaluasi struktur
- Peserta mengikuti kegiatan penyegaran posyandu balita dan
penambahan materi posyandu lansia
- Kegiatan dilakukan sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
- Penyaji dapat menyediakan PPT yang diperlukan saat
melakukan kegiatan penyegaran posyandu balita dan
penambahan materi posyandu lansia
2) Evaluasi proses
- Peserta memperhatikan dan mendengarkan materi yang
disampaikan
- Peserta terlibat aktif saat berlangusng nya kegiatan
3) Evaluasi hasil
- Peserta mengetahui tentang posyandu lansia dan balita
- Peserta bersedia dan antusias bila dibentuk posyandu lansia di
RW 03
- Dihadiri oleh 5 peserta.
c. Melakukan senam lansia pada warga RW 03 di SD N Mranggen 02
pukul 07.00 – 08.45 WIB.
1) Evaluasi Struktur
- Menyiapkan pre planning
78

- Waktu pelaksanaan telah disepakati dan ditetapkan


- Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
- Media yang akan digunakan dalam kegiatan telah dipersiapkan
2) Evaluasi Proses
- Peserta aktif mengikuti kegiatan senam
- Media dan alat bantu yang digunakan tidak memiliki kendala
- Acara dapat berjalan sesuai rencana
3) Evaluasi Hasil
- Peserta antusias mengikuti senam lansia
- Diikuti 15 peserta
- Pelaksanaan senam lansia tidak dilaksanakan tepat waktu
d. Melakukan kampanye kesehatan dengan penempelan poster isu
kesehatan (asam urat) di lingkungan RW 03 pada tanggal 20 Juli 2022
pukul 09.00 WIB.
1) Evaluasi Struktur
- Waktu pelaksanaan telah disepakati dan ditetapkan
- Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
- Media yang akan digunakan dalam kegiatan telah dipersiapkan
2) Evaluasi Proses
- Poster sudah tertempel dari RT 1-11 di RW 03
- Media yang digunakan tidak memiliki kendala
3) Evaluasi Hasil
- Warga RW 03 mengetahui tentang penyakit asam urat dan cara
pencegahannya
- Media yang digunakan berguna untuk pengetahuan masyarakat
Rw 03 Kelurahan Mranggen
79

4. Perilaku cenderung berisiko ISPA berhubungan pemilihan gaya hidup


tidak sehat (D.0099).
Implementasi :
a. Penyuluhan kesehatan tentang infeksi saluran pernafasan atas akut
(ISPA) melalui media poster pada warga RW 03 di laksanakan di
rumah Ketua RT 08 pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 18.30 – 21.00
WIB.
1) Evaluasi struktur
- Mahasiswa siap melakukan pendidikan kesehatan tentang
ISPA.
- Materi penyuluhan sudah disiapkan sebelumnya.
- Tersedianya tempat, waktu, sarana dan prasarana untuk
kegiatan pendidikan kesehatan.
- Tersedianya media poster untuk digunakan penyuluhan.
2) Evaluasi proses
- Warga menerima kehadiran mahasiswa dalam penyuluhan
kesehatan
- Warga antusias dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
3) Evaluasi hasil
- Peserta mengetahui tentang penyakit infeksi saluran pernafasan
atas (ISPA)
- Nilai rata-rata pre test 14,55 (dari nilai 20).
- Nilai rata-rata post test 19,1 (dari nilai 20).
- Dihadiri 21 peserta.
b. Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
melalui media poster pada warga RW 03 di laksanakan di rumah
Ketua RT 08 pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 18.30 – 21.00 WIB.
1) Evaluasi Struktur
- Menyiapkan pre planning
- Waktu pelaksanaan telah disepakati dan ditetapkan
- Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
80

- Materi dan media yang akan digunakan dalam kegiatan telah


dipersiapkan
2) Evaluasi Proses
- Peserta aktif mengikuti kelangsungan acara
- Media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif
- Acara dapat berjalan sesuai rencana
3) Evaluasi Hasil
- Peserta mengetahui tentang penyakit hipertensi
- Nilai rata-rata pre test 15,33 (dari nilai 20)
- Nilai rata-rata post test 19,81 (dari nilai 20)
- Dihadiri 21 peserta
BAB III
PEMBAHASAN

Praktik keperawatan komunitas di RW 03 Desa Mranggen


Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak yang dilaksanakan mahasiswa
Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang merupakan salah satu program
profesi untuk mengaplikasikan konsep keperawatan komunitas dengan
menggunakan proses keperawatan komunitas sebagai dasar ilmiah.
Upaya pendidikan untuk mencetak seorang perawat yang
professional, mandiri dan mempunyai kompetensi sesuai dengan yang
diinginkan dapat dilakukan dengan menerapkan konsep tersebut dan
secara resmi mahasiswa melakukan praktik klinik keperawatan komunitas
di RW 03 Kelurahan Mranggen Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak
mulai 27 Juni 2022 sampai dengan 06 Agustus 2022 dengan melakukan
berbagai kegiatan.
Berikut ini pembahasan yang akan diuraikan berkisar tentang
praktik keperawatan komunitas, keluarga dan puskesmas.
A. Praktik Klinik Keperawatan Komunitas
Praktik klinik keperawatan komunitas diawali dengan persiapan dari
kampus sampai dengan pelaksanaan dilapangan. Pada tahap persiapan
dilakukan pembekalan dari pembimbing profesi keperawatan komunitas
tentang mekanisme perijinan praktik dan peraturan praktik, dan untuk
selanjutnya dilakukan proses persiapan yang lebih intensif oleh mahasiswa
sendiri. Kendala yang kami hadapi adalah ternyata pembekalan yang diterima
belum optimal dapat dimanfaatkan pada tataran lapangan, sehingga terdapat
perubahan-perubahan dan muncul strategi-strategi baru dari mahasiswa untuk
dapat memanifestasikan konsep keperawatan kesehatan masyarakat secara
lebih nyata.
82

B. Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapat data kesehatan komunitas yang
diinginkan. Pada pengkajian ini dilakukan pengumpulan data kesehatan
komunitas dengan menggunakan metode observasi dan wawancara dan telah
dikonsultasikan ke pembimbing akademik keperawatan komunitas.
Setelah format pengkajian siap, maka penanggung jawab masing-
masing RT mempunyai hak otonom dalam mekanisme pengumpulan datanya
yaitu dengan melakukan kerjasama dengan ketua RT dan kader kesehatan
yang ada di RW 03 Desa Mranggen Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
Respon yang diberikan warga RW 03 sangat antusias dan positif atas
kehadiran mahasiswa praktikan di RW 03 Desa Mranggen. Hal ini dibuktikan
dengan perhatian warga terhadap keberadaan mahasiswa beserta program-
programnya, sehingga keseluruhan proses pengumpulan data dapat
dilaksanakan dengan baik. Strategi yang digunakan saat pengumpulan data
adalah kerjasama dengan setiap RT dan melakukan program turun kebawah
sehingga keberadaan mahasiswa membaur dengan warga.
Dari pengkajian didapatkan masalah yang ditemukan di wilayah RW
03, meliputi:
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117)
2. Perilaku cenderung beresiko demam berdarah (DBD) (D.0099)
3. Defisit kesehatan komunitas (lansia) (D.0110)
4. Perilaku cenderung beresiko infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
(D.0099)
Dari keempat masalah kesehatan yang ditemukan mahasiswa, maka
dikembalikan kepada masyarakat untuk dianalisa lebih lanjut. Perumusan
masalah antara mahasiswa dan warga tidak mengalami kesulitan yang berarti,
karena masyarakat telah menyadari pentingnya kesehatan dalam hidup
mereka. Dukungan dari ketua RW 03 serta kader kesehatan yang berada di
RW 03 sangat mendukung dengan terlaksananya kegiatan yang sudah dibahas
83

sejak rumusan masalah ditegakkan dan menentukan perencanaan yang dibuat


hingga pelaksanaan kegiatan.
Analisa SWOT
1. Strength (kekuatan)
Tokoh masyarakat, tokoh agama, aparat desa, serta anggota
masyarakat sangat mendukung dengan kegiatan ini. Dukungan dan
bimbingan dari dosen pembimbing guna memberikan bimbingan dalam
rangka pengumpulan data selama proses pengkajian. Kerjasama yang baik
antar anggota kelompok yang saling mendukung satu sama lain.
2. Weakness ( kelemahan)
Kelurahan Mranggen RW 03 terdiri dari 11 RT. Masyarakat RW 03
sudah memiliki kader yang tersebar di beberapa RT. Beberapa warga
masih banyak yang kurang aktif mengikuti kegiatan yang dilakukan
karena sebagian besar warga RW 03 bekerja dari pagi hingga sore hari.
Kemudian beberapa wargapun masih kurang aktif mengikuti kegiatan
yang telah di sediakan oleh RW 03.
3. Opportunity (kesempatan)
Kesempatan yang mendukung pada saat pengkajian berlangsung,
yaitu adanya izin dari Lurah Mranggen bagi mahasiswa profesi ners
Universitas Muhammadiyah Semarang untuk melaksanakan praktik
keperawatan komunitas di wilayah RW 03 Kelurahan Mranggen serta
dukungan dari kader kesehatan untuk memperoleh data yang berkaitan
dengan kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah RW 03 Kelurahan
Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
4. Treath (ancaman)
Adanya keragaman terhadap kekuatan dan keabsahan data yang
dibuat serta keragaman terhadap jawaban pada setiap pertanyaan yang
diajukan pada masyarakat karena adanya berbagai faktor penyebab
diantaranya adalah beragamnya pendidikan masyarakat.
84

C. Penentuan Prioritas Masalah


Melalui analisa masalah, maka setelah dirumuskan permasalahan
kesehatan warga dilakukan penentuan prioritas masalah atas dasar urgensitas
dari masalah.
Berdasarkan lokakarya mini I yang dilaksanakan pada Jum’at, 08 Juli
2022, maka ditentukan prioritas masalah kesehatan sebagai berikut:
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117)
2. Perilaku cenderung beresiko demam berdarah (DBD) (D.0099)
3. Defisit kesehatan komunitas (lansia) (D.0110)
4. Perilaku cenderung beresiko infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
(D.0099)
Penentuan prioritas masalah ini tidak menemukan kesulitan berarti, hal
ini dikarenakan warga mulai memahami pentingnya kesehatan dan berkat
partisipasi aktif dari ketua RW dan masing-masing Ketua RT serta kader-
kader kesehatan yang sangat aktif di RW 03 Desa Mranggen.
D. Perencanaan
Rencana kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan kesehatan
dapat disepakati saat lokakarya kesehatan dan pertemuan dengan pokjakes
secara intensif.
Adapun kegiatan-kegiatan yang disepakati oleh mahasiswa dan
masyarakat antara lain :
1. Diagnosa Keperawatan Komunitas 1
Pemeliharaan kesehatan Tidak Efektif berhubungan dengan Hambatan
kognitif (D.0117).
Implementasi:
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diabetes melitus (DM) melalui
media lembar balik dan leaflet saat jadwal RW 03 di Puskesmas
Mranggen I tanggal 18 Juli 2022 pukul 07.00 – 10.00 WIB.
85

b. Penyuluhan kesehatan tentang hipertensi melalui media power point


dan leaflet pada warga RW 03 dilaksanakan di SD N Mranggen 2
pada tanggal 17 Juli 2022 pukul 07.00 – 10.00 WIB.
c. Pelaksanaan screening kesehatan pada warga RW 03 yang di
laksanakan di SD N Mranggen 2 tanggal 17 Juli 2022 pukul 07.00 –
10.00 WIB.
d. Pelaksanaan senam kaki DM saat jadwal RW 03 di Puskesmas
Mranggen I pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 07.45 – 08.20 WIB.
e. Pelaksanaan relaksasi otot progresif di SD N Mranggen 2 pada tanggal
17 Juli 2022 pukul 07.00 -12.00 WIB.
2. Diagnosa Keperawatan Komunitas 2
Perilaku cenderung berisiko Demam Berdarah berhubungan dengan
kurang terpapar informasi (D.0099).
Implementasi:
a. Penyuluhan kesehatan tentang demam berdarah dengue (DBD) dan
3M melalui media poster pada warga RW 03 di laksanakan di rumah
Ketua RT 08 pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 18.30 – 21.00 WIB.
b. Melaksanakan pembagian abate dan pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) pada warga RW 03 mulai tanggal 18 – 31 Juli 2022 pukul
08.00-18.00 WIB.
c. Memasang poster DBD di lingkungan RW 03 pada tanggal 21 Juli
2022 pukul 16.00 WIB.
3. Diagnosa Keperawatan Komunitas 3
Defisit Kesehatan Komunitas (Lansia) berhubungan dengan
keterbatasan sumber daya. (D.0110).
Implementasi :
a. Penyuluhan kesehatan tentang lansia melalui media lembar balik saat
jadwal RW 03 di Puskesmas Mranggen I tanggal 19 Juli 2022 pukul
07.00 – 10.00
86

b. Melakukan pembentukan posyandu lansia (penyegaran kader


posyandu balita dan penambahan materi posyandu lansia) pada tanggal
22 Juli 2022 di posko mahasiswa RT 06 pukul 16.00 – 17.00 WIB.
c. Melakukan senam lansia pada warga RW 03 di SD N Mranggen 02
pukul 07.00 – 08.45 WIB.
d. Melakukan kampanye kesehatan dengan penempelan poster isu
kesehatan (asam urat) di lingkungan RW 03 pada tanggal 20 Juli 2022
pukul 09.00 WIB.
4. Diagnosa Keperawatan Komunitas 4
Perilaku cenderung berisiko ISPA berhubungan pemilihan gaya hidup
tidak sehat (D.0099).
Implementasi :
a. Penyuluhan kesehatan tentang infeksi saluran pernafasan atas akut
(ISPA) melalui media poster pada warga RW 03 di laksanakan di
rumah Ketua RT 08 pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 18.30 – 21.00
WIB.
b. Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
melalui media poster pada warga RW 03 di laksanakan di rumah
Ketua RT 08 pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 18.30 – 21.00 WIB.
Kesempatan mahasiswa Program Profesi Ners UNIMUS dalam
perencanaan asuhan keperawatan yang didasarkan pada data di Puskesmas,
Kelurahan, dan para tokoh masyarakat sehingga asuhan keperawatan yang
akan dilaksanakan dapat tepat pada sasaran.
E. Pelaksanaan
Pelaksanaan rencana tindakan mulai dilaksanakan pada 11 juli 2022
dengan metode melibatkan masyarakat secara aktif, dimotori oleh ketua RW,
ketua RT serta kader-kader untuk melaksanakan rencana yang telah disusun
bersama. Keterlibatan kader dan pengurus RT ini sangat membantu dengan
melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan masing-masing RT. Sehingga
besar kegiatan dilaksanakan secara bersama antara mahasiswa dan kader
kesehatan.
87

Secara umum kegiatan yang direncanakan dapat dikatakan berhasil


(80%), penilaian tersebut didapatkan saat evaluasi respon positif dan
antusiasme masyarakat terhadap berbagai kegiatan yang direncanakan.
Kendala yang dihadapi mahasiswa adalah kesulitan membujuk warga untuk
menghadiri setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Analisa SWOT
1. Strange (Kekuatan)
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk dijadikan
pendukung diadakanya implementasi keperawatan komunitas.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelurahan mranggen RW 03 terdiri dari 11 RT. Masyarakat sudah
memiliki kader yang tersebar di beberapa RT. Berdasarkan hasil observasi
di RW 03 ditemukan jentik nyamuk sekitar 7 di lingkungan luar rumah
yang terdiri dari 2 di RT 3, 1 di RT 6, dan 7 di RT 8, seperti di ember
bekas yang terletak di depan rumah, kelopak jantung pisang yang jatuh ke
tanah dalam kondisi membuka, ban bekas yang berada di halaman depan
rumah. Selain itu, terdapat 12 tempat sampah dengan kondisi terbuka dan
terdapat 88 tumpukan sisa pembakaran sampah. Kemudian beberapa
warga yang memiliki kandang mengatakan bahwa kebersihan kandangnya
sudah terjaga namun kenyataan kandang masih terlihat kotor dan masih
banyak lalat di sekitar kandang. Dan juga jarak kandang yang dekat
dengan rumah warga mengatakan tidak memiliki lahan untuk membuat
kandang jauh dari rumah.
3. Opportunity (Kesempatan)
Pelaksanaan kegiatan bebarengan dengan selesai kegiatan
perkumpulan, sehingga mempermudah perkumpulan warga.
4. Treath (Ancaman)
Tidak semua warga memahami materi yang disampaikan oleh
penyuluh karena terbatasnya daya serap akibat beragamnya tingkat
pendidikan.
88

F. Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan oleh mahasiswa pada akhir setiap
kegiatan. Dari sudut pandang mahasiswa kegiatan praktek klinik keperawatan
komunitas dan keluarga dikatakan berhasil dengan bukti antusiasme dan
respon positif warga serta kader kesehatan terhadap program serta perubahan
pengetahuan warga tentang kesehatan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
dan interest yang sama. Dalam hal ini dimana komunitas sebagai subyek dan
obyek diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam
menjaga kesehatannya. Sebagian akhir tujuan pelayanan kesehatan utama
diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan meningkatkan
status kesehatan masyarakat. Keperawatan komunitas merupakan suatu bidang
keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan (Nursing) dan
kesehatan masyarakat (Public health) dengan dukungan peran serta
masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses
keperawatan (Nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan.
Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga
dilihat sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk
kelompok beresiko atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat komunitas,
asuhan keperawatan komunitas diberikan dengan memandang komunitas
sebagai klien. Komunitas sebagai subyek dan obyek diharapkan masyarakat
mampu mengenal, mengambil keputusan dalam menjaga kesehatannya.
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang digunakan dalam
perawatan kesehatan masyarakat adalah pendidikan kesehatan (Health
Promotion), kerjasama atau kemitraan (Partnership), dan pemberdayaan
(Empowerment), dan pergerakan kelompok. Dimana akhir tujuan pelayanan
kesehatan utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan
meningkatkan status kesehatan masyarakat.
90

Sebagai bentuk nyata pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas,


mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Semarang telah
melaksanaan praktik komunitas dan keluarga selama kurang lebih enam
minggu di wilayah RW 03 Kelurahan Mranggen Kecamatan Mranggen
Kabupaten Demak, kegiatan praktik ini dilakukan dengan partisipasi
masyarakat sepenuhnya dengan strategi biaya yang terjangkau masyarakat dan
mahasiswa.
Keterlibatan masyarakat ini di lakukan dengan alasan bahwa peran
serta masyarakat merupakan modal dasar yang melandasi pembangunan
kesehatan di wilayah tersebut. Keterlibatan dan peran serta masyarakat
dilakukan dengan membina kerjasama dengan masyarakat setempat melalui
pendataan, loka karya mini dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada di wilayah RW 03 Kelurahan
Mranggen Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Berdasarkan hasil
pengkajian dan analisa data didapat beberapa masalah kesehatan yang
kelompok temukan di antaranya terkait dengan Pemeliharaan kesehatan tidak
efektif (D.0117), Perilaku cenderung beresiko demam berdarah (DBD)
(D.0099), Defisit kesehatan komunitas (lansia) (D.0110), Perilaku cenderung
beresiko infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) (D.0099) di wilayah RW 03.
Perencanaan disusun bersama-sama dengan masyarakat yang hadir
pada saat dilakukan kegiatan loka karya mini I. Kegiatan penyuluhan
dilaksanakan sebagai aplikasi dari perencanaan yang telah disusun bersama
warga. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah memberikan pendidikan
kesehatan terkait penyakit hipertensi dan diabetes mellitus (DM) pada warga
RW 03, bekerjasama dengan Puskesmas Mranggen I untuk melakukan
screening dini terhadap lansia RW 03 yang mempunyai gejala mengarah ke
masalah hipertensi dan DM, melibatkan masyarakat untuk melaksanakan
senam kaki DM pada lansia yang menderita DM, melibatkan masyarakat
untuk melaksanakan terapi relaksasi otot progresif pada lansia penderita
hipertensi, memberikan pendidikan kesehatan terkait penyakit DBD dan
pencegahannya, bekerjasama dengan puskesmas dalam penyediaan ABATE
91

bagi warga RW 03, melibatkan masyarakat dalam pemberantasan sarang


nyamuk dengan upaya melakukan 3M dan pemasangan poster pencegahan
DBD, melaksanakan program PSN bersama dengan Ketua RT dan kader
kesehatan RW 03, memberikan pendidikan kesehatan tentang lansia,
pembentukan posyandu lansia dan kader posyandu lansia, melibatkan
masyarakat untuk melakukan senam lansia, melibatkan masyarakat dalam
kampanye kesehatan, memberikan pendidikan kesehatan terkait penyakit
ISPA, dan memberikan pendidikan kesehatan terkait perilaku hidup bersih
sehat.
Tujuan akhir dari pelaksanaan praktik keperawatan komunitas ini
adalah memandirikan masyarakat dalam melaksanakan perilaku hidup sehat,
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan
fungsi kehidupan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat
RW 03 Kelurahan Mranggen Kecamatan Mranggen kabupaten demak.
B. Saran
Untuk lebih memaksimalkan dan mengoptimalkan hasil yang akan
diperoleh mahasiswa pada saat melakukan praktik keperawatan komunitas,
berdasarkan dari kesimpulan diatas maka disarankan untuk:
1. Kader
Kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan baik seperti posyandu
balita hendaknya dapat dilaksanakan pendidikan kesehatan oleh kader
secara mandiri, membantu mewujudkan pembentukan posyandu lansia,
dan rutin melakukan pengecekan lembar pemantauan jentik perminggu.
2. Masyarakat
Peran serta dari masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan
pengurus RT, RW perlu ditingkatkan terus dalam berbagai kegiatan
dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin. Antara lain warga aktif dalam menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat.
3. Puskesmas dan Kelurahan
92

Diharapkan adanya bantuan dana dan prasarana, serta supervisi dari


pihak puskesmas dan kelurahan yang berkesinambungan untuk memantau
kegiatan kesehatan yang dilakukan oleh kader dan warga RW 03
Kelurahan Mranggen Kecamatan Mranggen kabupaten demak.
4. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan
menambah bekal tentang konsep keperawatan komunitas, sehingga
terdapat optimalisasi kinerja dalam praktek komunitas.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson., Foster. (2020). Antropologi Kesehatan. Jakarta : UI Press


Bustan MN. Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta:
Rineka Cipta; 2019.

Anda mungkin juga menyukai