Anda di halaman 1dari 60

1

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KHUSUS LANSIA

DI RW 3 DESA MRANGGEN KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN


DEMAK

KELOMPOK 12

1. A. ARIF BUDI (G3A021241)


2. MINARTI DYAN UTAMI (G3A021042)
3. DIEN AVIANIE (G3A021043)
4. KUSWANTO (G3A021044)
5. RETNO PUJI ASTUTI (G3A021046)
6. ADI NUR TIANTO (G3A021046)

PROGAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN


KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2022
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal merupakan hakekat pembangunan kesehatan. Partisipasi aktif petugas
kesehatan dan masyarakat diperlukan untuk dapat mewujudkan pembangunan kesehatan.
Komunitas sebagai inti dari masyarakat yang saling berinteraksi satu sama lain
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat meningkatkan atau menurunkan status
kesehatan suatu komunitas. Pelayanan keperawatan komunitas adalah seluruh masyaraksat
termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk
di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok
bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronika et al., n.d.)
Salah satu sasaran kelompok resiko yaitu lansia memerlukan perhatian khusus dalam
pembangunan kesehatan (Veronika et al., n.d.). Indonesia saat ini memasuki periode
“aging population”´Pertumbuhan populasi lansia yang besar di era sekarang ini
disebabkan karena meningkatnya kesejahteraan dan perawatan kesehatan yang baik.
Kondisi tersebut menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan sosial serta mempengaruhi
berbagai jenis layanan sosial,kebijakan dan perawatan kesehatan.(Yi et al., 2021).
Menurut WHO populasi lansia sebagian besar tinggal dinegara berkembang dengan
tingkat penghasilan menengah kebawah yang tidak mempunyai akses ke sumber daya
dasar maupun kesehatan.(“UN Decade of Healthy Ageing,” n.d.). menurut badan pusat
statistik populasi lansia tahun 2021 mencapai 10,82 % dari jumlah penduduk indonesia
atau sekitar 29,3 juta(badan pusat statistik, 2021)
Seiring pertambahan usia, lansia mengalami penurunan kapasitas baik instrinsik
maupun fungsional tubuh, hal ini menyebabkan penurunan imunitas lansia yang berakibat
lansia banyak mengalami sakit (badan pusat statistik, 2021). Menurut kemenkes pada
umumnya para lansia menderita penyakit tidak menular, bersifat degeneratif misalnya
penyakit jantung, stroke atau diabetes (Kemenkes RI, 2019). Pola makan yang tidak baik,
aktivitas fisik yang kurang, dan kurangnya pola istirahat memicu penyakit degeneratif
pada lansia (Gustina & Dita, 2021). Penyebab penyakit tidak menular pada lansia pada
umumnya disebabkan oleh pola makan dan pola hidup tidak sehat seperti merokok dan
alkohol diusia muda (Kemenkes RI, 2019)
3

Seiring pertambahan usia seseorang dengan penyakit tidak menular jika tidak ada
deteksi dini akan menyebabkan komplikasi. Penyebab utama tingginya angka kejadian
komplikasi penyakit degeneratif pada lansia ialah akibat kurangnya pengetahuan dan
informasi lansia mengenai penyakit degeneratif , pola hidup dan pola pencegahan dini
serta akses pelayanan kesehatan yang tidak terjangkau. (Mighra & Djaali, 2020). Dampak
penyakit degeneratif pada lansia selain meningkatkan angka mortalitas juga akan
meningkatkan angka ketergantungan lansia kepada keluarga atau orang lain.(Ningrum &
Masruroh, 2019). Komplikasi akibat tidak ada deteksi dini pada lansia menyebabkan
ketidaakmampuan memenuhi kebutuhan personal lansia sehingga akan bergantung pada
orang lain (Mighra & Djaali, 2020)
Fokus strategi pemerintah dalam menciptakan lansia mandiri, sejahtera dan
bermartabat meliputi perlindungan sosial, peningkatan derajat kesehatan bagi lansia,
pembangunan lingkungan yang ramah untuk lansia, penguatan lembaga program
kelanjutusiaan dan pemenuhan hak lanjut usia (“Pemerintah Perkuat Program Kegiatan
Bagi Para Lanjut Usia | Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan,” n.d.). Strategi pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
dengan melibatkan masyarakat dengan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan lansia melakukan berbagai cara untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterjangkauan layananan kesehatan bagi lansia dengan
dibentuknya pelayanan posyandu lansia. Keaktifan lansia memanfaatkan fungsi posyandu
dengan optimal dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. (Rahaju & As, 2022)
Berdasarkan pengkajian komunitas yang telah dilakukan mahasiswa Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Semarang pada tanggal 19 – 22
september 2022 yang berlokasi di RW 03 Desa Mranggen Kec. Mranggen Kab. Demak
didapatkan hasil analisa data yang akan diaparkan kepada warga RW 03. Data demografi
di RW 03 terdiri dari 11 RT dengan total jumlah penduduk yang tercatat 1.793 jiwa
dengan jumlah lansia sebesar 154 lansia. Besarnya komunitas lansia di RW 3 desa
mranggen menyebabkan permasalahan tersendiri . penyakit degeneratif seperti hipertensi
mempunyai porsi yang cukup besar sebanyak 42 % selain tersebut masih terdapat warga
lansia yang menderita diabetes maupun asam urat. Ketidakmampuan lansia mengakses
fasilitas kesehatan akibat keterbatasan biaya dan ketidakadanya posyandu lansia membuat
populasi lansia dengan penyakit degeneratif semakin meningkat
Peran serta masyarakat merupakan suatu bentuk kepedulian dan tanggungjawab
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Peningkatan
4

peran serta masyarakat bertujuan untuk meningkatkan dukungan masyarakat secara aktif
dan dinamis dalam berbagi upaya kesehatan masyarakat dan mendorong kearah
kemandirian dan kebersamaan dalam memecahkan masalah dengan penuh tanggungjawab.
Bentuk peran serta masyarakat diantaranya dapat berupa ikut serta dalam kegiatan
kelompok kerja kesehatan yang ada di masyarakat, diantaranya kegiatan dalam mengatasi
masalah-masalah kesehatan lansia dan lingkungannya. Praktek keperawatan komunitas,
menggunakan pendekatan asuhan komunitas, dengan keluarga sebagai titik masuk atau
entri poin pelayanan komunitas.
Pendekatan secara kelompok dilakukan dengan upaya promosi kesehatan,
pemberdayaan serta kerjasama kemitraan. Dengan pendekatan dari masing masing
komponen maka diharapkan mampu memberikan hasil yang lebih nyata kepada
masyarakat pada umumnya. Sedangkan pendekatan masyarakat sendiri. Dengan
pemberdayaan maka melibatkan masyarakat yang dimotori oleh kader kader dalam
mengatasi masalah kesehatan yang terjadi di wilayah RW 3, kemudian membuat
keputusan bersama untuk mengambil tindakan bagi anggota dan masyarakatnya, mampu
memberikan perawatan bagi anggota atau masyarakat yang sakit serta mampu
menciptakan lingkungan yang sehat. Mahasiswa melakukan pengkajian dengan
menggunakan sisten Winsield Survey dan pendataan untuk melakukan pengkajian,
perencanaan, implementasi serta evaluasi. Kemitraan merupakan kerjasama lintas sektoral
ataupun kerjasama lintas program dengan melibatkan aparat pemerintah setempat dalam
menangani masalah kesehatan yang ada.
Setelah praktek komunitas berakhir, maka diharapkan aparat pemerintah setempat
bersama kader, tokoh masyarakat serta warga  mampu meneruskan kegiatan dalam
mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayahnya tersebut, karena dalam praktek
komunitas diupayakan adanya diseminasi ilmu pengetahuan dari mahasiswa kepada
masyarakat.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mampu mengaplikasi konsep dan teori keperawatan komunitas yang telah diperoleh
pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas
khususnya lansia di RW 3 desa mranggen
2. Tujuan khusus
5

a. Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada masyarakat di desa Mranggen


RW 3
b. Melakukan analisa data hasil pengkajian pada masyarakat di desa Mranggen RW 3
c. Menentukan diagnosa keperawatan hasil pengkajian pada masyarakat di desa
Mranggen RW 3
d. Merumuskan prioritas masalah yang ada di desa Mranggen RW 3
e. Melakukan perencanaan Asuhan Keperawatan komunitas khusus lansia di desa
Mranggen RW 3
f. Melakukan implementasi Asuhan Keperawatan pada masyarakat khusus lansia di
desa Mranggen RW 3
g. Mengevaluasi tindakan Asuhan Keperawatan khusus lansia yang sudah dilakukan
pada masyarakat di desa Mranggen RW 3
h. Melakukan evaluasi Asuhan keperawatan komunitas khusus lansia di desa
Mranggen RW 3
C. MANFAAT
Laporan ini disusun denganharapan dapat bermanfaat bagi:
1. Untuk mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata pada masyarakat.
b. Belajar menjadi role model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas.
c. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analisis dan bijaksana menghadapi
dinamika dalam kegiatan masyarakat.
d. Meningkatkan keterampilan komunitas, kemandirian dan hubungan interpersonal.
e. Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan
keluarga dan komunitas melalui elemen promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat serta kemitraan di RW 3 desa Mranggen kecamatan mranggen
kabupaten demak
2. Untuk masyarakat

a. Mendapatkan kemapuan dalam mengenal dan mengetahui tentang masalah


kesehatan yang ada dalam masyarakat terutama di wilayah RW 3 desa Mranggen
kecamatan mranggen kabupaten demak
6

b. Mendapatkan kesempatan untuk berperan dalam upaya peningkatan kesehatan dan

pencegahan penyakit  yang di wilayah RW 3 desa Mranggen kecamatan mranggen


kabupaten demak
c. Masyarakat RW 3 desa Mranggen kecamatan mranggen kabupaten demak
mengetahui gambaran status kesehatan dan mempunyai kesadaraan dalam
meningkatkan status kesehatan dimulai dari preventif dan kuratif.

D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I Pedahuluan
Terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat laporan dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Teori
Tinjauan teori yang terdiri dari tinjauan tentang pelayanan kesehatan utama,
konsep keperawatan komunitas, peran keperawatan komunitas, asuhan
keperawatan komunitas, teori perubahan komunitas
BAB III Asuhan Keperawatan Komunitas
Aplikasi keperawatan komunitas yang terdiri dari tahap persiapan, tahap
pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan komunitas, tahap perencanaan.
BAB IV Pembahasan
BAB V Penutup
Terdiri dari kesimpulan dan saran

.
7

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. PENGKAJIAN INTI (CORE SISTEM)
a. Sejarah
b. Demografi

No Variabel Deskripsi
1. Demografi a. Jumlah penduduk di RW 03 sebesar 1.793
jiwa
b. Jumlah penduduk di tiap RT:
1) RT 01 : 86 Jiwa
2) RT 02 : 55 Jiwa
3) RT 03 : 71 Jiwa
4) RT 04 : 185 Jiwa
5) RT 05 : 438 Jiwa
6) RT 06 : 131 Jiwa
7) RT 07 : 207 Jiwa
8) RT 08 : 182 Jiwa
9) RT 09 : 173 Jiwa
10) RT 10 : 140 Jiwa
11) RT 11 : 125 Jiwa
c. Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 542 KK
dengan terbagi menjadi 11 RT terdiri dari:
1) RT 01 : 28 KK
2) RT 02 : 15 KK
3) RT 03 : 40 KK
4) RT 04 : 49 KK
5) RT 05 : 115 KK
6) RT 06 : 32 KK
7) RT 07 : 60 KK
8) RT 08 : 63 KK
9) RT 09 : 45 KK
10) RT 10 : 41 KK
11) RT 11 : 54 KK
d. Jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin:
1) Laki-laki : 986 jiwa
2) Perempuan: 807 jiwa
e. Jumlah penduduk berdasarkan usia
8

1) Usia 0-5 tahun : 52 Jiwa


2) Usia 6-12 tahun : 197 Jiwa
3) Usia 13-25 tahun : 467 Jiwa
4) Usia 26-45 tahun : 578 Jiwa
5) Usia 45-60 tahun : 345 Jiwa
6) Usia > 60 tahun : 154 Jiwa
f. Tingkat pendidikan
1) Tidak/ belum sekolah : 185 Jiwa
2) Tamat SD/ sederajat : 548 Jiwa
3) SLTP/ sederajat : 339 Jiwa
4) SLTA/ sederajat : 596 Jiwa
5) Akademi/ Diploma I, II, III : 59 Jiwa
6) Diploma IV/ strata : 71 Jiwa
g. Pekerjaan
1) Belum/ tidak bekerja : 299 Jiwa
2) Karyawan swasta : 759 Jiwa
3) Wirausaha : 235 Jiwa
4) PNS : 24 Jiwa
5) Guru : 18 Jiwa
6) IRT : 78 Jiwa
7) Pelajar/ mahasiswa : 370 Jiwa
8) Bidan : 1 Jiwa
9) Pensiunan : 6 Jiwa
10) Pelaut : 1 Jiwa
11) Pelaut : 1 Jiwa
12) Polri : 1 Jiwa
h. Status perkawinan
1) Kawin : 983 Jiwa
2) Belum kawin : 740 Jiwa
3) Cerai mati : 58 Jiwa
4) Cerai hidup : 12 Jiwa
i. Data angka kematian dan kelahiran (5
bulan terakhir)
1) Angka kematian : 4 Jiwa
2) Angka kelahiran : 1 Jiwa
j. Nilai dan keyakinan
1) Islam : 1.788 Jiwa
2) Kristen : 5 Jiwa
3) Katholik : -
4) Hindu : -
5) Budha : -
9

c. Etnis
Etnis di RW 3 sebagian besar merupakan etnis jawa
d. Nilai dan keyakinan
Warga RW 3 dahulu merupakan anggota NU tapi sekarang netral, warga RW 3
masih menjunjung nilai budaya seperti peringatan maulud nabi dengan mengadakan
pawai. Keyakinan warga tentang kesehatan jika opname dirumah sakit pantangan
pulang hari sabtu dan kamis. Sebagian warga masih memiliki kepercayaan tidak
berpergian atau keluar rumah ketika hari naannya yaitu hari meninggalnya orang tua.
Atau kakeknya. Sebagian masyarakat RW 3 masih meyakini bulan suro tidak bolh
menggelar pesta

2. PENGKAJIAN SUBSISTEM
a. Lingkungan fisik

2. Lingkungan Fisik Batas Wilayah RW 3 :


- Batas Barat : RT 08 dan RT 10
a. Perumahan
- Batas Timur : RT 11 dan RT 05
 Luas rumah, - Batas Selatan : RT 06 dan RT 09
jenis rumah - Batas Utara : RT 02
 Ventilasi,
keadaannya RT 1 :
 Pencahayaan, - Jumlah rumah : 32 rumah
keadaannya - Permanen : 26 rumah
 Jenis lantai, - Semi permanen : 6 rumah
keadaannya - Kosong : 2 rumah
 Kebersihan RT 2 :
dalam dan - Jumlah rumah : 22 rumah
luar rumah - Permanen : 20 rumah
 Kesehatan - Semi permanen : -
dinding - Kosong : 2 rumah
 Vector RT 3 :
- Jumlah rumah : 35 rumah
- Permanen : 28 rumah
- Semi permanen : 3 rumah
- Kosong : 4 rumah
RT 4 :
- Jumlah rumah : 53 rumah
- Permanen : 38 rumah
10

- Semi permanen : 11 rumah


- Kosong : 4 rumah
RT 5 :
- Jumlah rumah : 106 rumah
- Permanen : 86 rumah
- Semi permanen : 15 rumah
- Kosong : 5 rumah
RT 6 :
- Jumlah rumah : 46 rumah
- Permanen : 30 rumah
- Semi permanen : 12 rumah
- Kosong : 4 rumah
RT 7 :
- Jumlah rumah : 62 rumah
- Permanen : 46 rumah
- Semi permanen : 15 rumah
- Kosong : 1 rumah
RT 8 :
- Jumlah rumah : 42 rumah
- Permanen : 37 rumah
- Semi permanen : 2 rumah
- Kosong : 3 rumah
RT 9 :
- Jumlah rumah : 47 rumah
- Permanen : 37 rumah
- Semi permanen : 9 rumah
- Kosong :1
rumah RT 10 :
- Jumlah rumah : 40 rumah
- Permanen : 40 rumah
- Semi permanen : -
- Kosong :-
RT 11 :
- Jumlah rumah : 46 rumah
- Permanen : 43 rumah
- Semi permanen : 3 rumah
Kosong : -
b. Pekarangan Hasil observasi
 Pekarangan warga banyak digunakan untuk
memelihara hewan ternak seperti ayam,
bebek, burung dan kambing
 Lahan kosong di RT 1 dekat pasar
dimanfaatkan warga untuk membuang
11

sampah
 kebanyakan lahan kosong ditanami pohon
pisang dan sekaligus tempat membakar
sampah
 Ditemukan tumpukan rongsokan dirumah
salah satu warga, yang merupakan salah
satu tambahan penghasilan warga
c. Pembuangan Hasil observasi di RT 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11
sampah  terdapat sampah masing-masing rumah
- Cara dengan kondisi terbuka. Jenis sampah
pembuangan teracampur basah dan kering.
sampah  Dibeberapa lahan kosong masih
- Keadaan ditemukan sampah plastik dan sisa sisa
tempat bakaran sampah.
pembuangan,  Limbah sampah yang bercampur limbah
terbuka/ basah dan limbah kering banyak
tertutup dihinggapi lalat
- Vektor yang
ada Berdasarkan hasil wawancara dengan pak RW
- Kebiasaan “Pengelolaan sampah di RW 3 dilakukan
membuang dengan menggunakan jasa angkut sampah
sampah kemudian warga melakukan iuran 30.000
- Polusi perumah untuk setiap bulan”. Dalam
pengambilan sampah warganya setiap
minggu 3x. Warga yang tidak ikut bayar
sampah biasanya dibakar atau ditimbun
d. Jalan Hasil observasi di RT 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11
 Sebagian besar jalan utama RT
menggunakan beton, selebihnya
menggunakan paving dan aspal jalan rata
tidak berlubang
 Jalan gang RT sebagian besar lebar
maksimal 1 meter masih tanah berpasir dan
berkerikil serta tidak rata, licin ketika hujan
 Jumlah penerangan jalan ada di setiap 5
meter dan melalui lampu depan rumah
warga. Jalan terlihat tidak terang kecuali
dijalan depan RT 3 karena ada lampu jalan
 Terdapat banyak polusi akibat padatnya
kendaraan yang melintasi wilayah RT. 03.
e. Saluran air Hasil observasi di RT 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11
 Selokan dihampir semua RT tidak lancar air
menggenang diselokan berwana hijau
12

kehitaman dan berbau


 Selokan air kondisi terbuka , di WR 1 dan 8
selokan terbuka dan dalam tidak ada
pembatas dengan jalan
Berdasarkan wawancara dengan ketua RT
11“Kondisi saluran air di pemukiman
cenderung mampet dan tidak mengalir dan
masih banyak sampah menyumbat”.
- Dari mana air
Sumber air
untuk MCK
- Keadaan/mut Hasil wawancara ketua RW 3
u air “Sumber air masyarakat desa mranggen rw 3
- Jarak sumber kebanyakan menggunkan sumur pribadi”
air dengan
penampunga Hasil wawancara ketua RT 5 dan warga
n limbah “Air minum dan masak warga lebih sering
/kotoran menggunakan air isi ulang galon. Kebutuhan
- Kondisi bak air sehari-harinya warga seperti mencuci
mandi/penam baju, mandi dan kebutuhan lainnya selain
pungan air, yang dikonsumsi mayoritas menggunakan air
terbuka/tertut sumur/sanyo milik pribadi masing-masing
up warga dan ada yang menggunakan air pam
- Waktu dari pemerintah. Warga mengatakan air
membersihka sumur jika di musim kemarau akan jernih
nnya tetapi jika disaat musim hujan air akan
- SPAL, bewarna kekuningan dan keruh jika ditimba
dan tidak menimbulkan bau. Jarak antara
bagaimana pembuangan sampah/kotoran dengan sumber
keadaannya air warga tidak mengetahui karena sampah
yang dibuang oleh warga akan diambil oleh
petugas sampah setiap dua hari sekali jadi
tidak akan terjadi penumpukan sampah”.
Hasil observasi di RT 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11
 Berdasarkan hasil observasi Terdapat
rumah warga dengan sumur dihalaman
depan rumah, jarak dengan kandang ayam
<3 meter
 Air sumur berwana agak keruh
 Hampir semua warga tiap RT mempunyai
bak penampungan air dikamar mandi, 10
bak kamar mandi terdapat jentik nyamuk
 Tiap minggu warga melakukan PSN
Pembuangan limbah manusia
13

Hasil wawancara ketua RW 3


“Masing-masing rumah sudah memiliki septic
tank.Keadaan septic tank tertutup. semua
rumah sudah memiliki jamban dan semua
warga sudah menggunakan jamban untuk BAB”

b. Pelayanan kesehatan dan sosial

Pelayanan Hasil wawancara dengan ketua RW 3


kesehatan dan “Di RW 3 ada klinik pratama, bidan desa dan
social puskesmas mranggen sebagai sarana kesehatan,
tetapi sebagian warga memilih berobat ke RS
pelita anugrah” Karang taruna , posyandu PKK
: di desa Mranggen karang taruna jalan..
apabila ada hajatan pernikahan atau yang lain
masih ada yg menggunakan karang taruna
untuk "Laden" sebagian sudah modern atau
dengan jasa berbayar seperti EO dan yang
lainnya. Posyandu berjalan tertib sama halnya
dengan PKK. Hanya 1 RT yang tidak berjalan
untuk posyandu dan PKK , yaitu di RT 09 “.

Hasil wawancara dengan ketua RT


1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11
 Dalam pelayanan kesehatan, memanfaatkan
pelayanan puskesmas mranggen 1 atau dokter
dan sebagian ada yang ke dokter/rumah sakit
terdekat. Ada warga yang sudah mempunyai
BPJS namun ada juga yang belum.
 Dikawasan RT 2 terdapat kegiatan posyandu
yang di selenggarakan setiap minggu ke 2
pada hari Rabu. Kegiatan ini ketuai oleh
seorang bidan desa dan dilakukan di rumah
salah satu warga
14

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT.


03, beliau mengatakan bahwa “Disini tidak
terdapat pelayanan posyandu atau posbindu di
RT.03. Warga ketika sakit, memeriksakan
kesehatannya ke puskesmas mranggen I dan
dokter keluarga.”
Berdasarkan wawancara dengan ketua RW di RW
3 belum ada posyandu lansia baru ada posyandu
balita. Seluruh warga di RT 1 ketika saat
memeriksakan keadaannya langsung ke dokter
keluarga menggunakan BPJS.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT.
03, beliau mengatakan bahwa “Kegiatan sosial
yang ada di RT. 03 yaitu pengajian setiap malam
jumat di Masjid agung kauman.”
Berdasar hasil wawancara dengan kader
Posyandu: “Posyandu lansia belum terbentuk.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan lansia di


RT 7 beliau mengatakan bahwa “tidak pernah
berobat ke puskesmas, beli obat ditoko herbal
malah sembuh daripada ke puskesmas”

Berdasarkan hasil wawancara dengan lansia di


RT 5 beliau mengatakan bahwa “sakit sudah 5
tahun sudah tidak pernah berobat lagi karena
tidak ada yang mengantar berobat”

Berdasarkan hasil wawancara dengan lansia di


RT 7 beliau mengatakan bahwa “tidak pernah
berobat ke puskesmas, beli obat ditoko herbal
malah sembuh daripada ke puskesmas”
15

Berdasarkan hasil wawancara dengan lansia di


RT 10 beliau mengatakan bahwa “tidak pernah
berobat ke puskesmas,karena tidak punya biaya
dan tidak punya bpjs”

Hasil observasi Hasil observasi di RT


1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11
 Warga tidak menggunakan masker saat
berkegiatan jual beli dan tidak cuci tangan
saat melakukan transaksi jual beli di pasar
 Tampak 1 lansia sedang diluar tidak
melakukan aktifitas dan hanya duduk saja
 Ada 2 lansia yang sedang Ngobrol sambil
merokok
 Data prolanis menunjukkan bahwa lansia
yang berobat ke puskesmas selama bulan
september sebanyak 10 lansia

c. Ekonomi

4. Ekonomi Hasil wawancara dengan ketua RT 2 “warga


bekerja sebagai berdagang dipasar dan
berwirausaha, namun paling banyak adalah
seorang karyawan swasta, ada juga yang
sebagai bidan. Untuk kebutuhan sehari-hari
warga lebih memilik untuk berbelanja di
pasar”.
Hasil wawancara dengan ketua RW
“Warga sebagian besar pedagang dan
wirausaha, ada juga yang karyawan swasta
dan buruh. Ada juga yang PNS dan dosen tapi
sedikit”
Hasil observasi Hasil observasi di RT
16

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11

Beberapa warga yang memiliki toko klontong


di depan rumah. Beberapa warga mempunyai
usaha angkringan, usaha air isi ulang ,
minuman boba, toko sembako, warung nasi
dan 1 salon kecantikan kecil.

d. Transportasi dan keamanan

5 Keamanan Sistem keamanan


Hasil observasi Hasil observasi di RT
a. Sistem keamanan
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11
yang ada
 Berdasarkan hasil observasi tidak terdapat
b. Sanitasi
pos kampling dan tidak ada kegiatan jaga
Transportasi
keliling kampung
c. Jenis transportasi  di RT 08 terdapat poskampling di sekitar
yang digunakan area warga, keadaannya bersih dan rapi
oleh masyarakat namun di sampingnya ada tempat
d. Pelayanan pembuangan sampah.
transportasi, Hasil wawancara dengan pak RT.
kondisi jalan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 mengatakan bahwa
e. Transportasi “tidak ada kasus pencurian di wilayah RW.03”
pelayanan
kesehatan Jenis transportasi
Hasil wawancara dengan pak RT.
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 mengatakan bahwa
Sebagian besar warga RW 3 menggunakan
sepeda motor dan sepeda sebagai sarana
transportasi. Dan ada beberapa warga yang
memiliki mobil pribadi

Transportasi pelayanan kesehatan


Hasil wawancara ketua RW 3 “di RW 3 tersebut
17

sudah mempunyai mobil ambulan berjumlah 3


yang bisa digunakan pada tiap-tiap RT dan
setiap ambulan mempunyai fungsi yang
berbeda-beda, 1 untuk warga yang melahirkan,
1 untuk warga yg meninggal/mobil jenazah, dan
1 lagi untuk mengantar semua warga yang
mempunyi masalah penyakit pada warganya”.

e. Politik dan pemerintahan

6. Sistem pemerintahan Hasil wawancara dengan ketua RW 3


dan politik masyarakat desa Mranggen untuk sekarang ini
lebih memilih untuk netral.. mungkin dulu
lebih condong pada salah satu partai.. akan
tetapi mulai beberapa tahun ini lebih netral.

Hasil wawancara ketua RT 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,


9, 10, 11

 “pelaksanaan pemilihan ketua RT di


laksanakan 3 tahun sekali, dan
pemilihan RT dilakukan secara
musyawarah”.

 . Kegiatan masyarakat di wilayah RT


4 terdapat PKK, pertemuan bapak-
bapak”.

 Hasil wawancara Ketua RT 6


“terdapat struktur dalam sistem
pemerintahan di RT 06”.
 wawancara dengan ketua RT 11
“Kegiatan politik yang ada terlibat
dalam pilkades, dan pemilu”.
Hasil observasi di RT 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
18

10, 11

 Wilayah RW 3 dipimpin oleh ketua RW


terdiri dari 11 RT yang dipimpin masing-
masing RT dan memiliki perangkat
diantaranya sekretaris dan bendahara

 terdapat stuktur organisasi RT yang terdiri


dari Ketua RT, sekretaris, bendahara.

 Terdapat baliho disetiap RT dalam rangka


pilkades

f. Komunikasi

7. Komunikasi Hasil wawancara kepada ketua RW 3 beliau


mengatakan bahwa “Jika ada pengumuman ,
masyarakat lebih sering menggunakan
pengeras suara . Dan saat ini karena era
digital, pengeras suara sudah mulai
ditinggalkan untuk hal yang sifatnya tidak
umum yaitu dengan membuat grup wa atau
undangan melalui text. Tidak memiliki papan
pengumuman RW”
RT 1 :

 Komunikasi RT 1 dilakukan melalui


wa group dan perumah didatangi oleh
ktua RT 01.
RT 2 :

 Hasil observasi RT 02 tidak terdapat


tempat atau sarana untuk berkumpul.
Warga yang akan berkumpul
mengandalkan tempat tinggal salah
satu warga.
 Wawancara: “RT 02 dalam
19

penyampaian kabar dan kegiatan


dilakukan dengan menggunakan WA
grup. Kemudian warga berkumpul
disalah satu rumah warga untuk
melakukan kegiatan”.
RT 3 :
 Komunikasi yang digunakan ketua
RT.03 kepada warganya
menggunakanWA grup, ketua RT.03
memilikisemua nomor hp warganya.
Apabila ada pertemuan, dilaksanakan
secara bergantian di rumah warga.
RT 4 :

 Hasil observasi di wilayah RT 4


terdapat sarana dan prasarana untuk
berkumpul warga berupa 2 mushola.
RT 5:
 Berdasarkan hasil wawancara Ketua
RT 5 “pemberian informasi di RT 5
diberikan melalui wa group dan
speaker mushola”.
RT 6 :

 Berdasarkan hasil wawancara Ketua


RT 06 “pertemuan RT setiap
triwulan, setiap 17 Agustus, dan
setiap malam1 syura. Dan Pak RT
mengatakan ada grup Whatsapp RT
yang beranggotakan warga RT 06”
RT 7 :

 Berdasarkan hasil wawancara Ketua


RT 7 “pemberian informasi di RT 07
diberikan melalui wa group dan
20

speaker mushola”.
RT 8 :

 Berdasarkan hasil wawancara


“pemberian informasi di RT 08
diberikan melalui wa group khusus
RT 08”.
RT 9 :

 Berdasarkan hasil wawancara


pemberian informasi di RT 09
diberikan melalui wa group
khususRT 09.
RT 10 :

 Pemberian informasi terhadap warga


dilakukan melalui grup WA RT.
RT 11 :

 Berdasarkan hasil observasi di


wilayah RT 11 terdapat sarana
prasarana untuk tempat berkumpul
berupa musola, dan beberapa
kegiatan dilakukan di rumah warga
secara bergantian.
 Wawancara: Berdasarkan wawancara
dengan ketua RT 11 “Warga
mendapatkan informasi kesehatan
atau informasi lain melalui TV dan
 telephone (Whatsapp dan google”.

g. Pendidikan

9. Pendidikan Hasil observasi di RT 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11

 terdapat satu gedung sekolah di RT 2


21

 Terdapat pusat pendidikan TK dan SD di


wilayah RT.03

 terdapat pondok pesantren putra dan putri


“AL-MURTADLO” di wilayah RT 4.

 Terdapat 1 TPQ dengan kondisi penuh debu


untuk di RT 6

Hasil wawancara
 Wawancara dengan ketua Rt 2: “Di RT 02
terdapat satu gedung sekolah yang
memiliki dua fungsi. Dimana saat pagi hari
gedungnya digunakan untuk taman kanak-
kanak. Dan saat sore hari digunakan untuk
mengaji madarasah”.

 .Wawancara dengan ketua RT 4 :“Sarana


pendidikan dilingkungan RT 4 ini cuma
ada pondok pesantren, kalau PAUD, TK,
SD bukan termasuk wilayah RT 4”.
 Hasil wawancara dengan ketua RT 6
“untuk TPQ masih aktif tetapi sekarang
sedang libur”.

h. Rekreasi

8. Rekreasi Hasil observasi di RT


1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11
Hasil observasi di lingkungan RW 3 tidak
ditemukan tempat untuk melakukan rekreasi

Hasil wawancara
 Wawancara dengan warga “Warga RT 2
lebih suka berekreasi ke luar desa.
22

Karena untuk memperoleh suasana


baru”.

 Hasil wawancara dengan ketua RT 6


“rekreasi warga dengan ziarah sudah
sebanyak 2 kali dengan mengunjungi
wali sembilan, Gusdur, Gusmi,
Bonang-Demak”.

 Wawancara dengan ketua RW 3 ”


Tempat umum seperti taman rekreasi,
di RW 3 blm ada . Akan tetapi desa
Mranggen rencana akan membuat di
dekat lapangan desa bertujuan untuk
rekreasi warga nya”

3. DATA PERSEPSI
a. Persepsi masyarakat

PERSEPSI Hasil wawancara


Dengan Ketua RW dan masing-masing ketua RT
 Jenis sumber air yang digunakan adalah air sumur untuk
masak menggunakan air sumur atau air galon
 Pembuangan limbah/kotoran manusia semua warga
dengan jamban dan septitank yng tertutup.
 Masih terdapat masyarakat yang kurang sadar untuk
membuang sampah di tempat pembuangan sampah,
hanya ditimbun dan dibakar di pekarangan.
 Masih terdapat got atau saluran pembuangan imbah
yang tidak mengalir
 Jumlah lansia 154 orang, tetapi belum ada Posyandu
Lansia dan belum ada kader Posyandu Lansia
23

b. Persepsi perawat

PERSEPSI Hasil wawancara


 Di RW 3 desa mranggen belum ada posyandu lansia
padahal jumlah lansia sangat banyak
 Warga desa mranggen RW 3 sebagian besar memiliki
penghasilan dibawah UMR
 Lansia di RW 3 belum menjalankan pola hidup sehat
sehingga banyak penyakit degeneratif
 Lansia di rw 3 belum memanfaatkan fasilitas kesehatan
misal puskemas dengan baik
 Lingkungan RW 3 kurang aman untuk lansia

A. PENGKAJIAN KOMUNITAS AGREGAT LANSIA


Dari data pengkajian didapatkan data demografi yang kami kelompokkan dan sajikan
dalam presentase sebagai berikut
1. Demografi
a. Jumlah lansia
Pada pengkajian didapatkan data jumlah lansia sebagai berikut

no Kelompok umur jumlah presentase


1 60 - 70 95 79,2
2 70 - 80 21 16,7
3 > 80 5 4,2

jumlah 121 100

b. Jenis kelamin
Pada pengkajian didapatkan data jenis kelamin lansia sebagai berikut

no Jenis kelamin jumlah presentase


1 Laki laki 62 51,2 %
2 perempuan 59 48,8 %
24

jumlah 121 100

c. Agama

no suku jumlah presentase


1 agama 121 100 %
2 lainnya 0 0%

jumlah 121 100

d. Pendidikan

no pendidikan jumlah presentase


1 tidak sekolah 39 32,2
2 SD 53 43,8
3 SMP 14 11,6
4 SMA 12 9,9
5 perguruan tinggi 3 2,5

jumlah 121 100

e. Status perkawinan

no Pekerjaan jumlah presentase


1 berpasangan 64 52,9
2 duda 24 19,8
3 janda 33 27,3 %

jumlah 121 100 %

f. Pekerjaan
25

no Pekerjaan jumlah presentase


1 tidak bekerja 57 47,1
2 pensiunan 7 5,78
3 Buruh bangunan 15 12,39
4 serabutan 9 7,44
5 Tukang becak 8 6,61
6 pedagang 25 20,66
Total
121 100,0

g. Status Ekonomi

no Status ekonomi jumlah presentase


1 Dibawah UMR(2.500.000) 86 71,1
2 Diatas UMR (2.500.000) 35 28,9
Total
121 100,0

h. Kemampuan lansia menggunakan telepon


No Kemampuan lansia menggunakan Jumlah presentase
telepon
1 Mengoperasikan telepon atas
inisiatif sendiri; mencari kontak 33 27,3
dan memanggil
2 memanggil beberapa nomor
5 4,1
yang dikenal
3 menjawab telepon, tetapi tidak
21 17,4
memanggil
4 tidak menggunakan telpon sama
62 51,2
sekali
Total
121 100,0

i. Kemampuan lansia berbelanja


No Kemampuan lansia berbelanja Jumlah presentase
26

1 Mengurus semua kebutuhan


14 11,57
belanja secara mandiri
2 Berbelanja secara mandiri untuk
30 24,79
pembelian kecil
3 Perlu didampingi pada setiap
31 25,62
perjalanan belanja
4 Tidak dapat berbelanja sama
46 38,01
sekali
Total
121 100,0

j. Kemampuan lansia menyiapkan makan


No Kemampuan lansia menyiapkan Jumlah presentase
makanan
1 Merencanakan, menyiapkan, dan
melayani secara memadai makan 50 41,32
secara mandiri
2 Menyiapkan makanan yang cukup jika
21 17,35
disediakan dengan bahan
3 Memanaskan dan menyajikan makanan
siap saji atau menyiapkan makanan
tetapi tidak mempertahankan pola 36 29,75
makan yang cukup
4 Perlu menyiapkan dan menyajikan
makanan 14 11,57
Total
121 100,0

k. Kemampuan lansia mengurus rumah


No Kemampuan lansia mengurus Jumlah presentase
rumah
1 Mengurus rumah sendiri dengan
33 27,27
bantuan acara (pekerja berat)
2 Melakukan tugas sehari-hari
yang ringan seperti mencuci 42 34,71
piring,merapikan tempat tidur
3 Melakukan tugas sehari-hari
yang ringan, tetapi tidak dapat
14 11,57
mempertahankan tingkat
kebersihan
27

4 Membutuhkan bantuan dengan


21 17,35
semua tugas mengurus rumah
5 Tidak berpartisipasi dalam
11 9,09
tugas-tugas rumah tangga
Total
121 100,0

l. Kemampuan lansia mencuci


No Kemampuan lansia mencuci Jumlah presentase
1 Apakah dapat mencuci sendiri 49 40.49
2 Mencuci pakaian kecil seperti 53 43.80
kaos kaki dan baju
3 Semua cucian harus dilakukan 19 15.70
oleh orang lain
Total
121 100,0

m. Kemampuan lansia menggunakan moda transportasi


No Kemampuan lansi menggunakan Jumlah presentase
moda transportasi
1 Bepergian secara mandiri
dengan transportasi umumvatau 49 40,5
mengendarai mobil sendiri
2 mengatur perjalanan sendiri
melalui taksi, tetapi tidak 7 5,8
menggunakan transpotasi umum
3 Bepergian dengan kendaraan
umum bila dibantu atau ditemani 20 16,5
oleh yang lain
4 Perjalanan terbatas pada taksi
atau mobil dengan bantuan orang 25 20,7
lain
5 Tidak bepergian sama sekali 20 16,5
Total
121 100,0

n. Kemampuan lansia menggunakan obat obatan


No Kemampuan lansia menggunakan Jumlah presentase
28

obat obatan
1 Bertanggung jawab untuk
minum obat dalam dosis yang 64 52,9
benar pada waktu yang tepat
2 Bertanggung jawab jika obat
disiapkan sebelumnya dalam 45 37,2
dosis terpisah
3 Tidak mampu meracik obat
12 9,9
sendiri
Total
121 100,0

o. Kemampuan lansia menangani keuangan


No Kemampuan lansia menangani Jumlah presentase
keuangan
1 Mengelola masalah keuangan
secara mandiri ,; mengumpulkan 41 33,9
dan melacak pendapatan
2 Mengelola pembelian sehari-
hari, tetapi membutuhkan
59 48,8
bantuan dengan perbankan,
pembelian besar, dll
3 Tidak mampu menangani
21 17,4
keuangan
Total
121 100,0

p. Kemampuan lansia makan


No Kemampuan lansia makan Jumlah presentase
1 tidak mampu 3 2,5
2 Memerlukan bantuan seperti 12
mengoles mentega atau diit 9,9
khusus
3 Mandiri/ tanpa bantuan 106 87,6
Total
121 100,0

q. Kemampuan lansia mandi


29

No Kemampuan lansia mandi Jumlah presentase


1 Tergantung 9 7,4
2 Mandiri 112 92,6
3 Total 121 100,0

r. Kemampuan lansia tentang kerapian penampilan


No Kemampuan lansia tentang Jumlah presentase
kerapian penampilan
1 memerlukan bantuan untuk
10 8,3
menata penampilan diri
2 Mandiri (mampu menyikat gigi,
mengelap wajah, menata rambut, 111 91,7
mencukur)
Total
121 100,0

s. Kemampuan lansia berpakaian


No Kemampuan lansia berpakaian Jumlah presentase
1 Tergantung/Tidak mampu 7 5,8
2 Mandiri (mampu
mengancingkan baju dan 114 94,2
menutup resleting)
Total
121 100,0

t. Kemampuan lansia Buang air besar


No Kemampuang lansia buang air Jumlah presentase
besar
1 Inkontinensia 2 1,7
2 Kadang mengalami kesulitan 8 6,6
3 Mandiri 111 91,7
Total
121 100,0

u. Kemampuan lansia buang air kecil


30

No Kemampuan buang air kecil Jumlah presentase


1 Inkontinensia, harus dipasang
kateter dan tidak mampu 2 1,7
mengontrol BAK sendiri
2 Kadang mengalami kesulitan 5 4,1
3 Mandiri 114 94,2
Total
121 100,0

v. Kemampuan lansia menggunakan kamar mandi


No Kemampuan menggunakan Jumlah presentase
kamar mandi
1 Tergantung 3 2,5
2 Perlu dibantu tapi tidak
5 4,1
tergantung penuh
3 Mandiri 113 93,4
Total
121 100,0

w. Kemampuan lansia berpindah tempat dari tempat tidur ke tempat duduk


No Kemampuan berpindah tempat Jumlah presentase
1 Tidak mampu mengalami
2 7,5
gangguan keseimbangan
2 Memerlukan bantuan(perlu satu
orang,dua orang untuk bisa 3 2,5
duduk)
3 Memerlukan bantuan(hanya
5 4,1
diarahkan secara verbal)
4 Mandiri 111 91,7
Total
121 100,0

x. Kemampuan lansia mobilitas (berjalan pada permukaan rata)


No Kemampuan mobilisasi Jumlah presentase
1 Tidak mampu mengalami
2 1,7
gangguan keseimbangan
31

2 Memerlukan bantuan, (perlu


satu orang dua orang) untuk bisa 3 2,5
duduk
3 memerlukan bantuan (hanya
5 4,1
diarahkan secara verbal)
4 Mandiri 111 91,7
Total
121 100,0

y. Kemampuan lansia menaiki tangga


No Kemampuan menaiki tangga Jumlah presentase
1 Tidak mampu 29 24,0
2 Memerlukan bantuan 0 0
3 mandiri 92 76,0
4 jumlah 121 100,0

z. Tingkat ketergantungan

no Tingkat ketergantungan jumlah presentase


1 mandiri 83 68,6
2 ketergantungan ringan 30 24,8
3 ketergantungan sedang 4 3,3
4 ketergantungan berat 1 0,8
5 ketergantungan total 3 2,5
Total
121 100,0

aa.Tingkat kemandirian
no Tingkat kemandirian jumlah presentase
1 mandiri 107 88,4
2 perlu bantuan sesekali 3 2,5
3 perlu bantuan sepanjang waktu 11 9,1
4 ketergantungan berat 1 0,8
32

Total
121 100,0

2. Masalah Kesehatan Lansia


Dari pengkajian yang dilakukan didapatkan berbagai masalah kesehatan yang berasal
dari berbagai aspek yang disajikan dalam presentase sebagai berikut
a. Masalah fisik

No Masalah fisik Jumlah presentase


1 Hipertensi 51 42,14 %
2 Diabetes Melitus 12 9,91 %
3 Asam Urat 22 18,18 %
4 Gangguan penglihatan 18 14,87 %
5 Gangguan pendengaran 7 5,78 %
6 Gangguan gerak 12 9,91 %

b. Status gizi

No Status gizi Jumlah presentase


1 kurus 2 1,7
2 normal 78 64,5
3 over weight 34 28,1
4 obesitas 7 5,8
jumlah 121 100

c. Masalah spiritual

No Masalah spiritual Jumlah presentase


1 Rutin beribadah 89 73,55 %
2 Tidak rutin beribadah 32 26,45 %
Total
121 100,0
33

3. Pola kebiasaan lansia sehari hari

No Pola kebiasaan jumlah presentase


1 Makan tidak sehat (terlalu asin dan manis) 67 55,37 %
2 Olah raga teratur(minimal 30 menit) 20 16,52 %
3 Kebiasaan merokok 52 42,97 %
4 Kebiasaan minum kopi 49 40,49 %
5 Istirahat tidur (minimal 4-6 jam/hari) 121 100 %

4. Pelayanan kesehatan
a. Pemeriksaan kesehatan

No Pemeriksaan kesehatan jumlah presentase


1 Memeriksakan kesehatan rutin 25 20,66 %
2 Memeriksakan kesehatan tidak rutin 96 79,33 %
Total
121 100,0

b. Terapi yang digunakan

No terapi jumlah presentase


1 farmakologis 25 20,66 %
2 Non farmakologis 96 79,33 %
Total
121 100,0

B. ANALISA DATA

MASALAH
No DAT
KEPERAWATAN
34

1 Data Subjektif Defisit kesehatan komunitas


pada lansia di wilayah RW 3
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT. 03,
(D.0110)
beliau mengatakan bahwa “Disini tidak terdapat
pelayanan posyandu atau posbindu di RT.03.
Warga ketika sakit, memeriksakan kesehatannya ke
puskesmas mranggen I dan dokter keluarga.”
Berdasarkan wawancara dengan ketua RW
di RW 3 belum ada posyandu lansia baru
ada posyandu balita. Seluruh warga di RT
1 ketika saat memeriksakan keadaannya
langsung ke dokter keluarga menggunakan
BPJS
Hasil wawancara dengan kader Posyandu:
Posyandu lansia belum terbentuk.
 Jumlah lansia 154 orang
 belum ada kader lansia

Data Obyektif
Belum terbentuk Posyandu lansia

Hasil Angket:
Jumlah lansia yang di data: 121 lansia (78,57 %)
dari jumlah 154 lansia. Didapatkan data Lansia
dengan penyakit: Hipertensi sebanyak 51 lansia
(42,14%), DM sebanyak 12 lansia (9,91%), asam
urat sebanyak 22 lansia(18,18%), gangguan
penglihatan sebanyak 18 lansia (14,87 %),
gangguan pendengaran sebanyak 7 lansia (5,78
%) dan gangguan gerak sebanyak 12 lansia
(9,91%)

Data subyektif Perilaku kesehatan cenderung


Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RT. 03,
35

beliau mengatakan bahwa “Disini tidak terdapat beresiko (D.0099)


pelayanan posyandu atau posbindu di RT.03.
Warga ketika sakit, memeriksakan kesehatannya ke
puskesmas mranggen I dan dokter keluarga.”

Data Obyektif
Hasil angket
Pola makan lansia makan tidak sehat
sejumlah 67 lansia ( 55,37%), olah raga
teratur 20 lansia ( 16,52 %) kebiasaan
merokok sebanyak 52 lansia ( 42,97 %),
kebiasaan minum kopi 49 lansia ( 40,49%)
Ketika sakit kebanyakan lansia sebanyak
96 lansia (79,33 %) tidak berobat mereka
memilih membeli obat diwarung atau
jamu. Penghasilan lansia dibawah UMR
sebanyak 86 lansia (71,1%)

Hasil observasi
Ada 2 lansia yang sedang Ngobrol sambil
merokok

Data subyektif Pemeliharaan kesehatan tidak


Berdasar hasil wawancara dengan kader Posyandu: efektif (D.0117)
“Posyandu lansia belum terbentuk.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa


lansia di RT 7 beliau mengatakan bahwa “tidak
pernah berobat ke puskesmas, beli obat ditoko
herbal malah sembuh daripada ke puskesmas”

Berdasarkan hasil wawancara dengan lansia di RT 5


beliau mengatakan bahwa “sakit sudah 5 tahun
sudah tidak pernah berobat lagi karena tidak ada
36

yang mengantar berobat”

Berdasarkan hasil wawancara dengan lansia di RT


10 beliau mengatakan bahwa “tidak pernah berobat
ke puskesmas,karena tidak punya biaya dan tidak
punya bpjs”

Data obyektif
Data prolanis menunjukkan bahwa lansia yang
berobat ke puskesmas selama bulan september
sebanyak 10 lansia
Berdasar hasil angket
Lansia yang memeriksakan kesehatan ke puskesmas
atau dokter sebanyak 25 lansia ( 20,66%)
sedangkan yang memilih untuk menggunakan obat
warung atau herbal sebanyak 96
lansia(79,33%).jumlah lansia yang paham tentang
penatalaksanaan hipertensi sebesar 32,23 %.
Tingkat ketergantungan lansia mandiri sebanyak 83
lansia (68,6%) ketergantungan ringan sebanyak 30
lansia(24,8%) ketergantungan sedang sebanyak 4
lansia ( 3,3%) ketergantungan berat sebanyak 1
orang (0,8%) dan ketergantunga total sebanyak 3
lansia(2,5%)
37
38

No masalah A H C D E F G H I J K L M N
1 Defisit kesehatan komunitas (D.0110) 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 5 44 1
2 Perilaku kesehatan cenderung beresiko (D.0099) 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 5 43 2
3 Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117) 5 4 4 3 2 4 4 3 2 2 2 5 40 3
C. PRIORITAS MASALAH

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit kesehatan komunitas pada lansia di wilayah RW 3 (D.0110)
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko (D.0099)
3. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117)

E. RENCANA KEPERAWATAN

RENCANA INTERVENSI
STRATEGI : STRATEGI:
NO DIAGNOSA (SDKI) TUJUAN (SLKI) STRATEGI : STRATEGI :
PENDIDIKAN PEMBERDAYAAN
KEMITRAAN KELOMPOK
KESEHATAN MASYARAKAT
1 Defisit kesehatan Setelah dilakukan tindakan Pemberian pendidikan a. Membentuk a. Bekerjasama dengan Melibatkan lansia
komunitas (D.0110) keperawatan 3minggu kesehatan tentang kelompok lansia Puskesmas untuk kegiatan
diharapkan status kesehatan penyakit degeneratif b. Membentuk kader Mranggen 01 senam lansia setiap
komunitas meningkat. pada lansia. posyandu membentuk bulan sekali
39

Dengan kriteria hasil a. Hipertensi, c. Membentuk memberi pelatihan


 Partisipasi dalam  Pengertian posyandu lansia kader posyandu
program kesehatan darah tinggi lansia
komunitas meningkat  Penyebab b. Bekerjasama dengan
 Ketersediaan program  Dampak puskesmas
promosi kesehatan  Cara mranggen 01 untuk
meningkat pengelolaan pembinaan

b. asam urat posyandu lansia

 Pengertian asam
urat
 Penyebab
 Dampak
 Cara
pengelolaan
c. DM
 Pengertian
diabetes
 Penyebab
 Dampak
 Cara
pengelolaan
40

2 Perilaku kesehatan Setelah dilakukan tindakan Pemberian pendidikan Melibatkan Bekerja sama dengan Melibatkan lansia
cenderung beresiko keperawatan selama 3 kesehatan tentang masyarakat dalam puskesmas untuk untuk datang ke
(D.0099) minggu diharapkan perilaku makanan sehat pada kampanye pola hidup supervisi kegiatan posyandu lansia
kesehatan membaik. lansia sehat pada lansia posyandu untuk cek kesehatan
Dengan kriteria hasil a. Diit pada hipertensi a. Memasang
 Penerimaan terhadap b. Diit pada DM spanduk tentang
perubahan status c. Diit pada asam urat makanan sehat
kesehatan meningkat untuk lansia
 Kemampuan melakukan (hipertensi,
tindakan pencegahan Dm,asam urat)
masalah kesehatan
meningkat
3 Pemeliharaan Setelah dilakukan tindakan Pendidikan kesehatan Melibatkan kader Bekerja sama dengan Melibatkan lansia
kesehatan tidak efektif keperawatan selama 3 tentang pentingnya dalam kelompok puskesmas dan untuk aktif dalam
(D.0117) minggu diharapkan melakukan pemeriksaan lansia untuk perangkat desa untuk posyandu lansia
pemeliharaan kesehatan kesehatan dan manfaat mendeteksi lansia skrening lansia dengan dengan datang ke
meningkat. Dengan kriteria post kesehatan desa yang mempunyai keterbatasan posyandu tiap bulan
hasil keterbatasan sumber
 Menunjukkan daya
pemahaman perilaku a. Skrining lansia
sehat meningkat setiap 3 bulan
41

 Menunjukkan perilaku
adaptif cukup meningkat

F. PLAN OF ACTION

No Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat penanggun


kesehatan g

1 Defisit  Partisipasi dalam Pendidikan kesehatan Warga RW Selasa, 4 Balai desa/ kuswanto
kesehatan 3 oktober rumah warga
program kesehatan Pemberian pendidikan kesehatan
komunitas 2022
komunitas tentang penyakit degeneratif pada
meningkat lansia.
 Ketersediaan d. Hipertensi,
program promosi  Pengertian darah tinggi
kesehatan  Penyebab
meningkat  Dampak
 Cara pengelolaan
e. asam urat
 Pengertian asam urat
 Penyebab
 Dampak
 Cara pengelolaan
42

f. DM
 Pengertian diabetes
 Penyebab
 Dampak
 Cara pengelolaan
Pemberdayaan masyarakat Warga RW Kamis, 6 Balai desa/ Dien
3 oktober rumah warga
a. Membentuk kelompok lansia
2022
 Membentuk kelompok lansia
tiap RT
b. Membentuk kader posyandu
 Melakukan kaderisasi para kader
baru
c. Membentuk posyandu lansia
 Merencanakan perintisan
posyandu lansia bersama kader
baru
Kemitraan Kader Senin, 3 puskesmas minarti
puskesmas oktober
a. Bekerjasama dengan Puskesmas
2022
Mranggen 01 membentuk memberi
pelatihan kader posyandu lansia
b. Bekerjasama dengan puskesmas
43

mranggen 01 untuk pembinaan


posyandu lansia
Stretegi kelompok Lansia rw 3 Jumat, 7 Lapangan Retno
oktober sekolah/halam
Melibatkan lansia untuk kegiatan
2022 an rumah
senam lansia setiap bulan sekali warga
2 Perilaku  Penerimaan Pendidikan kesehatan Warga RW Selasa, 4 Balai desa/ Arif
3 oktober rumah warga
kesehatan terhadap Pemberian pendidikan kesehatan
2022
cenderung perubahan status tentang makanan sehat pada lansia
beresiko kesehatan d. Diit pada hipertensi
(D.0099) meningkat e. Diit pada DM
 Kemampuan f. Diit pada asam urat
melakukan
tindakan Strategi pemberdayaan masyarakat Warga rw 3 Senin, 10 Jalan di rw 3 Adi
oktober
pencegahan Melakukan kampanye dengan
2022
masalah kesehatan Pembuatan spanduk tentang makanan
meningkat sehat untuk warga dengan HT,DM dan
asam urat
Strategi kemitraan Lansia rw 3 Rabu, 12 Rumah warga Kuswanto
oktober rw 3
Penjadwalan supervisi dari puskesmas
2022
tentang kegiatan posyandu lansia di
mranggen RW 03 setiap 2 bulan sekali
44

pemeriksaan GDS dan asam urat


Strategi kelompok Lansia rw 3 Rabu, 12 Rumah warga Minarti
oktober rw 3
Melibatkan lansia untuk datang ke
2022
posyandu lansia untuk cek kesehatan
dengan mendata kemudian jika tidak
datang didatangi kerumah lansia
Pemeliharaan  Menunjukkan Pendidikan kesehatan Warga RW Selasa, 4 Balai desa/ Dien
Pendidikan kesehatan tentang pos 3 oktober rumah warga
kesehatan pemahaman
2022
kesehatan desa
tidak efektif perilaku sehat
 Pengertian
(D.0117) meningkat
 Menunjukkan  Tujuan

perilaku adaptif  Manfaat

cukup meningkat  Apa yang dapat dilakukan di pos


kesehatan desa
Stategi pemberdayaan masyarakat Lansia rw 3 Rabu, 12 Rumah warga Arif
Melibatkan kader dalam kelompok oktober rw 3
lansia untuk mendeteksi lansia yang 2022
mempunyai keterbatasan sumber daya
 Skrining lansia setiap 3 bulan
Strategi kemitraan Lansia rw 3 Rabu, 12 Rumah warga Retno
Bekerja sama dengan puskesmas dan oktober rw 3
perangkat desa untuk skrining lansia 2022
dengan keterbatasan
45

Strategi kelompok Lansia rw 3 Rabu, 12 Rumah adi


Melibatkan lansia untuk aktif dalam oktober warga rw 3
posyandu lansia dengan datang ke 2022
posyandu tiap bulan
46
47

G. IMPLEMENTASI
Setelah dilakukan penyusunan rencana kegiatan (plan of action) , pelaksanaan
kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di RW 3 desa
mranggen, kecamatan mranggen, kabupaten demak
1. Diagnosa keperawatan I : Defisit kesehatan komunitas (lansia) (D.0110)
a. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit degeneratif pada lansia melalui media power
point pada warga RW 3 dilaksanakan di rumah warga di RT 4 (ibu yanti) pada
tanggal 10 Oktober 2022 pukul 08.00 – 10.00
b. Pembentukan kader lansia dengan pelatihan kaderisasi melalui pelatihan kader pada
17 warga RW 3 dilaksanakan dirumah warga RT 4 pada tanggal 7 oktober 2022
pukul 14.00 – 17.00
c. Koordinasi dengan pihak puskesmas dalam pelatihan kader yang dilakukan pada
tanggal 7 Oktober 2022. Berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk kegiatan
poyandu lansia tanggal 10 Oktober 2022 pukul 08.00 – 10.00
d. Pembentukan posyandu lansia dengan melakukan perintisan posyandu lansia pada
lansia di RW 3 dilaksanakan dirumah warga RT 4 (Ibu yanti) pada tanggal 10
oktober 2022 pukul 08.00 – 10.00
2. Diagnosa keperawatan II : Perilaku kesehatan cenderung beresiko
a. Penyuluhan kesehatan tentang diit sehat pada lansia melalui media power point pada
warga RW 3 dilaksanakan di rumah warga di RT 4 (ibu yanti) pada tanggal 10
Oktober 2022 pukul 08.00 – 10.00
b. Penyuluhan kesehatan tentang diit sehat pada lansia melalui kampanye dengan
pemasangan spanduk tentang pola hidup sehat pada lansia di lingkungan RW 3 pada
tanggal 9 oktober 2022 pukul 16.00 – 19.00
c. Koordinasi dengan pihak puskesmas untuk melakukan supervisi pelaksanaan
posyandu lansia di RW 3 yang diadakan pada hari senin tanggal 10 oktober 2022
pukul 08.00 – 10.00
d. Melibatkan lansia dalam posyandu lansia dengan menjemput para lansia yang tidak
bisa hadir karena keterbatasan saat diadakan posyandu lansia pada tanggal 10
oktober 2022 pukul 08.00 – 10.00

3. Diagnosa Keperawatan III : Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117)


48

a. Penyuluhan kesehatan kepada lansia di RW 3 tentang pentingnya posbindu yang


dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2022 pukul 08.00 – 10.00 di rumah warga RT 4
(ibu yanti)
b. Bersama kader melakukan sekrining lansia dengan keterbatasan melalui pelaksanaan
posyandu lansia yang dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2022 pukul 08.00 – 10.00
di rumah warga RT 4 (ibu yanti)
c. Melaporkan hasil skrining lansia dengan penyakit degeneratif kepada puskemas
untuk ditindaklanjuti dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2022 pukul 11.00
d. Mengajak lansia untuk datang ke posyandu yang akan dilakukan pada tanggal 10
oktober 2022 dengan menyebar poster poster lewat kader dan ketua RT dan
mendatangi rumah rumah para lansia pada tanggal 10 oktober 2022 jam 16.00 –
19.00
49

H.
50

I. EVALUASI
1. Defisit kesehatan komunitas

faktor
No kegiatan Waktu dan tempat Respon masyarakat Hasil
pendukung penghambat
1 Penyuluhan 10 Oktober 2022 Lansia antusias dan a) Peserta paham apa itu a) Keingintahuan a) Letak geografis
tentang penyakit jam 09.00 – 09.20 aktif dalam penyakit degeneratif, faktor lansia yang RW 3 yang luas
degeneratif Di rumah ibu kegiatan resiko dan pencegahannya tinggi untuk b) Kegiatan
Yanti RT 3 penyuluhan, lansia b) Peserta dapat menjawab mendapakan dilakukan dihari
menjawab pertanyaan yang diajukan penyuluhan kerja
pertanyaan yang oleh penanya kesehatan c) Keterbatasan
diberikan oleh c) Kegiatan penyuluhan b) Dukungan dari lansia (mis.tidak
penanya Dihadiri 34 peserta perangakat desa bisa berjalan
baik RT dan RW jauh, tidak ada
c) Ketersediaan sarana
tempat transportasi, tidak
penyuluhan ada yang
mengantar)
d) Kurang promosi
(mis.
Pemanfaatan
media
51

komunikasi)
2 Pembentukan 7 Oktober 2022 Kader aktif dan a) Peserta paham apa itu a) Ada komitmen a) Cuaca tidak
kader dengan jam 14.00 – 17.00 merespon dengan posbindu, macam penyakit dari para kader mendukung
melakukan Di rumah ibu baik kegiatan PTM, bisa melakukan tensi untuk menjadi (hujan)
pelatihan kader Yanti RT 3 pelatihan kader dan cek gula darah kader lansia b) Masih ada calon
lansia b) Nilai rata-rata pre test 11,8 b) Dukungan kader yang
(dari nilai 20) - Nilai rata- perangkat RT sedang kerja
rata post test 17,6 (dari nilai dan RW yang c) Waktu pelatihan
20) menunjuk yang terbatas
c) Kegiatan penyuluhan perwakilan d) Kader belum
Dihadiri 11 peserta dari 17 warganya untuk terpapar tentang
undangan menjadi kader administrasi dan
d) Terbentuk susunan kader lansia sistem pelaporan
terdiri dari c) Ada kesediaan posbindu
ketua : ibu yanti warga menjadi
wakil ketua : ibu habibah tempat pelatihan
bendahara : ibu sumiyatun kader
sekretaris : ibu rohmah
3 Melakukan 5 oktober 2022 Kader senang dan a) Petugas puskesmas dan a) Pihak a) Pengkaderan
koordinasi Jam 15.00 antusias jika pihak bidan desa tidak datang puskesmas dilakukan sore
pembentukan puskesmas mau menyerahkan hari
52

kader lansia melatih kader pelatihan kader b) Faktor cuaca


dengan puskemas kepada (hujan)
mahasiswa c) Pihak puskesmas
sudah ada acara
lain
4 Mengadakan 10 Oktober 2022 Lansia antusias dan a) Kader posyandu lansia a) Ada keinginan a) Letak geografis
posyandu lansia jam 08.00 – 10.00 aktif dalam yang hadir sebanyak 6 dari lansia untuk RW 3 yang luas
Di rumah ibu kegiatan posyandu kader memeriksakan b) Kegiatan
Yanti RT 3 dan senam lansia, b) Kader posyandu lansia kesehatannya dilakukan dihari
lansia mengikuti sudah mampu menjalankan b) Dukungan dari kerja
kegiatan sampai posyandu lansia perangakat desa c) Masih banyak
selesai dikemudian hari dengan baik RT dan RW lansia yang
supervisi c) Ketersediaan berkerja
c) Lansia yang hadir sejumlah tempat posyandu d) Keterbatasan
34 lansia atau 35 % lansia lansia (mis.tidak
dari RW 3 bisa berjalan
d) Kader lansia mampu jauh, tidak ada
melakukan pemeriksaan sarana
tekanan darah dan gula transportasi, tidak
darah ada yang
e) Kader lansia mampu mengantar)
melakukan edukasi dan e) Kurang promosi
53

rencana tindak lanjut


(mis.
dengan supervisi
Pemanfaatan
media
komunikasi)
f) ada lansia yang
sudah rutin
berobat ke
fasilitas
kesehatan tidak
mau lagi ke
posyandu
g) media edukasi
kurang
h) buku Lansia
belum tersedia

2. Diagnosa keperawatan II : Perilaku kesehatan cenderung beresiko

faktor
No kegiatan Waktu dan tempat Respon masyarakat Hasil
pendukung penghambat
1 Penyuluhan 10 Oktober 2022 Lansia antusias dan a) Peserta paham apa itu gizi a) Keingintahuan a) Letak geografis
54

tentang gizi jam 09.20 – 09.40 aktif dalam seimbang, isi piringku dan lansia yang RW 3 yang luas
seimbang Di rumah ibu kegiatan diit dengan hipertensi, DM tinggi untuk b) Kegiatan
Yanti RT 3 penyuluhan, lansia dan asam urat mendapakan dilakukan dihari
menjawab b) Peserta dapat menjawab penyuluhan kerja
pertanyaan yang pertanyaan yang diajukan kesehatan c) Keterbatasan
diberikan oleh oleh penanya b) Dukungan dari lansia (mis.tidak
penanya c) Kegiatan penyuluhan perangakat desa bisa berjalan
Dihadiri 34 peserta baik RT dan RW jauh, tidak ada
c) Ketersediaan sarana
tempat transportasi, tidak
penyuluhan ada yang
mengantar)
d) Kurang promosi
(mis.
Pemanfaatan
media
komunikasi)
2 kampanye dengan 8 Oktober 2022 Respon masyarakat a) 65 % persen rumah lansia a) Dukungan e) Cuaca tidak
pemasangan jam 16.00 – 19.00 baik dan menerima sudah ditempel stiker masyarakat mendukung
stiker tentang dirumah lansia dengan senang hati tentang pola hidup sehat untuk (hujan)
pola hidup sehat warga RW 3 pemasangan stiker meningkatkan f) Waktu yang
pada lansia dirumahnya derajat
55

kesehatan lansia terbatas


b) Dukungan
perangkat RT
dan RW
3 Koordinasi 10 oktober 2022 Masyarakat senang a) Petugas puskesmas dan a) Posbindu a) Tidak ada
dengan pihak Jam 08.00 – 10.00 ada pihak dari bidan desa datang ke dilakukan dihari hambatan
puskesmas untuk puskesmas mau posbindu dan mendampingi kerja komunikasi
melakukan datang ke posbindu serta mensupervisi
supervisi pelaksanaan posbindu
pelaksanaan
posyandu lansia
di RW 3
4 Melibatkan lansia 10 Oktober 2022 Lansia antusias a) Ada 10 lansia yang datang a) Ada keinginan i) Letak geografis
dalam posyandu jam 08.00 – 10.00 mengikuti kegiatan dengan dijemput dari lansia untuk RW 3 yang luas
lansia dengan Di rumah ibu posyandu jika memeriksakan j) Kegiatan
menjemput para Yanti RT 3 tempat dekat dan kesehatannya dilakukan dihari
lansia yang tidak ada transportasi b) Dukungan dari kerja
bisa hadir karena ketempat posyandu perangakat desa k) Masih banyak
keterbatasan baik RT dan RW lansia yang
c) Ketersediaan berkerja
tempat posyandu l) Keterbatasan
lansia (mis.tidak
56

bisa berjalan
jauh, tidak ada
sarana
transportasi, tidak
ada yang
mengantar)
m)Kurang promosi
(mis.
Pemanfaatan
media
komunikasi)

3. Diagnosa Keperawatan III : Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D.0117)

faktor
No kegiatan Waktu dan tempat Respon masyarakat Hasil
pendukung penghambat
1 Penyuluhan 10 Oktober 2022 Lansia antusias dan d) Peserta paham apa fungsi a) Keingintahuan a) Letak geografis
tentang manfaat jam 09.40 – 10.00 aktif dalam posyandu, manfaat lansia yang RW 3 yang luas
fasilitas kesehatan Di rumah ibu kegiatan posyandu, apa yang bisa tinggi untuk b) Kegiatan
Yanti RT 3 penyuluhan, lansia dilakukan diposyandu mendapakan dilakukan dihari
57

menjawab e) Peserta dapat menjawab penyuluhan


kerja
pertanyaan yang pertanyaan yang diajukan kesehatan
c) Keterbatasan
diberikan oleh oleh penanya b) Dukungan dari
lansia (mis.tidak
penanya f) Kegiatan penyuluhan perangakat desa
bisa berjalan
Dihadiri 34 peserta baik RT dan RW
jauh, tidak ada
c) Ketersediaan
sarana
tempat
transportasi, tidak
penyuluhan
ada yang
mengantar)
d) Kurang promosi
(mis.
Pemanfaatan
media
komunikasi)
2 Mengajak lansia 9 Oktober 2022 Lansia antusias a) Lansia datang 34 orang saat a) Ada keinginan a) Letak geografis
untuk datang ke jam 08.00 – 10.00 mengikuti kegiatan posyandu dari lansia untuk RW 3 yang luas
posyandu melalui whatapps, posyandu jika memeriksakan b) Masih banyak
mendatangi tempat dekat dan kesehatannya lansia yang
rumah lansia ada transportasi b) Dukungan dari bekerja
ketempat posyandu perangakat desa c) Kurang promosi
baik RT dan RW (mis.
58

c) Ketersediaan
Pemanfaatan
tempat posyandu
media
komunikasi)
59

DAFTAR PUSTAKA

badan pusat statistik. (2021). statistik penduduk lanjut usia 2021. https://www.bps.go.id/.
Gustina, I., & Dita, P. S. (2021). Causing Factors of Degenerative Disease towards Elderly
Women. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 8(1), 064–070.
https://doi.org/10.26699/jnk.v8i1.ART.p064-070
Kemenkes RI. (2019). Policy Paper Analisis Kebijakan Mewujudkan Lanjut Usia Sehat
Menuju Lanjut Usia Aktif (Active Ageing). Analisis Determinan Kesehatan, 1–38.
Retrieved from www.padk.kemkes.go.id
Mighra, B. A., & Djaali, W. (2020). Peningkatan Pengetahuan Lansia tentang Penyakit
Degeneratif di Wilayah Kampung Tengah Kramat Jati. Jurnal Pemberdayaan
Komunitas MH Thamrin, 1(2), 52–59. https://doi.org/10.37012/JPKMHT.V1I2.121
Ningrum, C., & Masruroh, M. (2019). Analisis Kejadian Penyakit Degeneratif melalui
Deteksi Dini di Posbindu PTM Kelurahan Candirejo. Indonesian Journal of Midwifery
(IJM), 2(1). https://doi.org/10.35473/IJM.V2I1.145
Pemerintah Perkuat Program Kegiatan Bagi Para Lanjut Usia | Kementerian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (n.d.). Retrieved October 10, 2022,
from https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-perkuat-program-kegiatan-bagi-para-
lanjut-usia
Rahaju, D. P., & As, M. (2022). Analisa Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemanfaatan
Posyandu Lansia di Masa Pendemi Covid-19 di Desa Wonoagung Kabupaten Malang,
2(4), 19–26.
UN Decade of Healthy Ageing. (n.d.). Retrieved September 26, 2022, from
https://www.who.int/initiatives/decade-of-healthy-ageing
Veronika, N., Nuraeni, A., Supriyono, M., Program Studi, D. S., Keperawatan STIKES
Telogorejo Semarang, I., & Dinas Kesehatan Kota Semarang, S. (n.d.). EFEKTIFITAS
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN OLEH KADER DALAM PENGATURAN
DIET RENDAH GARAM TERHADAP KESTABILAN TEKANAN DARAH LANSIA
DENGAN HIPERTENSI DI KELURAHAN PURWOYOSO SEMARANG. Jurnal
Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 1, 1–53.
Yi, Y. M., Park, Y. H., Cho, B., Lim, K. C., Jang, S. N., Chang, S. J., … Ryu, S. I. (2021).
Development of a Community-Based Integrated Service Model of Health and Social
Care for Older Adults Living Alone. International Journal of Environmental Research
and Public Health, 18(2), 1–13. https://doi.org/10.3390/IJERPH18020825
60

Anda mungkin juga menyukai