Anda di halaman 1dari 74

MUSYAWARAH MASYARAKAT DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS MAGELANG TENGAH

Disusun Oleh :

Mahasiswa Profesi Ners

Kelompok Puskesmas Magelang Tengah 3

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan
dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara
kesehatannya seoptimal mungkin. Langkah – langkahnya dimulai dari (1)
pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah, (2)
diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan
dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan
pada komunitas mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang
memerlukan pelayanan asuhan keperawatan.
Peningkatan taraf hidup masyarakat di dalam berbagai bidang kehidupan
mengakibatkan terjadi juga pergeseran pada pola kehidupan masyarakat, salah satunya
adalah dalam bidang kesehatan. Dimana dengan berkembangnya paradigma “Sehat”
saat ini, telah terjadi pergeseran upaya-upaya dalam hidup kesehatan antara lain:
berubahnya upaya pengobatan kepada upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan,
dari segi kegiatan yang bersifat pasif menunggu klien berobat di unit-unit pelayanan
kesehatan bergeser kepada penemuan kasus secara aktif. Perubahan ini tentunya akan
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan
secara aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Oleh
karenanya peran serta masyarakat perlu terus dikembangkan agar tercapai
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang optimal secara mandiri.
Musyawarah Masyarakat Rukun Tangga (MMT) merupakan bentuk dari wadah
memecahkan suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam masyarakat melalui
pengkajian. Dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan komunitas yang
telah dibekali kepada mahasiswa dibangku kuliah, serta sebagai salah satu upaya
menyiapkan tenaga keperawatan yang profesional dan potensi keperawatan secara
mandiri, maka mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi Sarjana Terapan dan
Profesi Ners melaksanakan praktek keperawatan komunitas, keluarga dan kelompok
khusus di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah Kota Magelang. Praktek
keperawatan komunitas digunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga,
pendekatan kelompok dan pendekatan kepada masyarakat.
Mahasiswa melaksanakan praktek keperawatan komunitas yang fokus di
wilayah RT 02. Dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas,
keluarga dan kelompok khusus, mahasiswa menggunakan pendekatan
proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara
pengumpulan data, kemudian menyusun rencana sesuai dengan
permasalahan yang ditemukan sampai pelaksanaan dan terakhir evaluasi.
Pengumpulan data dimulai selama 5 minggu mulai tanggal 18 Oktober – 21
November 2020 dengan jumlah KK sebanyak 100 dan jumlah penduduk
369 jiwa dengan penjabaran jenis kelamin laki-laki sejumlah 183 orang dan
perempuan sejumlah 186 orang. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan
teknik wawancara langsung, penyebaran kuesioner, dan windshield survey
yaitu survey yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi wilayah kerja
Puskesmas Magelang Tengah Kota Magelang. Data yang diperoleh dari
masyarakat ditabulasi untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang
mayoritas terjadi di masyarakat sekitar wilayah kerja Puskesmas Magelang
Tengah Kota Magelang . Selain itu data juga diperoleh dari Ketua RW,
Ketua RT dan Kader. Setelah data diperoleh, dalam kegiatan Musyawarah
Masyarakat Rukun Warga (MMW) mahasiswa dan masyarakat wilayah
kerja Puskesmas Magelang Tengah Kota Magelang bersama-sama mencari
pemecahan masalah kesehatan yang ada dengan membentuk tim pokjakes.
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan

masyarakat di wilayah binaan serta mampu menanggulangi masalah

kesehatan tersebut bersama masyarakat dengan memanfaatkan sumber

daya dan potensi yang terdapat di masyarakat.


1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan Musyawarah Masyarakat Warga (MMW), mahasiswa mampu:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan masyarakat.

b. Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-sama dengan


warga.

c. Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah kesehatan.

d. Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan warga.

e. Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam menanggulangi


masalah kesehatan yeng terdapat pada masyarakat.

f. Membentuk pokjakes yang terdiri dari mahasiswa dan perangkat desa dengan
tujuan memecahkan masalah yang telah ditemukan dalam proses Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD).

g. Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan


yang dihadapi.
1.3 Manfaat Praktik Keperawatan Komunitas
1.3.1 Untuk Mahasiswa

1. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada masyarakat.

2. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan komunitas

3. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam menghadapi


dinamika masyarakat

4. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan interpersonal.

1.3.2 Untuk Masyarakat

1. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan


kesehatan dan pencegahan penyakit.

2. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah kesehatan dan
mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang di alami masyarakat.

3. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai upaya peningkatan


status kesehatan tersebut.
1.3.3 Untuk Pendidikan

1. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners Poltekkes
Kemenkes Semarang khususnya di bidang keperawatan komunitas.

2. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model praktek


keperawatan komunitas selanjutnya.

1.3.4 Untuk Profesi

1. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi secara mandiri


sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.

2. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga profesi


mampu mengembangkannya.

3. Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.

 
1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya


peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan
mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan
upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.
1.5 Metode Pendekatan

a. Lokasi Tempat Praktik Komunitas

Lokasi praktik komunitas ini bertempat di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah
Kota Magelang.

b. Waktu Praktik Komunitas

Waktu praktik komunitas ini dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober – 21 November


2020.

c. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan praktik komunitas ini
berupa studi lapangan, wawancara, dan kuesioner.
d. Data yang Digunakan
Data yang didapat berdasarkan metode pengumpulan data yang dilakukan, yaitu berupa
data primer (warga masyarakat dan petugas puskesmas), dan data sekunder (didapat
dari pengurus RW, RT dan kader setempat).
BAB II
PENGKAJIAN KOMUNITAS

I. DEMOGRAFI
1. Jumlah Kepala Keluarga
Tabel 2.1 Distribusi jumlah kepala keluarga di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah
Kota Magelang

Wilayah Frekuensi

Puskesmas Magelang Tengah 3 100

Jumlah Keseluruhan 100

Dari 369 warga di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah Kota Magelang terdapat 100 kepala
keluarga.
2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Tabel 2.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 183 49,6%

Perempuan 186 50,4%

Jumlah 369 100%


Berdasarkan data distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk perempuan
lebih banyak daripada laki-laki. Jumlah penduduk laki laki sebanyak 183 penduduk (49,6%),
sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 186 penduduk (50,4%).
3. Umur
Tabel 2.3 Distribusi umur penduduk wilayah Kerja Puskesmas Magelang Tengah Kota Magelang
Tahun 2020

Umur (tahun) Frekuensi Presentase


0–5 12 3,2%
6 – 11 38 10,3%
12 – 16 36 9,7%
17 – 25 63 17,1%
26 – 35 54 14,6%
36 – 45 57 15,4%
46 – 55 52 14,1%
56 – 55 35 9,7%
>65 22 5,9%
Total 369 100%

Dari 369 penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah yang terbanyak berusia dalam
rentang 20 - <35 tahun 94 orang (25,47%), sedangkan paling sedikit adalah rentang usia 0 - <1
tahun yaitu sebanyak 3 orang (0,81%).
4. Sosial Budaya
a. Pendidikan
Tabel 2.4 Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan wilayah kerja Puskesmas Magelang
Tengah Kota Magelang Tahun 2020.

Pendidikan Frekuensi Persentase


Belum sekolah 16 4,33%
Tidak tamat SD 13 3,53%
Belum tamat SD 32 8,67%
SD 87 23,57%
SLTP 63 17,07%
SLTA 105 28,46%
PT 53 14,37%
Dari
Jumlah369 penduduk, tingkat369
pendidikan terbanyak
100%yaitu SLTA/SMA dengan jumlah 105 orang
(28,46%) dan paling sedikit yaitu tidak tamat SD dengan jumlah 13 orang (3,53%).
b. Agama
Tabel 2.5 Distribusi agama yang dianut oleh warga wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah
Kota Magelang Tahun 2020

Agama Frekuensi Persentase


Islam 369 100%
Kristen 0 0%
Katolik 0 0%
Hindu 0 0%
Budha 0 0%
Jumlah 369 100%
Seluruh penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah Kota Magelang beragama islam.
6. Sosial Ekonomi
Tabel 2.6 Distribusi sosial ekonomi atau pekerjaan penduduk wilayah kerja Puskesmas Magelang
Tengah Kota Magelang Tahun 2020

Pekerjaan Frekuensi Persentase


Buruh Harian 26 7,05%
Petani 48 13.02%
Dagang / wirausaha 37 10,02%
Pegawai Swasta 58 15,73%
Pegawai Negeri 21 5,69%
ABRI 5 1,35%
Pensiunan 10 2,71%
Tidak Bekerja 59 15,98%
Lain-lain 105 28,45%
Jumlah 369 100%
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat diketahui dari 369 penduduk, pekerjaan yang paling
banyak adalah lain-lain yaitu sebanyak 105 orang (28,45%) dan yang paling sedikit adalah ABRI
sebanyak 5 orang (1,35%).
II. KESEHATAN KELUARGA
1. Kesehatan Anak
a. Jumlah anak usia 0-12 bulan sebanyak 3 anak
Jumlah anak usia 1-5 tahun sebanyak 9 anak
b. Data Imunisasi Anak Usia 0-12 Bulan dan Usia 1-5 Tahun
Tabel 2.7 Data Imunisasi Anak Usia 0-14 Bulan

Jenis Imunisasi Frekuensi Persentase


BCG 12 100%
DPT I 11 100%
DPT II 11 100%
DPT III 11 100%
POLIO I 11 100%
POLIO II 11 100%
POLIO III 11 100%
POLIO IV 11 100%
CAMPAK 11 100%
HEPATITIS 11 100%
BELUM IMUNISASI 0 0%
Jumlah anak usia 0-14 bulan 12 100%
Berdasarkan tabel diatas maka untuk kesehatan anak sudah bagus, semua anak sudah dilakukan
imunisasi secara lengkap.
c. Distribusi KMS Balita
Tabel 2.8 Distribusi KMS Balita

Indikator Jumlah Persentase


Punya KMS 12 100%
Tidak punya KMS 0 0%
JUMLAH 12 100%
Berdasarkan tabel di atas, maka distribusi KMS balita sudah baik, semua balita memiliki buku
KMS.

d. Gizi Balita
Tabel 2.9 Gizi Balita

Indikator Jumlah Persentase


Gizi Lebih 0 0%
Gizi Baik 12 100%
Gizi Kurang 0 0%
Gizi Buruk 0 0%
Berdasarkan
JUMLAH
tabel di atas, gizi
12
balita sudah baik yaitu ada 10 anak (100%), sedangkan yang
100%
memiliki gizi lebih, gizi kurang, dan gizi buruk tidak ada.
e. Pemeriksaan Balita
Tabel 2.10 Pemeriksaan Balita

Indikator Jumlah Persentase


Rumah Sakit 0 0%
Puskesmas 12 100%
Dokter,bidan,perawat 0 0%
Pengobatan Alternatif 0 0%
Tidak Periksa 0 0%
JUMLAH
Berdasarakan 12
tabel di atas, semua 100% balita di wilayah kerja Puskesmas Magelang
pemeriksaan
Tengah Kota Magelang kebanyakan dilakukan di Puskesmas yaitu sebanyak 12 anak.
2. Kesehatan Ibu
a. Keadaan Ibu (Khusus Pasangan Usia Subur)
Tabel 2.11 Keadaan PUS

PUS Frekuensi Persentase


Hamil 1 2,8%
Tidak Hamil 35 97,2%
JUMLAH 36 100%
b. Usia Kehamilan (Jumlah Ibu Hamil)
Tabel 2.12 Usia Kehamilan

Usia Kehamilan Frekuensi Presentase


TRIMESTER I 0 0%
TRIMESTER II 0 0%
TRIMESTER III 1 100%
JUMLAH 1 100%
c. Tekanan Darah (Jumlah Ibu Hamil)
Tabel 2.13 Tekanan Darah Ibu Hamil

Tekanan Darah Frekuensi Persentase


HIPERTENSI 0 0%
NORMAL 1 100%
HIPOTENSI 0 0%
JUMLAH 1 100%

d. Status Anemia (Jumlah Ibu Hamil)


Tabel 2.14 Status Anemia Ibu Hamil

Status Anemia Frekuensi Persentase


ANEMIA 0 0%
TIDAK ANEMIA 1 100%
JUMLAH 1 100%
e. Pemeriksaan Kehamilan (Jumlah Ibu Hamil)
Tabel 2.15 Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan Kehamilan Frekuensi Persentase


Sebulan sekali 1 100%
Kadang-kadang 0 0%
Tidak pernah periksa 0 0%
JUMLAH 1 100%
f. Imunisasi Ibu Hamil (Jumlah Ibu Hamil)
Tabel 2.16 Imunisasi Ibu Hamil

Imunisasi Ibu Hamil Frekuensi Persentase


Mendapat TFT sesuai umur 100%
hamil 1
Belum mendapat TFT 0 0%
JUMLAH 1 100%
g. Tempat Pemeriksaan Kehamilan (Jumlah Ibu Hamil)
Tabel 2.17 Tempat Pemeriksaan Kehamilan

Tempat Pemeriksaan Frekuensi Persentase


Kehamilan
Rumah Sakit 0 0%
Puskesmas 0 0%
Dokter, Bidan, Perawat 1 100%
Dukun bayi terlatih 0 0%
Tidak periksa 0 0%
JUMLAH 1 100%
h. Makanan Waktu Hamil (Jumlah Ibu Hamil)
Tabel 2.18 Makanan Waktu Hamil

Makanan waktu hamil Frekuensi Persentase


Berpantang 0 0%
Tidak berpantang 1 100%
Berdasarkan tabel diatas, pasangan
JUMLAH 1 usia subur 100%
yang hamil di wilayah kerja Puskesmas Magelang
Tengah Kota Magelang hanya 1 orang sedang trimester ketiga, TD ibu normal, tidak mengalami
anemia serta melakukan pemeriksaan kehamilan sebulan sekali di Puskesmas dan sudah
mendapatkan imunisasi TFT sesuai umur, ibu juga tidak memiliki makanan pantangan waktu
hamil.
i. Pertolongan Persalinan Anak Terakhir (Jumlah Persalinan Periode 1 Tahun)
Tabel 2.19 Pertolongan Persalinan Anak Terakhir

Pertolongan Persalinan Frekuensi Persentase


Rumah Sakit 0 0%
Puskesmas 0 0%
dokter, bidan, perawat 0 0%
Dukun bayi terlatih 0 0%
Ditolong sendiri 0 0%
JUMLAH 0 0%

Berdasarkan data diatas, maka pertolongan persalian di wilayah kerja Puskesmas Magelang
Tengah Kota Magelang dalam periode 1 tahun ini belum ada.

j. Kebiasaan Ibu Meneteki (Jumlah ibu yang memiliki balita)


Tabel 2.20 Kebiasaan Ibu Meneteki

Umur Frekuensi Persentase


0 - 2 bulan 0 0%
3 - 6 bulan 1 33,3%
7 - 12 bulan 2 66,7%
13-24 bulan 0 0%
JUMLAH 3 100%
Berdasarkan data diatas, maka kebiasaan ibu meneteki di wilayah kerja Puskesmas Magelang
Selatan yaitu dengan balita umur 3-6 bulan ada 1 anak, sedangkan yang berumur 7-12 bulan bulan
sebanyak 2 anak.
3. Keluarga Berencana (KB)
a. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)
Tabel 2.21 Jumlah PUS

PUS Frekuensi Persentase


Ikut KB 26 72,3%
Tidak ikut KB 7 19,4%
Drop Out 3 8,3%
JUMLAH 36 100%
Berdasarkan data diatas, jumlah pasangan usia subur yang mengikuti program KB sebanyak 26
PUS (72,3% dari 36 PUS). Sedangkan pasangan usia subur yang tidak mengikuti program KB
sebanyak 7 PUS (19,4% dari 36 PUS). Dan PUS yang Drop out sebanyak 3 PUS (8,3% dari 36
PUS).
b. Jumlah Pemakaian Alat Kontrasepsi (Jumlah yang Ikut KB)
Tabel 2.22 Jumlah Pemakaian Alat Kontrasepsi

Jenis KB Frekuensi Persentase


IUD (SPIRAL) 6 23,1%
MOP (VASEKTOMI) 0 0%
MOW (TUBEKTOMI) 0 0%
PIL 5 19,2%
SUNTIKAN 7 26,9%
KONDOM 4 15,4%
SUSUK 4 15,4%

Berdasarkan data diatas, jumlah


JUMLAH 26 pemakaian 100%
alat kontrasepsi yang mengikuti KB IUD/Spiral
sebanyak 6 orang (23,1% dari 26 orang). Yang mengikuti KB MOW/Tubektomi dan MOP/
Vasektomi sebanyak 0 orang (0% dari 36 orang). Yang mengikuti KB Pil sebanyak 5 orang (19,2%
dari 26 orang). Yang mengikuti KB Suntik sebanyak 7 orang (26,9% dari 26 orang). Yang
mengikuti KB Kondom sebanyak 4 orang (15,4% dari 26 orang). Dan yang mengikuti KB susuk
sebanyak 4 orang (15,4% dari 26 orang).
c. Alasan Belum Mengikuti KB (Jumlah yang Belum KB)
Tabel 2.23 Alasan Belum Mengikuti KB
Alasan Frekuensi Persentase
Belum mempunyai anak 2 28,6%
Ingin tambah anak 0 0%
Takut/ragu-ragu 5 71,4%
Tidak diijinkan oleh suami/keluarga 0 0%
JUMLAH 7 100%
Berdasarkan data diatas, jumlah alasan yang belum mengikuti program KB dengan alasan belum
ingin mempunyai anak sebanyak 2 orang (28,6% dari 7 orang). Sedangkan dengan alasan takut /
ragu-ragu sebanyak 5 orang (71,4% dari 7 orang). Dan yang dengan alasan ingin tambah anak dan
tidak diijinkan suami/keluarga sebanyak 0% atau tidak ada.

d. Alasan Drop Out


Tabel 2.24 Alasan Drop Out

Alasan Frekuensi Persentase


Ingin punya anak lagi 2 66,7%
Kelainan medis/tidak cocok 1 33,3%
Lain-lain 0 0%
Berdasarkan data diatas, jumlah alasan Drop Out dengan alasan ingin punya anak lagi sebanyak 2
Jumlah 3 100%
orang (66,7% dari 3 orang). Sedangkan dengan alasan kelainan medis/tidak cocok sebanyak 1
orang (33,3% dari 3 orang). Dan yang dengan alasan lain-lain tidak ada.
4. Data Kesakitan
a. Dalam 1 bulan jumlah yang sakit di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah sebanyak 28 jiwa.
Dari tabel menunjukkan bahwa dari 369 penduduk, jumlah yang sakit dalam 1 bulan sebanyak 28
orang.
b. Distribusi Data Penyakit yang Diderita dalam Kurun 1 Bulan di RT 02
Tabel 2.25 Distribusi Penyakit yang Diderita
NAMA PENYAKIT JUMLAH PRESENTASE
Diare 0 0%
Penyakit saluran pencernaan lain 0 0%
ISPA 0 0%
Penyakit saluran pernapasan lain 0 0%
Panas, batuk, pilek 3 17,6%
Infeksi kulit/penyakit kulit 0 0%
Penyakit gigi 0 0%
Penyakit mata 0 0%
Rematik, Asam Urat 0 0%
Hipertensi 23 82,1%
DM 4 14,3%
Ginjal 0 0%
Kecacatan Mental 0 0%
Stroke 1 3,6%
Kolesterol 0 0%
 Total 28 100%
Dari diagram menunjukkan bahwa dari 28 orang yang sakit, jenis penyakit terbanyak yaitu
Hipertensi ada 23 orang (82,1%), kemudian Diabetes Melitus ada 4 orang (14,3%), dan stroke ada 1
orang (3,6%).
c. Pertolongan Pengobatan
Distribusi berdasarkan pertolongan umtuk pengobatan warga wilayah kerja Puskesmas Magelang
Tengah Kota Magelang Tahun 2020 sebagai berikut
Tabel 2.26 Pertolongan Pengobatan

Pertolongan Pengobatan Jumlah Presentase


Rumah Sakit 10 35,7%
Puskesmas 15 53,6%
Dokter, bidan, perawat 0 0%
Pengobatan alternatif 0 0%
Diobati sendiri 3 10,7%
Tidak diobati 0 0%
Dari diagram
Total menunjukkan28 bahwa100%
dari semua 28 orang yang sakit pertolongan untuk
mendapatkan pengobatan ke rumah sakit 10 orang (35,7%), ke puskesmas 15 orang (53,6%), dan
diobati sendiri 3 orang (10,7%).
7. Data Kematian Dalam 1 Tahun
a. Jumlah Kematian Dalam 1 Tahun
Distribusi berdasarkan jumlah kematian dalam 1 tahun di wilayah kerja Puskesmas Magelang
Tengah Kota Magelang Tahun 2020 Tahun 2020 sebagai berikut
Tabel 2.27 Jumlah Kematian dalam 1 Tahun

Usia Frekuensi Presentase (%)


0 - <1 tahun 2 33,3%
1 - <5 tahun 0 0%
5 - < 15 tahun 0 0%
>15 tahun 4 66,7%
JUMLAH 6 100%
Dari diagram menunjukkan dari total 369 penduduk ada 6 kasus kematian, diantaranya 0 - <1
tahun terdapat 2 kasus kematian (33,3%), dan >15 tahun terdapat 4 kasus kematian (66,7%).
b. Penyebab Meninggal
Distribusi berdasarkan penyebab kematian di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah Kota
Magelang Tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 2.28 Sebab Meninggal

Sebab Meninggal Frekuensi Presentase


Sakit 6 100%
Persalinan 0 0%
Kecelakaan/ruda paksa 0 0%
Lanjut usia 0 0%
Lain-lain 0 0%
Jumlah
Dari diagram menunjukkan bahwa semua6 penyebab 100%
6 kasus kematian/ meninggal dikarena sakit
(100%) dari total 369 penduduk.
c. Pertolongan Sebelum Meninggal
Distribusi berdasarkan pertolongan sebelum meninggal di RT 02 RW X Kelurahan Srondol Kulon
Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun 2020 sebagai berikut:
Tabel 2.29 Pertolongan Sebelum Meninggal

Pertolongan Sebelum Meninggal Frekuensi Presentase


Rumah Sakit 6 100%
Puskesmas 0 0%
Dokter, Bidan, Perawat 0 0%
Pengobatan Alternatif 0 0%
Ditolong sendiri/keluarga 0 0%
Tidak Dilakukan Pertolongan 0 0%
Dari diagram Jumlah
menunjukkan bahwa pertolongan
6 sebelum
100% meninggal semua dilakukan di rumah
sakit sebanyak 6 kasus (100%) dari total 369 penduduk.
III. SITUASI KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Perumahan
a. Bentuk Bangunan (100 rumah)
Tabel 2.30 Bentuk Bangunan

Bentuk Bangunan Frekuensi Presentase


Permanen 95 95%
Semi permanen 3 3%
Darurat 2 2%
Jumlah
Dari 100 jumlah rumah penduduk100
di wilayah100%
kerja Puskesmas Magelang Tengah Kota Magelang
terdapat beragam jenis bangunan yaitu permanen terdapat 95 rumah (95%), jenis bangunan semi
permanen 3 rumah (3%), dan darurat terdapat 2 rumah (2%).
b. Lantai (100 rumah)
Tabel 2.31 Jenis Lantai

Lantai Frekuensi Presentase


Tegel / keramik 72 72%
Semen 24 24%
Papan 0 0%
Tanah
Dari 100 jumlah rumah penduduk4di wilayah 4% kerja Puskesmas Magelang Tengah Kota Magelang
Jumlah 100 100%
terdapat beragam jenis lantai yaitu tegel/keramik terdapat 72 rumah (72%), jenis lantai semen 24
rumah (24%), dan jenis lantai papan terdapat 0 rumah (0%), jenis lantai tanah terdapat 4 rumah
(4%).
c. Ventilasi ( 100 rumah)
Tabel 2.32 Ventilasi

Ventilasi Frekuensi Presentase


Cukup 76 76%
Kurang 24 24%
Jumlah 100 100%
Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah Kota Magelang
terdapat beragam jenis ventilasi yaitu ventilasi cukup terdapat 76 rumah (76%), jenis ventilasi
kurang 24 rumah (24%).

d. Penerangan (100 rumah)


Tabel 2.33 Penerangan

Penerangan Frekuensi Presentase


Cukup 100 100%
Kurang 0% 0%
Jumlah rumah penduduk
Dari 100 jumlah 100 di wilayah
100%
kerja Puskesmas Magelang Tengah Kota Magelang,
semua rumah mendapat penerangan yang cukup (100%).
e. Kebersihan dalam rumah (100 rumah)
Tabel 2.34 Kebersihan dalam Rumah

Kebersihan dalam rumah Frekuensi Presentase


Cukup 66 66%
Kurang 34 34%
Jumlah 100 100%

Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah Kota Magelang
terdapat beragam jenis kebersihan dalam rumah yaitu kebersihan cukup terdapat 66 rumah (66%),
kebersihan kurang 34 rumah (34%).
•  
IV. SITUASI KESEHATAN LINGKUNGAN
1. PERUMAHAN
a. Bentuk bangunan ( jumlah 100 rumah )
Tabel 2.35 Bentuk Bangunan
Bentuk bangunan frekwensi presentase
Permanen 95 95%
Semi Permanen 3 3%
Non Permanenen 2 2%
Jumlah 100 100%

Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang terdapat beragam jenis bangunan yaitu permanen terdapat 95 rumah (95%), jenis
bangunan semi permanen 3 rumah (3%), dan non permanen terdapt 2 rumah (2%).

b. Lantai ( jumlah 100 Rumah )


Tabel 2.36 Jenis Lantai
Bentuk lantai frekwensi prosentase
Tegel 72 72%
Semen 24 24%
Papan 0  
Tanah 4 4%
Jumlah 100 100%

Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang terdapat beragam jenis lantai yaitu tegel/keramik terdapat 72 rumah (72%), jenis lantai
semen 24 rumah (24%), dan jenis lantai papan terdapat 0 rumah (0%), jenis lantai tanah terdapat 4
rumah (4%).
c. Ventilasi Rumah ( 100 Rumah )
Tabel 2.37 Ventilasi

Ventilasi Frekwensi Presentase

Cukup 86 78%

Kurang 24 22%

Jumlah 100 100%


Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang terdapat beragam jenis ventilasi yaitu Ventilasi cukup terdapat 86 rumah (78%), jenis
penerangan kurang 24 rumah (22%).
 
d. Penerangan ( 100 Rumah )
Tabel 2.38 Penerangan

Penerangan Frekwensi Prosentae

Cukup 100 100%

Kurang 0 0

Dari 100
Jumlahjumlah rumah penduduk
100 di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
100%
Magelang terdapat beragam jenis penerangan yaitu penerangan cukup terdapat 100 rumah (100
%), jenis penerangan kurang 0 rumah (0%).
e. Kebersihan dalam rumah (100 rumah)
Tabel 2.39 Kebersihan dalam Rumah

Kebersihan Rumah Frekwens Presentase


i
Baik 0 0%
Cukup 66  66%
Kurang 34  34%
Jumlah 100 100%
Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang terdapat beragam jenis kebersihan dalam rumah yaitu kebersihan cukup terdapat 66
rumah (66%), kebersihan kurang 34 rumah (34%).

f. Kebersihan Lingkungan Rumah ( Jumlah 100 Rumah )


Tabel 2.40 Kebersihan Lingkungan Rumah

Kebersihan Lingkungan Rumah Frekwen Presentase


si
Baik 0 0%
Cukup 70 70%
Dari 100 jumlah rumah penduduk penduduk di wilayah
Kurang 30 kerja Puskesmas
30% Magelang Tengah 3
Kota Magelang terdapat beragam jenis kebersihan lingkungan rumah yaitu kebersihan cukup
Jumlah 100 100%
terdapat 70 rumah (70%), kebersihan kurang 30 rumah ( 30%).
g. Kandang Dalam Rumah ( Jumlah 25 Rumah )
Tabel 2.41 Kandang dalam Rumah

Kandang dalam rumah Frekuensi Presentase

Menempel 25 100%

Tidak menempel 0 0

Jumlah 25 100%
Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang terdapat masyarakat yang memiliki kandang dalam rumah yaitu 25 rumah (100%), dan
yang tidak menempel kandang dalam rumah sebanyak 0 rumah (0 %).

h. Hewan Ternak
Tabel 2.42 Hewan ternak

Pemanfaatan Pekarangan Frekuensi Presentase

Ada 25 25%

Tidak ada 75 75%


Dari 100 Jumlah
jumlah rumah penduduk 100
di wilayah kerja
100%
Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang terdapat masyarakat yang memiliki Hewan ternak yaitu 25 rumah (25%), dan yang tidak
mempunyai hewan ternak sebanyak 75 rumah (75 %).
i. Kebersihan kandang Ternak ( 25 kandang )
Tabel 2.43 Kebersihan kendang ternak

Pemanfaatan Pekarangan Frekuensi Presentase

Bersih 9 36%

Kotor 16 64%

 Jumlah  25  100%


Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang terdapat masyarakat yang memiliki kandang ternak yaitu kandang bersih 9 (36 %), dan
yang kotor 16 (64%).
2. PEKARANGAN
a. Pekarangan Rumah
Tabel 2.44 Pekarangan

Pekarangan Frekuensi Presentase


Ada 83 83%
Tidak ada 17 17%
Jumlah 100 100%
Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang terdapat masyarakat yang memiliki pekarangan rumah yaitu 83 rumah (83%), dan yang
tidak memiliki pekarangan rumah sebanyak 17 rumah (17%).

b. Pemanfaatan Pekarangan ( Jumlah 83 rumah yang ada pekarangan )


Tabel 2.45 Pemanfaatan Pekarangan

Pemanfaatan Pekarangan Frekuensi Presentase


Ditanami 25 30%
Tidak ditanami 58 70%
Dari 83 jumlah
Jumlah rumah penduduk83di wilayah kerja
100%Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang
terdapat masyarakat yang memiliki pekarangan rumah yang ditanami tanaman yaitu 25 rumah
(30%), dan yang tidak ditanami tanaman sebanyak 58 rumah (70%).
c. Keadaan pekarangan (Jumlah rumah yg ada pekarangan)
Tabel 2.46 Keadaan Pekarangan

Keadaan pekarangan Frekuensi Presentase


Kering 19 23%
Becek 64 77%
Tergenang 0 0%
Jumlah 83 100%
Dari 83 jumlah rumah pekarangan rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah
3 Kota Magelang terdapat pekarangan kering 19 (23%) becek 64 (77%) dan tergenang 0 ( 0 %).
3. KEBUTUHAN AIR MINUM
a. Didapat dari : ( Jumlah Rumah )
Tabel 2.47 Sumber Air Minum

Sumber Air Frekuensi Presentase


PAM 45 45%
Sumur 45 45%
Sungai 4 4%
Gallon 0 0%
Mata Air 6 6%
Jumlah 100 100%
Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang terdapat masyarakat mendapatkan kebutuhan air minum PAM 45 (45%) Sumur 45
(45%) Sungai 4 (4%) Gallon 0 (0%) Mata air 6 (6%)
b. Keadaan air ( jumlah 100 rumah )
Tabel 2.48 Keadaan Air

Keadaan Air Frekuensi Presentase


Jernih 96 96%
Keruh 4 4%
Grafik 2.54 Keadaan Air
Jumlah 100
Dari 51 jumlah rumah penduduk di wilayah100%
kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang
masyarakat mendapatkan kebutuhan air minum dari mata air dengan keadaan air jernih 96 ( 96% )
Keruh 4 ( 4% )
c. Penggunaan air minum
Tabel 2.49 Penggunaan Air Minum

Penggunaan Air Minum Frekuensi Presentase


Dimasak 96 96%
Tidak Dimasak 4 4%
Jumlah 100 100%
Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang terdapat masyarakat penggunakan air minum dengan di masak 96 ( 96%) tidak dimasak
4 ( 4%).
4. TEMPAT PEMBUANGAN AIR LIMBAH
a. Tempat pembuangan air limbah KK
Tabel 2.50 Tempat Pembuangan Air Limbah

Tempat Pembuangan Air Limbah Frekuensi Presentase


SPAL 84 84%
Disungai 10 10%
Kolam 6 6%
Disembarang 0 0%
Jumlah 100 100%
Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang masyarakat menggunakan sebagai tempat pembuangan air limbah SPAL 84 (84%)
disungai 10 (10%) Kolam 6 (6%) Sembarangan 0 (0%)

b. Keadaan tempat pembuangan air limbah ( jumlah rumah )


Tabel 2.51 Keadaan Tempat Pembuangan Air Limbah

Keadaan Tempat Pembuangan Air Frekuensi Presentase


Limbah
Lancar 86 86%

Dari 100 Tergenang


jumlah rumah penduduk14 14%
di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Jumlah 100
Magelang masyarakat menggunakan 100%
tempat pembuangan air limbah dengan keadaan
pembuangan limbah air lancar 86 (86%) tergenang 14 (14%).
5. PEMBUANGAN SAMPAH ( 100 Rumah )
Tabel 2.52 Pembuangan Sampah
Tempat Pembuangan Sampah Frekuensi Presentase
Bak sampah 5 0%
Lobang sampah 0 0%
Ditimbun 18 0%
Dibakar 43 16%
Disungai 2 0%
Disembarang 4 84%
Jumlah 100 100%
Dari 51 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang
terdapat yang membuang sampah bak sampah 5 (5%) lobang sampah 0 (0%) di timbun 18 (18%)
di bakar 43 ( 43%) di sungai 2 ( 2%) sembarang 4 (4%).
6. PEMBUANGAN TINJA
a. Kebiasaan Buang air besar ( BAB ) ( jumlah Rumah )
Tabel 2.53 Kebiasaan BAB

Kebiasaan BAB Frekuensi Presentase


Kakus milik sendiri 100 100%
MCK umum 0 0%
Sungai 0 0%
Sawah 0 0%
Sembarangan 0 0%
Lain-lain 0 0%

Dari 51 jumlah rumah penduduk di wilayah


Jumlah 100 kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang
100%
masyarakat memiliki kebiasaan buang air besar di kakus milik sendiri sebnayak 46 rumah (100%)
b. Keadaan Kakus ( jumlah 100 Kakus milik sendiri )
Tabel 2.54 Keadaan Kakus

Keadaan kakus Frekuensi Presentase


Bersih 96 96%
Kotor 4 4%
Dari
Jumlah100 jumlahrumah penduduk
100 di
100%wilayah
kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang masyarakat yang memiliki kakus bersih 96 (96%) kotor 4 (4%)
c. Keadaan MCK UMUM ( jumlah kk yang menggunakana MCK umum )
Tabel 2.55 Keadaan MCK UMUM

Jarak septik tank dengan sumur Frekuensi Presentase


Bersih 0 0%
kotor 0 0%
Jumlah 100 100%
Dari 100 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang masyarakat yang menggunakan MCK umum 0 ( 0%) .
a. PSN
Tabel 2.56 Container
Jumlah Rumah 43
b. Jumlah Container
Tabel 2.57 Container

container Frekuensi Presentase

Di dalam rumah (Berjentik) 46 53,5%


Diluar rumah ( berjentik) 40 46,5%

Jumlah 86 100%
Dari 43 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang
terdapat masyarakat yang memiliki container didalam rumah 46 rumah ( berjentik ) (53,5%), dan
yang terdapat diluar rumah (berjentik ) 40 rumah (46,5%).
Dibersihkan
Tabel 2.58 Container dibersihkan menguras bak

container   Frekuensi Presentase


Seminggu sekali   40 46,5%
Lebih seminggu   46 5%
Tidak   0 0%
Dari 43 jumlah rumah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang
Jumlah   86 100%
terdapat masyarakat yang memiliki container di bersihkan seminggu sekali 40 (46,5%), dan yang
lebih dari seminggu 46 rumah (53,5%).
SITUASI SOSIAL EKONOMI
1. Jumlah Pendapatan per KK
Tabel 2.59 Pendapatan Per KK
Pendapatan Frekuensi Presentase
<500.000 0 0%
500.000 – 3.000.000 58 58%
3.000.000 – 5.000.000 22 22%
>5.000.000 20 20%
Jumlah 100 100%
Dari 100 KK, di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang KK yang
mempunyai pendapatan < 500.000 sebanyak 0 KK (0%), 500 – 3.000.000 sebanyak 58 KK (58%)
pendapatan 3.000.000 – 5.000.000 sebanyak 22 KK ( 22%) pendapata > 5.000.000 sebanyak 20
KK ( 20 %).
2. Jumlah Pengeluaran KK
Tabel 2.60 Pendapatan Per KK

Pengeluaran Frekuensi Presentase


<500.000 3 0%
500.000 – 3.000.000 42 58%
3.000.000 – 5.000.000 45 22%
>5.000.000
Dari 100 KK, di wilayah10kerja Puskesmas
20% Magelang Tengah 3 Kota Magelang KK yang
Jumlah 100 100%
mempunyai pengeluaran per bulan < 500.000 sebanyak 3 KK (3%), pengeluaran 500 – 3.000.000
sebanyak 42 KK (42%) pengeluaran 3.000.000 – 5.000.000 sebanyak 45 KK ( 22%) pengeluaran
> 5.000.000 sebanyak 10 KK ( 10 %).
SARANA – SARANA
1. Sarana komunikasi dan transportasi
Tabel 2.61 Sarana Komunikasi/Informasi
Sarana Frekuensi Presentase
Radio 7 7%
Televisi 48 48%
Koran 0 0%
Telepon/HP 45 45%

Sarana
Jumlah komunikasi di wilayah kerja
100 Puskesmas
100% Magelang Tengah 3 Kota Magelang dari 100
warga, 45 ( 45%) diantaranya menggunakan HP sebagai alat komunikasi. Televis di rumah warga
ada 48 (48% ). Radio ada sebanyak 7 ( 7% ) dan Koran 0.

2. Sarana transportasi keluaraga


Tabel 2.62 Sarana Transportasi Keluarga

Sarana Frekuensi Presentase


Mobil 2 2%
Sepeda Motor 37 37%
Sepeda 11 11%
Sarana transportasi
Transportasi umum di wilayah kerja
50 Puskesmas
50% Magelang Tengah 3 Kota Magelang sebagian
besar
Jumlah menggunakan sepeda transportasi
100 umum
100% dengan jumlah 50 ( 50%). Sepeda motor juga
masih banyak digunakan terbukti ada 37 ( 37% ) sepeda sebanyak 11 ( 11% ) dan mobil sebanyak
2 ( 2%) .
3. Sarana Pendidikan
Tabel 2.63 Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan Frekuensi Presentase
TK 20 %
SD 24 %
SLTP 8 %
SLTA 6 %
PT 2 %
Jumlah 60 100%
Sarana pendidikan tersebar TK,SD,SLTP,SLTA,PT masing-masing jenjang pendidikan tersedia di
wilayah ini.

4. Sarana Ibadah
Tabel 2.64 Sarana Ibadah

Sarana Ibadah Frekuensi Presentase


Masjid 23 %
Musholla 29 %
Gereja 3 %
Lain-lain 0 %
Tempat
Jumlah
ibadah Sarana di wilayah55kerja Puskesmas
100%
Magelang Tengah 3 Kota Magelang sebagian
besar mushola dan masjid , gereja 3 ( 3%) dan yang lain 0 ( 0%)
5. Sarana Kesehatan
Tabel 2.65 Sarana Kesehatan

Sarana Kesehatan Frekuensi Presentase


Rumah Sakit 1 2%
Puskesmas 11 23%
Rumah Bersalin 1 2%
Balai Pengobatan 3 6%
Dokter 6 13%
Bidan 18 38%
Perawat 4 8%
Apotek 4 8%
Jumlah 47 100%
Wilayah ini memiliki Rumah Sakit 1, Puskesmas 11, Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan 3.
Ketersedian dokter 6, bidan 18, perawat4 dan terdapat 4 apotek.
6. Sarana rekreasi
a. Apakah tersedia sarana rekreasi
Tabel 2.66 Sarana Rekreasi

Status Frekwensi Prosentase


Ya tersedia 6 6%
Tidak 94 94%
Jumlah 100 100%
Tempat Sarana rekreasi di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang ,ada
tempat rekreasi 6 dan 94 tidak ada.

Ya tersedia 6  
Tidak    
Apakah jenis rekreasi
yang ada
Taman 2  
Wahana Bermain    
Kebun Binatang    
Lain lain 4  
Status kepemilikan sarana rekreasi
Pemerintah 5  
Swasta 1  
Pemanfaatan Sarana Rekreasi
Masyarakat setempat    
Masyarkat luar wilayah    
Masyarakat setempat dan luar wilayah 6  
Memanfaatkan sarana rekreasi
Gratis 5  
Membayar 1  
b. Apakah jenis rekreasi
Tabel 2.67 Jenis sarana Rekreasi

Jenis sarana rekreasi Frekuensi Presentase


Taman 2 %
Wahana Bermain  0 %
Kebun Binatang  0 %
Lain lain 4 %
Jumlah 6 100%

Tempat Sarana rekreasi di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang ,ada
jenis tempat rekreasi 6 dan 94 tidak ada.

c. Status kepemilikan rekreasi


Tabel 2.68 Sarana kepemilikan rekreasi

Sarana kepemilikan Frekuensi Presentase


Pemerintah  5 83%
Swasta  1 17%
Tempat
Jumlah Sarana rekreasi di wilayah6 kerja 100%
Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang ,ada
jenis kepemilikan tempat rekreasi 5 pemerintah dan 1 swasta.
d. Manfaat sarana rekreasi
Tabel 2.69 Manfaat Sarana rekreasi

Masyarakat setempat 0
Masyarkat luar wilayah 0
Masyarakat setempat dan luar wilayah 63
Manfaat Sarana rekreasi di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang,
manfaat untuk Masyarakat setempat dan luar wilayah sebanyak 63
3. DUA INDIKATOR DALAM POIN RUMAH/LINGKUNGAN SEHAT
Tabel 2.70 Sarana Air Bersih

a. Mempunyai sarana ir bersih  

Ya 100

Tidak

Indikator lingkungan sehat di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang,
semua warganya sudah memiliki air bersih.

Tabel 2.71 Penggunaan Jamban

b. Menggunakan jamban keluarga  

Ya 98

Tidak 2
Indikator lingkungan sehat dalam penggunaan jamban di wilayah kerja Puskesmas Magelang
Tengah 3 Kota Magelang, yang sudah memiliki jamban sebanyak 98 dan yang tidak sebanyak 2.
Tabel 2.72 Bentuk Jamban

c. Bentuk jamban  
leher angsa dan wadah sepiteng 91
cemplung 9

Indikator lingkungan sehat dalam penggunaan jamban di wilayah kerja Puskesmas Magelang
Tengah 3 Kota Magelang, terdapat betuk jamban dengan leher angsa sebanyak 91, dan bentuk
jamban cemplung sebanyak 9.
JUMLAH RUMAH YANG TERDAPAT JENTIK
Tabel 2.73 Rumah yang terdapat jentik

Ada 43

Tidak ada 57

Rumah yang terdapat jentik nyamuk di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang, sebanyak 43 dan yang tidak sebanyak 57.

PENEMUAN JENTIK DALAM BEJANA


Tabel 2.74 Penemuan jentik dalam benjana

di dalam Rumah 23
di luar Rumah 20
di dalam dan di luar Rumah  0
Penemuan jentik dalam benjana di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang,
ditemukan di luar rumah sebanyak 20 dan di dalam rumah 23.
AKTIVITAS OLAHRAGA
Tabel 2.7 Keluarga senang aktivitas olahraga
Setiap Hari 4 4%
Setiap Minggu 21 21%
Tidak Tentu 75 75%
JUMLAH  100 100%

Tabel 2.76 Waktu aktivitas olahraga

Iya 54 54%
Tidak 46 46%
Jumlah  100 100%
Kegiatan aktivitas olahraga yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota
Magelang, ditemukan 4% setiap hari, 21% setiap minggu, dan 75% tidak tentu.

Tabel 2.77 Keikutsertaan semua anggota keluarga dalam aktivitas olahraga

Iya 14 14%
Tidak 86 86%
Keikutseraam
JUMLAH semua anggota keluarga
100 dalam
100% aktivitas olahraga yang dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Magelang Tengah 3 Kota Magelang, ditemukan 14% semua anggota, dan 86% hanya
sebagian anggota keluarga.
CHECK LIST PERTANYAAN MANAGEMENT COV 19
Tabel 2.78 Chek list pertanyaan management covid-19
No Pernyataan Benar Salah
A. DEFINISI    
1. Covid 19 adalah jenis penyakit menular 100  
2.  Covid 19 dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditagani secara cepat 100  
3. Covid 19 merupakan penyakit infeksi yang menyerang pernafasan 100  
4. Covid 19 pada umumnya dapat disembuhkan 100  
B. PENYEBAB    
5. Penyakit Covid 19 dapat juga disebabkan oleh kurang gizi 93 7
6. Penyebab dari Covid-19 adalah virus 100  
7.  Salah satu penyebab penularan dari penyakit Covid 19 ke orang lain dengan cara 100  
bersin .

8. Covid-19 dapat disebabkan oleh salah satu gaya hidup yang tidak sehat 100  
 
C. TANDA DAN GEJALA    
9. Lemah,tidak enak badan,tenggorokan sakit merupakan gejala Covid 19 100  

10. Demam merupakan tanda gejala yang sering dikeluhkan 100  


oleh penderita Covid 19

11. Kurang nafsu makan pada penderita Covid 19 merupakan 98 2


tanda dan gejala Covid 19.

12 Batuk ,demam,sesak adalah tanda-tanda Covid 19 100  


D PENCEGAHAN    
13. Tujuan dari pencegahan penyakit Covid 19 adalah memutuskan rantai penularan yaitu 100  
dengan menemukan pasien Covid 19 dan mengobati sampai benar-benar sembuh
14. Penyakit Covid 19 dapat dicegah dengan menghindari pertemuan dengan banyak 100  
orang
15. Pencegahan penyakit Covid 19 dapat diatasi jika melakukan olahraga secara rutin,jaga 100  
jarak,jaga stamina ,berperilaku sehat
16. Salah satu pencegahan agar tidak terkontaminasi dengan orang terdiagnosa Covid 19 100  
yaitu dengan memakai masker dan cuci tangan rutin
F PENGOBATAN    
17. Pengobatan penyakit Covid 19 yang baik dan berhasil dibarengi dengan kontrol ulang. 100  
18. Pengobatan penyakit Covid 19 dilakukan di Rumah sakit 100  
G KOMPLIKASI    
19. Salah satu komplikasi dari Covid 19 adalah penyakit paru berat atau pneumonia 100  
20 Sesak nafas adalah salah satu komplikasi dari Covid 19 100  
H FAKTOR PENUNJANG    
21 Salah satu factor penunjang dari Covid-19 adalah tes screening 100  
22 Pemeriksaan dahak,foto torak dan swab tenggorok adalah salah satu pemeriksaan 100  
penunjang untuk Covid 19
BAB III

DIAGNOSA KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DI WILAYAH KERJA

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah Keperawatan/Kesehatan

1 Data Subjektif : Pemilihan gaya hidup yang Perilaku Kesehatan Cenderung


tidak sehat Berisiko (kurang olah raga)
-  
 
Data Objektif :
 
- Dari 100 jumlah Kepala Keluarga (KK)
di wilayah kerja Puskesmas Magelang  
Tengah sebanyak 46 KK (46%) tidak
senang berolah raga,
- Dari 56 KK (56%) yang senang
berolahraga 29 KK (51,7%) hanya
melakukan olah raga kadang-kadang
saja.
- Dari 56 KK (56%) yang senang
berolahraga hanya 14 KK (25%) yang
diikuti oleh seluruh anggoata keluarga.
2 Data Subjektif : Keterbatasan sumber Defisit Kesehatan
-   daya Komunitas (jentik nyamuk)
Data Objektif :    
- Dari 100 rumah yang ada di
wilayah kerja Puskesmas
Magelang Tengah sebanyak 89
container dari 43 rumah (43%)
terdapat jentik nyamuk.
 

3. Data Subjektif : Keterbatasan sumber Defisit Kesehatan


-   daya Komunitas (kandang)
Data Objektif :    
- Dari 100 rumah yang ada di
wilayah kerja Puskesmas
Magelang Tengah sebanyak 44
rumah (44%) yang mempunyai
kandang.
- Dari 44 rumah tersebut,
sebanyak 25 kandang (56%)
menempel pada rumah dengan
keadaan kadang kotor 16
kandang (64%)
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

Masalah
No A B C D E F G H Total Prioritas
Kesehatan

1 Perilaku
Kesehatan
Cenderung
Berisiko (kurang
olah raga) 3 3 5 2 4 5 4 4 30 II

2 Defisit
Kesehatan
Komunitas
4 5 5 4 5 5 5 5 38 I
(jentik nyamuk)

3 Defisit
Kesehatan
Komunitas
3 3 5 3 2 3 5 2 26 III
(kandang)
Keterangan

A. Risiko terjadi
B. Risiko parah
C. Potensi untuk pendidikan kesehatan
D. Minat masyarakat
E. Kemungkinan diatasi
F. Sesuai program pemerintah
G. Sesuai dengan peran perawat
H. Tersedia sumber (waktu, tempat, dana, fasilitas kesehatan)

Penilaian diberikan dengan retang nilai 0-5

0= rendah

5 = tinggi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan keterbatasan sumber
daya dibuktikan dengan dari 100 rumah yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Magelang Tengah sebanyak 43 container dari 43 rumah (43%)
terdapat jentik nyamuk.

2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko dari 100 jumlah Kepala Keluarga


(KK) di wilayah kerja Puskesmas Magelang Tengah sebanyak 46 KK
(46%) tidak senang berolah raga, dari 56 KK (56%) yang senang
berolahraga sebanyak 29 KK (51,7%) hanya melakukan olah raga
kadang-kadang saja dan dari 56 KK (56%) yang senang berolahraga
hanya 14 KK (25%) yang diikuti oleh seluruh anggoata keluarga.

3. Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan keterbatasan sumber


daya dibuktikan dengan dari 100 rumah yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Magelang Tengah sebanyak 44 rumah (44%) yang mempunyai
kandang dan dari 44 rumah tersebut, sebanyak 25 kandang (56%)
menempel pada rumah dengan keadaan kadang kotor 16 kandang (64%).
PLAN OF ACTION (POA)
No Masalah Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Tempa Waktu Tokoh Maha Paraf
Keperawatan t Masyar siswa
akat

1. Defisit Kondisi Pengembangan Kesehatan Jumat / Kader


Kesehatan kesejahteraan masyarakat (I. 14548) sabtu Pember
Komunitas fisik, mental Observasi : dayaan
(jentik dan social • Identifikasi masalah atau isu Masyar
nyamuk) komunitas Kesehatan dan prioritasnya akat
Data meningkat • Identifikasi potensi / asset
menunjukkan dengan kriteria dalam masyarakat terkait isu
: hasil : yang dihadapi
Dari 100 1.Ketersediaan • Identifikasi kekuatan dan
rumah yang program parner dalam pengembangan
ada di promosi kesehatan
wilayah kerja Kesehatan 1-5 • Identifikasi pemimpin / tokoh
Puskesmas 2.Ketersediaan dalam masyarakat
Magelang program  
Tengah proteksi Terapeutik :
sebanyak 86 Kesehatan 1-5 • Berikan kesempatan kepada
container dari 3.Kpatuhan setiap anggota masyarakat
43 rumah terhadap untuk berpartisipasi sesuai
(43%) standar asset yang dimiliki
terdapat kesehatan • Libatkan anggota masyarakat
jentik lingkungan 1- untuk mendefinisikan isu
nyamuk 5 Kesehatan dan
4.System mengembangkan rencana
surveilans kerja
Kesehatan 1-5 • Libatkan masyarakat dalam
5.Pemantauan proses perencanaan dan
standar implementasi serta revisinya
Kesehatan • Pertahankan komunikasi yang
komunitas 1-5
• terbuka dengan anggota
masyarakat dan pihak yang
terlibat
• Bangun komitmen antar
anggota masyarakat
• Kembangkan mekanisme
keterlibatan tatanan local,
regional, terkait isu Kesehatan
komunitas
 
Promosi perilaku upaya
Kesehatan (I. 12472 )
Observasi:
• Identifikasi perilaku upaya
kesehatan yang dapat
ditingkatkan
Terapeutik :
• Berikan lingkungan yang
mendukung Kesehatan
• Orientasi pelayanan
Kesehatan yang dapat
dimanfaatkan
Edukasi :
• Anjurkan menggunakan air
bersih
• Anjurkan memberantas jentik
dirumah seminggu sekali
2. Perilaku Kemampuan Promosi perilaku upaya Kader
Kesehatan mengubah gaya Kesehatan (I 12472) Pember
Cenderung hidup / perilaku Observasi : dayaan
Berisiko untuk • Identifikasi perilaku upaya Masyar
(kurang olah memperbaiki Kesehatan yang dapat akat
raga) status ditingkatkan
Dari 100 Kesehatan Terapeutik :
jumlah membaik • Berikan lingkungan yang
Kepala dengan kriteria mendukung Kesehatan
Keluarga hasil : • Orientasi pelayanan
(KK) di 1.Kemampuan Kesehatan yang dapat
wilayah kerja melakukan dimanfaatkan
Puskesmas Tindakan Edukasi :
Magelang pencegahan • Anjurkan melakukan aktivitas
Tengah masalah fisik setiap hari
sebanyak 46 Kesehatan Kontrak perilaku positif ( I.
KK (46%) meningkat 1-5 09282)
tidak senang 2.Kemampuan Observasi :
berolah raga, peningkatan • Identifikasi cara dan sumber
Dari 56 KK kesehatan daya tebaik untuk mencapai
(56%) yang meningkat 1-5 tujuan
senang • Identifikasi hambatan dalam
berolahraga menerapkan perilaku positif
29 KK Terapeutik :
(51,7%) • Ciptakan lingkungan yang
hanya terbuka untuk membuat
melakukan kontrak perilaku
olah raga • Diskusikan perilaku
kadang- kesehatan yang ingin diubah
kadang saja. • Diskusikan tujuan positif
jangka pendek dan jangka
panjang yang realistis dan
dapat dicapai
Dari 56 KK • Diskusikan pengembangan
(56%) yang rencana perilaku positif
senang • Tetapkan batas waktu yang
berolahraga dibutuhkan untuk pelaksanaan
hanya 14 KK tindskan yang realistis
(25%) yang Edukasi :
diikuti oleh • Anjurkan menuliskan tujuan
seluruh sendiri
anggoata Edukasi Kesehatan ( I. 12383)
keluarga. Observasi :
• Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
• Identifikasi faktor2 yang dapat
meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup bersih
dan sehat
Terapeutik :
• Sediakan materi dan media
Pendidikan Kesehatan
• Jadwalkan Pendidikan
Kesehatan sesuai kesepakatan
• Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi :
• Jelaskan factor resiko yang
dapat mempengaruhi Kesehatan
• Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
• Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
3. Defisit Kondisi Pengembangan Kesehatan Kader
Kesehatan kesejahteraan masyarakat (I. 14548) Pember
Komunitas fisik, mental Observasi : dayaan
(kandang) dan social • Identifikasi masalah atau isu Masyar
Dari 100 komunitas Kesehatan dan prioritasnya akat
rumah yang meningkat • Identifikasi potensi / asset
ada di dengan kriteria dalam masyarakat terkait isu
wilayah kerja hasil : yang dihadapi
Puskesmas 1.Ketersediaan • Identifikasi kekuatan dan
Magelang program parner dalam pengembangan
Tengah promosi kesehatan
sebanyak 44 Kesehatan 1-5 • Identifikasi pemimpin / tokoh
rumah (44%) 2.Ketersediaan dalam masyarakat
yang program Terapeutik :
mempunyai proteksi • Berikan kesempatan kepada
kandang. Kesehatan 1-5 setiap anggota masyarakat
Dari 44 3.Kepatuhan untuk berpartisipasi sesuai
rumah terhadap asset yang dimiliki
tersebut, standar • Libatkan anggota masyarakat
sebanyak 25 kesehatan untuk mendefinisikan isu
kandang lingkungan 1- Kesehatan dan
(56%) 5 mengembangkan rencana
menempel 4.System kerja
pada rumah surveilans • Libatkan masyarakat dalam
dengan Kesehatan 1- proses perencanaan dan
keadaan 5.Pemantauan implementasi serta revisinya
kadang kotor standar • Pertahankan komunikasi yang
16 kandang Kesehatan terbuka dengan anggota
(64%) komunitas 1-5 masyarakat dan pihak yang
6.  terlibat
• Bangun komitmen antar
anggota masyarakat
• Bangun komitmen antar anggota
masyarakat
• Kembangkan mekanisme keterlibatan
tatanan local, regional, terkait isu
kesehatan komunitas
Promosi kebersihan (I.11358)
Observasi :
• Identifikasi kondisi umum pasien
(mis. Kemampuan fisik dan mental)
• Identifikasi kemandirian melakukan
upaya kebersihan diri dan lingkungan
• Identifikasi pengetahuan tentang
pentingnya upaya kebersihan
Therapeutik
• Pertimbangkan budaya dalam
melakukan upaya kebersihan
• Pertimbangkan karakteristik pasien
dan masyarakat untuk melakuka
upaya kebersihan (mis. Usia, sosial-
ekonomi, pendidikan)
• Fasilitas dalam melakukan upaya
kebersihan diri sesuai kebutuhan
• Motivasi partisipasi keluarga dan
masyarakat dalam upaya promosi
kesehatan
• Berikan pujian atas upaya melakukan
promosi kebersihan
Edukasi :
• Jelaskan manfaat kebersihan bagi
kesehatan
• Ajarkan upaya-upaya peningkatan
kebersihan sesuai tingkat
kemandirian

Anda mungkin juga menyukai