Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah salah satu kebutuhan hidup bagi manusia yang harus

dipenuhi oleh setiap individu. Hidup sehat merupakan keadaan tercapainya hidup

yang sempurna bagi jasmani dan rohani.

Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, keluarga,

masyarakat, pemerintah dan swasta. Demi tercapainya pembangunan

Kesehatan Nasional yang luas dan kompleks, maka sebaiknya pemerintah

berusaha meninjau dan menyusun kembali Sistem Kesehatan Nasional (SKN).

Hal ini bertujuan untuk tercapainya bangsa Bangsa Indonesia menuju derajat

kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum.

Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat hal, yaitu lingkungan,

prilaku, keturunan, dan layanan kesehatan. Dari keempat faktor tersebut hal yang

banyak mempengaruhi terganggunya kesehatan adalah lingkungan.

Masalah kesehatan lingkungan diperparah dengan keterbatasan sosial

ekonomi, adat budaya, perilaku dan perubahan gaya hidup serta berbagai

masalah lain yang menyebabkan tingginya kasus penyakit menular, kejadian gizi

kurang dan buruk serta kematian bayi, anak dan ibu hamil, sehingga diperlukan

suatu tindakan manajemen yang komprehensif lintas lembaga, departemen dan

pemberdayaan masyarakat serta pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Apa pun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan

masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit

yang dapat dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk

memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat

menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan (Depkes RI, 2003).

1
Dalam merealisasikan hal tersebut sangat dibutuhkan tenaga kesehatan

yang professional. Untuk itu pemerintah mendirikan lembaga pendidikan untuk

mengembangkan dan menggali keahlian mereka. Dan untuk melancarkan hal

tersebut kepada tenaga kesehatan, khususnya mahasiswa dalam mencapai

keprofesionalnya dapat dibekali dengan ilmu pengetahuan khususnya ilmu

kesehatan masyarakat.

Selain itu, untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, banyak

hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya menyelenggarakan pelayanan

kesehatan yaitu puskesmas. Puskesmas merupakan suatu unit pelaksana

fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat

pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, serta pusat

pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatan secara

menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang

bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu. Puskesmas adalah

penanggungjawab penyelenggaraa upaya kesehatan untuk jenjang tingkat

pertama.

KKN Profesi Kesehatan adalah merupakan kegiatan mandiri mahasiswa di

luar lingkungan kampus untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis yang

sesuai dengan bidang peminatannya melalui metode observasi dan partisipasi.

Kurikulum program KKN Profesi Kesehatan bagi mahasiswa Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia merupakan wadah untuk

memberibekal pengalaman dan keterampilan kerja praktis, penyesuaian sikap di

dunia kerja sebelum mahasiswa bekerja secara mandiri.

B. Tujuan KKN Profesi Kesehatan

Secara umum tujuan KKN Profesi Kesehatan adalah untuk memperoleh

pengalaman keterampilan, penyesuaian sikap dan penghayatan pengetahuan di

2
dunia kerja dalam rangka memperkaya pengetahuan dan keterampilan bidang

ilmu kesehatan masyarakat, serta melatih kemampuan bekerjasama dengan

orang lain dalam satu tim sehingga diperoleh manfaat bersama, baik bagi

peserta KKN Profesi Kesehatan maupun Instansi tempat KKN Profesi

Kesehatan.

C. Manfaat KKN Profesi Kesehatan

Adapun manfaat dari program KKN Profesi Kesehatan antara lain:

1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dibangku

perrkuliahan kepada masyarakat.

2. Mahasiswa dapat mengembangkan diri dalam upaya peningkatan

pengetahuan masyarakat melalui program kerja KKN Profesi Kesehatan di

masyarakat.

3. Terciptanya tenaga kesehatan yang terampil sebagai sumber daya yang

bermutu.

4. Menambah pengalaman belajar di lapangan bagi mahasiswa itu sendiri.

5. Bagi institusi/tempat KKN Profesi Kesehatan, melalui program ini dapat

mengetahui masalah-masalah kesehatan di masyarakat yang belum

ditemukan.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Keadaan Geografis dan Demografis

1. Keadaan Geografis

Puskesmas Antang merupakan salah satu puskesmas yang berada dibawah

naungan Dinas Kesehatan Kota Makassar dan berada dalam wilayah Kecamatan

Manggala Kota Makassar, Puskesmas Antang bisa dijangkau dengan kendaraan

umum baik mobil angkutan umum maupun bentor.

Berdasarkan Peraturan Daerah No.23 Tahun 2001, Puskesmas Antang

sebagai Institusi Pelaksana Teknis Pelayanan Kesehatan, mempunyai tugas

pokok melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna

dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan pasien yang dilaksanakan

secara serasi dan terpadu dengan cara pencegahan serta melaksanakan upaya

rujukan.

Wilayah kerja Puskesmas Antang terdiri dari 11 RW dan 61 RT dengan

batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Manggala

b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kelurahan Bangkala

c. Sebelah Barat : Berbatasan dengan kelurahan Borong

d. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Tello dan

Kecamatan Biringkanaya

2. Gambaran Demografi

Jumlah penduduk dalam wilayah Puskesmas Antang sebanyak 22.197 jiwa

yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki 11.399 jiwa dan jenis kelamin perempuan

10.798 jiwa.

4
B. Struktur Penduduk

Dengan menurunnya laju pertumbuhan penduduk akan sangat

mempengaruhi struktur penduduk. Struktur penduduk menurut kelompok umur di

wilayah kerja puskesmas Antang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Wilayah Kerja


Puskesmas Antang Tahun 2011

No. Kelompok Umur Jumlah (Jiwa) Persentase

1 01 388 1,1
2 14 1336 3,3
3 5 10 3.046 18,9
4 11 15 3.107 19,3
5 16 20 2.751 17,0
6 21 25 1.182 7,3
7 26 30 679 4,2
8 31 35 715 4,4
9 36 40 707 4,4
10 41 45 734 4,6
11 46 50 777 4,8
12 51 55 775 4,8
13 > 56 945 5,9
Jumlah 22.197 100

Adanya perbedaan jumlah penduduk dengan jumlah sebenarnya disebabkan

oleh adanya perpindahan penduduk.

5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan KKN Profesi Kesehatan FKM UMI

1. Kegiatan Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan FKM UMI

A. Persiapan Observasi

KKN Profesi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim

Indonesia yang berlokasi di Puskesmas Antang, Kecamatan Manggala Kota

Makassar berlangsung selama 40 hari dimulai dari tanggal 31 November 2011

sampai tanggal 9 Desember 2011. Oleh karena kegiatan KKN ini berada didalam

kota dan langsung berlokasi di Puskesmas Antang, maka keberangkatan

dilakukan langsung bertemu dengan staff pegawai Puskesmas untuk melakukan

perkenalan awal tentang Puskesmas Antang, mulai dari seluruh staff dan

beberapa ruangan kerja beserta staff yang bekerja didalamnya.

Oleh karena waktu KKN yang relatif singkat yaitu selama 40 hari maka kami

harus bisa mengadakan program kerja yang sesuai dengan waktu dan

kemampuan kami, maka kami pun menyusun beberapa program kerja yang

terdiri dari program kerja internal dan eksternal.

Program kerja internal yaitu Mahasiswa KKN dapat membina suatu wilayah

RW di kelurahan yang merupakan wilayah kerja Puskesmas setempat. Untuk

wilayah kerja Puskesmas Antang, setelah meminta saran dari staff Puskesmas

maka kami memilih RW I Kelurahan Antang sebagai daerah binaan kami selama

kegiatan KKN ini.

Untuk program kerja eksternal, kami mengikuti program kerja yang diberikan

oleh pihak Puskesmas, mulai dari penbagian job description untuk setiap

Mahasiswa hingga pelaksanaan program di lapangan.

6
B. Observasi Awal

Observasi awal dilakukan dengan melihat data-data sekunder dari laporan

Bulanan Puskesmas dan data dari pihak kelurahan Antang. Berikut adalah

keadaan Kelurahan Antang:

1. Keadaan Geografis

Puskesmas Antang merupakan salah satu puskesmas yang berada dibawah

naungan Dinas Kesehatan Kota Makassar dan berada dalam wilayah Kecamatan

Manggala Kota Makassar, Puskesmas Antang bisa dijangkau dengan kendaraan

umum baik mobil angkutan umum maupun bentor.

Wilayah kerja Puskesmas Antang terdiri dari 11 RW dan 61 RT dengan

batas-batas sebagai berikut :

a. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Manggala

b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kelurahan Bangkala

c. Sebelah Barat : Berbatasan dengan kelurahan Borong

d. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Tello dan

Kecamatan Biringkanaya

2. Keadaan Demografis

Jumlah penduduk dalam wilayah Puskesmas Antang sebanyak 22.197 jiwa

yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki 11.399 jiwa dan jenis kelamin perempuan

10.798 jiwa.

C. Program Kerja

Seminar program kerja dilaksanakan pada hari senin tanggal 7 November

2011 yang bertempat di Puskesmas Antang. Acara tersebut dihadiri oleh 7 orang

termasuk diantaranya Bapak Kepala Kelurahan Antang, bapak Andi Fadli S.STP,

Msi dan Kepala Puskesmas Antang, Ibu dr. Hj. Sugiarti Buhani.

7
Dalam acara tersebut beliau memberikan beberapa saran dan masukkan

tentang kegiatan yang akan dilaksanakan supaya dapat berjalan lancar selama

proses kegiatan KKN berlangsung.

Adapun beberapa program kerja yang disusun pada seminar program kerja

antara lain :

1. Program kerja internal.

Program Kerja Internal yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang

dilaksanakan di RW binaan yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas

Antang. Dalam seminar awal bersama Kepala Kelurahan Antang dan Kepala

Puskesmas Antang disepakati bahwa yang menjadi wilayah kegiatan RW binaan

adalah RW I Kelurahan Antang.

Dalam kegiatan RW binaan ini, program kerja yang akan dilaksanakan

adalah :

a. Observasi dan pendataan.

b. Pembuatan prioritas masalah RW binaan

c. Intervensi masalah (fisik dan non-fisik)

2. Program Kerja Eksternal

Program Kerja Eksternal adalah program kerja yang dilaksanakan oleh

Mahasiswa dan juga merupakan program kerja Puskesmas setempat. Beberpa

program kerja yang dilaksanakan antara lain :

a. Penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) berupa

kegiatan cuci tangan pakai sabun (CTPS) di empat sekolah dasar dalam

wilayah kerja Puskesmas Antang, yaitu: SD INP. Pannara, SD Wahda

Islamiah, dan SD INP. Bitoa.

b. Penyuluhan Tentang Penyakit HIV/AIDS dan Kesehatan Reproduksi di

SMAN 12 Makassar.

8
D. Pelaksanaan Program Kerja

1. Pendataan dan Pemetaan (Data Umum Masyarakat)

a. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur

Tabel 2. Distribusi Cakupan Rumah Tangga RW I Bedasarkan Kelompok


Umur Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar
Tahun 2011

No. Kelompok Umur N %

1. 0-59 bulan 50 11

2. 5-9 tahun 44 9,7

3. 10-19 tahun 87 19,2

4. 20-29 tahun 91 20

5. 30-39 tahun 65 14,3

6. 40-49 tahun 58 12,8

7. 50-59 tahun 36 7,9

8. 60-69 tahun 17 3,7

9. 70-79 tahun 4 0,9

10. 80 tahun 2 0,4

Jumlah 454 100


Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilhat bahwa kelompok umur terbanyak

yang didata adalah kelompok umur 20-29 tahun yaitu 91 orang (20%) dan yang

terkecil adalah yang berusia 80 tahun sebanyak 2 orang ( 0,4 %).

9
b. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

Tabel 3. Distribusi Cakupan Rumah Tangga RW I Berdasarkan Jenis


Kelamin Kel. Antang Kec. Manggala Kota Makassar Tahun 2011

No. Jenis Kelamin N %

1. Laki-laki 231 50,9

2. Perempuan 223 49,1

Jumlah 454 100


Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk berjenis kelamin

laki-laki lebih banyak sejumlah 231 orang ( 50,9%) dari pada penduduk yang

berjenis kelamin perempuan yaitu 223 orang ( 49,1%).

c. Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan

Tabel 4. Distribusi Responden RW I Berdasarkan Mata Pencaharian


Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun
2011

No. Jenis Pekerjaan N %

1 PNS 6 1,3
2 Buruh Harian 52 11,5
3 Petani 9 2
4 Wiraswasta 34 7,5
5 Tukang Ojek 7 1,5
6 Pemulung 6 1,3
7 Satpam 2 0,4
8 Sopir 4 0,9
9 Karyawan Swasta 24 5,3
10 Pensiunan 31 6,8
11 Ibu Rumah Tangga 103 22,7
12 Belum Bekerja 125 27,5

10
13 Tidak Bekerja 51 11,2
Jumlah 454 100
Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel 19 di atas jenis pekerjaan yang paling banyak saat

pendataan adalah ibu rumah tangga sebanyak 103 orang (22,7%). Walaupun

dalam tabel terdata belum bekerja memiliki jumlah tertinggi namun, itu

disebabkan karena memang usia dari responden masih dikategorikan belum

masuk usia kerja. Sedangkan yang paling sedikit adalah sebagai satpam

sebanyak 2 orang (0,4 %) dari total 454 jumlah responden yang terdata.

d. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 5. Distribusi Responden RW I Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun
2011

No. Tingkat Pendidikan N %

1. Tidak Pernah Sekolah 16 3,5

2. Belum Sekolah 64 14,1

3. Tidak Tamat SD/Sederajat 1 0,2

4. SD/Sederajat 170 37,4

5. SMP/Sederajat 91 20

6. SMA/Sederajat 95 20,9

7. Diploma/Strata 17 3,7

Jumlah 454 100


Sumber : Data Sekunder, 2011

Berdasarkan tabel 20 di atas tingkat pendidikan masyarakat di RW I Antang

yang didata adalah SD/Sederajat yaitu sebanyak 170 orang ( 37,4%) dan yang

paling sedikit adalah responden dengan pendidikan tidak tamat SD/sederajat

yaitu sebanyak 1 orang ( 0,2%).

11
2. Karakteristik Rumah Tangga

a. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Rumah Yang Ditempati

Tabel 6. Distribusi Responden RW I Berdasarkan Jenis Rumah Yang


Ditempati Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota
Makassar Tahun 2011

No. Jenis Rumah N %

1. Permanen 54 54

2. Semi Permanen 18 18

3 Panggung 28 28

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel 21 di atas, jenis rumah yang banyak ditempati oleh

masyarakat adalah yang berjenis permanen yaitu sebanyak 54 KK ( 54%) dari

100 KK yang terdata dan jenis rumah yang paling sedikit adalah jenis rumah

semi permanen yaitu 18 KK ( 18%).

b. Distribusi Responden Berdasarkan Rumah Yang Dialiri Oleh Listrik (PLN)

Tabel 7. Distribusi Cakupan Rumah Tangga RW I Berdasarkan Rumah


Yang Dialiri Listrik Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota
Makassar Tahun 2011

No. Rumah Dialiri Oleh Listrik N %

1. Ya 97 97

2. Tidak 3 3

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 100 KK yang terdata 97

KK ( 97%) telah dialiri oleh listrik PLN dan selebihnya tidak dialiri oleh listrik yaitu

sejumlah 3 KK ( 3%).

12
c. Distribusi Responden Berdasarkan Status Rumah Yang Ditempati

Tabel 8. Distribusi Cakupan Rumah Tangga RW I Berdasarkan Status


Rumah Yang Ditempati Kelurahan Antang Kecamatan Manggala
Kota Makassar Tahun 2011

No. Jenis Rumah N %

1. Rumah Sendiri 90 90

2. Rumah Dinas 1 1

3. Rumah Kontrak/Kost 5 5

4. Rumah Orang Tua 4 4

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel 23 dapat dilihat bahwa status rumah sebagai rumah

sendiri atau pribadi yaitu sebanyak 90 KK ( 90%) dan yang status rumah yang

paling sedikit adalah rumah dinas yaitu sebanyak 1 KK ( 1%).

d. Distribusi Responden Berdasarkan Keadaan Rumah

Tabel 9. Distribusi Cakupan Rumah Tangga RW I Berdasarkan Keadaan


Rumah Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar
Tahun 2011

Keadaan rumah

No Bahan Lantai Dinding Atap

N % N % N %

1 Semen/Bata/Batako - - 61 61 - -

2 Semen/Keramik/Ubin 70 70 - - - -

3 Tanah 1 1 - - - -

4 Kayu/Papan/Bambu/Tripleks 29 29 37 37 - -

5. Seng - - 2 2 97 97

13
6. Ijuk/Bambu - - - - 3 3

Jumlah 100 100 100 100 100 100


Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel 24 diatas dapat dilihat bahwa keadaan lantai yang paling

banyak adalah yang terbuat dari semen/keramik/ubin sebanyak 70 KK ( 70%)

dan yang paling sedikit adalah tanah sebanyak 1 KK ( 1%). Bahan dinding yang

paling bayak adalah yang terbuat dari semen/bata/batako sebanyak 61 KK (

61%) dan yang paling sedikit adalah terbuat dari seng sebanyak 2 KK ( 2%) dan

untuk atap rumah yang paling banyak digunakan adalah terbuat dari bahan seng

sebanyak 97 KK ( 97 %) dan yang paling sedikit adalah ijuk/bambu sebanyak 3

KK ( 3 %).

3. Informasi Kesehatan Lingkungan

a. Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Jamban

Tabel 10. Distribusi Cakupan Rumah Tangga RW I Berdasarkan


Kepemilikan Jamban Kelurahan Antang Kecamatan Manggala
Kota Makassar Tahun 2011

No. Memiliki Jamban N %

1. Ya 81 81

2. Tidak 19 19

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat yang didata dan

memiliki jamban terdapat 81 KK (81%) dan yang tidak memiliki jamban adalah 19

KK (19%).

14
b. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Jamban Yang Dimiliki

Tabel 11. Distribusi Cakupan Rumah Tangga RW I Berdasarkan Jenis


Jamban Yang Dimiliki Kelurahan Antang Kecamatan Manggala
Kota Makassar Tahun 2011

No. Jenis Jamban Yang Dimiliki N %

1. Leher Angsa 43 53,1

2. Cemplung 38 46,9

Jumlah 81 100
Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jenis jamban yang dimiliki oleh

masyarakat adalah jenis leher angsa sebanyak 43 KK (53,1%) dan yang paling

sedikit adalah yang berjenis cemplung sebanyak 38 KK (46,9 %).

c. Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Buang Air (Untuk Yang Tidak


Memiliki Jamban)

Tabel 12. Distribusi Cakupan Rumah Tangga RW I Berdasarkan Tempat


Buang Air Besar Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota
Makassar Tahun 2011

No. Tempat Buang Air Besar N %

1. Sungai/Empang/Pantai 3 15,8

2. WC Tetangga/Umum 9 47,4

3. Di Sawah/Kebun 2 10,5

5 Semak-semak/Tempat Terbuka 5 26,3

Jumlah 19 100
Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel di atas warga yang tidak membuang air besar di jamban,

maka mereka lebih banyak membuang hajat di WC Tetangga/Umum sebanyak 9

KK ( 47,4%) dan yang paling sedikit adalah Di Sawah/Kebun sebanyak 2 KK (

10,5%) dari 19 KK.

15
Perilaku ini cukup membahayakan kesehatan masyarakat, sebab

dampaknya sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar terutama buat kesehatan

warga.

d. Distribusi Responden Berdasarkan Tembat Membuang Sampah

Tabel 13. Distribusi Cakupan Rumah Tangga RW I Bedasarkan Tempat


Membuang Sampah Kelurahan Antang Kecamatan Manggala
Kota Makassar Tahun 2011

No. Tempat Membuang Sampah N %

1. Dikumpul lalu dibakar 34 34

2. Di kebun/semak/sawah/tempat terbuka 8 8

3. Dibuang di sekitar rumah 20 20

4. Dibungkus lalu dibuang di TPA 38 38

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel 28 di atas dapat dilihat bahwa tempat membuang sampah

yang paling banyak adalah di bungkus lalu di buang ke TPA yaitu sebanyak 38

KK ( 38%)dan yang paling sedikit adalah Di kebun/semak/sawah/tempat terbuka

sebanyak 8 KK ( 8 %) dari 100 KK yang terdata di RW I Antang.

e. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Air Bersih

Tabel 14. Distribusi Cakupan Rumah Tangga RW I Berdasarkan Sumber Air


Bersih Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar
Tahun 2011

No. Sumber Air Bersih N %

1. Air ledeng/PDAM 30 30

2. Sumur Gali/Bor 68 68

3. Lainnya 2 2

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer,2011

16
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa sumber air bersih masyarakat yang

dominan adalah Sumur Gali/Bor sebanyak 68 KK ( 68%), Air ledeng/PDAM

sebanyak 30 KK (30 % ) dan yang lainnya adalah 2 KK ( 2%) dari 100 KK yang

terdata.

f. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Air Minum

Tabel 15. Distribusi Cakupan Rumah Tangga RW I Bedasarkan Sumber Air


Minum Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar
Tahun 2011

No. Sumber Air Minum N %

1. Air Ledeng/PDAM 26 26

2. Sumur Gali/Bor 36 36

3 Galon/Refill 38 38

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sumber air minum sehari-hari

dominan masyarakat adalah berasal dari Galon/Refill sebanyak 38 KK ( 38%),

Sumur Gali/Bor sebanyak 36 KK ( 36 % ) dan Air Ledeng/PDAM sebanyak 26 KK

( 26% ) dari 100 KK.

4. Informasi Mengenai Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

a. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Merokok

Tabel 16. Distribusi Responden RW I Berdasarkan Perilaku Merokok


Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun
2011

No. Merokok N %

1. Ya 87 19,2

2. Tidak 367 80,8

Jumlah 454 100


Sumber : Data Primer,2011

17
Berdasarkan tabel 31 diatas perilaku merokok masyarakat RW I Antang

yaitu orang yang merokok aktif sebanyak 87 orang ( 19,2 %) dan yang tidak

merokok sebanyak 367 orang (80,8%) dari 454 individu yang terdata.

b. Distribusi Responden Berdasarkan Kegiatan Olahraga Setiap Hari

Tabel 17. Distribusi Responden RW I Berdasarkan Kegiatan Olahraga


Setiap Hari Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota
Makassar Tahun 2011

No. Melakukan Olahraga Setiap Hari N %

1. Ya 18 18

2. Tidak 82 82

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel di atas perilaku olahraga setiap hari hanya dilakukan oleh

sebanyak 18 KK (18%) sedangkan selebihnya yang tidak melakukan olahraga

terdapat 82 KK ( 82 %) dari 100 KK.

c. Distribusi Responden Berdasarkan Aktifitas Fisik Sehari-hari

Tabel 18. Distribusi Responden RW I Bedasarkan Kegiatan Fisik Setiap Hari


Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun
2011

No. Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari N %

1. Ya 64 64

2. Tidak 36 36

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel di atas masyarakat yang sudah melakukan aktifitas fisik

sebanyak 64 KK ( 64 %) dan yang tidak melakukan aktifitas fisik sehari-hari

sebanyak 36 KK ( 36 %) dari 100 KK yang terdaftar.

18
d. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Konsumsi Sayur

Untuk perilaku konsumsi sayur, seluruh KK yaitu: 98 KK yang terdata di RW I

Antang sering mengkonsumsi sayur setiap hari.

e. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Konsumsi Sayur Setiap Hari

Tabel 19. Distribusi Responden RW I Bedasarkan Jumlah Konsumsi Sayur


Setiap Hari Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota
Makassar Tahun 2011

No. Jumlah Konsumsi Sayur N %

1. Setiap Hari 64 65,3

2. 3-6 Hari 25 25,5

3. < 3 Hari 9 9,2

Jumlah 98 100
Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa masyarakat yang

mengkonsumsi sayur setiap hari sebanyak 64 KK (65,3%), 3-6 hari sebanyak 25

KK (25,5%) dan yang paling sedikit adalah <3 hari sebanyak 9 KK (9,2%).

f. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Konsumsi Buah

Tabel 20. Distribusi Responden RW I Bedasarkan Perilaku Konsumsi Buah


Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun
2011

No. Mengkonsumsi Buah N %

1. Ya 60 60

2. Tidak 40 40

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel distribusi di atas dapat dilihat bahwa untuk perilaku

konsumsi buah, terdapat 60 KK (60%) yang sering mengkonsumsi buah

19
sedangkan 40 KK ( 40%) yang tidak sering mengkonsumsi buah dari 100 KK

yang terdata di RW I Antang.

g. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Konsumsi Buah Setiap Hari.

Tabel 21. Distribusi Responden RW I Bedasarkan Jumlah Konsumsi Buah


Setiap Hari Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota
Makassar Tahun 2011

No. Jumlah Konsumsi Buah Setiap Hari N %

1. Setiap Hari 7 11,7

2. 3 6 Hari 18 30

3. < 3 Hari 35 58,3

Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel distribusi di atas dari 60 KK yang sering mengkonsumsi

buah, terdapat 35 KK ( 58,3 %) yang mengkonsumsi buah < 3 hari, 18 KK ( 30%)

yang mengkonsumsi 3-6 hari dan 7 KK ( 11,7%) yang mengkonsumsi buah

setiap hari.

h. Dsitribusi Responden Berdasarkan Kegiatan 3M

Tabel 22. Distribusi Responden RW I Bedasarkan Kegiatan 3M Seminggu


Terakhir Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar
Tahun 2011

No. Melakukan Kegiatan 3M N %

1. Ya 36 36

2. Tidak 64 64

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel distribusi di atas dari 100 KK yang terdata terdapat 36 KK

(36%) yang melakukan kegiatan 3M setiap minggunya dan 64 KK (64%) yang

tidak melakukan kegiatan ini dalam setiap minggunya.

20
i. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun
Sebelum Makan

Tabel 23. Distribusi Responden RW I Bedasarkan Perilaku Cuci Tangan


Pakai Sabun Sebelum Makan Kelurahan Antang Kecamatan
Manggala Kota Makassar Tahun 2011

No. Mencuci Tangan Sebelum Makan N %

1. Ya 94 94

2. Tidak 6 6

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel di atas perilaku cuci tangan pakai sabun telah dilakukan

sebagian besar keluarga di RW I Antang yaitu 94 KK (94%) dan yang tidak

mencuci tangan sebelum makan sebanyak 6 KK (6%) dari 100 KK yang terdata

di RW I.

5. Informasi Tentang Pelayanan Kesehatan Dan Asuransi Kesehatan

a. Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Awal Saat Sakit

Tabel 24. Distribusi Responden RW I Bedasarkan Tindakan Awal Saat Sakit


Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun
2011

No. Jenis Tindakan N %

1. Istirahat Saja 10 10

2. Minum Obat Tradisional 2 2

3. Dukun/Pengobatan Alternatif 2 2

4. Ke Yankes Pemerintah 81 81

5. Ke Yankes Swasta 4 1

6. Lainnya 1 1

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer,2011

21
Berdasarkan tabel distribusi responden di atas masyarakat yang terdata

telah banyak memanfaatkan fasilitas kesehatan dari Pemerintah. Itu dapat dilihat

dari sikap masyarakat yang langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan

Pemerintah yaitu sebanyak 81 KK (81 %).

b. Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Ke Fasilitas Kesehatan

Tabel 25. Distribusi Responden RW I Bedasarkan Tujuan Ke Fasilitas


Kesehatan Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota
Makassar Tahun 2011

No. Tujuan Ke Fasilitas Kesehatan N %

1. Rawat Jalan 86 86

2. Rawat Inap 3 3

3 Check Up 2 2

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa tujuan masyarakat ke faslitas

kesehatan yang terbanyak adalah untuk rawat jalan yaitu sebanyak 86 KK (86%),

rawat inap sebanyak 3 KK (3%) dan check up sebanyak 2 KK (2%).

c. Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan ASKES

Tabel 26. Distribusi Responden RW I Bedasarkan Kepemilikan Asuransi


Kesehatan Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota
Makassar Tahun 2011

No. Memiliki ASKES N %

1. Ya 52 52

2. Tidak 48 48

Jumlah 100 100


Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 52 KK (52%) yang

memiliki kartu Asuransi Kesehatan baik berupa ASKES,

22
JAMKESMAS,JAMKESDA maupun JPS dan terdapat 48 KK (48%) yang tidak

memiliki kartu Asuransi Kesehatan dari 100 KK yang terdata.

d. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis ASKES yang dimiliki

Tabel 27. Distribusi Responden RW I Bedasarkan Jenis ASKES Yang


Dimiliki Kel. Antang Kec.Manggala Kota Makassar Tahun 2011

No. Jenis ASKES Yang Dimiliki N %

1. ASKES Pemerintah 11 21,1

2. Jamsostek 9 17,3

3. Swasta 3 5,8

4. Jamkesmas 29 55,8

Jumlah 52 100
Sumber : Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel di atas jenis ASKES yang dimiliki oleh warga terbanyak

adalah Jamkesmas yaitu sebanyak 29 KK (55,8%), ASKES Pemerintah

sebanyak 11 KK (21,1%), Jamsostek sebanyak 9 KK (17,3%) dan Swasta

sebanyak 3 KK (5,8%).

e. Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Tidak Memiliki ASKES

Tabel 28. Distribusi Responden RW I Bedasarkan Alasan Tidak Memiliki


ASKES Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar
Tahun 2011

No. Alasan Tidak Memiliki ASKES N %

1. Tidak Butuh 5 10,4

2. Tidak Tahu 22 45,8

3. Tidak Menjawab 16 33,3

4. Lainnya 5 10,4

Jumlah 48 100
Sumber : Data Primer,2011

23
Berdasarkan tabel distribusi di atas alasan terbanyak warga yang tidak

memiliki kartu ASKES adalah tidak tahu sebanyak 22 KK (4 5,8%), dan yang

paling sedikit adalah tidak butuh sebanyak 5 KK (10,4%) %. Beberapa alasan

lain yang dikemukakan warga adalah belum terdaftar dan kartu belum keluar.

6. Data Balita

a. Penimbangan Saat Lahir

Tabel 29. Distribusi Penimbangan Saat Lahir Balita RW I Kelurahan Antang


Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun 2011

No. Ditimbang Saat lahir N %

1. Ya 35 87,5

2. Tidak 5 12,5

Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel distribusi penimbangan bayi saat lahir di atas dapat dilihat

bahwa terdapat 35 balita (87,5%) yang ditimbang saat lahir dan selebihnya 5

balita (12,5%) yang tidak ditimbang saat lahir dari 40 balita yang terdata.

b. Berat Badan Saat Lahir

Tabel 30. Distribusi Berat Badan Balita Saat Lahir RW I Kelurahan Antang
Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun 2011

No. Berat Badan Saat Lahir N %

1. Normal 33 94,3

2. Rendah 2 5,7

Jumlah 35 100
Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa bayi yang ditimbang dan

memiliki berat badan lahir normal terdapat 33 balita (94,3%) dan selebihnya 2

balita (5,7%) yang memliki berat badan lahir rendah.

24
c. Pemeriksaan Kesehatan Selama Hamil

Tabel 31. Distribusi Pemeriksaan Kehamilan RW I Kelurahan Antang


Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun 2011

No. Pemeriksaan Kehamilan Secara Rutin N %

1. Ya 38 95

2. Tidak 2 5

Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel distribusi responden tentang pemeriksaan kehamilan di

atas, dapat dilihat bahwa terdapat 38 BUMIL (95%) yang telah memeriksakan

kehamilan dan hanya 2 BUMIL (5%) yang tidak memeriksakan kehamilannya.

d. Tempat Melahirkan Bayi

Tabel 32. Distribusi Tempat Melahirkan RW I Kelurahan Antang Kecamatan


Manggala Kota Makassar Tahun 2011

No. Tempat Melahirkan N %

1. Pelayanan Kesehatan 32 80

2. Petugas Kesehatan 1 2,5

3. Rumah Sendiri 7 17,5

Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel distribusi responden di atas tempat melahirkan ibu hamil

yang paling banyak adalah di pelayanan kesehatan sebanyak 32 (80%) dan

selebihnya di rumah sendiri sebanyak 7 (17,5%) dan di petugas kesehatan

sebanyak 1 (2,5%).

25
e. Pemberian ASI Eksklusif

Tabel 33. Distribusi Pemberian ASI Eksklusif RW I Kelurahan Antang


Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun 2011

No. Pemberian ASI Eksklusif N %

1. Ya 37 92,5

2. Tidak 3 7,5

Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel distribusi pemberian ASI eksklusif di atas dapat dilihat

bahwa jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya adalah 37

orang (92,5%) dan selebihnya tidak memberikan adalah 3 orang (7,5%).

f. Pemberian Kolostrum

Tabel 34. Distribusi Pemberian Kolostrum Kepada Bayi RW I Kelurahan


Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun 2011

No. Pemberian Kolostrum N %

1. Ya 34 85

2. Tidak 6 15

Jumlah 40 100
Sumber: Data Primer, 2011

Berdasarkan tabel distribusi responden di atas terdapat 34 ibu hamil (85%)

yang memberikan ASI yang mengandung kolostrum kepada bayinya dan

selebihnya 6 ibu hamil (15%) yang tidak memberikan kepada anaknya.

g. Pemberian Makanan Tambahan Selain ASI

Tabel 35. Distribusi Pemberian Makanan Tambahan Selain ASI RW I


Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun
2011

No. Pemberian Makanan Tambahan N %

1. Ya 34 85

26
2. Tidak 6 15

Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel distribusi responden di atas terdapat 34 balita (85%) yang

mendapatkan asupan makanan tambahan selain ASI dan selebihnya 6 balita

(15%) tidak memperoleh makanan tambahan.

h. Jenis Makanan Tambahan Selain ASI

Tabel 36. Distribusi Jenis Makanan Tambahan Selain ASI RW I Kelurahan


Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar Tahun 2011

No. Jenis Makanan Tambahan N %

1. Bubur Bayi 17 50

2. Air Putih 1 2,9

3. Pisang 2 5,9

4. Susu Formula 14 41,2

Jumlah 34 100
Sumber : Data Primer,2011

Berdasarkan tabel distribusi responden di atas dapat dilihat bahwa jenis

makanan tambahan yang paling banyak diberikan adalah bubur bayi (50%),

kemudian susu formula (41,2%), pisang sebanyak (5,9%) dan yang paling sedikit

adalah air putih (2,9%).

2. Analisis Masalah

Dalam menentukan prioritas masalah dalam RW binaan, kami mengambil

beberapa alternatif antara lain:

a. Observasi Lapangan.

b. Hasil Pendataan RW Binaan.

c. Usulan dari Pak Lurah Antang dan Kepala Puskesmas Antang.

27
d. Kemampuan dari peserta KKN Profesi Kesehatan FKM UMI.

Dari keempat alternatif cara menentukan prioritas masalah, kami

memutuskan untuk melakukan dua intervensi yang akan dilakukan yaitu :

a. Pembagian Bubuk Abate (Abatesasi) Sambil Penyuluhan Tentang

Pencegahan Penyakit DBD.

b. Penyuluhan Kesehatan Tentang Gerakan Hidup Bersih dan Sehat

3. Pelaksanaan Program Kerja

a. Pembagian Bubuk Abate dan Penyuluhan tentang pencegahan Penyakit

DBD.

Kegiatan dilaksanakan untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang

cara pencegahan DBD dan cara penggunaan bubuk abate. Ditunjang dengan

kondisi lingkungan yang cukup kumuh dan perilaku menampung air dalam wadah

yang besar sehingga memungkinkan perkembangbiakan nyamuk yang cepat.

Adapaun poin tambahan materi yang disampaikan adalah tentang cara

penggunaan bubuk abate.

1. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan

Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara penggunaan

bubuk abate dan cara pencegahan penyakit DBD.

2. Peserta Kegiatan.

Sasaran kegiatan ini adalah rumah di wilayah RT A, RT B dan RT H , ORW I

Kelurahan Antang yang memiliki alat penampungan air yang besar. Dan

jumlah rumah yang diberikan abate adalah 112 rumah.

3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 November 2011 dan

hari Kamis tanggal 1 Desember 2011 di wilayah RT A, RT B dan RT H ORW

I Kelurahan Antang.

28
b. Penyuluhan Kesehatan Tentang Hidup Bersih dan Sehat.

Hidup bersih dan sehat adalah perilaku yang sangat sederhana namun

memiliki dampak yang sangat besar dalam mencegah berbagai penyakit dan

meningkatkan kesehatan.

Penyuluhan ini dilakukan atas dasar perilaku sebagian masyarakat yang

tidak baik bagi kesehatan antara lain, buang air besar sembarang tempat dan

cuci tangan tidak pakai sabun.

1. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan motivasi kepada

masyarakat untuk dapat menerapkan gaya hidup bersih dan sehat dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Peserta Kegiatan.

Jumlah peserta yang hadir dalam acara penyuluhan ini adalah sebanyak 112

KK.

3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.

Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari Rabu 30 November dan Kamis , 1

Desember 2011 di tiap rumah.

a. Program Kerja Eksternal.

Untuk program kerja eksternal, kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan

kesehatan tentang cuci tangan pakai sabun.

1. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada siswa-

siswi SD yaitu SD Inpres Pannara, SD Wahda Islamia, dan SD Inpres Bitoa,

tentang cara cuci tangan pakai sabun yang benar, waktu untuk mencuci

tangan pakai sabun dan manfaat bagi kesehatan dari perilaku mencuci

tangan pakai sabun.

29
2. Jumlah Peserta.

Jumlah siswa - siswi yang menjadi peserta adalah:

a. SD Inpres Pannara 1 sebanyak : 37 siswa

b. SD Wahda Islamiah sebanyak : 60 siswa

c. SD Inpres Bitoa sebanyak : 45 siswa

3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan selama dua hari yaitu

a. Kamis, tanggal 10 November 2011. Bertempat di SD Inpres Pannara.

b. Senin, tanggal 5 Desember 2011. Bertempat di SD Inpres Bitoa dan SD

Wahdah Islamiah.

Selain penyuluhan tentang cuci tangan pakai sabun di atas, terdapat satu

kegiatan lagi yaitu penyuluhan tentang HIV AIDS di SMAN. 12 Makassar.

1. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang Penyakit HIV

AIDS kepada siswa-siswi SMAN. 12 Makassar agar mereka dapat

mengetahui tentang cara penularan, penyebab dan pencegahan serta

penanggulangan awal penderita penyakit HIV AIDS.

2. Jumlah Peserta

Jumlah siswa-siswi yang menjadi peserta penyuluhan SMAN. 12 Makassar

sebanyak 42 orang

3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal 17 November

2011 bertempat di Ruang rapat OSIS SMAN. 12 Makassar.

30
B. Pembahasan Kegiatan KKN Profesi Kesehatan FKM UMI

Kegiatan yang dilakukan selama KKN Profesi Kesehatan FKM UMI adalah :

1. Kegiatan Internal.

Kegiatan ini merupakan program pokok dari Mahasiswa peserta KKN, yaitu

kegiatan RW Binaan. Dari usulan pihak Puskesmas Antang RW yang dijadikan

sebagai binaan adalah RW I Kelurahan Antang.

Setelah melakukan pendataan dengan pangambilan sampel 10 KK per RT

dan usulan dari Pak Lurah Antang, terdapat dua intervensi (kegiatan) yang

dilakukan yaitu : kegiatan pembagian bubuk abate dan panyuluhan kesehatan

tentang gerakan hidup bersih dan sehat kepada warga RW I Kelurahan Antang.

Kegiatan pembagian abate dilakukan pada hari Rabu dan Kamis tanggal 30

November dan 1 Desember 2011. Dengan jumlah rumah yang dibagikan adalah

112 rumah. Dan untuk penyuluhan kesehatan tentang gerakan hidup bersih dan

sehat, dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 30 November 2011 dan 1

Desember 2011 di tiap rumah.

2. Kegiatan Eksternal.

Kegiatan yang dilaksanakan selain kegiatan inti di atas. Kegitan tersebut

antara lain, pembagian kerja, Kegiatan Posyandu dan penyuluhan kesehatan.

Pembagian kerja dilaksanakan setiap hari selama proses KKN PK berlangsung di

Puskesmas, dimana terdapat enam tempat yang di berikan yaitu : ruang kartu,

ruang periksa, ruang obat, ruang gizi, ruang unit gawat darurat dan ruang KIA.

Untuk kegiatan posyandu, yang dikunjungi bersama petugas adalah Posyandu

Pannara, Posyandu Pabrik kapur, Posyandu Kampung Baru, Posyandu Bukit

Batu, Posyandu Bitoa di wilayah RW I Kelurahan Antang dan Posyandu Nipa-

nipa, Posyandu Ujung Bori, Posyandu Lasuloro, Posyandu Pattunuang yang

berada di RW lain.

31
Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang cuci tangan pakai sabun dilakukan

di tiga SD di wilayah kerja Puskesmas, yaitu SD Inpres Pannara, SD Wahda

Islamia, dan SD Inpres Bitoa di Kelurahan Antang. Kegiatan penyuluhan ini

dilakukan pada hari kamis tanggal 10 November 2011 di SD Inpres Pannara dan

SD Inpres Bitoa serta SD Wahdah Islamiah pada tanggal 5 Desember 2011.

Selain kegiatan yang telah dipaparkan di atas, juga dilakukan program kerja

penyuluhan kesehatan tentang penyakit HIV AIDS kepada siswa-siswi SMAN 12

Makassar Kecamatan Manggala pada hari Kamis, tanggal 17 Desember 2011.

Kegiatan ini dilakukan dengan durasi satu kali pertemuan dan bertempat di ruang

rapat OSIS SMAN 12 Makassar.

C. Kontribusi KKN Profesi Kesehatan FKM UMI

Kontribusi Mahasiswa dalam Kegiatan KKN PK ini adalah pemberian papan

edukasi (promosi kesehatan) kepada Puskesmas Antang sebanyak 2, yaitu satu

papan edukasi Tujuh Tahap Cuci Tangan Pakai Sabun, dan satu papan edukasi

Keteraturan Minum obat.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat KKN Profesi Kesehatan FKM UMI.

Adapun faktor-faktor pendukung terlaksananya kegiatan, antara lain:

1. Kerja sama dan koordinasi yang cukup baik antara Mahasiswa dan pihak

Puskesmas Antang, Kelurahan Antang, Ketua ORW I Kelurahan Antang dan

masyarakat RW I Kelurahan Antang serta yang paling berjasa adalah Para

Kader Kesehatan di RW I Kelurahan Antang yang sangat membantu

terlaksananya kegiatan untuk RW Binaan.

2. Kesamaan persepsi antara pihak Puskesmas dan Pemerintah setempat

dalam memecahkan masalah kesehatan. Serta kerja sama lintas sektor yang

terjalin dengan baik dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat.

32
3. Adanya sambutan yang cukup baik dari masyarakat RW I Kelurahan Antang

kegiatan-kegiatan Mahasiswa, serta dukungan pihak SD dalam kegiatan

penyuluhan.

4. Saran dan masukan dari pihak Puskesmas dan Kelurahan serta Ketua RW

yang sangat membantu menambah pengalaman Mahasiswa.

Selain faktor-faktor pendukung di atas terdapat pula faktor-faktor

penghambat kegiatan, antara lain :

1. Dukungan dari pihak kampus yang kurang memadai, baik dari segi dana

maupun peralatan.

2. Kondisi masyarakat yang cenderung kumuh, sehingga perlu pemahaman

dan penyampaian berkelanjutan tentang perilaku hidup bersih dan sehat

agar kesehatan mereka dapat terjaga.

33
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan KKN Profesi Kesehatan FKM UMI yang

dilaksanakan di Puskesmas Antang selama tanggal 31 Oktober hingga 9

Desember 2011, dapat diambil kesimpulan antara lain :

1. Puskesmas Antang hanya memiliki instalasi rawat jalan kepada pasien yang

datang berkunjung.

2. Wilayah yang dijadikan sebagai RW Binaan dari Mahasiswa KKN PK FKM

UMI adalah wilayah RW I Kelurahan Antang. Dimana dari observasi hingga

pendataan masalah yang diangkat adalah masalah kurangnya perilaku

hidup bersih dan sehat, dan diadakan dua intervensi kegiatan yaitu

pembagian abate pada tanggal 30 November dan 1 Desember 2011.

3. Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang cuci tangan pakai sabun

dilaksanakan di tiga tempat yaitu, SD Inpres Pannara, SD Inpres Bitoa dan

SD Wahdah Islamiah. Dimana untuk SD Inpres Pannaran dilaksanakan

pada hari kamis tanggal 10 November, SD Inpres Bitoa, dan SD Wahdah

Islamiah dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 5 Desember 2011.

4. Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang penyakit HIV AIDS dilaksanakan di

SMAN 12 Makassar pada hari Kamis, tanggal 17 November 2011 dengan

frekuensi satu kali pertemuan

B. Saran

1. Kepada pihak Puskesmas Antang agar dapat meningkatkan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat, serta peningkatan program promosi

kesehatan kepada masyarakat.

34
2. Untuk RW I Kelurahan Antang agar dapat mempertahankan budaya kerja

bakti dan agar program perbaikan kesehatan terus dilanjutkan serta

pembentukan gerakan untuk pemuda.

35
DAFTAR PUSTAKA

Pengelola KKN Profesi Kesehatan. 2011. Panduan Pelaksanaan KKN Profesi


Kesehatan, Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Muslim Indonesia. Makassar.

Profil Puskesmas Antang. 2009. Puskesmas Antang. Makassar.

Salsa, Akbar. 2010. Laporan Pelaksanaan KKN Profesi Kesehatan Puskesmas


Rappokaling: Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Muslim Indonesia. Makassar.

36
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Seminar Awal

37
Lampiran 2. Pendataan Warga

38
Lampiran 3. Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun Di SD INP.
Pannara dan SD Inp. Bitoa

39
Lampiran 4. Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun Di SD Wahdah
Islamiah

40
Lampiran 5. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat
di Posyandu Kelurahan Antang

41
Lampiran 6. Kegiatan Pembagian Bubuk Abate di Wilayah RW I Kelurahan
Antang

42
Lampiran 7. Kegiatan Pembagian Bubuk Abate di Wilayah RW I Kelurahan
Antang

43
Lampiran 8. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan HIV/AIDS di SMAN.12 Makassar

44
Lampiran 9. Kegiatan Exstra dan Kegiatan di Puskesmas

45
46

Anda mungkin juga menyukai