Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENDEKATAN KOMPLEMENTER

PADA KELUARGA TN. D DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN USIA


REMAJA DI JORONG KAPALO KOTO NAGARI
SUNGAI PUA KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2022

Dafid Purnama Putra1), Ratna Dewi2)


12
Program Studi Keperawatan & Pendidikan Ners Universitas Fort De Kock Bukittinggi,
Kelurahan Manggis Ganting, Kecematan Mandiangin Koto Selayan
Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatra Barat
dputradavid@gmail.com

ABSTRACT
Hypertension is a condition where blood pressure increases beyond normal limits.Where is the pressuresystolic
above 140mmHg and pressuredistolik above 90 mmHg. Hypertension is often referred to as the dark killer (Silent
Killer), The causes of hypertension include heredity, age, alcohol consumption and lack of exercise. Hypertension
can be treated with complementary therapy, namely bay leaf infusion therapy. The content contained in bay leaves
is:flavonoid which is able to function as an anti-oxidant which is able to prevent oxidation of body cells. This was
done twice a week. There was a change in blood pressure reduction before consuming bay leaf infusion of 160/90
mmHg and after instilling bay leaves, blood pressure was found to be 120/80 mmHg. The application of
complementary therapy with bay leaves shows improvements in families suffering from hypertension. Therefore, the
application of evidence-based nursing can be recommended in providing nursing care.
Keywords : Hypertension, Complementary, Family, Bay Leaf

ABSTRAK
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Dimana tekanan sistolik
diatas 140mmHg dan tekanan distolik diatas 90 mmHg. Hipertensi sering kali di sebut sebagai pembunuh gelap (
Silent Killer), penyebab hipertensi sendiri yaitu keturunan, usia, mengkonsumsi alkohol,dan jarang olahraga.
Hipertensi dapat di tangani dengan terapi komplementer yaitu terapi seduhan daun salam. Kandungan yang terdapat
dalam daun salam yaitu flavonoid yang mampu berfungsi sebagai anti oksidan yang mampu mencegah terjadinya
oksidasi sel tubuh di lakukan selama 2 x selama satu minggu, terdapat perubahan penurunan tekanan darah sebelum
mengkonsumsi seduhan daun salam 160/90 mmHg dan sesudah seduhan daun salam di dapatkan tekanan darah
120/80 mmHg. Penerapan terapi komplementer daun salam menunjukkan perbaikan pada keluarga yang menderita
hipertensi. Oleh karena itu penerapan evidence-based nursing ini dapat direkomendasikan dalam memberikan
asuhan keperawatan.
Kata Kunci : Hipertensi, Komplementer, Keluarga, Daun Salam
PENDAHULUAN World Health Organization (WHO)
Keluarga adalah sekumpulan Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa
orang yang memiliki hubungan mengalami hipertensi. Estimasi prevalensi
perkawinan, kelahiran, dan adopsi, hipertensisecara global sebesar 1,28 juta
bertujuan untuk menciptakan, diantaranya umur 30-79 tahun dari total
memelihara budaya dan meningkatkan penduduk dunia di Negara berkembang dan
perkembangan fisik, psikologis, menengah tahun 2021 Prevalensi penderita
emosional dan sosialnya dalam setiap hipertensi lebih banyak pada usia 55-64
anggota keluarga. keluarga yaitu Tahun (55,2%), 65-74 Tahun (63,2%)
sekelompok dua orang atau lebih yang dan>75 Tahun (69,5%) di Indonesia (Tika,
disatukan oleh persatuan dan ikatan 2021).
emosional tidak hanya berdasarkan Di Indonesia, provinsi yang berada
keturunan atau hukum, tetapi mungkin pada urutan kesembilan dengan angka
atau mungkin tidak Dengan cara ini, prevalensi hipertensi 33,43% di DKI
mereka menganggap diri mereka sebagai Jakarta. Kelompok usia lanjut dengan
keluarga dan mengidentifikasi diri hipertensi dapat berpengaruh terhadap
mereka sebagai bagian dari keluarga kualitas hidup. Pengetahuan dan
(Ginintasasi, 2016). penanganan yang tidak tepat dapat
Keluarga merupakan support mempengaruhi kualitas hidup seseorang
system harus tetap memberikan terutama pada usia lanjut.
dukungan dan Pendidikan kesehatan Data yang didapat dari dinas
kepada anggota keluarga yang lain agar kesehatan Provinsi Sumatra Barat pada
tetap terjaga kesehatan dalam mencegah tahun 2018, Jumlah kasus penyakit
atau mengontrol salah satu penyakit hipertensi di Provinsi Sumatera Barat tahun
yang sering terjadi pada setiap keluarga 2018 sebanyak 130.991 kasus, dan 62,5%
yaitu hipertensi dimana Seseorang diantaranya tidak minum obat karena alasan
dinyatakan hipertensi bila tekanan merasa sudah sembuh, kasus hipertensi di
sistolnya mencapai 140 mmHg dan Sumatera Barat dari tahun ketahun
tekanan diastolik 90 mmHg. Faktor – mengalami peningkatan diketahuipada
faktor yang berperan penting sebagai tahun 2019 menjadi 152.182 kasus.
penyebab hipertensi antara lain Penatalaksanaan hipertensi dibagi menjadi
perubahan gaya hidup seperti Merokok, dua yaitu pengobatan farmakologis dan non
minum alkohol, pola makan tidak farmakologis, secara komplementer yaitu
seimbangdan kurangnya aktifitas fisik. dengan obat penurun tekanan darah.
Terdapat dua faktor resiko yang Namun, mereka dikaitkan dengan efek
dapat memicu munculnya hipertensi samping seperti resistensi obat. Oleh
yaitu faktor yang dapat di rubah dan karena itu, pilihan perawatan yang lebih
faktor tidak dapat di rubah. Obesitas, efektif dan aman sangat di perlukan untuk
kebiasaan merokok, konsumsi alkohol pasien hipertensi. Pengobatan dasar untuk
dan kafein berlebih, konsumsi garam hipertensi dengan terapi komplementer
berlebih, stres, serta keseimbangan adalah upaya tambahan di luar pendekatan
hormonal merupakan beberapa faktor medis yang dipercaya dapat menurunkan
penyebab hipertensi yang dapat dirubah. tekanan darah. Perkembangan pengobatan
Sedangkan faktor resiko hipertensi yang komplementer memiliki presentase
tidak dapat dirubah terdiri dari usia, peningkatan yang sangat pesat. Secara
jenis kelamin dan keturunan. global terapi komplementer untuk
menurunkan tekanan darah telah banyak pertama, pertanyaan yang dimunculkan
dilakukan seperti terapi tawa, masase berdasarkan PICO (Problem, Intervention,
kaki, penggunaan minyak esensial, Comparison dan Outcome), yaitu “apakah
terapi music, dan terapi herbal Penelitian yang dapat dilakukan pada keluarga Tn. D
yang akan di lakukan dengan cara dengan tahap perkembangan usia remaja
minum daun salam (Tika, 2021). dengan permasalahan perilaku kesehatan
Penanganan yang dilakukan cenderung beresiko, ketidakefektifan
yaitu dengan cara terapi komplementer, pemeliharaan kesehatan dan hambatan
salah satunya dengan daun salam pemeliharaan rumah?”. Setelah pertanyaan
kandungan pada daun salam yang dirumuskan, tahap kedua dilaksanakan
mampu membantu menurunkan tekanan dengan pencarian EBN menggunakan data
darah, karena salam (Syzygium base elektronik yaitu, Elsevier, Proquest,
polyanthum) merupakan tanaman obat Google Scholar, Perpustakaan Nasional.
asli Indonesia yang mudah ditemukan Hasil penilaian terhadap artikel yang
dan telah banyak digunakan masyrakat ditemukan pada tahap ketiga
untuk menurunkan kadar gula darah, merekomendasikan aplikasi rebusan daun
kolestrol, tekanan darah, diare, dan salam terhadap penurunan tekanan darah
gastritis. Daun salam diketahui memiliki pada penderita hipertensi, pemberian
kandungan flavonoid, vitamin A,vitamin penyuluhan bahaya merokok bagi
E, tannin, minyak atsiri, alkaloid, kesehatan, dan memberikan pendidikan
saponin, quinon, fenolik, triterpenoid kesehatan kepada keluarga tentang PHBS
dan steroid. rumah tangga. Sebelum intervensi
Berdasarkan hasil wawancara dilaksanakan, prosedur dijelaskan kepada
dengan Tn.D yang di lakukan pada keluarga pasien. Kesediaan keluarga
bulan Juni 2022 bahwa Tn.D mengalami diberikan melalui persetujuan verbal.
hpertensi yang ditandai dengan tekanan Sebelum EBN diimplementasikan,
darah Tn.D berada di atas normal, dilakukan pengkajian secara komprehensif
sering mengantuk, mudah lelah, pusing, terhadap pasien. Tahap terakhir adalah
kaku kuduk dan Tn.D merokok habis 2 evaluasi terhadap implementasi EBN.
bungkus sehari- hari belum bisa berhenti Penilaian insomnia dilakukan setiap
untuk merokok dan keadaan lingkungan sebelum dan sesudah diberikan terapi
rumah yang kotor dan banyak binatang komplementer (Nabila & Mardison, 2020).
peliharan.
Berdasarkan fenomena di atas HASIL DAN PEMBAHASAN
penulis tertarik untuk melakukan Berdasarkan pengakajian yang di
pengelolaan kasus pada pasien lakukan pada bulan Juni-Juli 2022 kepada
hipertensi dengan judul “Asuhan keluarga Tn.D yaitu dengan wawancara
komplementer pada Tn. D di Jorong langsung beberpa data pengkajian yang
Kapalo Koto Nagari Sungai Pua Kota mana Tn.D mempunyai masalah hipertensi.
Bukittinggi tahun 2022”. Hasil pemeriksaan tanda- tanda vital yaitu
tekanan darah klien : 160/90 mmHg,
METODE PENELITIAN pernafasan : 20 x/ menit, suhu : 36, 7 0C. Hal
Studi kasus ini mengikuti ini sesuai dengan Asadha tahun 2022.
tahapan berdasarkan Polit dan Beck bahwa hipertensi merupakan masalah
(2012) tentang implementasi EBN pada kesehatan yang perlu diperhtikan karena
praktik keperawatan. Untuk tahap angka prevalensinya yang tinggi dan akibat
jangka panjang yang di timbulkannya. sebelum dan sesudah pemberian daun salam
Seseorang yang di nyatakan hipertensi pada hari ke 7 di dapatkan tekanan darah
yaitu mempunyai tekanan darah di atas 120/80 mmHg. Pada TUK 4 keluarga
120/80 mmHg. sudah sedikit paham dengan modifikasi
Pada diagnosa ketidakefektifan lingkungan. Pada TUK 5 keluarga sudah
pemeliharaan kesehatan tindakan yang mulai paham tentang memanfaatkan
di lakukan adalah memberi pendidikan fasilitas kesehtan.
kesehatan tentang hipertensi. 2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
Memberikan dukungan kepada keluarga Setelah di lakukan implementasi di
dalam membuat keputusan, mengajarkan dapatkan masalah teratasi pada TUK 1
keluarga memberikan terapi daun salam
mampu mengenal maslah tentang proses
pada Tn.D.
Pada diagnosa perilaku kesehatan penyakit. Pada TUK 2 keluarga sudah
cenderung beresiko tindakan yang di memiliki pengetahuan dan pemahaman
lakukan adalah memberikan pendidikan pengambilan keputusan tindakan yang tepat
kesehatan kepada keluarga Tn.D tentang di lakukan, pada TUK 3 keluarga sudah
“Bahaya Merokok” memberikan mulai paham khususnya Tn.D dengan
dukungan kepada keluarga dalam perawtan yang di lakukan edukasi bahaya
membuat keputusan, mengajarkan
merokok pada keluarga dan Tn.D Pada
kepada keluarga tentang bahaya
merokok pada Tn.D. TUK 4 keluarga sudah sedikit paham
Pada diagnosa hambatan dengan modifikasi lingkungan. Pada TUK 5
pemeliharaan rumah tindakan yang di keluarga sudah mulai paham tentang
lakukan adalah memberikan pendidikan memanfaatkan fasilitas kesehtan.
kesehatan kepada keluarga Ny.R tentang
PHBS rumah tangga, dan memberi Diagram 5.1
edukasi 10 tatanan PHBS untuk rumah Tekanan Darah
tangga dan pencegahan penyakit yang di
timbulkan seperti penyakit.
Hasil dari implementasi diagnosa
tersebut yaitu:
200 Tekanan darah
1. Ketidakefektifan Pemeliharaan 150
Kesehatan tekanan darah
100
Setelah di lakukan implementasi
di dapatkan masalah teratasi pada TUK 50
1 mampu mengenal maslah tentang
proses penyakit. Pada TUK 2 keluarga 0
1 2 3 4 5 6 7
sudah memiliki pengetahuan dan
pemahaman pengambilan keputusan
tindakan yang tepat di lakukan, pada Dari Diagram di atas setelah
TUK 3 keluarga sudah mulai paham pemberian terapi komplementer rebusan
khususnya Tn. D dengan perawtan yang Daun salam selama 7 hari di dapatkan hasil
di lakukan untuk penderita hipertensi perubahan dari TD 160/90 mmHg. Menjadi
dengan terapi daun salam untuk 120/80 mmHg. Di dapatkan perubahan pada
menurunkan tekanan darah, terdapat tekanan darah Tn.D setelah mengkonsumsi
perubahan penurunan tekanan darah rebusan daun Salam
3. Hambatan pemeliharaan rumah REFERENSI
Setelah di lakukan implementasi
di dapatkan masalah teratasi pada TUK Adrian, S. J. (2019). Diagnosis Dan
Tatalaksana Terbaru Pada Dewasa.
1 mampu mengenal maslah tentang
Cdk-274, 46(3), 172–178.
PHBS . Pada TUK 2 keluarga sudah Http://Www.Cdkjournal.Com/Index.Ph
memiliki pengetahuan dan pemahaman p/Cdk/Article/View/503%0adiakses
pengambilan keputusan tindakan yang Pada Tanggal 28 Oktober 2020
tepat di lakukan, pada TUK 3 keluarga
sudah mulai paham khususnya Ny.R Amsas Fitri, Donal Nababan, Ri. W. S.
(2021). Bener Meriah Clean And
dengan perawtan yang di lakukan untuk
Healthy Living Behavior ( Phbs ) In
menjaga rumah tetap bersih dan sehat Household Order In Remang Ketike
dengan 10 tatanan PHBS rumah tangga Jaya Village Bandar Bener. 7(2),
supaya mencegah dari penyakit seperti 1513–1532.
DBD. Pada TUK 4 keluarga sudah
sedikit paham dengan modifikasi Azizah, A. R., Raharjo, A. M., Kusumastuti,
I., Abrori, C., & Wulandari, P. (2021).
lingkungan. Pada TUK 5 keluarga sudah
Risk Factors Analysis Of Hypertension
mulai paham tentang memanfaatkan Incidence At Karangtengah Public
fasilitas kesehtan. Health Center, Wonogiri Regency.
Journal Of Agromedicine And Medical
KESIMPULAN Sciences, 7(3), 142.
Asuhan keperawatan Https://Doi.Org/10.19184/Ams.V7i3.2
komplementer yang di lakukan selama 3979
2 x selama satu minggu menunjukkan
terdapat perubahan penurunan tekanan Evadewi, P. K. R., & Suarya, L. M. K. S.
darah sebelum mengkonsumsi seduhan (2013). Kepatuhan Mengonsumsi Obat
daun salam 160/90 mmHg dan sesudah Pasien Hipertensi Di Denpasar Ditinjau
seduhan daun salam di dapatkan tekanan Dari Kepribadian Tipe A Dan Tipe B.
darah 120/80 mmHg. Penerapan terapi Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 32–
komplementer daun salam menunjukkan 42.
perbaikan pada keluarga yang menderita Https://Doi.Org/10.24843/Jpu.2013.V0
hipertensi. Oleh karena itu penerapan 1.I01.P04
evidence-based nursing ini dapat
direkomendasikan dalam memberikan Ginintasasi, R. (2016). Konsep Keluarga.
asuhan keperawatan. Journal Of Psikologi, 53(9), 1–20.
Http://File.Upi.Edu/Direktori/Fip/Jur._
UCAPAN TERIMAKASIH Psikologi/195009011981032-
Penulis mengucapkan terimakasih Rahayu_Ginintasasi/
kepada Allah SWT dan semua pihak Makalah_Keluarga.Pdf
yang telah membantu sehingga karya
Kusuma, W. (2021). Terapi Komplementer
ilmiah akhir ners (KIAN) ini dapat
Yang Mempengaruhi Terhadap
selesai dengan baik. Penurunan Tekanan Darah Pasien
Hipertensi Di Indonesia. 1(November).
Nurjanah, M. (2019). Teori Keluarga : Perintis Vol. 1 No. 1 Tahun 2019
Studi Literatur Mitha Nurjanah. Penyuluhan Bahaya Merokok Bagi
Teori Keluarga, 1(July), 1–19. Kesehatan Di Kenagarian Simpang
Sugiran Kecamatan Guguak
Parwati, N. N. (2018). Asuhan Kabupaten 50 Kota. 1(1), 15–18.
Keperawatan Keluarga Dengan
Masalah Utama Hipertensi Pada Syaifurrahman Hidayat. (2020). Pengaruh
Tn. R Di Wilayah Kerja Puskesmas Rebusan Daun Salam Terhadap
Mergangsan Kota Yogyakarta. Penurunan Tekanan Darah Pada
Fakultas Ilmu Kesehatan Ump, Lansia Dengan Hipertensi.
2010, 8–42.
Http://Repository.Ump.Ac.Id/2753/ Tika, T. T. (2021). Pengaruh Pemberian
Daun Salam (Syzygium Polyanthum)
Putri, T. Apriliawati. (2021). Asuhan Pada Penyakit Hipertensi : Sebuah
Keperawatan Keluarga Dengan Studi Literatur. Jurnal Medika, 03(01),
Masalah Utama Hipertensi Di 1260–1265.
Puskesmas Karang Joang Tahun Http://Www.Jurnalmedikahutama.Com
2021. 1996, 6. /Index.Php/Jmh/Article/Download/263/
177
Rahmalia, A., Apriza, & Isnaeni, L. M.
A. (2021). Pengaruh Pemberian Air Wijaya, Y. A., Yudhawati, S. N. L. P.,
Rebusan Daun Salam (Syzygium Dewi, K. A. K., & Khaqul, S. (2022).
Polyanthum) Terhadap Penurunan Konsep Terapi Komplementer.
Tekanan Darah Pada Penderita Ikj/Issued13/Universitas Brawijaya,
Hipertensi Di Desa Kuok Wilayah March.
Kerja Upt Blud Puskesmas Kuok. Https://Doi.Org/10.13140/Rg.2.2.1711
Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(4), 2.37121
375–381.
Wiwit Puri Jayanti, Maharani Tri
Rahman, F., Ayuningtias, S. S., & Puspitasari, N. A. Y. (2017). Asuhan
Susanto, W. E. (2022). Keperawatan Keluarga Pada Anggota
Pembentukan Kader Hipertensi Yang Mengalami Hipetensi Dengan
Sebagai Upaya Pemberdayaan Ketidakmampuan Koping Keluarga
Masyarakat Dalam Pemantauan Mengatasi Nyeri Akut Di Desa Badang
Kejadian Hipertensi. 6, 714–720. Ngorojombang. Nursing Journal Of
Stikes Insan Cendekia Medika
Suntara Et Al. (2021). Hubungan Jombang, 14(9), 20–26.
Hipertensi Dengan Kejadian Stroke
Pada Lansia Di Wilayah Yahya, S. (2021). Buku Ajar Keperawatan
Kerjapuskesmas Sekupang Keluarga (Issue 2504).
Kelurahan Tanjung Riau Kota
Batam. Jurnal Inovasi Yeni, F. (2016). Dukungan Keluarga
Penelilktaian, 1(10), 2177. Memengaruhi Kepatuhan Pasien
Hipertensi. Jurnal Keperawatan
Suryati, I., Jafri, Y., Yunere, F., Mulia, Indonesia, 19(3), 137–144.
A., Arnoval, B., & Pendrito, A. Https://Doi.Org/10.7454/Jki.V19i3.471
(2019). Jurnal Abdimas Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai