Anda di halaman 1dari 7

Kevin Yudea Nanda

081338476776

HIJP : HEALTH INFORMATION JURNAL PENELITIAN

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.N


dengan Kasus Hipertensi

Kevin Yudea Nanda1, Sri Wahyuni Adriani1


1
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jember;
kevinyuden12@gmail.com
1
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jember;
sriwahyuni@unmuhjember.ac.id

ABSTRAK

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau
tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg, dan masih menjadi masalah kesehatan yang
besar. Oleh karena itu hipertensi membutuhkan perawatan yang tepat dan optimal,
tidak hanya dari peran perawat tetapi peran keluarga juga sangat penting karena
hipertensi memberikan dampak negatif terhadap fisik, psikologis, ekonomi, dan sosial.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk melakukan asuhan keperawatan keluarga dengan
kasus hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ledokombo Kabupaten Jember. Penelitian
ini dilakukan pada tanggal 2 februari hingga 11 Februari tahun 2021. Metode penelitian
ini menggunakan proses asuhan keperawatan yaitu pengkajian, analisis data, intervensi,
implementasi, dan evaluasi. Hasil: terdapat 3 diagnosis prioritas sesuai hasil scoring
yaitu risiko jatuh, manajemen kesehatan keluarga tidak efektif, dan nyeri akut .
Rencana tindakan dibuat sesuai dengan standar intervensi keperawatan Indonesia dan
juga menyesuaikan keadaan pasien. Tindakan keperawatan dilakukan tanpa ada
kesulitan karena keluarga kooperatif untuk mendengarkan perawat. Kesimpulan: hasil
evaluasi masalah teratasi.

Kata kunci:, Risiko jatuh, manajemen kesehatan keluarga, nyeri akut

Abstract

Hypertension is an increase in systolic blood pressure of at least 140 mmHg or diastolic


pressure of at least 90 mmHg, and is still a major health problem. Therefore,
hypertension requires proper and optimal treatment, not only from the role of nurses but
also from the role of the family, because hypertension has a negative impact on
physical, psychological, economic, and social. The purpose of this study was to provide
nursing care for families with hypertension cases in the working area of the Ledokombo
Public Health Center, Jember Regency. This research was conducted from February 2 to
February 11, 2021. This research method uses the nursing care process, namely
assessment, data analysis, intervention, implementation, and evaluation. Results: there
are 3 priority diagnoses according to the scoring results, namely the risk of falling,
ineffective family health management, and acute pain. The action plan is made in
accordance with Indonesian nursing intervention standards and also adjusts to the
patient's condition. Nursing actions were carried out without any difficulties because the

1
family was cooperative to listen to the nurse. Conclusion: the results of the evaluation of
the problem are resolved.

Keywords: fall risk, family health management, acute pain

PENDAHULUAN
aspek psikologis yang kurang baik seperti
Hipertensi masih menjadi masalah
cemas dan depresi (Adriani, 2018).
kesehatan yang cukup besar di dunia,
Keluarga mempunyai fungsi-fungsi
menurut data World Health Organization
tertentu. Fungsi keluarga terdiri dari lima
(WHO) di tahun 2020, 1,56 miliar manusia
fungsi yang salah satunya berkaitan dengan
di dunia mempunyai penyakit hipertensi,
kesehatan. Fungsi yang berhubungan
yang berarti 1 dari 3 orang terdiagnosis
dengan kesehatan keluarga adalah fungsi
menderita hipertensi, menurut kemenkes
perawatan keluarga di mana keluarga
estimasi jumlah kasus hipertensi di
memberikan perawatan preventif dan
Indonesia sebesar 63.3 juta orang,
bersama-sama merawat kerabat yang sakit
sedangkan angka kematian di Indonesia
dan juga melakukan perannya seperti
sebesar 427.218 kematian. Oleh sebab itu
mampu memenuhi kebutuh keluarga (Anis,
saya tertarik mengambil kasus hipertensi.
2018).
Menurut penelitian kesehatan dasar Peran perawat dalam mendukung
(Riskesdas 2018), prevalensi hipertensi di keluarga hipertensi adalah mengenali
Indonesia adalah 34,1%. Profil kesehatan asuhan keluarga hipertensi sebagai
Provinsi Jawa Timur (2017), data penderita pengamat masalah dan kebutuhannya.
hipertensi dari dinas kesehatan Provinsi Perawat juga menjadi koordinator
Jawa Timur terdapat 935.736 jiwa penderita pelayanan medis, dan juga sebagai
hipertensi dengan presentase 13,47%. fasilitator pendidikan kesehatan (Riskesdes,
Menurut data Kesehatan Kabupaten Jember 2011). Perawat memainkan peran penting
(2018) menunjukkan bahwa jumlah dalam menyelesaikan potensi keluhan
penderita hipertensi pada usia lanjut yang dalam keluarga dan, sebagai profesional
ditangani puskesmas Kabupaten Jember kesehatan, memberikan nasihat yang tepat
sebanyak 59.736 kasus sedangkan data dari kepada keluarga. Hal ini memungkinkan
puskesmas ledokombo menunjukkan bahwa keluarga untuk menyadari masalah
hipertensi pada lanjut usia di kecamatan kesehatan yang mereka alami dan
Ledokombo Kabupaten Jember sebesar mengambil tindakan yang tepat.
41,88 %. Berdasarkan hal di atas, upaya harus
dilakukan adalah pelayanan kesehatan
Masalah tekanan darah tinggi
dengan asuhan keperawatan keluarga Tn.N
tentunya berdampak pada fisik, psikis,
finansial dan sosial. Tekanan darah tinggi METODE
tidak hanya meningkatkan risiko penyakit
jantung, tetapi juga penyakit lain seperti Studi kasus ini menggunakan
penyakit ginjal, saraf, dan pembuluh darah. pendekatan proses keperawatan yaitu
Semakin tinggi tekanan darah, maka pengkajian, analisis data, diagnosis
risikonya juga semakin besar (Bernard, dkk, keperawatan, intervensi keperawatan,
2020). Menurut penulisan Shema dan implementasi keperawatan, dan juga
Roberts 2004, masalah lainnya yang evaluasi.
dialami penderita hipertensi adalah tidak
dapat mengontrol emosi, tidak bahagia, dan
juga gangguan pola tidur. Keluarga yang
merawat pasien hipertensi juga menghadapi

2
Lokasi dan Waktu Penelitian didapatkan hasil evaluasi pasien tidak
pusing, tidak ada kejadian jatuh, lingkungan
Pengambilan kasus dilakukan di sudah terlihat aman, pasien sudah
wilayah kerja Puskesmas Ledokombo Desa memeriksakan diri ke mantri, keluarga
Suren Kabupaten Jember pada tanggal 2 dapat menjelaskan kembali tentang
Februari 2021 hipertensi, tidak ada nyeri, TD 150/80,
masalah teratasi, intervensi dihentikan
HASIL
PEMBAHASAN
Berdasarkan dari hasil pengkajian
yang dilakukan pada Tn.N didapatkan data Pengkajian
fokus seperti berikut: Keluarga hanya dapat
Pengkajian yang dilakukan kepada
menjawab sebisanya tentang hipertensi,
keluarga Tn.N pada tanggal 2 Februari
klien mempunyai riwayat jatuh dalam 3
2021 di wilayah kerja Puskesmas
bulan terakhir karena tekanan darah yang
Ledokombo Jember tepatnya di desa Suren
tinggi, saat melakukan pengkajian klien
didapatkan: Pasien berusia 75 tahun, dan
dengan makan ikan asin, klien mengtakan
penderita hipertensi yang saya jumpai
merokok 1 bungkus/hari saat dilakukan cek
kebanyakan adalah lansia, menurut
TTV didapatkan tekanan darah 170/100
penelitian dari (Mateos, dkk, 2018) bahwa
mmHg . Diagnosis keperawatan yang dapat
semakin bertambahnya usia semakin besar
diangkat ada 3 yaitu risiko jatuh,
juga kemungkinan menderita hipertensi.
manajemen kesehatan keluarga tidak
Tingkat pendidikan keluarga adalah SD,
efektif, dan nyeri akut.
ketika melakukan pengkajian, keluarga
Rencana tindakan dibuat sesuai
mengatakan tidak pergi ke dokter saat sakit,
dengan standar intervensi keperawatan
keluarga hanya bisa menjawab sebisanya
Indonesia dan sesuai dengan masalah yang
tentang hipertensi dan terlihat kebingungan,
dialami keluarga. Tindakan keperawatan
menurut saya tingkat pendidikan dalam
yang dilakukan yaitu: Mengidentifikasi
kasus hipertensi juga sangat penting,
faktor yang mempengaruhi risiko jatuh,
dibuktikan dengan hasil penelitian dari
mengidentifikasi kemampuan keluarga
(Kurnia, dkk, 2017) Semakin tinggi
dalam menjelaskan hipertensi, menciptakan
pendidikan yang ditempuh semakin banyak
perubahan lingkungan rumah secara
juga pengetahuan yang dapat diterima.
optimal, memonitor skala nyeri, memonitor
Tn.N mempunyai riwayat jatuh karema
TTV pasien, memberikan teknik relaksasi
hipertensi tetapi keluarga Tn.N tetap tidak
dan distraksi, mengedukasikan strategi
menjaga lingkungan yang sehat, hal
meredakan nyeri, mengedukasikan
tersebut ditunjukkan dengan lantai kamar
penyebab dan pemicu nyeri (SIKI, 2018)
mandi yang berlumut dan licin dan juga
Evaluasi pada kunjungan pertama
saat melakukan pengkajian Tn.N sedang
klien mengeluh pusing, lantai kamar mandi
makan ikan asin, menurut penelitian dari
licin, pasien belum memeriksakan diri ke
(Sutomo, 2012) menunjukkan bahwa lansia
pelayanan kesehatan, pasien belum dapat
yang mempunyai gangguan jantung
menjelaskan kembali tentang hipertensi, TD
berpotensi untuk jatuh, dan lingkungan
170/80, skala nyeri 4, masalah belum
yang berbahaya juga dapat memengaruhi
teratasi, intervensi dilanjutkan. Evaluasi
risiko jatuh terutama pada lansia (Fani, dkk,
kunjungan kedua didapatkan data pasien
2018).
sudah tidak pusing, lantai sudah bersih,
Keluarga mengatakan pasien
pasien sudah pergi berobat ke mantri, TD
merokok 1 bungkus setiap hari, dengan
170/80, nyeri tengkuk leher skala 2,
merokok hipertensi yang diderita oleh Tn.N
masalah teratasi sebagian, lanjutkan
tidak kunjung sembuh karena rokok dapat
intervensi. Pada kunjungan terakhir
memperburuk tekanan darah tinggnya,

3
penelitian dari (Dajo, 2016) Nikotin dalam Diagnosis terakhir yang ditemukan
rokok tidak merangsang pelepasan adalah nyeri akut karena keluhan Tn.N
adrenalin dan meningkatkan tekanan darah, adalah nyeri dengan skala 4, nyeri
detak jantung dan tekanan darah sistolik. dirasakan lamanya 2 menit dan hilang
Tn.N juga mengeluh tengkuk leher kaku, timbul seperti di tusuk-tusuk, menurut saya
dan nyeri dengan skala 4, nyeri dirasakan nyeri adalah tanda dan gejala yang selalu
lamanya 2 menit dan hilang timbul seperti ada pada penderita hipertensi.
di tusuk-tusuk, saat diperiksa tekanan darah
Tn.N 170/100, nyeri merupakan salah satu Rencana Tindakan
tanda dan gejala hipertensi, didukung hasil
Intervensi yang disusun untuk
penelitian dari (Moomina, 2020) gejala
keluarga meliputi: Monitor TTV khususnya
hipertensi menimbulkan efek yang
tekanan darah, monitor tekanan darah
berkepanjangan seperti nyeri dan, tengkuk
sangat penting untuk penderita hipertensi
leher terasa kaku.
karena hal tersebut yang akan menjadi
indikator untuk melakukan tindakan
Diagnosis Keperawatan
selanjutnya. Kedua identifikasi dan edukasi
Berdasarkan hasil pengkajian diatas faktor yang mempengaruhi risiko jatuh,
maka didapatkan 3 diagnosis keperawatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi
pada keluarga Tn.N yaitu: risiko jatuh, kemampuan pasien, mencegah terjadinya
manajemen kesehatan keluarga tidak jatuh dan untuk melakukan prevensi
efektif, dan Nyeri akut Risiko jatuh penyakit hipertensi yang pasien alami,
didapatkan dari data fokus yaitu, Tn.N didukung penelitian dari (Sutomo, 2012)
mengatakan mempunyai riwayat jatuh lansia yang mempunyai gangguan jantung
dalam 3 bulan terakhir, umur keluarga berpotensi untuk jatuh. Selanjutnya ajarkan
diatas 65 tahun, Tekanan darah 170/100, senam hipertensi kepada keluarga, senam
dan Tn.N bungkuk, menurut buku SDKI, hipertensi penting karena dapat
2016 Kondisi klinis untuk risiko jatuh salah menurunkan tekanan darah, dibuktikan
satunya adalah hipertensi, faktor risikonya dengan penelitian dari (Minropa, 2011),
adalah usia diatas 65 tahun, kekuatan otot Setelah melakukan senam akan terjadi
menurun, dan lingkungan tidak aman. penurunan tekanan darah, karena terjadi
Diagnosis kedua yang peneliti perubahan katup mitral dan aorta, katup-
angkat adalah manajemen kesehatan katup tersebut mengalami penipisan dan
keluarga tidak efektif dengan alasan pola menjadi kendor dan akan menuju ke arah
penanganan masalah kesehatan pada normal (Yocki dan Nurhidayah, 2019).
keluarga tidak memuaskan dan tidak tepat Edukasi tentang menjaga lingkungan
sehingga tidak memulihkan kondisi kesehatan secara optimal, mulai dari
hipertensi keluarga tersebut, didukung oleh mengatur agar tidak cepat emosi untuk
data fokus: keluarga hanya menjawab mengurangi stress, mengurangi penggunaan
sebisanya tentang hipertensi, keluarga tidak garam, dan juga rokok, menjaga lingkungan
pernah periksa, saat pengkajian Tn.N kesehatan sangat penting bagi penderita
sedang makan ikan asin yang dimasak oleh hipertensi karena lingkungan yang sehat
keluarga dan juga merokok, menurut dapat mempengaruhi keadaan hipertensi
penelitian dari (Pramisthi, 2019) masalah dan terhindar dari berbagai penyakit.
utama yang banyak terjadi dalam keluarga Selanjutnya, Jelaskan strategi
adalah manajemen kesehatan keluarga tidak meredakan nyeri, dua hal yang dapat pasien
efektif karena masih banyak keluarga yang lakukan untuk mengurangi nyeri, yaitu
kesulitan dengan penanganan suatu masalah relaksasi, nafas panjang dan distraksi,
dan ketidaktepatan tindakan yang diberikan menjelaskan strategi meredakan nyeri
untuk keluarga yang mengalami hipertensi sangat penting untuk keluarga agar ketika
tersebut. sakit keluarga dapat melakukan strategi

4
meredakan nyeri dengan mandiri, didukung 170/80, pasien masih nyeri skala 4, tidak
penelitian dari (Madesti, dkk, 2013) yang bisa menjelaskan kembali tentang
membuktikan bahwa relaksasi dan distraksi hipertensi, dan pasien masih merokok jadi
efektif untuk mengurangi nyeri karena diperlukan intervensi untuk kunjungan
relaksasi akan dapat mencapai kondisi kedua. Kunjungan satu kali tidak dapat
rileks, dan distraksi bisa menstimulasi hal mengatasi masalah pada keluarga karena
yang menyenangkan dari luar hingga dapat semua intervensi yang disusun tidak dapat
merangsang sekresi endorfin, sehingga diimplementasikan dengan efektif,
stimulus nyeri tampaknya berkurang. didukung oleh penelitian dari (Haris, dkk,
2020) bahwa kegiatan kunjungan rumah
Pelaksanaan dapat meningkatkan pengtahuan keluarga
Tindakan keperawatan yang sehingga perilaku dan tindakan keluarga
dilakukan adalah dengan mengidentifikasi sudah sesuai dengan yang diharapkan.
faktor yang mempengaruhi risiko jatuh, Pada kunjungan kedua pada tanggal
dilakukan dengan memonitor TTV 8 Februari didapatkan pasien melakukan
khususnya tekanan darah, untuk senam hipertensi 10 menit, masih merokok
mengetahui seberapa tinggi tekanan darah 7 batang, nyeri dengan skala 2, Perawat
pasien, mengajarkan pasien senam menyarankan kepada anggota keluarga
hipertensi yang dilakukan selama 10 menit bahwa mereka mungkin dapat
yang bertujuan untuk menurunkan tekanan menyelesaikan sebagian masalah tetapi
darah pasien, dibuktikan dengan penelitian masih membutuhkan tindakan keperawatan
dari (Minropa, 2011) dengan senam dapat untuk mendukung upaya penyembuhan Tn.
terjadi penurunan tekanan darah, karena N. dan keluarga siap melaksanakan
terjadi perubahan katup mitral dan aorta, pendidikan kesehatan yang
katup-katup tersebut mengalami penipisan direkomendasikan, seperti senam hipertensi
dan menjadi kendor dan akan menuju ke berulang sekitar jam 7 pagi setiap harinya
arah normal. dan akan mengubah pola hidupnya menjadi
Tindakan terakhir yaitu memberikan sehat.
edukasi tentang mencegah terjadinya risiko Kunjungan yang terakhir pada
jatuh agar untuk tetap berkonsentrasi, dan tanggal 11 Februari 2021 keluarga
membersihkan lingkungan sekitar untuk mengatakan tidak ada kejadian jatuh dan
mencegah kejadian jatuh, mengedukasikan telah melakukan teknik relaksasi yang telah
tentang hipertensi dan pola hidup sehat, diajarkan saat nyeri berlangsung, Keluarga
mengedukasi bagaimana cara mencegah juga dapat menjelaskan kembali tentang
dan mengurangi nyeri dengan benar, yaitu hipertensi, dan keluarga tahu tentang
dengan teknik relaksasi, dan distraksi. mengkonsumi banyak garam dapat
Kegiatan tersebut dilakukan dengan metode menaikkan tekanan darah, pasien juga
leaflet dan ceramah menggunakan bahasa melakukan senam hipertensi jam 7 pagi,
sederhana selama 20 menit, diakhir Tn.N tampak segar dan intervensi
ceramah melakukan sesi tanya jawab dihentikan. Keluarga tetap di anjurkan
dengan keluarga, metode ini sangat efektif mengontrol kesehatannya ke pustu Suren.
untuk edukasi karena materi yang
dipaparkan lebih dapat dipahami.
KESIMPULAN DAN SARAN
Evaluasi Kesimpulan
Pada tahap evaluasi tanggal 5 1. Hasil pengkajian didapatkan data: Tn.N
Februari, pasien melakukan senam mempunyai penyakit hipertensi, TD
hipertensi 15 menit, tetapi masalah masih 170/100, mengeluh nyeri skala 4, nyeri
belum teratasi dibuktikan dengan TTV dirasakan 2 menit hilang timbul seperti

5
di tusuk-tusuk, keluarga hanyan dapat tentang penyakit hipertensi dan
menjawab sebisanya tentang hipertensi, pencegahannya
keluarga masak ikan asin, Tn.N 2. Perawat
merokok, dan mempunyai riwayat jatuh. Sebaiknya lebih mengoptimalkan
2. Diagnosis prioritas yang didapat sesuai belajarnya khususnya keperawatan
scoring yaitu, risiko jatuh, manajemen keluarga sehingga dapat menciptakan
kesehatan keluarga tidak efektif, dan perawat yang handal dalam
nyeri akut. memberikan asuhan keperawatan
3. Perencanaan yang disusun meliputi: khususnya keluarga.
identifikasi faktor yang mempengaruhi 3. Puskesmas
risiko jatuh, ajarkan senam hipertensi, Hendaknya mampu memberikan
jelaskan strategi meredakan nyeri sarana dan prasarana demi kesembuhan
dengan menggunakan teknik relaksasi, pasien.
distraksi, dan edukasikan tentang 4. Peneliti selanjutnya
lingkungan sekitar yang sehat agar Diharapkan untuk lebih meneliti
membantu mempercepat kesembuhan dengan judul penelitian yang serupa
pasien dengan sampel yang lebih banyak
4. Tindakan keperawatan yang diberikan sehingga menghasilkan hasil yang
yaitu dengan membagikan penjelasan akurat
pada keluarga tentang menjaga
kesehatan lingkungan, memberikan
edukasi tentang pola hidup sehat seperti DAFTAR PUSTAKA
mengurangi penggunaan garam saat
memasak, kurangi merokok, Ainurrafiq, Risnah, & Maria U. (2019). Terapi
nonfarmakologi dalam pengendalian
mengajarkan senam hipertensi dan tekanan darah pada pasien hipertensi:
memberikan edukasi tentang cara systematic review. MPPKI: Media
mencegah dan mengatasi terjadinya Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia.
nyeri dengan benar, dengan teknik Vol.2(3):193
relaksasi ataupun distraksi, Obat- obatan Adriani, Sri Wahyuni. (2018). Perilaku
yang dikonsumsi oleh pasien adalah keluarga dalam mendukung manajemen
asam mefenamat 500mg. hipertensi di Kabupaten Jember. The
5. Evaluasi pada kunjungan terakhir, Indonesia Journal Of Health Science.
keluarga mengatakan telah melakukan Vol.10(2)
semua hal yang disarankan oleh peneliti, Andarmoyo, Sulistyo. (2012). Keperawatan
secara rasional Tn.N tampak rileks, tidak keluarga konsep teori, proses, dan
praktik keperawatan. Yogyakarta: Graha
ada nyeri, tidak ada jatuh saat Ilmu
kunjungan, dapat menjelaskan kembali Andri & Wahid. (2017). Buku ajar ilmu
tentang hipertensi, dan intervensi keperawatan dasar. Surabaya: Mitra
dihentikan, masalah teratasi. Keluarga Wacana Media
tetap di nasihatkan untuk mengontrol Angesti A.N., Triyanti T., dan Sartika R.A.D.
kesehatannya ke pustu Suren. (2018). Riwayat hipertensi keluarga
sebagai faktor dominan hipertensi pada
remaja. Penelitian Kesehatan kelas XI
Saran SMA Sejahtera 1 Depok tahun 2017.
Vol.46(1)
1. Keluarga Bakri M. (2017). Manajemen keperawatan
Diharapkan keluarga dapat (konsep dan aplikasi dalam praktik
meningkatkan dukungan kepada keperawatan profesional). Yogyakarta:
anggota keluarganya, dan dapat Pustaka Baru Press.
mempertahankan pengetahuan keluarga

6
Bernard C., Willem K., Yoo J. S. (2020). A dalam berbagai kasus. Yogyakarta:
2020 vision of hypertension. KCJ: Mediaction
Korean Circulation Journal. 50(6): 469 Nuraini B. (2015), Risk factors of hypertension.
Dajo P.C., Kandou G.D., & Punuh M.I. (2016). Faculty of Medicine Univercity of
Hubungan kebiasaan merokok, stress, Lampung. Vol.4(5)11
riwayat keluarga dengan kejadian Nursalam. (2014). Manajemen keperawatan:
hipertensi pada pasien di rumah sakit Aplikasi dalam praktik keperawatan
umum Daerah Noongan. Ikmas. Vol.1(5) profesional. Jakarta: Salemba Medika
David dan Yerizal. (2018). Anatomi dan Osamor dan Pauline E. (2015). Sosial support
fisiologi kompleks mitral. Jurnal and management of hypertension in south
Kesehatan Andalas. Vol.7 west nigeria.: CVJ, Vol.26 (1)
Dermawan, D. (2012). Proses keperawatan Padila. (2012). Buku ajar: Keperawatan
penerapan konsep & kerangka. medikal bedah. Yogyakarta: Nuha
Yogyakarta: Gosyen Publishinh Medika
Deswani. (2009). Proses keperawatan dan Rohmah, Nikmatur & Walid. S. (2014). Proses
berfikir kritis. Jakarta: Salemba Medika keperawatan teori dan aplikasi.
Friedman, M. (1999). Keperawatan keluarga: Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
teori dan praktek. Jakarta: EGC Rokhuswara dan Teguh. (2017). Hubungan
Herdman, T.H. (2018). NANDA-International obesitas dengan kejadian hipertensi
nursing diagnoses: definitions and derajat 1 di pos pembinaan terpadu
classification. Jakarta: EGC penyakit tidak menular (Posbindu PTM).
Kementrian Kesehatan. (2021). Hipertensi Jurnal Epidemiologi Kesehatan
penyebab utama penyakit jantung, gagal Indonesia. 13-18
ginjal, dan stroke. Diakses pada tanggal 11 Rosdahl, C.B., & Kowalski, M.T. (2014). Buku
Juni 2021. ajar keperawatan dasar Edisi 10.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/berita Jakarta: EGC
-utama/20210506/3137700/hipertensi- Sari S., Rahma, & Rahdja. (2014.) Faktor-
penyebab-utama-penyakit-jantung-gagal- faktor yang berhubungan dengan
ginjal-dan-stroke/. hipertensi pada lansia diatas umur 65
Mateos, dkk. (2018). Hubungan peran keluarga tahun. Jurnal Kesehatan Komunitas.
dalam mengontrol gaya hidup dengan Vol.2(4)
derajat hipertensi di Puskesmas Sylvia, A., M, Lorraine. (2015). Patofisiologi
Taguladang Kabupaten Sitaro. Jurnal Edisi 6 Vol 2 konsep klinis proses-proses
Keperawatan. Vol.1(6) penyakit. Jakarta: EGC
Mubarak. (2011). Promosi kesehatan. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar
Yogyakarta: Graha Ilmu. diagnosis keperawatan Indonesia definisi
Novitaningtyas T. (2014). Hubungan dan indikator diagnostik. Jakarta: Dewan
karakteristik (umur, jenis kelamin, Pengurus PPNI
tingkat pendidikan) dan aktivitas fisik Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar
dengan tekanan darah pada lansia. intervensi keperawatan Indonesia definisi
Universitas Muhammadiyah Surakarta dan tindakan keperawatan. Jakarta:
Nunung. (2018). Konsep dasar metodologi Dewan Pengurus PPNI
keperawatan & pengkajian keperawatan Udjianti, Wajan. (2011). Keperawatan
dengan pendekatan studi kasus. Malang: kardiovaskular. Jakarta: Salema Medika
Poltek dr.Soepraoen Malang Yocki, dan Nurhidayah. (2019). Senam sehat
Nurafif, A. H., & Kusuma H. (2016). Asuhan cegah hipertensi di Posyandu RW 02
keperawatan praktis berdasarkan Harjamukti Depok. Jurnal Arsip
penerapan dignosa Nanda, Nic, Noc Pengabdian Masyarakat. Vol.1(1)

Anda mungkin juga menyukai