PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan
integrase sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen
untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan. Manajemen keperawatan dapat didefenisikan sebagai suatu
proses dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan
untuk mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu
perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian
(Marquis dan Huston, 2006).
Pada umumnya para ahli manajemen mengatakan seorang manager
akan berhasil bila bekerja melalui orang lain/kelompok orang dalam mencapai
tujuannya. Disebut juga sebagai suatu proses mengumpulkan dan
mengorganisir sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam
mencapai tujuan seorang manager harus memperhatikan visi, misi dan filosofi
suatu organisasi agar tidak menyimpang atau melewati rambu-rambu yang
telah digariskan oleh the founding father of organization. Tahapan umum suatu
manajemen yang banyak diikuti para ahli yaitu perencanaan (Planning),
pengorganisasian (Organizing), pengarahan (Directing), dan pengendalian
(Controlling) (Kurniadi, 2016).
Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang
berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses
pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan.
Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu
manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat
langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat
menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan.
Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pengawasan yang menunjang
keberhasilan dari suatu tujuan organisasi (Marquis dan Huston, 2006).
Fungsi pengedalian menjamin hasil actual konsisten dengan
perencanaan. Apakah hasil sesuai dengan perencanaan kalua tidak kenapa, apa
Universitas Faletehan | 1
ada yang salah dengan fungsi perencanaan. Aktivitas seleksi dan penerimaan
karyawan, inspeksi kegiatan, evaluasi kinerja, dan analisis laporan keuangan.
Manager membandingkan hasil kerja dengan standar kinerja. Kepala ruangan
akan melakukan kegiatan antara lain menilai hasil kerja Asuhan Keperawatan
dan membandingkan dengan Standar yang ditetapkan, menilai sikap dan
perilaku perawat pelaksana, melihat biaya yang sudah keluar, merencanakan
tindakan lanjut hasil evaluasi (Gibson, Ivancevich & Donally, 2011).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Pengendalian (Controling) dalam Manajemen
Keperawatan?
2. Apa Fungsi Pengendalian (Controling) dalam Manajemen Keperawatan?
3. Bagaimana Proses Pengendalian (Controling) dalam Manajemen
Keperawatan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Pengertian Pengendalian (Controling) dalam
Manajemen Keperawatan
2. Untuk Mengetahui Fungsi Pengendalian (Controling) dalam Manajemen
Keperawatan
3. Untuk mengetahui Proses Pengendalian (Controling) dalam Manajemen
Keperawatan
Universitas Faletehan | 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Faletehan | 3
Menurut Kurniadi (2016), pengendalian adalah kegiatan komplek dan
menentukan dalam rangka membandingkan rencana dan pelaksanaan serta
mencari kekurangan atau hambatan disetiap tahapan manajemen untuk segera
menemukan masalah dan memberikan tindak lanjut agar sesuai dengan rencana
awal yang telah ditetapkan.
Prinsip pengawasan yang harus diperhatikan manager keperawatan
dalam menjalankan fungsi pengendalian (Muninjaya, 2004) adalah:
1. Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya
mudah diukur
2. Pengawasan merupakan kegiatan penting dalam upaya mencapai tujuan
organisasi
3. Standar untuk kerja harus dijelaskan kepada semua staff.
Universitas Faletehan | 4
rekannya secara akurat. Staff harus dilibatkan dalam proses penilaian kinerja
dan memandang penilaian ini sebagai hal yang akurat dan adil (Marquis dan
Huston, 2006).
Peran Manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan lingkungan.
Tetapi faktor lain yang mungkin mempengaruhi tergantungnya tugas,
khususnya bagaimana manajer bekerja dalam suatu organisasi. Secara umum
peran manajer dapat dinilai dari kemampuannya dalam memotivasi dan
meningkatkan kepuasan staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari
terpenuhinya kebutuhan fisik, psikis, dimana kebutuhan psikis tersebut dapat
terpenuhi melalui peran manajer dalam memperlakukan stafnya. Hal ini dapat
ditanamkan kepada manajer agar diciptakan suasana keterbukaan dan
memberikan kesempatan kepada staf untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya (Marquis dan Huston, 2006).
Universitas Faletehan | 5
d. Mempertahankan kesinambungan proses (continuing=C), yaitu hasil
tindak lanjut diupayakan agar selesai tuntas dan selalu menguntungkan
organisasi sehingga bisa mempertahankan kesinambungahn keberadaan
organisasi bila perlu adanya keluhan/ masalah akan menambah
kredibilitas organisasi. Hal ini akan terlihat bagaimana pelanggan melihat
kemampuan organisasi dalam menyelesaikan setiap masalah yang timbul.
Rumus pengendalian adalah :
Ss + Sa + F + C=1
Universitas Faletehan | 6
c. Berpandangan kedepan (be forward word looking)
d. Menunjukan kesalahan pada hal hal yang kritis dan penting (point out
exception at critical points)
e. Bersifat obyektif (be objektif)
f. Bersifat fleksibel (be fleksible)
g. Menggambarkan pola kegiatan organisasi (reflec the organisasion
pattern)
h. Bersifatt ekonomis (be economical)
i. Bersifat mudah di mengerti (be understable)
j. Menunjukkan kegiatan perbaikan (indicate correction action)
Dalam pelaksanaan kegiaqtan pengendalian maka seorang manager
harus memperhatikan standar apa yang diterapkan. Standar kerja/SOP
diibaratkan sebagai sebuah tongkat (as a yardistick) yang bisa mengukur
kualitas dan kuantititas pelayanan keperawatan. Bahkan menurut Koontz dan
Weihirch, dikastakabn menjadi standar bila memiliki 8 kategori yaitu :
a. Secara fisik ada (physical)
b. Memiliki harga yang jelas (cost)
c. Mengandung modal (capital)
d. Memuat pendapatan (evenue)
e. Memiliki program (program)
f. Tidak dapat dinyatakan dengan jelas (intangible)
g. Mengandung tujuan dan sasaran (goal)
h. Memiliki strategi perencanaan dan pengendalian (strategic of plan and
control)
F. TEHNIK EVALUASI
Ada beberapa teknik evaluasi yang bisa diterapkan di institusi
pelayanan keperawatan, yaitu:
a. Evaluasi terhadap operational plant (master control plan).
Teknik evaluasi ini merupakan yang paling mudah digunakan oleh semua
level manajer termasuk perawat pelaksana. Dengan membuat urutan
kegiatan sesuai nomor dari terendah sampai tertinggi. Pelaksanaan bisa
Universitas Faletehan | 7
berdasarkan kepada prioritas/urgensi kebutuhan atau waktu. Urutan
kegiatan yang penting bisa menunjukan sebagai perwakilan semua
kegiatan dan siapapun yang melihat bisa mengerti maksudnya. Kegiatan
lain untuk melengkapi kesempurnaan tahap ini misalnya mengadakan
survey pendahuluan, study lapangan atau bila perlu benchmarking ke
organisasi lain, mengadakan konseling dan bimbingan kepada manajer
yang bertanggung jawab.
b. Nursing Round
Teknik ini bisa dilakukan oleh manajer setiap hari dimana perawat dan
kepala ruangan mengadakan kegiatan round keperawatan kepada pasien.
Saat itulah manajer akan melihat secara langsung efektifitas pelayanan
keperawatan sekaligus mengadakan koreksi dan perbaikan.
c. Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Teknik ini memiliki ciri khas yaitu semua jenis kegiatan, waktu dan
biaya akan dicatat dan tertulis. Dalam penulisannya waktu atau biaya,
bisa dilakukan secara urutan atau acak. Teknik ini memuat siklus suatu
perkerjaan yang bisa menghasilkan produk atau jasa tertentu. Urutan
siklus harus sesuai dengan prosedur kerja yang setiap harinya dilakukan
karyawan, sehingga menjadi prosedur kerja tetap bagi setiap karyawan
d. Nursing Operation Instruction (NOI)
Teknik ini dilakukan dilaksanakan diruang pelayanan keperawatan
dengan dibuat daftar pasien sesuai dengan urutan kegawatan pasien
sehingga seorang manajer akan melakukan observasi disesuaikan dengan
kebutuhan evaluasi nya. Teknik ini bisa dilakukan sewaktu-waktu sesuai
informasi yang diperlukan pemimpin lebih atas, misalnya melihat
kecepatan pelayanan dan kepuasan pasien.
e. Gant Charts
Teknik gant charts dilakukan dengan membuat urutan kegiatan sesuai
dengan prosedur yang seharusnya dilakukan. Prosedur ini sudah
ditetapkan oleh profesi atau ketetapan pemerintah sehingga sudah
sebagai standar resmi. Kegiatan proses keperawatan dan prosedur
kegiatan keperawatan adalah contoh standar urutan yang sudah baku.
Universitas Faletehan | 8
f. Milestone and Critical Control Point (MCCP)
Teknik ini merupakan salah satu teknik kegiatan evaluasi yang
pelaksanaan nya berdasarkan urutan waktu. Urutan waktu yang sering
dipakai adalah bulanan atau tahunan dengan memakai bulan maka akan
terlihat jadwal yang jelas kapan akan dilaksanakan suatu kegiatan.
Universitas Faletehan | 9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen keperawatan dapat didefenisikan sebagai suatu proses dari
perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan. Prosesmanajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu
perencanaan, pengorganisasian,kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian
(Marquis dan Huston, 2006).
Dalam pelaksanaan di Institusi pelayanan, Manajemen keperawatan
menerapkan pendekatan system input (Masukan), Process (Proses), Output
(Keluaran), Control (Pengendalian) dan Feedback mechanism (Mekanisme
Umpan balik). Input (Masukan) yang ada dalam ruang pelayan keperawatan
misalnya ada sarana prasarana, alat kesehatan dan materiel kesehatan, metode
pelayanan keperawatan serta sumber daya perawat dan tenaga penunjang.
B. SARAN
Pengawasan (controlling) menjadi sangat dibutuhkan karena dapat
membangun suatu komunikasi yang baik antara pemimpin organisasi dengan
anggota organisasi. Serta pengawasan (controlling) dapat memicu terjadinya
tindak pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu masalah.
Pengawasan (controlling) lebih baik dilakukan secara langsung oleh
pemimpin organisasi disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan
seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Pengawasan (controlling)
disarankan dilakukan secara rutin karena dapat merubah suatu lingkungan
organisasi dari yang baik menjadi lebih baik lagi.
Universitas Faletehan | 10
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Faletehan | 11