PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai
dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan yang dihadapinya
dalam kehidupan sehari-hari. Perawat sebagai orang pertama dalam tatanan
pelayanan kesehatan, melaksanakan fungsi-fungsi yang sangat relevan dengan
kebutuhan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sehat secara sosial
merupakan hasil dari interaksi positif di dalam kmunitas. Kesehatan manusia
berubah-ubah bergantung pada pemicu stress (stressor) yang ada, kemampuan
mengatasi masalah (Mekanisme koping), serta memelihari homeostatis. Setiap
manusia mempunyai rentang sehat-sakit yang terdiri atas dua kutub, yaitu
keadaan sehat optimal dan keadaan sakit (Efendi, & Makhfudli, 2009).
Menurut kutipan WHO permasalahan diare di negara-negara berkembang
khususnya Indonesia dapat dikurangi dengan prilaku hidup sehat yaitu Cuci
Tangan Pakai Sabun (CTPS). Tangan merupakan pembawa utama kuman
penyakit, oleh karena itu sangat penting untuk diketahui dan diingat bahwa
perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan prilaku sehat yang sangat efektif
untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit menular seperti diare. Prilaku
sehat cuci tangan pakai sabun yang merupakan salah satu perilaku hidup
bersih dan sehat, saat ini juga telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena
masalah kurangnya praktek prilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negar-
negara berkembang saja. Ternyata di negara-negara maju pun kebanyakan
masyarakatnya masih lupa untuk melakukan prilaku cuci tangan pakai sabun.
Di provinsi Banten, berdasarkan Riskesdas 2013, diketahui insiden diare
termasuk tertinggi ke 5 di Indonesia yaitu sebesar 8,0%. Sedangkan kaitannya
dengan prilaku cuci tangan dengan benar, di Provinsi Banten hanya sebesar
48,3%. Angka ini menggambarkan masih rendahnya persentase prilaku cuci
tangan dengan benar yang dilakukan oleh masyarakat (Kemenkes RI, 2013).
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Promosi kesehatan komunitas (Masyarakat) ?
2. Bagaimana peran perawatan dalam promosi kesehatan Komunitas
(Masyarakat)?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu promosi kesehatan komunitas terutama di masyarakat
2. Mengetahui peran perawat dalam promosi kesehatan komunitas terutama
di masyarakat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
3. Penigkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan
sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup
4. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan
status sosial ekonomi masyarakat
5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan
penyakit.
4
c. Penyakit karena cedera 10,8%
d. Penyakit gangguan mental 2,1%
Penyebab Masalah
Menurut Effendy, 1997 mengemukakan bahwa Penyebab Masalah
meliputi :
1. Faktor sosial ekonomi
a. Tingkat pendidikan masyarakat sebagian besar masih rendah
b. Tingkat sosial ekonomi (Penghasilan) sebagian masih rendah
c. Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan.
2. Gaya Hidup dan prilaku masyarakat
a. Masih banyaknya kebiasaan masyarakat yang merugikan
kesehatan
b. Adat istiadat
3. Lingkungan Masyarakat
a. Kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan
b. Kurangnya sebagian besar rasa tanggung jawab masyarakat
dalam bidang kesehatan
4. yang berkaitan dengan sistem pelayanan kesehatan
a. Cakupan layanan kesehatan belum menyeluruh
5
b. Sarana dan prasana belum dapat menunjang pelayanan kesehatan
melalui puskesmas
c. Upaya pelayan kesehatan sebagian besar masih berorientasi pada
kuratif.
Program Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan,
6
sikap dan prilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social
support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment) (Maryunani, 2013)
A. PHBS DI MASYARAKAT
7
B. MANFAAT PHBS BAGI MASYARAKAT
3. meningkatkan perilaku cuci tangan yang benar ( cuci tangan dengan air
mengalir dan sabun ) setelah buang air besar, setelah menceboki bayi dan
balita, sebelum makan serta sebelum menyiapkan makan.
8
Menurut Maryunani, 2013 mengemukakan bahwa peranan masyarakat
untuk memperhatikan 4 PHBS antara lain:
9
dan sabun perlu dan sarana pelayanan air
dilakukan demostrasi untuk mengetahui resiko
cuci tangan yang salah pencemaran air.
dan benar. Sehingga b. Menjaga kebersihan
masyarakat tahu disarana pelayanan air dan
bedanya disumber air
c. Peningkatan kesadaran
masyarakat tentang
pentingnya meningkatkan
kualitas air dan mencegah
terjadinya pencemaran
d. Contohnya:
Tandon air yangada
dirumah tangga harus
selalu dibersihkan miimal
seminggu sekali untuk
menghindari siklus
perkembangbiakan
nyamuk.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Proses keperawatan pada tingkat masyarakat mencakup individu,
keluarga, dan kelompok khusus yang memerlukan pelayan asuhan
keperawatan.
Kegiatan praktek keperawatan kesehatan masyarakat, yang dilakukan
oleh perawat mencakup hal-hal yang sangat luas, tentunya sesuai dengan
tingkat pelayanan kesehatan masyarakat itu bekerja, tetapi secara umum
kegiatan perawat kesehatan masyarakat adalah Memberikan asuhan
keperawatan langsung kepada masyarakat atau komunitas, Penyuluhan/
pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka mengubah prilaku
masyarakat atau komunitas, Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan
yang dihadapi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, Anik. (2013). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta : Trans
Info Media
WHO, 2017. Pedoman Hidup Sehat. Diadaptasi oleh Facts for life Third
Edition. UNICEF, WHO, UNIESCO, UNFPA, and the World Bank.
Kemenkes RI, 2010. Riset Kesehatan Dasar 2010. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Kemenkes RI. Jakarta.
12