Anda di halaman 1dari 18

Pengaruh Jus Semangka dan Rendaman Kaki Dengan Air Hangat

1
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Payung
Sekaki Kab. Solok Tahun 2022

OLEH

DIVO DWI ANANDA


NIM: 1914201048

Ketua Penguji :
Penguji I :
Penguji II :

PRODI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI 2023


HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Tempat Penelitian | Hasil Penelitian

BAB V
Analisa Univariat

Penelitian ini menggunakan metode penelitian


kualitatif pendekatan fenomenologi yaitu tentang
stigma masyarakat terhadap pasien tuberkulosis
Tujuan Penelitian 4

Tujuan Umum
Diketahui pengaruh pemberian
jus semangka (Citrullus Lanatus)
dan rendaman kaki dengan air
hangat terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia yang
mengalami hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Payung Sekaki
Kabupaten Solok

Tujuan Khusus
(1) Menganalisis indikator input pada program
TB dalam upaya pengendalian TB. (2)
Menganalisis indikator proses dengan mengkaji
karakteristik masyarakat (jenis kelamin,
pendidikan dan pengetahuan masyarakat
tentang TB) dan mengidentifikasi persepsi
negative dan positif stigma masyarakat terhadap
penderita TB, (3) Menganalisis indikator output
peran serta masyarakat dalam upaya
pengendalian TB
5

Latar Belakang Masalah


Berdasarkan data WHO
Menurut data Diperkirakan 10,6 juta orang
Kementerian Kesehatan jatuh sakit karena TB pada
(Kemenkes) tahun 2022, tahun 2021, meningkat 4,5%
pada tahun 2021 dari 10,1 juta pada tahun
terdapat sekitar 397.377 2020. Angka kejadian TB
kasus tuberkulosis (TBC). (kasus baru per 100.000
Angka tersebut populasi per tahun)
bertambah dibanding meningkat sebesar 3,6%
tahun sebelumnya, yakni antara tahun 2020 dan 2021.
351.936 kasus pada 2020

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan


Kabupaten Tanah Datar, jumlah terduga
Berdasarkan data BPS Provinsi Sumatera tuberkulosis yang mendapatkan pelayanan
Barat tahun 2022, prevalensi tuberkulosis sesuai standar pada tahun 2021 sebanyak
pada tahun 2021 sebanyak 8.216 kasus, 1.292 kasus. Angka ini meningkat bila
setara dengan 148,8 kasus per 100.000 dibandingkan semua kasus tuberkulosis
penduduk yang ditemukan pada tahun 2020 yaitu
sebanyak 298 kasus
Penelitian Cremers et al., (2015) menunjukan bahwa
(81,9%) klien tuberkulosis paru mengalami stigma, dimana
sebanyak 19,5% memiliki pengalaman terkait stigma, 54%
mengantisipasi terjadinya stigma dan sebanyak 50,4%
mengalami stigma berupa perasaan tidak berguna, malu,
takut, putus asa, rasa bersalah dan kehilangan harga diri.
Selain itu, adanya stigma dapat memberikan dampak
negative bagi pengobatan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ardani &


Handayani, (2017), didapatkan bahwa stigma dapat
berakibat pada kehilangan martabat dan menghambat
mereka untuk mengakses pelayanan kesehatan.

6
Analisa Univariat
Puskesmas Pariangan merupakan Puskesmas urutan
ke 6 tertinggi kasus Tuberkulosis di Kab. Tanah Datar

Berdasarkan data dari Puskesmas Pariangan, terdapat


63 jumlah terduga tuberkulosis yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar. Dan jumlah semua kasus
tuberkulosis pada tahun 2021 sebanyak 13 kasus, 11
kasus diantaranya laki-laki dan 2 kasus perempuan.
Berdasarkan survei pendahuluan dengan cara
mewawancarai 4 orang warga yang tidak menderita
tuberkulosis, didapatkan bahwa masyarakat memandang
orang dengan penyakit tuberkulosis sebagai orang yang
perlu dihindari, masyarakat takut, dan pada akhirnya
mengucilkan penderita tuberkulosis. Masyarakat berpikir
bahwa penyakit tuberkulosis adalah penyakit yang
sangat ditakuti, dan sangat menular, begitu juga dengan
perasaan masyarakat jika diajak berjabat tangan dengan
penderita tuberkulosis mereka tidak bersedia

8
Add an image

5
Untuk itu, peneliti ingin
menganalisis bagaimana
stigma masyarakat
terhadap penderita
tuberkulosis paru di
Rumusan Masalah Wilayah Kerja Puskesmas
Pariangan Kabupaten
Tanah Datar tahun 2023?
Bagi Profesi Kesehatan Masyarakat Manfaat Penelitian Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan persepsi ataupun
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pandangan masyarakat terkait penyakit tuberkulosis dan
masukan bagi profesional kesehatan masyarakat dalam
meningkatkan pengetahuan terkait stigma masyarakat
strategi penurunan stigma masyarakat terhadap
terhadap penderita tuberkulosis agar orang yang terkena
penderita tuberkulosis.
penyakit tuberkulosis dimudahkan dalam mengungkapkan
status dan pengobatan serta mencegah penularan
terhadap masyarakat sehingga dapat meningkat kualitas
hidup penderita tuberkulosis
Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pengembangan ilmu pengetahuan
ataupun wawasan yang berkaitan dengan stigma masyarakat terkait penyakit
tuberkulosis dan dapat memberikan informasi tentang bagaimana stigma masyarakat
10
terkait penyakit tuberkulosis.
Kerangka Berpikir
PROSES
Mengkaji karakteristik
masyarakat (jenis kelamin,
tingkat pendidikan, dan
tingkat pengetahuan) dan
mengidentifikasi persepsi
INPUT negative dan positif stigma
1. Kebijakan masyarakat terhadap
2. Sumber Daya Manusia penderita tuberkulosis
(SDM)
3. Dana
4. Sarana dan Prasarana OUTPUT

Peran serta masyarakat dalam


upaya menghilangkan
stigmatisasi pada pasien TB
11
Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian


kualitatif pendekatan fenomenologi yaitu tentang
stigma masyarakat terhadap pasien tuberkulosis
Metode Penelitian
Lokasi & Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di wilayah kerja


Puskesmas Pariangan Kabupaten Tanah Datar

Waktu Penelitian

Waktu penelitian direncanakan pada bulan Agustus


tahun 2023.

13
Informan Penelitian
14

Kepala Puskesmas Pariangan : 1 orang

Pemegang Program TB Puskesmas Pariangan : 1 orang

Petugas Poli Puskesmas Pariangan : 1 orang

Petugas Promkes Puskesmas Pariangan : 1 orang

Kader TB Puskesmas Pariangan : 1 orang

Masyarakat : 5 orang
Matriks Pengumpulan Data
No. Informasn yang diperlukan Inf-1 Inf-2 Inf-3 Inf-4 Inf-5 Inf-6 Inf-7 Inf-8 Inf-9 Inf-10
1. INPUT :                    
  a. Kebijakan √ √ √ √ √ - - - - -
  a. SDM √ √ √ √ √ - - - - -
  a. Dana √ √ √ √ √ - - - - -
  a. Sarana dan √ √ √ √ √ - - - - -
Prasarana
2. PROSES :                    
  Mengkaji karakteristik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
masyarakat (jenis kelamin,
pendidikan dan
pengetahuan
tentangpenyakit TB) dan
mengidentifikasi persepsi
negative dan positif stigma
masyarakat terhadap
penderita tuberkulosis
3. OUTPUT :                    
  Peran serta masyarakat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dalam upaya
menghilangkan stigmatisasi
pada pasien TB

15
Teknik Pengumpulan Data

Wawancara Mendalam (indepth interview). untuk mendapatkan


dan menemukan apa yang terdapat dalam pikiran responden

Dokumentasi, pengumpulan data dengan cara melalui


tulisan-tulisan, buku-buku, dokumen, dan lain-lain

16
17

Pengolahan dan Analisa Data


1. Reduksi Data (Data Reduction)
Data yang didapatkan dari hasil wawancara selanjutnya
akan ditulis dapat berbentuk seperti laporan atau data
terperinci. Selanjutnya data direduksi dengan
merangkum, memilih hal-hal pokok serta memfokuskan
pada hal penting berdasarkan kategori atau yang telah
dibuat.
2. Penyajian Data (Data Display)
Data yang didapatkan dari hasil wawancara selanjutnya
akan ditulis dapat berbentuk seperti laporan atau data
terperinci. Selanjutnya data direduksi dengan
merangkum, memilih hal-hal pokok serta memfokuskan
pada hal penting berdasarkan kategori atau yang telah
dibuat.
3. Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion/Verification
Penarikan kesimpulan merupakan usaha memahami arti,
keteraturan, pola-pola maupun alur sebab akibat.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai