SKRIPSI
OLEH :
SALSABILLA SILVA RAMONA
NIM: 1913201050
Assalamualaikum Wr.Wb
sampai selesai tidak terlepas dari peran dan dukungan dari berbagai
ucapan terima kasih terutama kepada ibu Fitria Fatma, SKM, M.Kes
1. Ibu Dr. Ns. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, M.Kes selaku Rektor Universitas Fort De
Kock Bukittinggi.
2. Ibu Dr. Oktavianis, S.ST, M. Biomed selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
5. Untuk yang teristimewa keluarga tercinta yang telah begitu sabar membantu,
berkorban, memberi dorongan, motivasi dan semangat bagi penulis baik moril
sebab itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Bukittinggi, 2023
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL........................................................................................ v
DAFTAR BAGAN...................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Penelitian.......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 6
E. Ruang Lingkup................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 8
A. Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).......................... 8
1. Pengertian.................................................................................... 8
2. Etiologi........................................................................................ 9
3. Penyebaran Infeksi...................................................................... 10
4. Gejala ISPA................................................................................. 11
5. Macam-macam ISPA................................................................... 12
6. Klasifikasi Bedasarkan Lokasi Anatomi..................................... 15
7. Faktor Resiko ISPA..................................................................... 16
B. Perilaku Open Burning..................................................................... 30
C. Kerangka Teori................................................................................. 34
BAB III KERANGKA KONSEP................................................................ 35
A. Kerangka Konsep............................................................................. 35
B. Definisi Operasional......................................................................... 35
C. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 36
BAB IV METODE PENELITIAN.............................................................. 37
A. Desain Penelitian.............................................................................. 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 37
C. Populasi dan Sampel........................................................................ 37
D. Jenis dan Teknik Pengumpulan........................................................ 39
E. Teknik Pengolahan Data.................................................................. 41
F. Analisa Data...................................................................................... 42
G. Etika Penelitian................................................................................ 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
iv
DAFTAR BAGAN
Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
termasuk penyakit golongan air borne disease atau yang ditularkan melalui
yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit
infeksi saluran pernafasan bawah (WHO, 2020). Separuh dari kematian akibat
ISPA terjadi di lima negara, yaitu Nigeria (162.000), India (127.000), Pakistan
(UNICEF, 2020).
1
2
terdapat di Provinsi Jawa Timur sebanyak 74.071 kasus, diikuti Jawa Barat
sebanyak 67.185 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 35.978 kasus. Prevalensi
ISPA terendah terdapat di Sulawesi Utara sebanyak 281 kasus (Kemenkes RI.,
2022).
tahun 2022, prevalensi kejadian ISPA mayoritas pada balita sebesar 18,40%.
Angka ini meningkat dibandingkan pada tahun 2018 dengan jumlah 3.493
kasus, diikuti Kota Padang sebanyak 655 kasus dan Kabupaten Sijunjung 519
salah satu cara pengelolaan sampah yang masih banyak ditemukan terutama di
maupun TPA pada wilayah tersebut cukup terbilang jauh dari tempat tinggal
pembakaran terbuka lainnya CO, CO2, CH4, NOx, SO2, senyawa Volatile
Organic Compound (VOC), Particulate Meter 2.5 (PM 2.5), dan PM 10 (Das,
2018).
sehingga terjadi sesak nafas, dan menggunakan otot bantu nafas menjadi tidak
demam, tidak nafsu makan, mual, berat badan menurun dan aktivitas menjadi
hubungan antara kejadian ISPA dan paparan oleh polusi udara terutama polusi
udara oleh CO2, SO2, NO2, dan PM10 yang mana CO merupakan partikel yang
sering di dapatkan pada emisi gas oleh karena pembakaran sampah. Pada
186 rumah tangga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Taram dan mayoritas
pemilahan lalu pada sore harinya dibuang ke tempat tertentu untuk dibakar di
sampah secara bersama-sama. Hal ini mereka lakukan karena sudah kebiasaan
sejak dulu. Disisi lain, beberapa masyarakat yang terbatas akses terhadap
namun tanpa adanya pemilahan sampah sebanyak 18 (9,7%) rumah tangga dan
tangga dan tingginya kejadian ISPA pada usia > 45 tahun di wilayah kerja
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
selanjutnya.
3. Bagi Responden
E. Ruang Lingkup
kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas Taram. Jenis penelitian ini adalah
ISPA. Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang
Slovin dengan total sampel 65 rumah tangga. Sampel penelitian dipilih secara
data dilakukan secara univariat untuk melihat distribusi frekuensi tiap variabel
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyalit tanpa gejala atau
yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari. Gejalanya meliputi
demam, batuk, dan sering juga nyeri tenggorak, coryza (pilek), sesak
2. Etiologi
8
9
a. Bakteri
(Krismeandari, 2015).
b. Virus
2008).
c. Jamur
2014).
d. Aspirasi
pada saat lahir, benda asing (biji-bijian, benda plastik, dan mainan
Selain itu hasil pembakaran kayu dan obat nyamuk bakar serta
penyehatan udara dalam ruang rumah dampak dari PM2,5 dan PM10
3. Penyebaran Infeksi
Penyebaran infeksi pada ISPA dikenal dengan tiga cara yaitu sebagai
berikut:
b. Melalui aerosol yang lebih kasar, terjadi pada waktu batuk dan bersin-
bersin.
c. Melalui kontak langsung atau kontak tidak langsung dari benda yang
telah terkontaminasi oleh jasad renik, atau yang disebut dengan hand
to hand transmission.
hidung. Virus yang menyebabkan ISPA terdapat 10-100 kali lebih banyak
4. Gejala ISPA
1) Batuk
2) Serak
dari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala sebagai berikut :
1) Pernafasan lebih dari 50 kali per menit pada anak yang berumur
kurang dari satu tahun atau lebih dari 40 kali per menit pada anak
campak.
gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala
sebagai berikut.
bernafas
3) Kesadaran menurun
6) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
5. Macam-macam ISPA
umumnya demam, terutama pada anak kecil. Anak yang lebih besar
memiliki demam ringan, yang muncul pada waktu sakit. Pada anak-
b. Faringitis Akut
Sebesar 70% faringitis akut disebabkan oleh virus pada anak usia
tahun, tapi lebih sering pada yang lebih 5 tahun. Gejala khasnya adalah
serius, tetapi efek bagi anak merupakan resiko serius. Acute Rheumatic
Fever (ARF) penyakit radang sendi, dan sistem saraf pusat dan Acute
saluran tuba eustachius oleh karena rinitis dan bisa juga karena alergi.
demam dan bisa juga malaise. Oleh karena akumulasi mukus dan
cairan sebagai akibat dari odema pada tuba eustachius, bakteri dapat
moraxella catharralis.
e. Influenza
tahun yang disebut antigenic shift: variasi minor didalam subtipe yang
terinfeksi.
15
f. Sinusitis
Dengan gejala hidung tersumbat, sekret dari hidung yang kenal jernih
atau berwarna, berbau, nyeri tekan pada daerah wajah atau pipi, bisa
bisa oleh karena bakteri, virus atau penyebab yang lain, seperti: polip,
alergi, infeksi gigi serta tumor. Bakteri penyebab yang paling sering
g. Laring Akut
remaja. Bayi dan anak kecil memiliki keterlibatan yang lebih umum.
adalah suara serak yang disertai dengan gejala pernafasan atas lainnya
pneumonia.
kesehatan umum.
17
umum dan kesehatan terbatas. Penularan kasus ISPA akan lebih cepat
(Krismeandari, 2015).
Pada situasi bencana jumlah kasus ISPA sangat besar dan menduduki
kekurangan gizi maka akan sangat mudah terserang infeksi salah satunya
memenuhi kriteria:
1) Suhu Ruangan
adalah:
mekanik/buatan.
2) Kelembaban Ruangan
3) Luas Ventilasi
untuk suatu rumah untuk menjaga agar aliran udara didalam rumah
dari luas lantai (Kemenkes RI, 1999). Untuk rumah ber AC (Air
4) Pencahayaan
alam dan atau buatan yang langsung maupun tidak langsung dapat
3.35; p=0,01).
21
5) Kepadatan Hunian
6) Jenis Dinding
dari tembok/pasangan bata atau batu yang diplester dan bisa juga
Putri & Mantu, (2019) bahwa ada hubungan yang bermakna antara
7) Jenis Lantai
bangunan yang kedap air dan tidak bisa ditembus binatang melata
Putri & Mantu (2019) bahwa ada hubungan yang bermakna antara
memelihara dan menjaga kesehatan anak serta gizi yang baik untuk
ISPA yang dialami oleh balita dan menganggap hal tersebut tidak
lain.
itu asupan gizi yang diberikan pada balita tidak sesuai dengan
ISPA.
c. Faktor Pejamu
1) Usia
dewasa. Anak berumur 1-5 tahun lebih banyak terkena ISPA. Hal
2016).
2) Jenis Kelamin
karena anak laki –laki memiliki aktivitas yang lebih aktif dan
3) Status Gizi
badan (BB) dan tinggi badan (TB). Seorang anak yang kekurangan
4) Imunisasi
(p=0,020).
d. Faktor Perilaku
langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Menurut
Umum, 2011).
27
1) Kebiasaan Merokok
rumah.
28
oleh asap rokok bersama dengan gas lainnya yang bervariasi (Sari
ledakan gas yang sering terjadi sehingga memilih bahan bakar yang
aman seperti minyak tanah dan kayu bakar bagi pedesaan. Namun
asap tersebut, maka asap akan berkumpul dalam ruangan dan tidak
ISPA.
bila terdapat angin kencang, arang sampah, abu, debu, dan asap
(Purnaini, 2011).
waktu yang relatif singkat. Metode pembakaran sampah tidak hanya dilakukan
volume sampah 90% dari volume awal (Albores, et al., 2016). Bahkan
32
dari seluruh insinerator di Jepang mencapai 1.934 Mega Watt (MW). Untuk
energi yang tinggi dan emisi yang rendah dengan basis volume sampah yang
sama. Material yang sulit atau tidak bisa terbakar seperti kaca, besi, keramik
dan tanah harus dipisahkan dari sampah yang akan dikirim ke insinerator.
Oleh karena itu, negara yang mengoperasikan insinerator pada umumnya telah
Novitasari, 2018).
33
yang lebih murah dan mudah yaitu sistem pembakaran terbuka (open
jenis sampah tanpa ada pemilahan sampah dan tanpa pengendalian suplai
asap dan emisi lainnya secara tidak terkendali. Emisi gas-gas rumah kaca
maupun bahan pencemar udara seperti dioksin dan logam berat yang
terbuka dapat menyebabkan iritasi pada mata dan infeksi saluran pernapasan
(Das, dkk., 2018). Dalam jangka panjang, material berbahaya yang dihasilkan
C. Kerangka Teori
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, maka kerangka teori dari penelitian ini
Bagan 2.1
Kerangka Teori
1. Suhu Ruangan
2. Kelembaban Ruangan
3. Ventilasi
4. Pencahayaan
5. Kepadatan Hunian
6. Jenis Dinding
7. Jenis Lantai
Faktor Pejamu:
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Status Gizi
4. Imunisasi
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang
ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan kerangka teori yang ada maka
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional
maksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2018).
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
Variable Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Variable Independen
Perilaku Pengelolaan Kuesioner Wawancara 0. Ya Ordinal
Open sampah 1. Tidak
Burning dengan cara
dibakar di tempat
terbuka yang Sumber:
menghasilkan (Hasdita,
partikulat berupa 2021)
35
36
C. Hipotesis Penelitian
hipotesis yang sesuai dengan penelitian ini adalah: Ada hubungan perilaku
open burning dengan kejadian ISPA di wilayah kerja puskesmas Taram tahun
2023.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
sectional yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali,
akan dilakukan pada bulan September tahun 2023 terdiri dari tahap persiapan,
1. Populasi
Populasi adalah total dari setiap elemen yang akan diteliti yang
memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu kelompok, peristiwa,
atau sesuatu yang akan diteliti (Nursalam, 2013). Populasi target dalam
penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di Wilayah Kerja
tangga.
37
38
2. Sampel
proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang
N
n=
1+ N (d)²
Keterangan :
N = Besar Populasi
n = Besar Sampel
186
n=
1+186 (0,1) ²
186
n=
1+1,86
186
n=
2,86
n=65,03
n=65
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria ekslusi
a. Data Primer
kejadian ISPA
b. Data sekunder
Puskesmas Taram.
a. Tahap Persiapan
1) Administrasi Penelitian
lokasi penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
penelitian ini.
c. Tahap Penyelesaian
dilengkapi.
Melakukan entry data pada setiap pertanyaan sesuai kode yang telah
Untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan pada data, baik dalam
5. Tabulasi (Tabulating)
penelitian.
42
F. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
G. Etika Penelitian
Secara garis besar dalam melakukan penelitian ada empat prinsip yang harus
untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh
Kepada Yth:
Calon Responden
di
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Salsabila Silva Ramona
Nim : 1913201050
Judul Penelitian : Hubungan Perilaku Open Burning Dengan Kejadian ISPA
di Wilayah Kerja Puskesmas Taram Tahun 2023
Hormat Saya,
Bukittinggi, 2023
( )
LEMBAR KUESIONER
A. Identitas Responden
No. Responden :
Tanggal Pengisian :
Nama/Inisial :
Umur :
Jenis Kelamin : 1. Laki-laki
2. Perempuan
Pendidikan Terakhir : 1. Tidak Sekolah
2. Tamat SD
3. Tamat SMP
4. Tamat SMA
5. Tamat PT
Pekerjaan : 1. PNS
2. Swasta
3. Wiraswasta
4. Petani
5. Pelajar/Mahasiswa
6. Tidak bekerja
7. ...................................lainnya
C. Kejadian ISPA
Dalam 2 minggu terakhir, apakah anda di diagnosi penyakit ISPA oleh tenaga
kesehatan?
: Ya
: Tidak