Anda di halaman 1dari 20

COMMUNITY EMPOWERMENT

(POSYANDU)
Rahmah Widyaningrum
Kep Komunitas II
POSYANDU
• Pengertian : Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan
bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar bagi ibu, bayi dan anak balita.
• Posyandu bukan tanggungjawab pemerintah saja, namun semua komponen
masyarakat, termasuk kader. Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu
sangat besar  pemberi informasi kesehatan & penggerak untuk datang ke
Posyandu dan melaksanakan PHBS.
Kegiatan Posyandu
• Mencakup 2: Kegiatan Utama dan Kegiatan Pengembangan (Pilihan)
1. Kegiatan utama, mencakup :
• kesehatan ibu dan anak;
• keluarga berencana;
• imunisasi;
• gizi;
• pencegahan dan penanggulangan diare.
2. Kegiatan pengembangan/pilihan (Posyandu Terintegrasi), mencakup :
• Bina Keluarga Balita (BKB);
• Tanaman Obat Keluarga (TOGA);
• Bina Keluarga Lansia (BKL)
• Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
• Semua anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dasar
yang ada di Posyandu terutama;
• bayi dan anak balita;
• ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui;
• pasangan usia subur;
• pengasuh anak.
Manfaat Posyandu Bagi Masyarakat
1. Memperoleh kemudahan informasi &pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.
2. Pertumbuhan anak balita terpantau  mencegah gizi kurang atau gizi buruk.
3. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.
4. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.
5. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta
imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
6. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe).
7. Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak.
8. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas.
9. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi, dan anak balita.
Manfaat Posyandu Bagi Kader
1. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.
2. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak
balita dan kesehatan ibu.
3. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya
dalam bidang kesehatan.
4. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan
kesehatan ibu.
Pengelola Posyandu
• Pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawarah
pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari ketua,
sekretaris, dan bendahara.
• Kriteria pengelola Posyandu:
• Sukarelawan dan tokoh masyarakat setempat.
• Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi, dan mampu memotivasi masyarakat.
• Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.
Waktu dan Lokasi Posyandu
• Penyelenggaraan Posyandu sekurang-kurangnya 1x/bulan. Jika diperlukan,
hari buka Posyandu dapat >1x/bulan. Hari dan waktunya sesuai dengan hasil
kesepakatan masyarakat.
• Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan/RT/RW atau dusun, kios di
pasar, ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun oleh swadaya
masyarakat (lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat).
Pembentukan Posyandu
1. Mempersiapkan para petugas sehingga bersedia dan memiliki kemampuan mengelola &
membina Posyandu.
2. Mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh masyarakat untuk bersedia mendukung
penyelenggaraan Posyandu.
3. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) agar masyarakat mempunyai rasa memiliki, melalui
penemuan sendiri masalah yang dihadapi dan potensi yang dimiliki.
4. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk mendapatkan dukungan dari tokoh
masyarakat.
5. Membentuk dan memantau kegiatan Posyandu dengan kegiatan pemilihan pengurus dan kader,
orientasi pengurus dan pelatihan kader Posyandu, pembentukan dan peresmian Posyandu, serta
penyelenggaraan dan pemantauan kegiatan Posyandu.
Peran Kader
1. SEBELUM HARI BUKA POSYANDU
• Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.
• Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu (pertemuan warga/ surat edaran).
• Melakukan pembagian tugas antar kader (pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan,
PMT & pelayanan lain).
• Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya terkait dengan jenis layanan
yang akan diselenggarakan.
• Menyiapkan bahan penyuluhan dan PMT. Bahan-bahan penyuluhan sesuai permasalahan yang
dihadapi orangtua serta disesuaikan dengan metode penyuluhan, misalnya: menyiapkan bahan-
bahan makanan apabila ingin melakukan demo masak, lembar balik untuk kegiatan konseling,
kaset atau CD, KMS, buku KIA, sarana stimulasi balita.
• Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu.
Peran Kader
2. Saat Hari Buka Posyandu
• Melakukan pendaftaran (pendaftaran balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan sasaran lainnya).
• Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Posyandu anak: penimbangan, pengukuran TB BB LK,
pemantauan aktifitas anak, status imunisasi anak, pola asuh (asah asih asuh), permasalahan anak balita,
dan lain sebagainya.
• Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap hasil pengukuran dan pemantauan kondisi
anak balita.
• Penyuluhan tentang pola asuh anak balita: konsultasi, konseling, diskusi kelompok dan demonstrasi.
• Menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang telah datang ke Posyandu dan minta mereka untuk
kembali pada hari Posyandu berikutnya.
• Menyampaikan informasi pada orangtua agar menghubungi kader apabila ada permasalahan anaknya.
• Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari buka Posyandu.
Peran Kader
3. Sesudah Hari Buka Posyandu
• Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari buka Posyandu, anak
yang kurang gizi, atau anak yang mengalami gizi buruk rawat jalan, dan lain-lain.
• Memotivasi masyarakat, misalnya: memanfaatkan pekarangan -- gizi keluarga, menanam
TOGA, tempat bermain anak, penyuluhan tentang PHBS.
• Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah untuk menyampaikan
hasil kegiatan Posyandu.
• Menyelenggarakan pertemuan, diskusi dengan masyarakat, untuk membahas kegiatan
Posyandu  usulan masyarakat sebagai bahan menyusun rencana tindak lanjut.
• Mempelajari Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP adalah sistem pencatatan data atau
informasi tentang pelayanan yang diselenggarakan di Posyandu. Manfaat SIP : panduan bagi
kader untuk memahami permasalahan yang ada, sehingga dapat mengembangkan jenis
kegiatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
Format SIP
• catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, kematian ibu hamil, melahirkan, nifas;
• catatan bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Posyandu; jenis kegiatan yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan sasaran.
• catatan pemberian vitamin A, pemberian oralit, pemberian tablet tambah darah bagi
ibu hamil, tanggal dan status pemberian imunisasi;
• catatan wanita usia subur, pasangan usia subur, jumlah rumah tangga, jumlah ibu
hamil, umur kehamilan, imunisasi ibu hamil, risiko kehamilan, rencana penolong
persalinan, ambulan desa, calon donor darah yang ada di wilayah kerja Posyandu.
Pesan Kader tentang PHBS
1. Mendorong keluarga melakukan persalinan di fasilitas kesehatan dengan pertolongan
tenaga kesehatan -- ibu dan bayi selamat dan sehat.
2. Mengajak keluarga mendorong ibu memberikan ASI Eksklusif agar bayi tumbuh sehat.
3. Mendampingi keluarga menimbang bayi dan balita di Posyandu setiap bulan agar terpantau
tumbangnya.
4. Mengajak keluarga untuk bergotong royong dalam penyediaan air bersih di lingkungan.
5. Mendorong keluarga untuk membiasakan diri buang air besar di jamban.
6. Menggerakkan masyarakat mencuci tangan menggunakan sabun & air bersih mengalir.
7. Mengajak keluarga untuk rumah bebas jentik nyamuk -- 3M plus 1x/mgg – terhindar DB.
8. Menggerakkan masyarakat agar giat makan sayur dan buah secara rutin.
9. Menggerakkan masyarakat agar melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
10. Mendorong masyarakat menjadikan rumah tempat bebas asap rokok.
Pesan Kader Untuk Ibu Hamil
• Pengaturan Kelahiran
• Hamil usia 20 -30 tahun
• Menjaga jarak antara tiap kelahiran minimal 2 tahun
• Kehamilan >4 kali risiko tinggi
• Pemeriksaan Kehamilan
• Minimal 4x selama kehamilan. Periksa LILA, BB, TB, TD
• Pil tambah darah
• Imunisasi TT
• Kelas ibu hamil
• Persiapan hari persalinan dengan suami & mempersiapkan biaya
• Kebersihan ibu hamil
• Menjaga kebersihan diri
• Mengenali tanda bahaya pada ibu hamil
• Perdarahan (hamil muda dan tua)
• Bengkak, sakit kepala, kejang
• Demam/ panas tinggi
• Air ketuban keluar sebelum waktunya
• Bayi tidak bergerak
• Muntah terus menerus & tidak mau makan
• Makanan yang sehat untuk ibu hamil
• Makan sayur dan buah
• Garam beryodium setiap masak
• Biasakan makan pagi
• Minum air matang 8 gelas/ hari
• Hindari minuman alkohol, merokok, jamu
• Makan porsi kecil dan sering
Pesan Kader untuk Ibu Nifas

• ASI : kolostrom (kekebalan bayi), menyusui 8x/ hari, bayi yidur > 3 jam (bangunkan
dan susui), mencuci tangan dengan sabun
• Menjaga kesehatan ibu nifas : minum vit A, minum tablet tambah darah (40 hari),
kunjungan ke bidan/ nakes minggu I ,II, VI, makan gizi seimbang, minum cukup ar
putih & istirahat, mengganti pembalut sesering mungkin.
• Mengenal tanda bahaya ibu nifas : perdarahan, keluar cairan berbau, demam >2hr,
bengkak kejang, payudara bengkak nyeri merah, gangguan jiwa  segera bawa ke
Puskesmas/ dokter/ bidan
• Ibu nifas ikut program KB : pengaturan jarak kehamilan
Jenis-jenis KB
• Alat KB untuk suami
• Kondom : cara pasang bagaimana ?
• Vasektomi
• Alat KB untuk istri
• Pil diminum setiap hari terus menerus
• Suntik (IM/pantat)  1/3 bulan sekali
• Implant  lengan atas ibu
• IUD  dipasang 2 hari atau 6-8 minggu setelah persalinan
• Tubektomi
Pesan Kader untuk Ibu dengan Bayi/ Balita
1. Pemberian ASI (6 bulan) dan MP ASI
2. Pola makan Anak sesuai Usia
3. Tumbuh kembang Anak (nutrisi, timbang BB ukur TB, jika sakit bawake
Puskesmas)
4. Pemberian vit A : kapsul biru (bayi), kapsul merah (balita)
5. Imunisasi lengkap
6. Hal yang dilakukan jika balita batuk, rujuk jika : nafas cepat, sukar bernafas,
demam tinggi
7. Hal yang dilakukan jika balita diare: berikan ASI, cairan (oralit, kuah, tajin),
pemberian makanan, cuci tangan cegah diare
8. Hal yang perlu dilakukan jika anak demam: kompres, obat penurun panas,
demam sebagai penyerta penyakit, beri cairan
9. Hal yang perlu dilakukan jika anak sakit kulit
10. Mencegah agar anak tidak terkena penyakit kulit
11. Merawat gigi anak

Anda mungkin juga menyukai