Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang melaksanakan


pelayanan kesehatan perorangan secara lengkap yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UU No 44 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1).
Salah satu tujuan dari rumah sakit adalah menyediakan fasilitas pelayanan medis
bagi masyarakat baik untuk kondisi darurat (emergency medical), perawatan
maupun pemulihan. Seiring berkembangnya zaman, rumah sakit akan
meningkatkan kualitas pelayanan dari segi fasilitas maupun sumber daya manusia
agar dapat memberikan pelayanan terbaik, sumber daya manusia yang ada
dirumah sakit terdiri dari sejumlah tenaga medis yang masing-masing berperan
penting dirumah sakit salah satunya adalah perawat, dimana perawat adalah
tenaga medis yang 24 jam berada disamping pasien (Nursalam, 2018).
Kepuasan dimulai dari penerimaan terhadap pasien dari pertama kali
datang, sampai pasien meninggalkan rumah sakit. Pelayanan dibentuk
berdasarkan lima prinsip service quality yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan
dan kenyamanan pelayanan. Dan pelayanan tersebut harus dikelola secara
professional melalui manajemen keperawatan (Nursalam, 2018).
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh mahasiswa co-ners IkesT
Muhammadiyah Palembang pada tanggal 28 Maret- 08 April 2023 di ruangan
Lakitan 1.2 RSUP Moh. Hoesin Palembang, terdapat beberapa masalah. Setelah
dianalisis dan dengan mempertimbangkan kemampuan kelompok, maka
kelompok memutuskan untuk mengatasi masalah di ruangan dengan membuat
Planing Of Action (POA) dan telah dilakukan implementasi sebagai berikut :
1. Sebagian besar perawat tidak menjelaskan kepada keluarga pasien terhadap
cara dan manfaat mencuci tangan 6 langkah.
Semua fasilitas pelayanan kesehatan harus mengupayakan atau
meningkatkan kebersihan tangan dan dengan cepat memastikan pengadaan
pembersih tangan yang berkualitas dalam jumlah yang memadai, melakukan
pelatihan kebersihan tangan, dan menyediakan materi komunikasi tentang
pentingnya kebersihan tangan dalam mencegah penyebaran infeksi

1
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Gerakan Masyarakat Sehat,
2020).
Kebiasaan mencuci tangan sangat penting untuk dipraktikkan secara terus
menerus agar memberikan dampak yang efektif khususnya dalam rangka
pencegahan penyakit. Pasca pandemi, kebersihan tangan setiap kali berada di
luar rumah khususnya di rumah sakit harus dipromosikan berulang kali dalam
ruangan untuk menjadi bagian dari perilaku hidup bersih sehari-hari di pasien
serta masyarakat (World Health Organization, 2020)
Pada implementasi yang kami lakukan, kami melakukan diskusi dengan
para perawat di ruangan Lakitan 1.2 mengenai manfaat cuci tangan yang perlu
perawat sampaikan kepada pasien dan keluarga baik saat orientasi pasien baru
dan saat handover, diskusi yang kami lakukan berupa sharing dan merefresh
mengenai kajian teori serta SOP dalam rangka menyampaikan dan
mengajarkan cuci tangan kepada pasien dan keluarga dengan mengajarkan
langkah-langkahnya, dan Berkoordinasi dengan kepala ruangan serta perawat
untuk mengingatkan pada pasien dan keluarga saat hand over bisa melihat
leaflet yang sudah tersedia di tempat cuci tangan.
2. Permasalahan timbang terima kurang berfokus kemasalah keperawatan pasien
Masalah kedua yang ditemukan kelompok pada saat melakukan
pengkajian yaitu Terdapat masalah pada timbang terima kurang berfokus
kemasalah keperawatan pasien, sehingga kelompok melakukan implementasi
dengan pengkajian secara penuh terhadap masalah, kebutihan dan tindakan
yang telah dilaksanakan serta hal-hal yang penting lainnya, melakukan
klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah di
timbang terimakan atau berhak bertanya terhadap keterangan-keterangan yang
kurang jelas, serta pembuatan format overan pasien.

Anda mungkin juga menyukai