Anda di halaman 1dari 38

Asuhan keperawatan hipertensi

Mata kuliah : keperawatan medikal bedah

Dosen pengamopu : Ns. Nunu harison, S.Kep, M.Kep

Disusun oleh:
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat diselesaikan. Kami juga mengucapkan terimkasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu dalam proses pembentukan makalah ini baik dalam bentuk
materi ataupun pemikiran yang di berikan ke kami berharap dengan adanya makalah
ini, dapat menambah pengetahuan dan pemahaman para pembaca mengenai materi
yang di bahas dalam makalah ini. Di dasari pengetahuan dan pengalaman yang belum
baik, kami sadar masih banyak kekurangan yang perlu di perbaiki dalam makalah ini.
Kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

System kardiovaskular merupakan suatu system transport tertutup yang terdiri


atas jantung,komponen darah ,dan pembuluh darah ,fungsi system kardiovaskular
adalah memberikan dan menglirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan dan
organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan
dan organ tubuh menerima nutrisi dengan adekuat.sistem kardiovaskular yang
berfungsi sebagai system regulasi melakukan mekanisme yang bervariasi dalam
respon seluh aktifita tubuh.pada keadaan tertentu,darah akan lebih banyak di alirkan
pada organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk memelihara system sirkulasi
organ tersebut.

Jantung befungsi melakukan sirkulasi udarah keseluuruh tubuh.Proses sirkulasi ini


akan berkerja dengan baik jika proses pemompaan berlangsung dengan baik.Jika
pemompaan ini tidak sempurnah,distribusi oksigen akan menurun yang dikompensasi
oleh jantung dengan meningkatkan kecepatan respirai. Apabila proses kompensasi
terjadi terus menerus pada akhirnya jantung gagal melakukan pemompaan.pompa
jantung berkeja melalui tahapan yang disebut sirkus jantung yang terdiri dari sistol
dan diasto.

Tekenan adarah adalah kekuatan yang di perlukan agar darah dapatmengliar


mencapai semua jaringan tubuh manusia .tekanan darah sistolik adalah tekanan darah
pada waktu jatung mengencup.adapun tekanan darah diastolic adalah tekanan darah
pada saat jantung mengendor.tekanan darah menusia dapat dibagi menjadi tiga
kelompok iyaitu tekanan darah rendah (hipotensi),normal (normotensi),dan darah
tinggi( hipertensi).
B. Rumusan masalah
1.1 apa definisi hipertensi ?
1.2 apa etiologi hipertensi?
1.3 Bagaimana patofisilogi hipertensi?
1.4 Apa saja tanda dan gejala hipertensi?
1.5 Baigamana prosedur diagnostic penyakit hipertensi?
1.6 Bagaimana penatalaksanaan penyakit hipertensi?
1.7 Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi hipertensi.
2. Mengetahui etiologi hipertensi.
3. Mengetahui patofisiologi hipertensi
4. Mengetahui tanda dan gejala penyakit hipertensi
5. Mengetahui penatalaksanaan penyakit hipertensi.
6. Mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi.
BAB II.
KONSEP DASAR PENYAKIT

1. Pengertian hipertensi

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah di atas


normal atau tekanan darah parsistem dimana tekanan sistolik nya di atas 140 mmhg
dan tekanan diastolic nya di atas 60 mmhg. Pada populasi manula hipertensi di
definisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmhg dan tekanan diastolic 90 mmhg.
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Di
sebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering tidak
menampakkan gejala. Separu orang menderita hipertensi tidak sadar akan kondisi
nya.

2. etiologi hipertensi
Berdasarkan etiologi nya hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer
Hipertensi ini merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebab nya
atau disebut juga hipertensi ideofatik. Banyak factor yang mempengaruhi
seperti jenis kelamin, genetic, usia,lingkungan, system reninangaiotensin
dan system syaraf otonom. Factor-faktor lainya yaitu merokok, konsumsi
garam berlebihan, alcohol, obesitas, stess dan kurang berolahraga atau
aktivitas fisik.

2. Hipertensi sekunder
Penyebab sfesifik nya diketahui, misalnya penyakit ginjal
(glomerulonephritis akut, nefritis kronis, penyakit poliartritis, diabetes
nefropati) penyakit endokrin (hipotiroid, hiperkalsemia, akromegali).
koarktasioaorta, hipertensi pada kehamilan, kelainan neurologi, obat-
obat dan zat-zat lain (Lauralee, 2001; dalamRahmadani, 2011).

Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90% penderita hipertensi.sedangkan


10%sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder .meskipun hipertensi primer belum
diketahui dengan pasti penyebabnya,data-data penelitian telah menemukan beberapa
factor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.faktor tersebut adalah sebagia
bherikut;
1. Factor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi.
2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
a. Umur (jika umur bertambah maka TD meningkat)
b. Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan)
c. Ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih)

Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.hipertensi


terjadi sebagai respon peningkatan cardiac ouput atau peningkatan tekanan
periper.namun ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:

1.Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport


Na.

2. Obesitas, terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan


tekanan darah meningkat.

3. Stress Lingkungan.

4. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta


pelebaran pembuluh darah.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada :
1. elastisitas dinding aorta menurun
2. katup jantung menebal dan menjadi kaku
3.kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun kempuan jantung memompa darah menurun menyababkan
menurunya kontarsi dan volumenya
4.kehilangan elastisitas pembuluh darah ,hal ini terjadi kerna kurangnya
aktivitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5.meningkanya resistensi pembuluh darah perifer.

3.Tanda dan gejala hipertensi

Menifestasi kelinis pada klien dengan hipertansi adalah :


 Peningkatan tekanan darah >140/90 mmhg
 Sakit kepala
 Epistaksis
 Pusing/migraine
 Rasa berat ditengkuk
 Sukar tidur
 Mata berkunang-kunang
 Lemah dan letih
 Muka pucat
 Suhu tubuh rendah
Sebagian besar paien dengan hipertensi biasanya tidak mempunyai spesifik
yang menunjukan kenaikan tekanan darahnnya dan hanya didefinisikan dengan
pemeriksaan tekanan darah saja .faktor yang mempengaruhi gejala hipertensi yaitu
adanya kerusakan atau gangguan vaskuler dengan manivestasi yang khas sesuai
dengan system organ yang divaskularisasi.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan merupakan pengkajian status kesehatan.baik status kesehatan saat
ini (riwayat penyakit sekarang),status kesehatan masa lalu (riwayat penyakit
terdahulu),dan status kesehtan keluarga (riwayat penyakit keluarga)

a. Riwayat penyakit sekarang


Merupakan peroses atau alur bagaimana keluhan bisa terjadi.bila didalm keluhan
utama tidak di jelaskan bagaimana bisa keluhan utama dalam hipertensi itu
muncul,maka di dalam riwayat penyakit sekarang di munculkan.pada pengkajian ini
bisa muncul berbagai keluhan yang lainnya.yang perlu di tannyakan pada klien
adalah bagaimana proses keluhan menyangkut hipertensi itu bisa terjadi,tindakan
yang telah di lakukan paien dan keluarga untuk meringankan keluhan yang muncul
akibat hipertensi (termasuk pengobatan yang telah di lakukan),bagaimana prosesnya
sampai pasien di bawa ke rumah sakit.misalnya jika dalam hipertensi ini biasanya
pasien merasa pusing.hal-hal yang di tannyakan meliputi :
1.gambaran pusing atau sakit kepala yang di rasakan oleh pasien
2. kapan rasa pusing itu muncul?
3.apakah yang menyebabkan pusing akibat kenaikan tekanan darah yang di alami
oleh pasien bertambah parah ?
4.apakah pasien telah menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan gejala
dari hipertensi tersebut?
5.apakah efek samping dari obat yang di komsumsi baik atau tidak terhadap rasa
pusing atau sakit kepala yang di rasakan ?
6.dan sebaginnya.

b. riwayat penyakit dahulu


mengkaji apakah ada penyakit yang pernah pasien derita di masa lalu. Hal ini
di lakukan untuk mengetahui apakah penyakit terdahulu yang pernah di derita
berdampak pada penyakit yang muncul pada pasien saat ini.hal ini perlu di kaji
apakah dulunya pasien punya riwayat hipertensi dan pernah MRS dengan keluhan
yang sama.selain itu perlu ditannyakan pula apakah pasien perna menderita penyakit
yang berhubungan dengan kardiovakuler lainya.

c.Riwayat penyakit keluarga


riwayat kesehatan keluarga di tujukan untuk mencari apakah ada factor keturunan
atau pun bawaan .Hal yang di tanyakan adalah adakah anggota keluarga yang perna
menderita penyakit hipertensi sebelumnya.pengkajian pada riwayat kesehatan
keluarga ini jangan lupa sertakan genogram .

2. Pengkajian:NANDA,pola Gordon

Pola nanda

a. pola manajemen kesehatan-Persepsi Kesehatan yang perlu dikaji :


 Bagaimana klien dan keluarga menangani permaalahan hipertensi yang
ada misalnya obat apa yang di berikan saat tekanan darah pasien
meningkat
 Bagaimana pasien dan keluarganya mengontrol lingkungan yang
mendukung kesembuhan penderita hipertensi
 Apakah paien telah memeriksakan diri secara rutin ke failitas pelayanan
kesehatan
 Riwayat hospitalisasi dan pembedahan
 Apakah pasien sering memeriksakan tekanan darahnya
 Sejauh mana paien dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan yang di
lakukan oleh pasien
 Factor resiko yang berhubungan dengan kesehatan misalnya gaya hidup
dan status social ekonomi

b. pola metabolik-Nutrisi yang perlu dikaji:


 Kebiasaan jumlah makanan dan kudapan yang di konsumsi oleh pasien
 Jenis makanan dan minuman yang seriing di konsumsi
 Jelaskan makanan dan minuman yang baik di konsumsi untuk penderita
selama 24 jam
 Adakah peningkatan atau penurunan berat badan
 Adakah perubahan nafsu makan
 Pola makan 3 hari terakhir atau 24 jam terakhir

c. Pola eleminasi yang perlu dikaji:


 Kebiasaan pola BAK selama hipertensi
 Kebiasaan pola BAB selama hipertensi
 Penggunaan bantuan obat-obatan untuk ekskresi

d. Pola aktivitas-latihan yang perlu dikaji:


 Aktvitas sehari-hari yang di lakukan oleh psien
 Apakah klien suka melakukan olaraga
 Jenis olaraga yang sering di lakukan pasien
 Kemampuan untuk merawat diri sendiri akibat adanya hipertensi saat ini
 Apakah klien menggunakan alat bantu seperti kruk atau tongkat akibat
hipertensi yang di alami
 Apakah tingkat energy menurun selama mengalami hipertensi
 Lingkungan kerja pasien
e. Pola istirahat-Tidur Yang perlu dikaji:
 Kebiasaan tidur pasien sehari-hari
 Keyakinan budaya
 Apakah pasien menggunaan obat-obatan yang mempermudakan pasien
untuk istirahat atau tidur
 Jadwal istirahat dan relaksasi yang di lakukan oleh pasien
 Apakah ada gejala gangguan pola tidur yang muncul
 Kaji factor yang berhubungan misalnya proses penuaan

f. Pola persepsi-kognitif Yang perlu dikaji:


 Gambaran panca indra pasien
 Apakah ada pengaruh hipertensi dengan gambaran panca indra
 Penggunaan alat bantu pendukung panca indra misalnya kacamata,alat
bantu dengar,dsb.
 Persepsi ketidak nyamanan
 Tingkat pendidikan
 Kemampuan pasien dan keluarganya dalam mengambil keputusan
 Saat mana pasen merasakan pusing

g. Pola konsep diri-persepsi diri yang pelu dikaji:


 Keadaan social:pekerjaan,situasi keluarga,kelompok sosial
 Identitas personal :penjelasan tentang diri sendiri kekuatan dan
kelemahan yang di miliki
 Keadaan fisik :segala sesuatu yang berkaitan dengan tubuh,yang di sukai
dan tidak di sukai
 Harga diri:perasaan mengenai diri sendiri
 Ancaman terhadap diri sendiri akibat hipertensi yang di misalnya
perubahan peran
 Apa yang pasien rasakan saat menderita hipertensi

h. Pola hubungan- Peran yang perlu dikaji:


 Gambaran tentang peran berkaitan dengan keluarga,teman,dan rekan
kerja
 Kepuasan atau ketidak puasan menjalankan peran
 Efek terhadap perubahan status kesehatan
 Pentingnya dukungan keluarga kepada pasien yang menderita hipertensi
 Hubungan pasien dengan orang lain
 Apakah masalah kesehatan yang dialami pasien mempengaruhi
perubahan peran dan tanggung jawab dalam keluarga,sahabat,dalam
pekerjaan,atau aktivitas sosil.

i. pola reproduktif-seksualitas yang perlu dikaji:


 Masalah atau perhatian seksual
 Gambaran prilaku seksual
 Apakah hipertensi yang di derita pasien mengganggu aktivitas seksualnya
 Pengetahuan yang berhubungan denganseksualitas dan reproduksi
 Riwayat menstruasi dan reproduksi
 Apakah masalah hipertensi yang sedang pasien alami mengganggu peran
pasien sebagai seorang wanita atau pria

j. pola Toleransi terhadap stress-Koping yang perlu dikaji:


 Sifat pencetus stressyang dialami baru-baru ini
 Tingkat stress yang di persepsikan
 Gambaran respon umum dan khusus terhadap stress yang muncul
 Strategi yang biasa digunakan untuk mengatasi stress serta keefektifanya
 Perubahan kehidupan dan kehilangan
 Strategi koping yang biasa digunakan
 Penilaian kemampuan pengendalian akan kejadian yang dialami oleh
pasien
 Pengetahuan dan penggunaan manajemen stress
 Hubungan manajemen stress dengan dinamika keluarga pasien
 Riwayat yang berhubungan dengan masalah psikologis
 Siapa yang membantu pasien dalam penyesuaian diri terhadap penyakit
hipertensi yang dialaminya saat ini
 Apakah pasien mengalami stress karena menderita hipertensi

k. pola keyakinan -Nilai yang perlu dikaji:


 Latar belakang budaya atau etnik
 Status ekonomi,perilaku kesehatan yang berkaitan dengan kelompok
budaya atau etnik
 Tujuan kehidupan pasien
 Apa yang dijadikan penting bagi pasien dan keluarganya
 Dampak kesehatan terhadap spiritualisasi
 Harapan kedepannya terkait dengan masalah yang pasien hadapi

Pola Gordon

1. pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Pasien mengatakan tahu tentang pentingnya kesehatan sehingga apabila ada salah
satu keluarganya yang sakit langsung di bawah ke RS.

2.pola Nutrisi
a.Sebelum sakit

1.Makan :3 x 1 sehari (Nasi,sayur,lauk)habis 1 porsi

2.Minum :6-7 gelas sehari (air putih dan teh)

b.Selama sakit

1.Makan :2 x1 sehari,diit BKRG dari RS,habis 1/2 porsi

2.Minum :5-6 gelas ukuran 200 cc,infus +900,cc jenis RI

3.Pola eliminasi

a.Sebelum sakit

1.BAB normal _+ 2 kali sehari ,bentuk padat,warna kuning

2.BAK normal +_ 6-8 kali sehari,warna kekuning-kuningan.

b.Selama sakit

1.BAB cair+_ 1-2 kali sehari,bentuk padat,warna kuning,bau khas.

2.BAK cair 6-8 kali sehari, bau khas.

4.pola aktivitas dan latihan

1.sebelum sakit

Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan 

Minum

Mandi 

Torleting 

berpakaian 

Mobilitas diri 

Tempat tidur

berpindah 

ambulasi 

rom

2.selama sakit

Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri

makan 
minum

mandi 

torleting 

berpakaian 

Mobilitas diri 

Tempat tidur

berpindah 

ambulasi 

Keterangan:

0: Mandiri

1: Dibantu alat

2: Dibantu orang lain

3: Dibantu orang lain dan alat

4: Tergantung
5. Pola Istirahat dan Tidur

1). Sebelum sakit

Pasien mengatakan sebelum sakit tidur 7-8 jam / hari

2) Selama sakit

Pasien hanya tidur 3-5 jam / hari karena sering pusing.

6.pola pereptual

( penglihatan, pendengaran, pengecapan, sensasi)

1) Sebelum sakit

a. Pendengaran pasien sudah agak terganggu

b. Penglihatan pasien sudah kabur

c. Pengecapan pasien masih baik

d. Sensasi pasien masih baik

2) Selama sakit

a. Pendengaran pasien sudah agak terganggu karena sudah tua

b. Penglihatan pasien sudah kabur

c. Pengecapan pasien kurang baik karena bibir pasien terasa pahit

d. Sensasi pasien masih baik


7. Pola Persepsi Diri

1) Sebelum sakit

a) Kecemasan : Tidak ada kecemasan atau kegelisahan

b) Konsep Diri : -

2) Selama sakit

a) Klien terlihat lemah dan pucat

b) Tingkat kecemasan klien dapat dilihat saat pasien akan dilakukan


tindakan keperawatan, sering bertanya sesuatu tentang penyakitnya

8. Pola Peran Hubungan

a. Komunikasi : Dalam berkomunikasi pasien berkomunikasi baik dengan


keluarganya.

b. Hubungan dengan orang lain : Pasien bersosialisasi baik dengan


lingkungan dan keluarganya, terbukti banyak saudara ataupun kerabat yang
menjenguknya.

c. Kemampuan keuangan : Keluarga pasien dapat digolongkan dalam


kelompok sosial kelas menengah.

9. Pola Seksual dan Reproduksi

1) Sebelum sakit
Pasien sudah menopause

2) Selama sakit

Pasien tidak memiliki gairah seksual

10. Pola Toleransi Stres

1) Sebelum sakit Pasien mengatakan senang bergaul dengan warga sekitar

2) Selama sakit Pasien terlihat jenuh karena ruang gerak pasien diabatasi.

11. Pola Keyakinan

1) Sebelum sakit

Pasien mengatakan beragama islam dan rajin beribadah

2) Selama sakit

Pasien tidak melaksanakan ibadah sholat seperti biasanya karena penyakitnya,


tetapi pasien selalu berdoa untuk kesembuhanya.

3. Pemeriksaan Fisik

1. Berat badan dan tinggi badan: ada peningkatan berat badan

2. Rambut: distribusi rambut normal, rambut kuat, rambut bersih, tidak ada lesi,
ada nyeri tekan pada kepala
3. Mata: Asimetris, bulu mata berdistribusi normal, pemeriksaan funduskopi
untuk penyempitan retinal arteriol, perdarahan, eksudat dan edema, ada nyeri
tekan didaerah mata, konjungtiva merah muda, seklera mata berwarna putih ada
kemerahan, pupil mengecil

4. Kulit: kulit bersih, ada perubahan warna kulit

5. Hidung: simetris, lubang hidung tidak ada deformitas, tidak ada nyeri tekan

6. Telinga: simetris, tidak ada nyeri tekan

7. Leher: tidak ada jejas, ada pemingkatan pada JVP, bising pada arteri karotis
dan pembesaran thyroid

8. Mulut: simetris, warna bibir hitam keunguan

9. Paru-paru: Inspeksi (Asimetris, aerola mamae terlihat bersih dan berwarna


hitam, tidak ada jejas, ), palpasi (pergerakan dada asimetris, vokal fremitus
teraba di dua sisi, tidak nyeri tekan), perkusi (sonor), auskultasi (irama ireguler,
takipneu, suara nafas weziing)

10. Jantung: inspeksi (Asimetris, tidak ada jejas di thorak), palpasi (pergerakan
dada asimetris, vokal fremitus teraba di dua sisi, tidak nyeri tekan), pekusi
(pekak), auskultasi (ada suara jantung di S3 dan S4, ada bising jantung, TD
>120)

11. Abdomen: ada bising, ada pembesaran ginjal

12. Ekstremitas: lemahnya atau hilangnya nadi parifer dan edema

13. Neurologi: tanda thrombosis cerebral dan perdarahan

4.Analisa Data dan Masalah

DS: - pasien mengatakan kepalnya terasa sakit dan lehernya terasa kaku.
- Pasien mengatakan pendangannya terlihat kabur dan berkunang-kunang
saat berdiri dan berjalan
- pasien mengatakan badannya terasa lemas dan susah untuk melakukan
aktivitasnya secara mandiri
DO: - pasien terlihat menahan nyeri
- skala nyeri 7
- pasien terlihat sempoyongan saat berjalan dan selalu berpegangan
- pasien terlihat bedres
- Pasien terlihat dibantu orang lain saat melakukan aktivitas karena lelah

B. Diagnosa Keperawatan

a. Penurunan curah jantung b.d. peningkatan afterload

b. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan yang dialami oleh pasien akibat hipertensi

c. Nyeri akut b.d sakit kepala

d. Kebutuhan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. obesitas

C. Perencanaan Keperawatan

a. Diagnosa Keperawatan 1

Tujuan:

Kriteria Hasil:

 Berpartisipasi dalam aktifitas yang menurunkan Td/beban kerja jantung.

 Mempertahankan TD dalam rentang individu yang dapat diterima.


 Memperhatikan irama dan frekuensi jantung stabildalam rentang normal pasien.

b.Diagnosa Keperawatan 2

Tujuan:

Kriteria Hasil:

 Berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan/diperlukan

 Melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur

 Menunjukkan penurunan dalam tanda-tanda intoleransi fisiologi

c. Diagnosa Keperawatan 3

Tujuan:

Kriteria Hasil:

 Melaporkan nyeri atau ketidaknyamanan hilang atau terkontrol

 Mengungkapkan metode yang memberikan pengurangan

 Mengikuti regimen farmakologi yang diresepkan.

d. Diagnosa Keperawatan 4

Tujuan:

Kriteria Hasil

 Mengidentifikasi hubungan antara hipertensi dan kegemukan


 Menunjukkan perubahan pola makan (misalnya pilihan makanan, kuantitas,
dan sebagainya), mempertahankan berat badan yang diinginkan dengan
pemeliharaan kesehatan optimal.

 Melakukan atau mempertahankan program olahraga yang tepat secara individual.

D. Intervensi Keperawatan

a. Diagnosa Keperawatan 1

Intervensi Keperawatan:

Mandiri :

 pantau TD. Ukur pada kedua tangan/paha untuk evaluasi awal. Gunakan
ukuran menset yang tepat dan tehnik yang akurat.

 Catat keberadaan , kualitas denyutan sentral dan parifer.

 Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas.

 Amati warna kulit,kelembaban,suhu, dan masa pengisian kapiler.

 Catat edema umum/tertentu.

 Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas/keributan lingkungan. Batasi


jumlah pengunjung dan lamanya tinggal.

 Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat di tempat tidur/kursi; jadwal


priode istirahat tanpa gangguan; bantu pasien melakukan aktivitas perawatan
diri sesuai kebutuhan.
 Lakukan tindakan-tindakan yang nyaman; seperti pijatan punggung dan leher,
meninggikan kepala tempat tidur.

 Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi,aktivitas pengalihan.

Kolaborasi:

 Berikan obat-obat sesuai dengan indikasi, contoh:

1. Diuretik tiazid, mis. Klorotiazid (diuril); hidroklorotiazid


(Esidrix/hidroDIURIL);bendroflumentiiazid (naturetin);

2. Diuretik loop, mis. Furosemid (lasix); asam etakrinic (edecrin);bumetanid


(burmex);

3. Diuritik hemat kalium, mis, spironolakton (aldactone); triamterene (dyrenium);


amilioride (midamore);

4. Inhibitor simpatis, mis, propanolol (inderal); metroponol (lepressor);atenolol


(ternomin); nadolol (corgard); metildopa (aldomet); reserpine (serpasil); klonidin
(catapres);

5. Vasodilator,mis, minoksidil (loniten); hidralazin (apresoline); bloker saluran


kalsium, mis, nifedipin (procardia); verapamil (calan);

6. Agen-agen antiadrenergik; alfa-1 blocker prazosin (minipres); tetazosin


(hytrin);

7. Bloker nuron adrenergik: guanadrel (Hyloree) quanetidin (Ismelin); reserpin


(Serpasil);

8. Inhibitor adrenergik yang kerja secara sentral: klonidin: (Catapres); guanabens


(Wytension); metildopa (Aldomet)

9. Vasolidator kerja-langsung: hidralazin (Apresoline); minoksidil; (Loniten)


10. Vasolidator oral yang bekerja langsung: diazoksid (Hyperstat); nitroprusid;
(Nipride, Nitropess)

11. Bloker ganglion mis., guanetidin (Ismelin); trimetapan (Arfonad). ACE


inhibitor, mis., kaptopril (Capoten)

12. Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi

13. Siapkan untuk pembedaan bila ada indikasi

b. Diagnosa Keperawatan 2

Intervensi Keperawatan:

1. Kaji respons pasien terhadap aktivitas, perhatiakn frekuensi nadi lebih dari 20 kali
per menit diatas frekuensi istirahat; peningkatan tekanan darah yang nyata selama
atau sesudah aktivitas (tekanan sistolik meningkat 40mm/Hg atau tekan
diastolik meningkat 20mm/Hg); dispnea atau nyeri nada; keletihan dan
kelemahan yang berlebihan; diaforesis; pusing atau pingsan.

2. Instruksikan pasien tentang tehnik penghematan energi, mis., menggunakan


kursi saat mandi, duduk saat menyisir rambut atau menyikat gigi, melakukan
aktivitas dengan perlahan.

3. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas atau perawatan diri bertahap jika
dapat ditolenransi. Berikan bantuan sesuai kebutuhan

c. Diagnosa Keperawatan 3

Intervensi Keperawatan:
Mandiri:

1. Mempertahankan tirah baring selama fase akut

2. Berikan tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit kepala,


misalnya; kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, tenang,
redupkan lampu kamar, teknik relaksasi (panduan imajinasi, distraksi) dan aktivitas
waktu senggang.

3. Hilangkan atau minimalkan aktifitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan


sakit kepala, misalnya; mengejan saat BAB, batuk panjang, membungkuk.

4. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan

5. Berikan cairan, makanan lunak, perawatan mulut yang teratur bila terjadi
pendarahan hidung atau kompres hidung telah dilakukan untuk menghentikan
pendarahan.

Kolaborasi

Berikan sesuai indikasi : analgesik; antiansietas, misalnya; lorazepam (ativan),


diazepam (valium).

d. Diagnosa Keperawatan 4

Intervensi Keperawatan:

Mandiri

1. Kaji pemahaman pasien tentang hubungan langsung antara hipertensi dan


kegemukan.

2. Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan lemak,


garam, dan gula sesuai indikasi.
3. Tetapkan keinginan pasien menurunkan berat badan

4. Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet

5. Tetapkan rencana penurunan berat badan yang realistik dengan pasien,


misalnya penurunan berat badan 0,5 kg per minggu.

6. Dorong pasien untuk mempertahankan masukan makanan harian termasuk


kapan dan dimana makan dilakukan dan lingkungan dan perasaan sekitar saat
makanan dimakan.

7. Instruksikan dan bantu memilih makanan yang tepat, hindari makanan


dengan kejenuhan lemak tinggi (mentega, keju, telur, es krim, daging) dan
kolesterol (daging berlemak, kuning telur, produk kalengan, jeroan)

Kolaboratif

Rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi

E. Evaluasi Keperawatan

No. Dx Tgl/jam tindakan Ttd Tgl/jam Catatan Ttd


perawat perkembangan perawat

1.Curah  Telah dipantau S: Pasien


jantung, TD, diukur pada mengatakan
penurunan, kedua sudah tidak
resiko tinggi tangan/paha untuk sakit kepala lagi
terhadap evaluasi awal,
peningkatan diunakan ukuran O: Tekanan
afterload, menset yang darah pasien
vasokontrik- tepat dan tehnik 140/100 mmHg
si. yang akurat.
A : Pasien telah
telah teratasi
sebagian

P : Intervensi
dilanjutkan

 Berikan
S : Pasien
lingkungan
mengatakan
tenang, nyaman,
istirahatnya
kurangi
sudah bisa
aktivitas/keributan
maksimal
lingkungan,
dibatasi jumlah O : Kondisi
pengunjung dan lingkungan
lamanya tinggal pasien kondusif
sesuai yang
diinginkan

A : Teratasi
seluruhnya

P : Intervensi
dilanjutkan

2. Intoleransi  Telah S : Pasien


Aktivitas dipertahankan mengatakan
pembatasan kondisi dirinya
aktivitas seperti membaik, dan
istirahat di lebih enteng
tempat tidur/kursi;
O : Periode
jadwal priode
istirahat pasien
istirahat tanpa
tidak terganggu,
gangguan; bantu
pasien
pasien melakukan
kooperatif
aktivitas
perawatan diri A : Teratasi
sesuai kebutuhan. seluruhnya

P : Intervensi
dilanjutkan

 Telah dilakukan
tindakan-tindakan S : Pasein
yang nyaman; mengatakan
seperti pijatan nyaman ketika
punggung dan mendapatkan
leher, pijatan dari
meninggikan perawat.
kepala tempat
O : Pasien
tidur.
terlihat nyaman

A : Teratasi
seluruhnya

P : Intervensi
dihentikan

3. Nyeri akut  Telah dikaji S : Pasien


berhubungan respons pasien mengatakan
dengan sakit terhadap aktivitas, baik-baik saja
kepala diperhatiakan setelah aktivitas
frekuensi nadi
O : Pasien
lebih dari 20 kali
terlihat baik-
per menit diatas
baik saja, TD
frekuensi
140/100 mmHg
istirahat;
peningkatan A : Teratasi
tekanan darah seluruhnya
yang nyata
P : Intervensi
selama atau
dihentikan
sesudah aktivitas
(tekanan sistolik
meningkat
40mm/Hg atau
tekan diastolik
meningkat
20mm/Hg);
dispnea atau
nyeri nada;
keletihan dan
kelemahan yang
berlebihan;
diaforesis; pusing
atau pingsan.

4. Perubahan  Telah S : Pasien


Nutrisi Lebih diinstruksikan mengatakan
dari pasien tentang telah melakukan
Kebutuhan tehnik yang
Tubuh penghematan diinsruksikan
energi, mis., perawat
menggunakan
O : Pasein
kursi saat mandi,
terlihat baik
duduk saat
menyisir rambut A : Teratasi
atau menyikat seluruhnya
gigi, melakukan
P : Intervensi
aktivitas dengan
dilanjutkan
perlahan

 Telah diberikan
dorongan untuk S : Pasien
melakukan mengatakan
aktivitas atau telah mencoba
perawatan diri melakukan
bertahap jika aktivitas serta
dapat ditolenransi, perawatan diri
diberikan bantuan sendiri.
sesuai kebutuhan.
O : Pasien
terlihat baik

A : Teratasi
seluruhnya

P : Intervensi
dihentikan
 Telah diberikan
tindakan
S : Pasien
nonfarmakologi
mengatakan
untuk
merasa nyaman
menghilangkan
setelah perawat
sakit kepala,
melakukan
misalnya;
tindakan
kompres dingin
pada dahi, pijat O : Pasien
punggung dan terlihat
leher, tenang, membaik
redupkan lampu
A : Teratasi
kamar, teknik
seluruhnya
relaksasi
(panduan P : Intervensi
imajinasi, dilanjutkan
distraksi) dan
aktivitas waktu
senggang.

 Telah
dihilangkan atau
S : Pasien
minimalkan
mengatakan
aktifitas
telah melakukan
vasokontriksi
apa yang
yang dapat
diinsruksikan
meningkatkan perawat
sakit kepala,
O : Pasien
misalnya;
terlihat
mengejan saat
membaik
BAB, batuk
panjang, A : Teratasi
membungkuk. seluruhnya

P : Intervensi
dilanjutkan

 Telah
ditunjukkan S : Pasien
perubahan pola mengatakan
makan (misalnya paham
pilihan makanan, mengenai pola
kuantitas, dan makan yang
sebagainya), baik
mempertahankan
O : Pasien
berat badan yang
terlihat
diinginkan dengan
kooperatif
pemeliharaan
kesehatan A : Teratasi
optimal. seluruhnya

P : Intervensi
dihentikan

 Telah
S : Pasien
diinstrksikan mengatakan
Melakukan atau akan bersaha
mempertahankan olahraga
program olahraga
O : Pasein
yang tepat secara
kooperatif
individual.
A : Teratasi
seluruhnya

P : Intervensi
dihentikan

3.6 Discharge Planning

Ajarkan pasien dan keluarga tentang penatalaksanaan hipertensi selanjutnya :

a. penjelasan menganai hipertensi

b. pengobatan hipertensi

c. batasan diet dan pengendalian berat badan

d. masukan garam

e. latihan aktivitas
BAB IV

PENUTUP

4.1 kesimpulan

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah di atas normal atau
tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi
menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang
tidak diketahui secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan
oleh penyebab spesifik tertentu, misalnya penyakit ginjal (glomerulonefritis akut,
nefritis kronis, penyakit poliartritis, diabetes nefropati), penyakit endokrin
(hipotiroid, hiperkalsemia, akromegali), koarktasioaorta

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan adalah Pengobatan hipertensi dimulai
dengan perubahan-perubahan gaya hidup untuk membantu menurunkan tekanan
darah dan mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Jika perubahan-perubahan
itu tidak memberikan hasil, mungkin anda perlu mengkonsumsi obat-obat untuk
penderita hipertensi, tentu saja dengan berkonsultasi dengan dokter. Bahkan jika
harus mengkonsumsi obat-obatan, lebih baik jika disertai dengan perubahan
gaya hidup yang dapat membantu anda mengurangi jumlah atau dosis obat-obatan
yang anda konsumsi.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai