Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di banyak negara saat ini prevelansi meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti
merokok, obesitas, inaktifitas fisik dan stres psikososial. Hipertensi sudah menjadi masalah kesehatan
masyarakat ( public health problem) dan akan menjadi masalah yang lebih besar jika tidak di
tanggulangi sejak dini. Rata – rata prevelansi hipertensi di indonesia sekitar 8,3 % , sedangkan
prevelansi penduduk di kota besar (jakarta) lebih tinggi yaitu sekitar 14,2 % dan 15% mayoritas
hipertensi (90%) adalah hipertensi esensial (tidak di ketahui penyebabnya ), sedangkan 10% adalah
hipertensi sekunder (akibat suatu penyakit). Meskipun telah banyak di lakukan pengobatan secara
farmakologis maupun nonfarmakologis, prevelansi hipertensi tidak menunjukan adanya penurunan
secara bermakna terutama untuk hipertensi esensial ( Riyaadina et al .,2002).
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering di sebut sebagai sillent killer ( pembunuh diam –
diam ), sebab seseorang dapat mengidap hipertensi selama bertahun –tahun tanpa menyadarinya
sampai terjadi kerusakan organ vital yang cukup berat yang bahkan dapat membawa kematian . 70%
penderita hipertensi tidak merasakan gejala apa –apa sehingga tidak mengetahui dirinya meenderita
hipertensi sampai ia memeriksakan tekanan darahnya ke dokter.namun terjadi setelah masa menopause
atau pada usia 45 tahun ( dalimartha et al , 2008 ).

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk memberikan Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga tentang Hipertensi
2. Tujuan khusus
a. Mampu memahami Asuhan Keperawatan Keluarga tentang Hipertensi
b. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada konsep asuhan keperawatan keluarga
tentang hipertensi
c. Mampu merumuskan masalah keperawatan pada konsep asuhan keperawatan keluarga tentang
hipertensi
d. Mampu menentukan intervensi keperawatan pada konsep asuhan keperawatan keluarga
tentang hipertensi
e. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada konsep asuhan keperawatan keluarga
tentang hipertensi
f. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada konsep asuhan keperawatan keluarga tentang
hipertensi
g. Mampu mendokumentasikan semua tindakan keperawatan pada konsep asuhan keperawatan
keluarga tentang hipertensi
1
BAB II
KONSEP DASAR MEDIK HIPERTENSI

A. DEFINISI
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas
140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg ( Smith Tom,1995 ).
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan
100 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin,2003 ).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic 90
mmHg( Smeltzer,2001 ).

B. KLASIFIKASI
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan atau tekanan
diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan
diastolic lebih rendah dari 90 mmHg ( Darmojo,1999).
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari “ The Sixth
Report of The Join National Comitee,Prevention,Detection and Treatment of High Blood Pressure
“( JNC-VI,1997 ) sebagai berikut :
No Kategori Sistolik ( mmHg ) Diastolik ( mmHg )
.
1. Optimal < 120 < 80
2. Normal 120 – 129 80 – 84
3. High normal 130 – 139 85 – 89
4. Hipertensi
Grade 1 ( ringan ) 140 -159 90-99
Grade 2 ( sedang ) 160 -179 100-109
Grade 3 ( berat ) 180-209 100-119
Grade 4 ( sangat berat ) >210 >120

Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya :


a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain ( Lany Gunawan,2001 ).

C. ETIOLOGI
Penyebab hipertensi pada lansia adalah terjadinya perubahan pada :
2
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun. 1 % setiap tahun sesudah berumur 20 tahun
kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan
volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer ( Lany Gunawan,2001 ).
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi,antara lain :
a. Faktor keturunan
Dari data stasistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.
b. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan hipertensi adalah :
1. konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr per hari )
2. kegemukan atau makan berlebihan
3. stress
4. merokok
5. minum alcohol
6. minum obat-obatan ( ephedrine,prednison,epineprin ).
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :
1. glomerulonefritis
2. tumor
3. atherosclerosis
4. diabetes mellitus
5. stroke
6. kontrasepsi
7. kortikosteroi

D. TANDA & GEJALA


Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapt dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah,selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.Hal ini berarti hipertensi
arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan artei tidak teratur.
2. Gejala yang lazim

3
Meliputi nyeri kepala dan kelelahan.Dalam kenyataannya ini merupakan gejala lazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis ( Edward K.Chung,1995 ).

E. PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor,pada medulla di otak.Dari pusat vasomotor ini bermula jaras syaraf sympatis yang
berlanjut kebawah kekorda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
ditoraks dan abdomen.Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang
bergerak kebawah melalui system syaraf simpatis ke ganglia sympatis ( Brunner &
Suddarth,2002)

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
2. pemeriksaan retina
3. pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan jantung.
4. EKG untuk mengetahui hipertrofi ventrikel kiri
5. urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin,darah,dan glukosa.
6. foto dada & CT Scan.

G. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi
kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah
140/90 mmHg.Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
1. Terapi tanpa obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan
suportif pada hipertensi sedang dan berat.Terapi tanpa obat ini meliputi :
a. Diet
b. latihan fisik
c. edukasi psikologis
2. Terapi dengan obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja,tetapi juga
mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat.
3. Follow up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi yang
baik antara pasien dan petugas kesehatan dengan cara pemberian pendidikan kesehatan.

4
H. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Pengumpulan data
a. struktur dan sifat anggota keluarga
b. faktor social budaya dan ekonomi
c. faktor lingkungan
d. riwayat kesehatan
e. cara pengumpulan data.
2. Analisa data
Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh
keluarga.Dalam menganalisa data dapat menggunakan typology masalah dalam Family Health
Care.
Permasalahan dapat dikatagorikan sebagai berikut :
a. Ancaman kesehatan
Keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit,kecelakaan,atau kegagalan
dalam mencapai potensi kesehatan.
b. Kurang atau tidak sehat
Kegagalan dan memantapkan kesehatan.
c. Krisis
Saat-saat dimana keadaan menuntut terpantaunya banyak dari individu atau keluarga
dalam hal penyesuaian maupun sumber daya mereka.

5
I. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Didalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga menggunakan system scoring
berdasarkan typology dengan pedoman sebagai berikut :
No. Kriteria Bobot
1. Sifat masalah 1
Skala : ancaman kesehatan 2
tidak atau kurang sehat 3
krisis 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala : dengan mudah 2
hanya sebagian 1
tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah 1

Skala : tinggi 3

cukup 2

rendah 1
4. 1
Menonjolkan masalah
2
Skala : masalah berat harus ditangani
1
ada masalah tapi tidak perlu ditangani
0
masalah tidak dirasakan

J. DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN


1. Diagnose keperawatan keluarga
a. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi berhubungan
dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
b. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan yang
tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan dengan
kurang pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana kesehatan
c. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga b.d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
d. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan
keluarga berhubungan kesehatan keluarga berhubungan dengan tidak dapat melihat
keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta ketidaktahuan tentang usaha
pencegahan penyakit hipertensi
e. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna memelihara
kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tersedianya
fasilitas kesehatan seperti BPJS, dana sehat dan tidak memahami manfaatnya
6
f. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab terjadinya
hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara pengaturan diet yang
benar
g. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah
yang benar
h. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi
makanan yang bnayak mengandung garam

2. Intervensi
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang ditentukan oleh
perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang
telah diidentifikasikan ( Nasrul Effendi, 2008 : 54 )
a. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab terjadinya
hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara pengaturan diet yang benar
Tujuan :
Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota keluarga yang menderita
penyakit hipertensi
Kriteria hasil :
i. Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batasan pengaturan diet bagi
anggota keluarga yang menderita hipertensi
Intervensi :
1) Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar bagi penderita
hipertensi
2) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga bagaimana caranya menyediakan
makanan-makanan rendah garam bagi penderita hipertensi

7
b. Ketidakmampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet terhadap anggota
keluarga yang menderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
keluarga tentang manfaat dari pengaturan diet
Tujuan :
Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi
Kriteria hasil :
a) Keluarga mamapu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi klien hipertensi
b) Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien hipertensi
Intervensi :
a) Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet untuk klien
hipertensi
b) Beri penjelasan kepada keluarga jenis makanan untuk hipertensi
c. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipetensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan makanan dalam
jumlah yang benar
Tujuan :
Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi
Kriteria hasil :
i. Klien dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi
ii. Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat bagi klien hipertensi
Intervensi :
1) Berikan pernjelasan pada klien dan keluarga cara pengolahan makana untuk klien
hipertensi
2) Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah makanan yang di konsumsi
oleh klien hipertensi
3) Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk membuat makanan dengan
jumlah yang tepat
d. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung garam
Tujuan :
Seluruh keluarga membiasakan diri setiap hari mengkonsumsi makanan yang rendah
garam.

8
Kriteria hasil :
i. Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang rendah garam
ii. Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang dapat mengandung
garam
iii. Klien dan keluarga mampu merubah kebiasaan dari mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung garam
Intervensi
1) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh garam terhadap klien
hipertensi
2) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makanan yang banyak mengandung
garam
3) Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwa mereka mampu untuk merubah
kebiasaan yang kurang baik tersebut yang didasari pada niat dan keinginan untuk
merubah

9
BAB III
PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah salah satu kegiatan mengumpulkan data mengkoordinasikan data yang
didapatkan dari berbagai sumber. Dalam pengkajian sebagian data yang ditemukan pada keluarga Tn.
M sama dengan data yang ada pada teoritis.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada teoritis dicantumkan 8 diagnosa keluarga yang dapat ditegakkan pada pasien dengan
hipertensi. Sedangkan pada Tn. M dari data pendukung objektif dan subjektif ditemukan 2 diagnosa
yaitu:
Adapun diagnosa yang tercantum pada teoritis adalah :
1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi berhubungan dengan
ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan yang tepat
untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan dengan kurang
pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana kesehatan
3. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga b.d ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan anggota keluarga
4. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan keluarga
berhubungan kesehatan keluarga berhubungan dengan tidak dapat melihat keuntungan dan
manfaat pemeliharaan lingkungan serta ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit
hipertensi
5. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna memelihara kesehatan
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tersedianya fasilitas kesehatan
seperti JPS, dana sehat dan tidak memahami manfaatnya
6. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab terjadinya hipertensi
adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara pengaturan diet yang benar
7. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipertensi berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar
8. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi berhubungan
dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang bnayak
mengandung garam

Diagnosa yang tercantum pada teoritis dan ditemukan pada kasus,yaitu:


1. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Tn. N khususnya Tn. N b.d
10
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
Diagnose ini muncul karena adanya data pendukung yaitu Tn. N mengatakan sudah menderita
hipertensi ± 5 tahun. Tn. N tidak mengetahui secara significant tentang penyakitnya. Selama ini
Tn. N rutin memeriksakan kesehatannya ke mantri dan diberi saran untuk mengurangi konsumsi
garam dan makanan yang mengandung kolesterol.
Diagnosa yang tidak tercantum pada teoritis tapi ditemukan pada kasus,yaitu:
1. Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko terjadinya komplikaasi
akibat hipertensi pada Tn. N
Diagnose ini muncul karena adanya data pendukung yaitu Tn.mengatakan sampai saat ini
hanya mengkonsumsi obat medis belum pernah mencoba tanaman/obat tradisiional yang
dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Tn. N mengatakan kadang pusing dan lehernya
terasa kaku, jika aktivitasnya terlalu berlebihan atau terlalu capek nafasnya akan terasa sesak
dan nyeri pada dada, Tn. N tidak tahu akibat lanjut/komplikasi dari hipertensi jika tekanan
darahnya tidak bisa dikontrol

Dan terdapat diagnosa yang tercantum pada konsep teori tepati tidak ditemukan pada kasus,
antara lain:
1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan
yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan
dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana kesehatan
3. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan
keluarga berhubungan kesehatan keluarga berhubungan dengan tidak dapat melihat
keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta ketidaktahuan tentang usaha
pencegahan penyakit hipertensi
4. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna memelihara
kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tersedianya
fasilitas kesehatan seperti JPS, dana sehat dan tidak memahami manfaatnya
5. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab terjadinya
hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara pengaturan diet
yang benar
6. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan makanan dalam
jumlah yang benar

7. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi


berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi
makanan yang bnayak mengandung garam
11
C. INTERVENSI
Dalam merumuskan rencana tindakan penulis tidak menemukan kesenjangan yang berarti
antara teoritis dengan kasus. Hal ini disebabkan perencanaan mengacu pada teoritis dan prioritas
masalah yang ada. Namun ada beberapa intervensi yang ada pada teoritis namun dicantumkan
pada kasus karena penyusun menyesuaikan dengan keadaan keluarga Tn. N

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Implementasi dilakukan setelah rencana tindakan sesuai kebutuhan pasien dan diharapkan
dalam tindakan yang nyata dalam melaksanakan tindakan tersebut, sedangkan semua tujuan
tercapai dengan penempatan waktu yang relative sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Keberhasilan pencapaian tujuan juga didukung dengan sikap Keluarga Tn. N yang kooperatif.

12
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn N dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler “Hipertensi” kesimpulan:
1. Dalam pengkajian penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti yang dapat
dikumpulkan diperoleh dengan mudah karena adanya kerjasama antara keluarga Tn. N
2. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu direncanakan beberapa tindakan keperawatan
dengan menetukan rasional dari tindakan tersebut
3. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan sangat diperlukan kerjasama yang baik antara,
keluarga, tim kesehatan yang lain guna mendapatkan tindakan keperawatan yang
berkesinambungan.

B. SARAN

Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan olehnya itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun sebagai bahan ajar untuk penyusunan berikutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Atika Dhiah Anggraeni,2013.Diktat Perkuliahan Keperawatan Keluarga,Maos.


Brunner & Suddart.2002.Buku Ajar.Keperawatan Medikal Bedah Volume
2.Jakarta,EGC,Buku Kedokteran
Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2000
Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius,2001
Kodim Nasrin.2003.Hipertensi : Yang Besar Yang Diabaikan, @ tempointeraktif.com,

14

Anda mungkin juga menyukai