Disusun Oleh:
Dwina Oktavia Deli
2211102412132
a. Definisi
Pendapat lain dari Oliviani & Lidia Sari (2020) setiap Individu yang telah
berusia diatas 65 tahun keatas dapat dikatakan sebagai lansia. Lanjut usia akan
mengalami suatu penurunan fungsi tubuh dan menyesuaikan dengan stress lingkungan,
hal itu merupakan tahap lanjut dari proses kehidupan.
b. Batasan Lansia
Pendapat lain dari Sunaryo, dkk (2016 dalam Sari & Leonard, 2018) batasan usia
pada lansia terbagi menjadi:
c. Karakteristik Lansia
Menurut Dewi (2014) terdapat 3 karakteristik yang dapat ditemukan oleh lansia
yaitu:
2) Kebutuhan dan masalah yang ditemukan pada setiap lansia berbeda beda-beda
dari rentang sehat hingga sakit, dari biopsikososial hingga spiritual, dan dari
kondisi adaptif hingga kondisi maladaptif.
3) Lingkungan yang dijadikan tempat tinggal oleh setiap lansia juga bervariasi.
a. Pengertian
b. Etiologi
Kebiasaan hidup
Stress
Merokok
Minum alcohol
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal
ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak
terukur.
2) Gejala yang lazim
d. Penatalaksanaan
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan
sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini
meliputi :
Diet
˗ Menghentikan merokok
Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang
dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai
empat prinsip yaitu: Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti
lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain.
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah sajatetapi juga
mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah
kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita.
Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi (Joint
National Committee On Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure,
Usa, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau
penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan
keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.
Pengobatannya meliputi :
Step 3 alternatif yang bisa ditempuh Obat ke-2 diganti Ditambah obat ke-3
jenis lain
Step 4 alternatif pemberian obatnya Ditambah obat ke-3 dan ke-4 Re-
evaluasi dankonsultasi Follow Up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan
komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan (perawat, dokter)
dengan cara pemberian pendidikan kesehatan.
e. Klasifikasi Hipertensi
H. Komplikasi
Komplikasi hipertensi menurut Triyanto (2014) adalah :
1) Penyakit jantung
2) Ginjal
Terjadinya gagal ginjal dikarenakan kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada
kapiler - kapiler ginjal glomelurus. Rusaknya membran glomelurus, protein akan
keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang dan
menyebabkan edema
3) Otak
Komplikasi berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat terjadi pada hipertensi
kronik apabila arteri - arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan
menebal sehingga aliran darah ke daerah yang diperdarahi berkurang.
4) mata
Jika hipertensi tidak terkontrol, dapat terjadi kerusakan dan penyempitan arteri atau
yang sering disebut dengan ateroklorosis dan arterosklerosis (pengerasan pembuluh
darah).
i. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemerikaan Laboratorium
- Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan
dapat mengindikasikan faktor resiko seperti hipokoagubilita, anemia.
- Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM.
3) EKG : dapat menunjukkan pola rengangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah
satu tanda dini penyakit jantung hipertensi
5) Photo dada : menujukkan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran jantung
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Hal-hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara lain: Nama, Umur,
Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Agama, Status Mental, Suku,
Keluarga/orangterdekat, alamat, nomor registrasi.
2. Riwayat atau adanya factor resiko
3. Aktivitas / istirahat
d. Takipnea
4. Integrita ego
d. Nyeri abdomen
Pengkajian Persistem
1. Sirkulasi
2. Eleminasi
a. Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu seperti infeksi atau obtruksi
atauriwayat penyakit ginjal masa lalu.
3. Neurosensori
a. Keluhan pusing.
d. Riwayat merokok
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Edukasi
DAFTAR PUSTAKA
Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani,
Jakarta:EGC, 1997.
Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa
YasminAsih, Jakarta : EGC, 1997.