Anda di halaman 1dari 17

PATOFISIOLOGI KEGANASAN PADA SISTEM HEMATOLOGI DAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK LEUKIMIA


 
Di susun oleh : Kelompok 3
Anggota :
Muhammad Afzal (1907201058)
Aina Yatul Fatny (1907201043)
Fatin Nazira (1907201051)
Nurin Filza Azahra (1907201101)
Riska Sari (1907201065)

Dosen Pembimbing : Ns. Inong Sri Rahayu,M.Kep


Pengertian leukimia
• Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa
proliferasio patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh
adanya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel darah
normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain.

• Sifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi


sel darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen sumsum
tulang normal.
Epidemiologi
Berdasarkan epidemiologi leukemia dapat menyerang berdasarkan :
• Berdasarkan Orang
 Umur
 Jenis kelamin
 Ras

• Berdasarkan tempat dan waktu


Menurut U.S. Cancer Statistics (2005) terdapat 32.616 kasus
leukemia di Amerika Serikat, 18.059 kasus diantaranya pada laki-laki
(55,37%) dan 14.557 kasus lainnya pada perempuan (44,63%). Pada
tahun yang sama 21.716 orang meninggal karena leukemia (CFR
66,58%).
Klasifikasi leukimia
Secara sederhana leukemia dapat diklasifikasikan
berdasarkan maturasi sel dan tipe sel asal yaitu :
1) Leukemia akut
Leukimia akut adalah keganasan primer sumsum tulang yang
berakibat terdesaknya komponen darah normal oleh komponen
darah abnormal (blastosit) yang disertai dengan penyebaran ke
organ-organ lain.
a) Leukemia Limfositik Akut (LLA)
LLA merupakan jenis leukemia dengan karakteristik adanya
proliferasi dan akumulasi sel-sel patologis dari sistem
limfopoetik yang mengakibatkan organomegali (pembesaran
alat-alat dalam) dan kegagalan organ.
b) Leukemia Mielositik Akut (LMA)
LMA merupakan leukemia yang mengenai sel stem
hematopoetik yang akan berdiferensiasi ke semua sel mieloid.
LMA merupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering
terjadi. LMA atau Leukemia Nonlimfositik Akut (LNLA) lebih
sering ditemukan pada orang dewasa (85%) dibandingkan anak-
anak (15%).

2) Leukemia kronik
Leukimia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai
proliferasi neoplastik dari salah satu sel yang berlangsung atau
terjadi karena keganasan hematologi
a) Leukemia Limfositik Kronis (LLK)
Adalah suatu keganasan klonal limfosit B (jarang pada
limfosit T). Perjalanan penyakit ini biasanya perlahan, dengan
akumulasi progresif yang berjalan lambat dari limfosit kecil yang
berumur panjang.

b) Leukemia Granulositik/Mielositik Kronik (LGK/LMK)


Adalah gangguan mieloproliferatif yang ditandai dengan
produksi berlebihan sel mieloid (seri granulosit) yang relatif
matang.34 LGK/LMK mencakup 20% leukemia dan paling
sering dijumpai pada orang dewasa usia pertengahan (40-50
tahun)
Etiologi
Penyebab (etiologi) leukemia belum diketahui secara
pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
a) Radiasi
Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA.
Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia

b) Faktor Leukemogenik
Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat
mempengaruhi frekuensi leukemia:
Racun lingkungan seperti benzena
Bahan kimia industri seperti insektisida
c) Virus
Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus
leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.

d) Neoplasia
e) Infeksi
f) keturunan
Patofisiologi

Jaringan pembentuk darah ditandai oleh pergantian sel yang sangat


cepat. Normalnya, produksi sel darah tertentu dari prekusor sel stem
diatur sesuai kebutuhan tubuh. Apabila mekanisme yang mengatur
produksi sel tersebut terganggu, sel akan membelah diri sampai ke
tingkat sel yang membahayakan (proliferasi neoplastik). Proliferasi
neoplastik dapat terjadi karena kerusakan sumsum tulang akibat
radiasi, virus onkogenik, maupun herediter. 
Sedangkan secara imunologik, patogenesis leukemia dapat
diterangkan sebagai berikut. Bila virus dianggap sebagai penyebabnya
(virus onkogenik yang mempunyai struktur antigen tertentu), maka
virus tersebut dengan mudah akan masuk ke dalam tubuh manusia dan
merusak mekanisme proliferasi.
Tanda dan gejala
• Pilek tak sembuh-sembuh
• Pucat, lesu, mudah terstimulasi
• Demam, anoreksia, mual, muntah
• Berat badan menurun
• Ptechiae, epistaksis, perdarahan gusi, memar tanpa sebab
• Nyeri tulang dan persendian
• Nyeri abdomen

Pemeriksaan Diagnostik
• Hitung darah lengkap (CBC).
• Pungsi lumbal
• Foto thoraks,
• Aspirasi sumsum tulang
• Pemindaian tulang
• Pemindaian ginjal, hati, dan limpa
• Jumlah trombosit
penatalaksanaan

Protokol pengobatan bervariasi sesuai jenis leukemia dan


jenis obat yang diberikan pada anak. Proses remisi induksi pada
anak terdiri dari tiga fase : induksi, konsolidasi, dan rumatan.
Selama fase induksi (kira-kira 3 sampai 6 minggu) anak
menerima berbagai agens kemoterapi untuk menimbulkan
remisi.
Konsep dasar asuhan
keperawatan
A. Pengkajian fokus
1) Demografi
• Usia
• Jenis kelami
• Ras
• Lingkungan

2) Riwayat kesehatan
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat kelainan kromosom (sindrom down)
• Riwayat infeksi
• Riwayat penyakit keluarga : faktor ras, keluarga dan genetika
3) Data fokus
• Aktivitas
• Sirkulasi
• Eliminasi
• Integritas ego
• Makanan / cairan
• .Neurosensori
• Nyeri
• Pernafasan
4) Pemeriksaan fisik
5) Pemeriksaan penunjang
Askep keperawatan berdasarkan jurnal
Pengambilan kasus ini dilakukan pada tanggal 24-29 februari 2020 di
Ruang Melati 2 RSUD DR.Moewardi Surakarta dimana terdapat pasien
dengan identitas An.f usia 4 tahun 9 bulan yang mengalami kecemasan
hospitalisasi sedang.
1) Pengkajian
a) Demografi
• Nama : An.F
• Usia : 4 tahun 9 bulan
• Jenis kelamin ; laki-laki

b) Riwayat Penyakit : -
c) Data Subjektif
Ibu pasien mengatakan anaknya selalu rewel dan tidak mau jauh
darinya,dan si anak selalu merasa khawatir tidak bisa bermain
bersama teman-temannya lagi,sulit berkonsentrasi dan tidak teliti
saat disuruh mewarnai buku sekolahnya dan cepat merasa bosan.
d) Data objektif
Didapatkan pasien tampak tegang,tida mau menatap lawan bicara
yang baru ditemui,tatapan mata tajam,tidak mau
berbicara,tampak takut dan tegang,dengan skor kecemasan 43
(kecemasan sedang) diukur menggunakan Preschool Anxiety
Scale revised ( PSAR).

2) Diagnosa keperawatan
a) Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
b) Gangguan mobilitas fisik b/d penurunan kekuatan otot
c) Resiko infeksi b/d tindakan invasif
Diagnosa NIC NOC
Keperawatan
Ansietas b/d krisis Setelah dilakukan - Mengidentifikasi
situasional tindakan keperawatan perasaan anak saat
terapi plastisin selama bermain
3x24 jam diharapkan - Memonitor respon
pasien dapat memenuhi anak saat diajak
kriterie hasil : bermain.
- Tingkat ansietas - Menciptakan
verbalisasi khawatir lingkungan anak
menurun yang dapat
- Perilaku tegang dan mendorong
gelisah menurun ekspresi
pengetahuan dan
perasaan anak.
THANKS YOU
FOR
YOUR ATTENTION  

Anda mungkin juga menyukai