Anda di halaman 1dari 18

ASKEP KELUARGA PADA TAHAP

PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH

Kelompok 3 :
Muhammad Afzal
Andriani
Nurul Akmal
Iklimawati
Mirauzah
Ulfa Khairina
Rosdiana
Yuliana
Farisha Amalia Hasyati
Pengertian

Keluarga adalah sekumpulan orang yang


dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional serta social
individu-indidu yang didalamnya dilihat dari interaksi
yang regular dan ditandai dengan adanya
ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan
umum.
Fungsi Keluarga Menurut Friedman
Fungsi afektif
Fungsi sosial
Fungsi reproduksi
Fungsi ekonomi
Fungsi perawatan kesehatan
Tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut friedman:
Nuclear family (keluarga inti).
Extended family (keluarga besar).
Single parent family (keluarga dengan satu orangtua).
Nuclear dyatd
Recontituened atau blended family (keluarga
campuran).
Three generation family (keluarga dengan 3 generasi).
Single adult living alone (dewasa lajang hidup sendiri).
Midle age atau ederly coople (pasangan lansia).
Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan
menurut Friedman,

Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap


anggotanya
Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit,
dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat
atau usianya terlalu muda.
Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan
lembaga-lembaga Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan
dengan baik fasilitas-fasilitas Kesehatan yang ada.
Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak
Usia Sekolah.

Tahap siklus Tugas-tugas perkembangan keluarga


kehidupan keluarga
Keluarga dengan anak 1) Mensosialisasikan anak anak ,termasuk
usia sekolah meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan teman sebaya
yang sehat
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan
3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluarga
Asuhan keperawatan keluarga dengan
anak usia sekolah
1) Pengkajian
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai
dengan materi askep keluarga).
Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
Identitas anak
Riwayat kehamilan dan persalinan
Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-
hari
Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk
kemampuan yang telah dicapai)
Pemeriksaan fisik
2) Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat,
yaitu :
Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai usia anak
Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman
pada lima tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga
memahami dan memfasilitasi perkembangan anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa
keperawatan yaitu :
1. Masalah aktual/risiko
Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan
tubuh.
Menarik diri dari lingkungan social
Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
Mudah dan Sering marah
2. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya kemandirian anak
Peningkatan daya tahan tubuh
Hubungan dalam keluarga yang harmonis
Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas
perkembangannya
Pemeliharaan kesehatan yang optimal
Rencana Asuhan Keperawatan
1. Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anak yang sakit
Tujuan : Hubungan keluarga meningkat menjadi
harmonis dengan dukungan yang adekuat
Intervensi :
 Diskusikan tentang tugas keluarga
 Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis
saat anggota keluarga sakit
 Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga
2. Potensial atau sejahtera
 Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota
keluarga 
Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis
Intervensi :
 Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi
terbuka pada keluarga
 Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri
pujian atas kemampuannya
 Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga
(anak usia sekolah)
 Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga
tanpa menimbulkan masalah.
3. Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi
pada anaknya
Tujuan : Ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi :
Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga
Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus
dijalani.
Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN
NY.BDENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
A. PENGKAJIAN
1. INDENTITAS UMUM KELUARGA
INDENTITAS KEPALA KELUARGA
 Nama               : Tn. A
 Umur               : 31 tahun
 Agama             : Islam
 Suku                : Melayu
 Pendidikan      : SMA
 Perkerjaan       : Kariawan Swasta
 Alamat            : Jln. Kutilang B E 5

2. KOMPOSISI KELUARGA
No Nama L/P Umur Hub. Klg Perkerjaan Pendidikan

1 Tn A L 31 suami Swasta SMA

2 Ny B P 30 Istri Swasta SMA


3 An C L 6 anak pelajar SD
•PEMERIKSAAN FISIK
3. GENOGRAM

4. TIPE KELUARGA
 Jenis Type Keluarga : keluarga “Nuclear Family” Masalah Yang terjadi dengan type tersebut :
keluarga saat ini belum bisa sepenuhnya mengajarkan anak bagaimana cara bersosialisai
dengan lingkungan dan membantu anak menyelesaikan tugas sekolahnya

5. SUKU BANGSA
 Asal Suku Bangsa : Tn. A dan Ny. B sama-sama berasal dari suku melayu. Mereka bisa
menerima kebiasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi
tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok untuk memicu perselisihan.
 Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan Ketika sakit keluarga percaya tidak boleh untuk
potong kuku.

6. AGAMA DAN KEPERCAYAAN YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


Agama Tn. A dan Ny. B adalah Islam, TnA dan Ny. B selalu berusaha untuk memenuhi shalat 5
waktu dan mereka selalu berjamaah di rumah dengan anak mereka An C, yang sebelumnya sudah
di masukkan ke TPA untuk belajar agama, seperti sholat dan baca tulis Al-Quran, kecuali jika Tn.
A dan Ny. B sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri-sendiri di tempat kerja.
7. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
 Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. A Ny B
 Penghasilan : Rp. 1.500.000,00 – Rp 3.000.000,00 / bulan
 Upaya lain : tidak ada
 Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi, dll ) : motor 2 buah.
 Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan setiap bulannya sekitar 2 juta, sudah
termasuk untuk kebutuhan makan sehari hari,dan jajan An C juga pembayaran sekolah An C.

8. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA


 Keluarga kadang-kadang berekreasi diakhir pekan, dengan mengunjungi rumah orang tua
yang berbeda kota, dari mempawah ke pontianak.

9. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


 Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. A dan Ny. B memiliki satu orang anak
berumur 6 tahun yang baru masuk SD tahun ini, dan berencana untuk memiliki anak lagi, jadi
keluarga Tn. A dan Ny. B berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah
 Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
- Tn A , dan Ny B serta An C tidak ada yang menderita penyakit berat, hanya kadang terkena flu,
atau pusing kepala biasa.
10. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
 Luas rumah : 8 x 7 meter
 Type rumah : permanen
 Kepemilikan : pribadi
 Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 2 buah kamar tidur
 Ventilasi/jendela : Ada 8 ventilasi yang terdapat di dalam rumah

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


 Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan arisan RT dan pengajian setiap seminggu
sekali.
 Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus lapor RT /
RW
 Budaya : Dilingkungan budaya yang mayoritas adalah melayu.
 Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. B selama ini keluarganya sering mengunjungi
sanak saudara.
11. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. B dalam keluarganya berkomunikasi biasa
menggunakan bahasa melayu, dan An C juga terbiasa dengan bahasa melayu.
b. Struktur kekuatan keluarga :Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. A dan Ny. B selalu
memutuskan secara bersama-sama atau musyawarah. An C jarang diikut sertakan jika memang
itu menyangkut masalah keluarga, karena An C dianggap mash trlalu kecil. Perbedaan-perbedaan
pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah.
c. Struktur peran ( peran masng – masing anggota keluarga ) :Dalam keluarga Ny. B, Tn. A
sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny. B
yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga tetap melakukan perannya sebagai
isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya dan anaknya di rumah. An C sebagai
seorang anak yang saat ini tugasnya hanya belajar.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai