Anda di halaman 1dari 18

KONSEP

KEPERAWATAN
KRITIS
Try Ayu Patmawati,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Scope critical care nursing menurut AACN (American Association of
Critical Care Nurse ) dibagi 3 :

a. The critically ill patient (masalah yg aktual dan potensial mengancam


hidup)
b. The critical-care nurse (pengkajian kompleks, terapi intensitas tinggi,
intervensi berkesinambungan serta kewapadaan perawatan)
c. The critical care environment
Kompetensi yang harus dicapai oleh seorang perawat kritis sesuai Standar Operasional
Prosedur yang di lakukan di ICU Dewasa
1. Penanganan Gangguan Jalan Nafas :
a. Melakukan Terapi Oksigen
b. Melakukan Bronchiaal Washing
c. Melakukan Suction
d. Melakukan Intubasi
e. Melakukan Extubasi /Weaning
2. Menggunakan Ventilator :
a. Mempersiapkan Ventilator
b. Set Ventilator
c. Merawat mesin Ventilator
d. Mengukur Volume Tidal
e. Melakukan T-Piece
f. Memberikan obat Inhalasi
g. Mengambil sampel darah arteri unk. AGD
3. Penaganan Gangguan Sistem Cardiovaskuler
a. Emergency Trolly
b. Melakukan rekaman EKG
c. Memasang Monitoring E K G , Saturasi Oksigen, Tekanan Darah
d. RJP
e. Mengkaji pasien Decompensasi Cordis
f. Mengkaji pasien MCI
g. Merawat pasien dengan menggunakan CVP
h. Melakukan DC Shock
i. Memberi antikuagulan
j. Melakukan evaluasi post streptase
k. Memberikan Pendidikan Kesehatan dalam pemberian Streptase
4. Penanganan Gangguan Sistim Pencernaan
a. Memasang NGT
b. Melakukan Nutrisi parenteral
5. Penanganan Gangguan Sistim Perkemihan
a. Menghitung Balance Cairan
b. Mengobservasi pasien post Transplantasi
6. Penanganan Gangguan Sistim Neorologi
a. Menilai tingkat kesadaran /GCS
b. Melakukan Mobilisasi
7. Penanganan Gangguan Endokrin
a. Melakukan pemberian insulin pa pat. Ketoasidosis.
1. Mengelola pasien dengan standar industri yang konsiten
2. Hormat terhadap sejawat dan lainnya
3. Role model
4. Utilisasi pengetahuan dalam aplikasi dan mengintergrasikan pengetahuan dan praktek
5. Respon terhadap perubahan lingkungan secara kontinyu
6. Utilisasi riset dalam praktek
7. Mendukung staf yang kurang pengalaman dan menunjukan kesadaran kebutuhan dari
keutuhan unit
8. Profesional yang aktif
9. Memperlihatkan keterampilan komunikasi yang aktif
10. Memperlihatkan keterampilan pengkajian tingkat tinggi
11. Intrepretasikan situasi yang kompleks
12. Bertindak sebagai koordinator perawatan
TUJUAN mempertahankan hidup
(Maintaining Life)

dilakukan pada semua sistem tubuh


Pengkajian untuk menopang dan
mempertahankan sistem2 tsb tetap
sehat dan tidak terjadi kegagalan
TINGKAT KESADARAN
TINGKAT DESKRIPSI
Komposmentis Klien sadarspenuhnya, dapat menjawab semua,pertanyaan tentang keadaan
di sekeliling
Apatis Keadaan klien dimana klien enggan untuk berhubungan dengan lingkungan di
sekitarnya bersikap acuh tak acuh
Letargi Keadaan klien dimana klien tampak lesu atau mengantuk
Samnolen Keadaan dimana pasien selalu mau tidur saja, dapat dibangunkan dengan
rasa nyeri atau untuk makan dan minum namun jatuh tertidur kembali
Sopor/stupor Keadaan kesadaran kiien yang mirip dengan koma,tidak menunjukkan reaksi
ketika dibangunkan kecuali dengan rangsang nyeri, masih ada reaksi pupil
Koma Kesdaran klien yang hilang sama sekali walaupun sudah diberi reaksi
rangsang apapun terasuk rangsang batu atau muntah
TINGKAT KESADARAN berdasarkan nilai GCS
Daerah yang
Respon Nilai
diperiksa
Mata Membuka mata dengan spontan 4
Membuka mata dengan instruksi 3
Membuka mata dengan rangsangan 2
Tidak ada respon 1
Verbal Orientasi orang, temat dan waktu 5
Berbicara tetapi tidak sepenuhnya dapat dimengerti 4
(membingungkan)
Berbicara tetapi tidak dimengerti (kata-kata tidak tepat) 3
Bersuara tetapi tidak dikenal kata-katanya (suara tiak 2
dapat dimengerti)
Tidak ada respon 1
Motorik Mengikuti perintah dengan mudah 6

Mengenal lokasi nyeri tetapi tidak dapat mengikuti perintah 5

Menarik dari rangsang dengan tangan difleksikan 4

Fleksi abnormal (dekortikasi) 3

Ekstensi abnormal (deserebrasi) 2

Tidak ada respon 1


Kriteria hasil ditetapkan
untuk mencapai tujuan dari
Diagnosa tindakan kep yang
mencari perbedaan serta mencari diformulasikan berdasarkan
tanda dan gejala yang sulit diketahui keb. Klien yang dapat diukur
dan realistis
untuk mencegah kerusakan /
gangguan lebih luas
Ditujukan pada penerimaan dan adaptasi
Perencanaan pasien secara konstan terhadap status yang
selalu berubah

Dibuat apbla
Perencanaan tindakan perlu pula diprioritaskan
dx telah
diprioritaskan denganperencanaan ini adalh untuk membuat efosoensi
sumber2 , mengukur kemampuan dan mengoptimlkan
peneyelesaian mslah.
Priorits
bdsarkan
ancaman/resiko Mencakup empat unsur : observasi/monitoring,
ancaman hdup
terapi kep, pendidikan dan tindk. kolaboratif

Dx u/mngktkn
keamanan dan
kenayaman,
mencegah
komplikasi
Implementasi Sesuai dengan intervensi,
PERLU
PENGAWASAN
TERUS MENERUS ditujukan terapi gejala-gejala yang muncul pertama kali
TERHADAP KONDISI untuk pencegahan kritis dan secara terus menerus dalam
KLIEN TERMASUK jangka waktu yang lama sampai dapat beradaptasi dengan
EVALUASI tercapainya tingkat kesembuhan yang lebih tinggi atau
PERILAKU terjadi kematian

Dalam bentuk observasi/monitoring, tndakan prosedur


tertentu, pendidikan kes dan tindk. Kolaboratif
dilakukan secara cepat, terus menerus dan dalam waktu yang lama
Evaluasi untuk mencapai keefektifan masing2 tindakan/ terapi, secara terus
menerus menilai kriteria hasil untuk mengetahui perubahan status
pasien Asuhan Keperawatan

prioritas pemenuhan kebutuhan nengacu pada hirarki kebutuhan


dasar Maslow dengan tidak meninggalkan prinsip holistik, bio-
psiko-sosio-spiritual

Evaluasi merupkan dasar pertimbngan yang sisstematis untuk


menilai keberhasilan tindk. Keperawatan dan sekaligus alat untuk
melakukan pengkajia ulang dalam upaya dala melakukan
modifikasi/revisi dx dan tindakan
Keperawatan kritis harus menggunakan proses
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan :
Data akan dikumpulkan secara terus menerus pada semua pasien yang kritis dimanapun tempatnya

Identifikasi masalah/kebutuhan pasien dan prioritas harus didasaarkan pada data yang dikumpulkan

Rencana asuhan keperawatn yang tept harus diformulasikan

Rencana asuhan kep harus diimplementasikan menurut prioritas dari identifikasi masalah atau
kebutuhan

Hasul dari asuhan kep hars dievaluasi secara terus menerus


Catatan berisi data pelaksanan tindakan kep atau respon klien
Dokumentasi terhadap tindk. Kep sebagai pertanggungjawaban dan
pertanggunggugatan terhadap asuhan keperawatan yg dilakukan
peawat kepada pasien dari kebijakan.

Merupakan dokumentasi legal dalam sistem pelayanan


keperawatan, karena melalui pendokumentasian yg baik, maka
informasi mengenai keadaan kesehatn klien dapat diketahui secara
berkesinambungan

Anda mungkin juga menyukai